Anda di halaman 1dari 14

A.

JUDUL
“Sosis Oyee; Sosis Nabati Berkualitas Hewani Enak Nan Bergizi”

B. LATAR BELAKANG MASALAH


Ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan bagi masyarakat yang
tercermin dari ketersediaannya pangan yang cukup, baik dalam jumlah maupun mutunya,
aman, dan terjangkau. Pemenuhan pangan bagi setiap penduduk merupakan salah satu hak
azasi manusia yang harus terpenuhi. Beban masalah gizi di Indonesia Kurang Energi
Protein (KEP) masih tetap menjadi masalah gizi utama. Dalam menanggulangi masalah
KEP, prioritas yang diberikan adalah meningkatkan jumlah kalori dan protein yang
dikonsumsi.
Telah diteliti bahwa sesungguhnya masalah kekurangan kalori dan protein yang
terdapat di negara sedang berkembang tidak disebabkan sumber utama proteinnya berasal
dari tanaman, tetapi terutama karena rendahnya konsumsi kalori. Para ahli telah
menyimpulkan bahwa kebutuhan akan kalori telah dipenuhi, kebutuhan akan protein dapat
dipenuhi baik oleh protein nabati maupun hewani. Para ahli telah memperhitungkan bahwa
peningkatan produksi protein hewani untuk memenuhi kebutuhan protein bagi rakyat di
negara-negara sedang berkembang kemungkinan sulit untuk dicapai. Alternatif yang dapat
dilakukan adalah pemanfaatan sumber protein nabati secara lebih rasional.
Salah satu bahan makanan yang tinggi nilai gizinya dan sudah dikenal masyarakat
adalah sosis. Sosis adalah daging lumat yang dicampur dengan bumbu atau rempah-rempah
kemudian dimasukkan dan dibentuk dalam pembungkus atau casing. Biasanya masyarakat
mengenal sosis berasal dari daging sapi atau ayam. Daging sapi dan ayam merupakan
sumber protein dan lemak hewani yang sangat dibutuhkan manusia untuk pertumbuhan.
Akan tetapi banyak penyakit yang dapat ditimbulkan dari kelebihan konsumsi daging,
seperti kolesterol dan darah tinggi yang melarang penderitanya untuk tidak mengkonsumsi
daging.
Selain itu, saat ini permasalahan tentang lingkungan sedang marak diperdebatkan
oleh banyak orang. Akan tetapi sulit membangun kesadaran masyarakat umum, karena
kebiasaan tidak menjaga lingkungan sudah membudaya di masyarakat.
Namun ada penelitian menyebutkan bahwa membangun kesadaran dapat dimulai
sejak dini. Sehingga banyak pendidikan yang berwawasan lingkungan diberikan kepada
anak-anak usia sekolah dan taman kanak-kanak.
Berawal dari penelitian tersebut, maka didapatkan ide untuk membuat usaha sosis
berbahan nabati yang baik untuk kesehatan serta bernilai edukasi lingkungan. Sosis ini
terbuat dari kedelai dan beras, namun kandungan gizi sosis ini tidak kalah dengan protein
hewani sehingga diharapkan kaum vegetarian dan masyarakat ekonomi lemah dapat
menikmatinya karena harganya terjangkau serta memiliki nilai gizi yang baik, serta
diharapkan anak-anak akan menyukai sosis ini karena bentuknya yang berwawasan
lingkungan.
Sosis ini diberi nama Sosis Oyee (sOYa and ricE with Education shape). Dan
diberilah judul untuk proposal ini : “Sosis Oyee; Sosis Nabati Berkualitas Hewani
Enak Nan Bergizi”.

C. PERUMUSAN MASALAH
Adapun masalah yang akan diselesaikan dalam konsep bisnis adalah:
1. Bagaimana cara membuat Sosis OYEE (sOYa and ricE with Education shape) rasa daging
berbahan dasar kedelai?
2. Bagaimana metode penjualan sosis OYEE agar mendapatkan keuntungan maksimal?

D. TUJUAN
1. Mengetahui cara membuat sosis rasa daging berbahan dasar kedelai
2. Mengetahui metode penjualan sosis ”OYEE” agar mendapatkan keuntungan maksimal

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN


Luaran yang diharapkan dari program usaha ini adalah:
1. Dapat membuat produk berupa sosis berbahan dasar kedelai dimana kandungan proteinnya
setara dengan protein hewani
2. Dikenalnya produk ini oleh masyarakat umum sebagai alternative pengganti daging yang
bergizi tinggi
3. Tercipta suatu peluang usaha bagi mahasiswa pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya yang menguntungkan, bermanfaat dan beretika lingkungan
4. Edukasi untuk masyarakat mengenai lingkungan

F. KEGUNAAN
Program ini berguna untuk melatih jiwa wirausaha bagi mahasiswa selaku pelaksana
program ini. Mahasiswa akan lebih inovatif lagi dalam mengembangkan wirausaha yang akan
dijalaninya. Selain itu, mahasiswa selaku pelaksana juga akan mendapatkan penghasilan dari
program yang diajukan ini.
Program ini tidak hanya bermanfaat untuk mahasiswa selaku pelaksana kegiatan pkm
ini,tetapi masyarakat sekitarnya pun dapat merasakan manfaat dari program yang diajukan,
khususnya untuk masyarakat pencinta sosis. Harga sosis kedelai yang lebih murah dibandingkan
dengan sosis daging akan membantu masyarakat ekonomi lemah untuk tetap dapat menikmati
sosis. Kaum vegetarian pun juga akan terbantu dapat menikmati sosis dengan hadirnya produk
sosis ini. Selain itu sosis kedelai juga lebih ramah lingkungan daripada sosis daging sehingga
produk ini layak mendapat tempat dihati konsumen.

G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA


Ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan bagi masyarakat yang
tercermin dari ketersediaannya pangan yang cukup, baik dalam jumlah maupun mutunya, aman,
dan terjangkau. Pemenuhan pangan bagi setiap penduduk merupakan salah satu hak azasi manusia
yang harus terpenuhi. Beban masalah gizi di Indonesia Kurang Energi Protein (KEP) masih tetap
menjadi masalah gizi utama. Dalam menanggulangi masalah KEP, prioritas yang diberikan adalah
meningkatkan jumlah kalori dan protein yang dikonsumsi.
Salah satu makanan yang tinggi nilai gizinya dan banyak disukai masyarakat adalah sosis. Sosis
biasanya terbuat dari daging sapi dan ayam. Daging sapi dan ayam mengandung protein dan lemak
yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Akan tetapi banyak penyakit yang dapat ditimbulkan dari
kelebihan konsumsi daging, seperti kolesterol dan darah tinggi.
Sosis OYEE (sOYa andd ricE with Education shape) adalah sosis yang berbeda dari sosis
pada umumnya. Karena sosis OYEE terbuat dari bahan-bahan alami nabati yang memiliki rasa
dan gizi yang sama dengan sosis hewani. Sosis pada umumnya terbuat dari daging sedangkan sosis
OYEE terbuat dari kedelai dan beras. Nilai gizinya setara dengan protein daging hewan, begitu
pula dengan rasanya yang sama dengan rasa sosis daging. Telah diketahui bahwa nilai gizi protein
beras dibatasi oleh rendahnya kadar lysin, sedangkan protein kedelai kaya akan lysin tetapi
kekurangan asam amino belerang. Bila keduanya dicampurkan, maka akan saling melengkapi.
Telah diteliti dan dibuktikan baik dengan percobaan menggunakan hewan maupun manusia,
bahwa campuran beras dan kedelai mempunyai nilai gizi yang setara dengan protein hewani.
Kemudian telah pula dibuktikan bahwa kedelai tersebut tidak memberikan efek sampingan yang
merugikan baik untuk orang dewasa maupun anak-anak, malahan terbukti memberikan efek yang
menguntungkan tubuh karena kedelai mengandung asam lemak essensial yang diperlukan oleh
tubuh.
Selain itu sosis OYEE memiliki nilai edukasi yang tinggi, karena sosis OYEE dibuat
dengan bentuk yang berwawasan lingkungan. Sosis ini dapat dijual untuk semua kalangan
masyarakat. Dengan pengemasan yang menarik dan disesuaikan dengan tempat pemasaran.
Pemasaran sosis ini dibagi menjadi 2 sasaran. Sasaran pertama adalah dipasarkan di kantin taman
kanak-kanak dan Sekolah Dasar, sedangkan sasaran kedua adalah pasar dan supermarket.
Untuk kalangan anak-anak, sosis ini dikemas per buah, sedangkan untuk masyarakat umum
di pasaran dikemas per 10 buah dalam satu kemasan. Pada kemasan ini juga akan dicantumkan
informasi tentang nilai gizi serta manfaat edukasi dari sosis ini. Sosis OYEE memiliki keunikan
pada bentuknya yang menggambarkan kondisi bumi dan segala permasalahannya saat ini.
Berbagai kegiatan industri, global warming, dan berbagai kerusakan akan digoreskan pada bentuk
dari sosis ini. Misalnya saja sosis berbentuk bumi yang kemudian di beri tulisan ”Save Our Earth”
dan lain sebagainya. Bentuk dan tulisan ini semuanya akan dibentuk pada sosis. Tentu sangat
menarik dan sangat inovatif. Selain harganya yang lebih murah dari sosis daging dan aman
dikonsumsi oleh para vegetarian, ternyata sosis ini juga bermanfaat untuk membantu
menyelamatkan lingkungan dengan memberikan info tentang lingkungan ataupun menggoreskan
slogan ajakan untuk memperbaiki lingkungan.

H. METODE PELAKSANAAN
1. Persiapan
Pada tahap persiapan ini penting untuk dilakukan agar kita lebih siap nantinya dalam
memasarkan produk yang kita buat. Pada tahap ini kita juga akan melakukan studi pustaka agar
sosis yang dihasilkan memiliki kualitas yang lebih baik dari sosis-sosis yang lainnya.
2. Survey
a. Survey Pasar
Survey pasar ini bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang akan kita pasarkan sudah
ada di pasaran atau masih belum ada. Selain itu akan dilakukan penyebaran sampel gratis
kepada berbagai kalangan di tempat-tempat strategis. Sehingga diharapkan akan
didapatkan hasil survey pasar yang nantinya akan dapat memperbaiki kualitas produk dan
untuk perkembangan kedepannya.
b. Survey Kompetitor
Dengan adanya survey kompetitor kita akan lebih mengetahui kompetitor mana yang ada
di pasar sehingga dengan begitu kita akan lebih dapat bersaing lagi dengan perusahaan
yang menjual dengan produk yang sejenis dengan produk yang kita tawarkan.
c. Survey Bahan Baku
Dalam pembuatan sosis ini, bahan baku yang digunakan adalah kedelai dan beras. Untuk
bahan baku yang akan dipakai, kita akan bekerjasama dengan salah seorang penjual kedelai
dan beras yang nantinya dia akan menjadi pemasok utama dari usaha ini.

3. Pembuatan Produk
Langkah-langkah pembuatan sosis OYEE adalah sebagai berikut :

1. Diambil 500 gram kedelai dan dicuci hingga bersih.


2. Direndam kedelai dengan air bersih selama 12 jam.
3. Dipisahkan bagian kulit kedelai dengan isinya.
4. Dimasukkan kedelai yang telah dikupas ke dalam blender.
5. Diambil kedelai dari blender kemudian di tuangkan ke dalam wadah,lalu Ditambahkan 50
gram tepung beras, 50 gram tepung kanji, setengah sendok makan bumbu perasa daging
sapi, 200 ml air, garam dan vanili secukupnya.
6. Adonan yang telah dihaluskan diambil dari wadah dan dibagi ke dalam 3 wadah.
7. Wadah pertama ditambahkan daun bluntas yang sudah diambil sarinya sebagai pewarna
hijau alami pada adonan kedelai ini, kemudian diaduk hingga merata.
8. Wadah kedua ditambahkan sari kulit manggis sebagai pewarna ungu alami pada adonan
ini, kemudian diaduk hingga merata.
9. Wadah ketiga ditambahkan ekstrak buah pinang sebagai pewarna merah alami pada adonan
kedelai ini, kemudian diaduk hingga merata.
10. Dipindahkan adonan dari setiap wadah tersebut ke dalam loyang kemudian di oven selama
10 menit pada suhu 700 C.
11. Diambil adonan dari dalam oven dan selagi panas adonan dibentuk dengan cetakan yang
telah dipersiapkan agar tercipta bentuk edukasi yang berwawasan lingkungan..
12. Sosis OYEE (sOYa and ricE with Education shape) siap dikemas dan dipasarkan.

4. Tes Mutu
Untuk menguji kualitas produk dan mengetahui spesifikasi kandungan gizi dapat dilakukan
oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan meminta ijin produk.

5. Strategi Pemasaran produk


Produk yang sudah dibuat dan telah dites mutunya, maka produk sudah siap untuk
dipasarkan. Srategi pemasaran sangat menentukan berhasil tidaknya suatu produk diterima oleh
pasar. Dalam hal ini adalah suatu siasat agar produk ini dan manfaatnya dapat diketahui oleh
masyarakat, dan dapat menarik minat masyarakat untuk mengkonsumsi produk ini.
A. Strategi produksi
Dalam pembuatan sosis ini akan dilakukan dua tahapan dalam tahun pertama perintisan
usaha sosis ini. Dan untuk tahun berikutnya akan melihat perkembangan yang ada.
a. Enam bulan pertama

Pada enam bulan pertama ini akan dilakukan diversifikasi produk. Produk akan
dibuat bermacam – macam mulai dari bentuk, rasa ,dan warna. Untuk bentuk, bentuk
yang dibuat adalah disesuaikan dengan konsumen yang dituju. Untuk konsumen
tingkat anak – anak , dibuat bentuk yang lucu seperti bunga, bulan, bintang ,dan bentuk
– bentuk yang lucu lainnya. Untuk mahasiswa dan masyarakat umum, diberikan
bentuk sosis yang pada umumnya seperti bentuk lonjong, bulat, kotak, dan lain – lain.
Dalam pembuatan rasa, produk akan dibuat dalam dua rasa yakni rasa daging sapi dan
rasa daging ayam. Dan untuk warna, akan dibuat tiga macam warna yakni warna
merah, hijau,dan ungu. Warna merah terbuat dari ekstrak buah pinang. Wana hijau
terbuat dari ekstrak daun bluntas, dan warna ungu terbuat dari kulit buah manggis.
Setelah produk dibuat , maka produk – produk tersebut akan di lakukan tes pada
konsumen. Dengan begitu kita akan mengetahui bentuk, rasa ,dan warna dari sosis
yang ada yang paling digemari oleh konsumen.

Gambar 1 Sosis Kedelai

b. Bulan-bulan berikutnya

Setelah melakukan produksi sosis dengan inovasi bentuk, rasa, dan warna akan
dilakukan inovasi lagi pada sosis yang kita buat ini. Sosis yang telah di buat akan
ditambah dengan kuah sehingga konsumen dapat menikmati sosis dengan kuah.
Dengan adanya tambahan produk sosis ini, maka konsumen dapat memilih produk
yang dijual. Konsumen bisa memilih sosis kering atau sosis dengan kuah yang
merupakan produk baru dalam pasaran. Dengan adanya banyak inovasi ini, akan
menambah kepercayaan pada konsumen dan menambah nilai positif bagi kami karena
produk yang dibuat penuh dengan inovasi.
c. Bulan – bulan berikutnya
Dalam pembuatan sosis ini inovasi akan disesuaikan dengan perkembangan yang
ada. Kita akan terus berusaha berinovasi untuk pembuatan sosis ini.
B. Stategi Promosi
Strategi ini juga dibagi dalam beberapa tahapan dimana masing-masing tahapan
berjalan selama enam bulan.
a. Tahap enam bulan pertama
Pada tahap ini promosi yang dilakukan adalah secara sederhana yaitu melalui media
cetak dan disebarkan di lingkup yang masih terbatas pula. Media cetak yang digunakan
di sini adalah pamflet, brosur dan poster. Ketiga media promosi ini akan dibuat dan
dicetak semenarik mungkin sehingga dapat menarik minat konsumen untuk
mengkonsumsi produk ini. Selanjutnya pamflet, brosur dan poster ini akan ditempel
dan disebar di beberapa lokasi yang strategis. Brosur akan disebar di beberapa titik
penting di lingkungan kampus ITS, desa Keputih dan desa Gebang, yaitu di koridor
depan perpustakaan ITS, taman BAAK, di dekat parkiran BAAK, dan beberapa lokasi
strategis lainnya di ITS; serta disebarkan di depan sekolah-sekolah yang ada di desa
Keputih dan Gebang.
a. Tahap enam bulan kedua
Pada tahap ini promosi yang dilakukan adalah promosi secara global yang dapat
diakses oleh semua orang melalui media elektonik yaitu internet. Media online yang
digunakan di sini diusahakan gratis tanpa mengeluarkan biaya, yaitu melalui blog dan
situs-situs jejaring sosial yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan komersil.
b. Tahap bulan-bulan selanjutnya
Pada tahap bulan-bulan selanjutnya bentuk promosi akan disesuaikan dengan
perkembangan usaha Sosis OYE ini. Diharapkan akan didapatkan dana yang
mencukupi sehingga bentuk promosi dapat dilakukan melalui media cetak seperti
Koran dan majalah yang tentunya membutuhkan dana lebih untuk memasang iklan di
media-media tersebut.

C. Strategi penjualan
Strategi penjualan sosis per biji adalah dengan menetapkan harga Rp 1.000,00 dan
harga untuk kemasan isi 30 biji adalah Rp 25.000,00. Sedangkan untuk strategi penjualan
lainnya aladah sebagai berikut :
a. Enam bulan pertama :
Pada enam bulan pertama penjualan difokuskan pada kantin-kantin sekolah di
sekitar keputih, warung-warung di sekitar wilayah gebang-keputih, serta kopma dan
WU (wira usaha) Jurusan di sekitar wilayah kampus ITS. Cara penjualan yaitu dengan
cara menitipkan produk pada tempat-tempat tersebut. Selain itu konsumen akan
diberikan angket sebagai bentuk evaluasi produk yang telah dijual.
b. Enam bulan kedua :
Pada enam bulan kedua penjualan produk diperluas dengan menambahkan
pedagang keliling serta membuka stan-stan di depan supermarket. Pedagan keliling
akan berjualan menggunakan sepeda yang telah dimodifikasi dan dilengkapi dengan
kotak penyimpanan dan etalase mini untuk membantu penjualan. Stan yang terletak di
depan supermarket akan dibuat dari kayu yang dibentuk seperti stan berukuran 1x1
dengan tinggi 1 meter. Selain itu stan akan dihias semenenarik mungkin hingga
pembeli tertarik untuk mendatangi stan ini.
c. Enam bulan selanjutnya
Pada enam bulan selanjutnya diharapkan produk telah dikenal dan disukai oleh
kalangan masyarakat disekitar gebang dan keputih. Sehingga produsen selanjutnya
dapat mengembangkan tempat pemasaran di sekitar kecamatan Sukolilo Surabaya,
yaitu dengan memasarkan produk di supermarket dan warung-warung, serta dengan
membuka stan di depan supermarket dan menyebarkan pedagang keliling di berbagai
tempat strategis di kecamatan sukolilo. Selain itu diharapakan dapat lebih berkembang
dengan membuat mobil penjualan keliling yang dilengkapi dengan perlengkapan
edukasi dan hiburan, sehingga dapat lebih menarik berbagai pelanggan.
“Sosis Oyee; Sosis Nabati Berkualitas Hewani Enak Nan Bergizi” ini merupakan
suatu produk baru yang ada di pasaran sehingga dibutuhkan waktu yang tidak sedikit
dan dana yang cukup besar untuk megenalkan produk baru ini kepada masyarakat
umum. Oleh karena itu, dalam program kreativitas mahasiswa ini kami hanya
mengambil beberapa lokasi untuk mempromosikan produk baru kami. Dengan
harapan agar produk kami dapat diterima dengan baik dan mendapatkan cukup modal
untuk memperluas usaha kami.

6. Tahap Perbaikan
Dalam pelaksanaaan program ini, kami akan melakukan analisa mengenai perkembangan
produk di pasaran. Hasil analisa akan kami gunakan untuk melakukan perbaikan-perbaikan dalam
pengembangan usaha ini.

7. Tahap Penyusunan Laporan


Seluruh rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan, akan dilaporkan kepada Dikti sesuai
dengan kondisi di lapangan dan format yang telah ditentukan.

Tahap Persiapan

Survey

Pembuatan Produk

Tes Mutu

Pemasaran

Perbaikan

Penyusunan Laporan

Gambar 2
Diagram Alur Pelaksanaan Program
I. JADWAL KEGIATAN

Bulan Ke-
No Keterangan
I II III IV
1 Persiapan
2 Survey
3 Pembuatan Produk
4 Tes Mutu
5 Pemasaran Produk
6 Perbaikan
Penyusunan
7
Laporan

J. RANCANGAN BIAYA
PEMASUKAN
SUMBER PEMASUKAN
No
1. Dikti Rp. 7,000,000
TOTAL Rp. 7,000,000

PENGELUARAN
No Pemanfaatan total biaya
Modal Awal Operasional 3.670.000,00
1.
Usaha
2. Biaya pemasaran 800,000.00
Dokumentasi dan
3.
penggandaan laporan 300.000,00
Pencarian data (browsing
4. internet dan literatur)
300,000.00
Biaya Pendaftaran Merk 800,000.00
5
Dagang
6 Transportasi 537.000,00
7 Komunikasi 593,000.00
jumlah Rp. 7,000,000.00
Rincian analisis Modal Awal Operasional Usaha
Analisa Fix Cost
No. Nama Barang Jumlah Harga Satuan Harga
1 Mesin selep 1 buah Rp 400.000 Rp 400.000
2 Ember 3 buah Rp 25.000 Rp 75.000
3 Oven 1 buah Rp 300.000 Rp 300.000
4 Loyang 4 buah Rp 27.500 Rp 110.000
5 Kompor minyak 1 buah Rp 150.000 Rp 150.000
6 Sendok makan 2 lusin Rp 20.000 Rp 20.000
7 Cetakan sosis 1 set Rp 80.000 Rp 80.000
8 Pisau 3 buah Rp 10.000 Rp 30.000
9 Pengaduk 4 buah Rp 10.000 Rp 40.000
10 Nampan 5 buah Rp 35.000 Rp 175.000
11 Baskom 5 buah Rp 20.000 Rp 100.000
12 Kain lap 10 buah Rp 8.000 Rp 80.000
13 Sarung tangan masak 3 buah Rp 33.000 Rp 99.000
JUMLAH RP 1.459.000

Misalnya :

Modal Tetap akan habis atau mengalami kerusakan setelah 1 tahun (± 180 kali pemakaian/180
hari).
Total biaya tetap (Total FC) per hari = 1.459.000 /180 = 8.105
Jadi, Total biaya tetap (Total FC) per hari adalah Rp. 8.105,-

Analisa Variable Cost


No. Nama Barang Jumlah Harga Satuan Harga
1 Kedelai 200 kg Rp 5000 Rp 1.000.000
2 Tepung beras 10 kg Rp 9000 Rp 90.000
3 Tepung kanji 10 kg Rp 7500 Rp 75.000
4 Bumbu perasa 100 bungkus Rp 500 Rp 50.000
5 Garam 4 bungkus Rp 1500 Rp 6.000
No. Nama Barang Jumlah Harga Satuan Harga
6 Vanili 20 bungkus Rp 2000 Rp 40.000
7 Pandan suci 10 kg Rp 2500 Rp 25.000
8 Kulit manggis 10 kg Rp 2000 Rp 20.000
9 Buah pinang 10 kg Rp 6000 Rp 60.000
10 Mika 10 pak Rp 9500 Rp 95.000
11 Kertas roti 10 pak Rp 15000 Rp 150.000
12 Minyak tanah 100 liter Rp 6000 Rp 600.000
JUMLAH Rp 2.211.000

Analisa Biaya Total


 Total biaya = Total VC + total FC = Rp 1.459.000 + Rp 2.211.000 = Rp 3.670.000
 Harga pokok penjualan (HPP) = Rp 3.670.000/20.000 = Rp 183,5
 Harga jual produk = Rp 800
 Penerimaan total = Rp 800 x 20.000 = Rp 16.000.000
 Penerimaan keuntungan = Penerimaan total – Total biaya

= Rp 16.000.000 – Rp 3.670.000
= Rp 12.330.000
 BEP (Break Event Point)

total biaya
BEP(Q) = = Rp 3.670.000/Rp 800 = 4588 buah
h arg a jual

total biaya
BEP(P) = = Rp 3.670.000/20.000 = 183,5
jumlah produksi
BEP terjadi pada :
BEP (Q)
BEP(t)= x6bulan = (4588/20.000)x6 bulan
jumlah produksi
= 1,37 bulan = 41 hari

Anda mungkin juga menyukai