Anda di halaman 1dari 2

Sukses Terbesar dalam Hidupku

Ditempa Melalui Keterpurukan

Secara umum kesuksesan diidentikkan dengan harta yang berlimpa, jabatan


tinggi atau status sosial yang tinggi. Sedangkan secara lebih mendalam kamus
Oxford menyebutkan bahwa sukses adalah the accomplishment of an aim of
purpose or the attainment of fame, wealth, or social status. Namun Ibu saya
menyatakan bahwa kesuksesan dapat diraih ketika seseorang telah mampu
menjadi manfaat bagi orang banyak. Setiap orang punya makna kesuksesannya
sendiri, namun hal yang menyebabkan perbedaan dalam memaknai kesuksesan
adalah perbedaan tujuan. Seseorang mungkin ingin menganggap dirinya sukses
jika ia memiliki uang yang banyak, istri yang cantik, jabatan yang tinggi, atau
ingin menjadi ahli agama yang berpengaruh. Berdasarkan penjelasan-penjelasan
tersebut maka dalam arti sempit sukses merupakan kondisi ketika seseorang
telah mencapai tujuan yang ia impikan.
Bagi saya yang terpenting dari kesuksesan bukanah kesuksesan itu sendiri,
melainkan tujuan atau impian yang ingin dicapai. Beberapa pembesar dunia
seperti Issac Newton, Ibnu Sina, dan BJ Habibie dianggap sebagai orang-orang
sukses bukan hanya karena pencapaiannya saja tapi juga impian besarnya
dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat. Mendasarkan pada hal
tersebut maka sukses bagi saya dalam arti yang lebih luas adalah jika seseorang
mampu berhasil memberikan manfaat bagi masyarakat yang luas sekecil-
kecilnnya adalah masyarakat yang ada di sekitar saya.
Saya merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara. Ayah saya adalah
pensiunan aparatur negara sedangkan Ibu saya adalah seorang guru.
Masyarakat sekitar menyegani keluarga saya karena ayah saya dahulu pernah
menjabat sebagai kepala dinas di berbagai institusi. Namun, hal terebut berubah
semenjak kedua orang tua saya bercerai. Pada titik itu kondisi keluarga dan
keuangan menjadi terpuruk dan mengubah saya yang dulunya menjadi anak
manja menjadi anak yang mendewasa karena ditempa dengan kondisi yang
demikian. Ibu saya pun selalu berpesan untuk tidak menumpulkan asa hanya
karena kemiskinan sehingga saya bertekad untuk terus berprestasi sambil
membantu Ibu untuk menata kembali kondisi keuangan keluarga.
Selama kuliah saya terus berusaha untuk mempertahankan nilai akademik
saya. Hingga pada akhir kelulusan saya bisa mempertahankan nilai IPK (Indeks
Prestasi Kumulatif) di nilai 3.80 dengan predikat Cumlaude. Selama menempuh
kulaih, saya bersama rekan-rekan lainnya juga melakukan beberapa penelitian di
bidang pelayanan publik dan kewirausahaan. Hingga kami mendapatkan predikat
karya ilmiah terbaik tingkat Fakultas di tahun 2011. Pada tahun 2012 saya mulai
membuka bisnis guna meringankan beban Ibu. Namun, tentu perjalanan bisnis
tidak selamanya berjalan dengan lancar karena selalu ada hambatan dan
berkali-kali nyaris bangkrut. Hingga pada tahun 2013 saya mendapat
kepercayaan untuk menjadi pembicara dalam event kewirausahaan yang
diadakan oleh AIESEC (Association internationale des tudiants en sciences conomiques et
commerciales). Selain aktif dalam kegiatan kewirausahaan, saya juga aktif dalam
kegiatan-kegiatan kepanitian dari beberapa organisasi yang saya ikuti seperti
PMII Rayon Brawijaya(Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), FFI (Forum For
Indonesia), Mahasiswa Wirausaha, dan AIESEC.
Puncak pencapaian yang saya rasakan adalah ketika saya memulai kerja
sama dengan sepupu saya untuk menjalankan bisnis di industri makanan olahan.
Dengan semakin tumbuhnya kondisi bisnis baru ini meningkat maka kondisi
keuangan keluarga ikut terbantu hingga puncaknya pada tahun 2015 kami
membukan lini bisnis baru di bidang jual-beli buah-buahan dan kapi hasil
pertanian masyarakat Jombang. Setahun berikutnya saya memutuskan untuk
membuat perusahaan baru untuk mendivestasi kegiatan bisnis agar kegiatan inti
bisnis kami di bidang makanan olahan tidak terganggu sehingga lahirlah CV.
Oriental Abadi Indonesia pada Februari 2016 yang berfokus pada perdagangan
buah-buahan dan kopi jenis excelsa dan arabica.
Beberapa pencapaian yang saya raih menyadarkan bahwa masih ada banyak
hal yang bisa saya lakukan untuk masyarakat yang lebih luas. Besar harapan
bagi saya untuk bisa berkontribusi di bidang agribisnis melihat besarnya
ketergantungan masyarakat terhadap sektor tersebut. Pengalaman di bidang
usaha makanan olahan dan agroindustri membuat saya memiliki impian untuk
bisa terjun langsung di bidang agribisnis. Sasaran yang menjadi fokus saya
adalah dalam memperbaiki rantai pasokan dan rantai nilai melalui penguatan
peran petani dan komunitas lokal. Jika saya terpilih menjadi awardee beasiswa
LPDP, saya yakin bukan hanya pendidikan tinggi mengenai agribisnis yang akan
saya raih, tetapi saya akan mempunyai akses yang lebuh besar untuk bisa
berkolaborasi dengan para awardee lain melalui disiplin ilmu yang lebih
kompleks. Saya berharap dengan beasiswa LPDP ini, saya akan memiliki ikatan
yang lebih kuat terhadap negara Indonesia dan merasa sangat bertanggung
jawab atas masa depan Indonesia yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai