PENDAHULUAN
pengobatan sejak lama dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam
pemanfaatan hewan, kini menjadi trend di kalangan masyarakat (Alves and Rosa,
2005).
memanfaatkan hewan sebagai obat alternatif atau suplemen. Bahan baku obat bisa
hampir seluruh bagian yang terdapat pada tumbuhan (mulai dari akar, umbi,
batang, kulit, daun, biji, dan bunga) berkhasiat mengobati berbagai macam
penyakit. Ini dikarenakan belum adanya studi llebih detail tentang penggunaan
hewan sebagai sumber obat, karena penggunaan obat biasanya berorientasi pada
penggunaan tanaman sebagai obat. Disamping itu juga, kearifan masyarakat lokal
dalam pemanfaatan sumber daya alamnya memang terasa semakin lama semakin
1
terkikis oleh himpitan kebutuhan hidup, sehingga tidak sedikit masyarakat yang
membuang prinsip konservasi tradisional. Ini berarti pula bahwa suatu catatan
etnozoologi yang spesifik pada setiap daerah akan hilang bersama dengan
tradisional yaitu: 1) pada umumnya, harga obat-obatan pabrik yang sangat mahal,
samping yang ditimbulkan oleh obat tradisional sangat kecil dibandingkan obat
obat-obat pabrik menggunakan rumus kimia yang telah disintesis dari kandungan
Pohuwato.
sebagai berikut:
1. Hewan apa saja yang digunakan sebagai obat-obatan pada Suku jawa
2
2. Penyakit apa saja yang diobati dengan menggunakan hewan-hewan
tersebut ?
1.3 Tujuan Penelitian
awal potensi hewan sebagai obat yang nantinya untuk obat modern serta
Taluditi Pohuwato.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Etnomedisin
tradisionil, pengobatan primitif, tetapi etnomedisin terasa lebih netral (Foster dan
Anderson, 1986:62).
tubuh karena unsure-unsur tetap dalam tubuh seperti panas dingin dan sebagainya.
Kajian tentang ini disebut kajian natural atau nonsupranatural. Di dalam realitas,
kedua prinsif tersebut saling tumpang tindih, tetapi sangat berguna untuk
Hewan berhhasiat obat adalah Jenis hewan atau satwa yang di manfaatkan
pada bagian tertentu baik pada bagian tubuh hewan maupun dengan cara
telur, lintah, dan senggatan lebah yang dipercaya dapat menyembuhkan atau
4
mengurangi rasa sakit (Solavan at al.2004). Saat ini, upaya pengobatan sangat
sehari-hari masyarakat, yang dilakukan secara turun temurun hingga sampai saat
ini. Hal ini dikarenakan ketersediaan jenis hewan yang berfungsi sebagai obat di
alam dan pengetahuan yang dimiliki. Ada beberapa hewan atau satwa yang tidak
digunakan lagi sebagai obat meskipun memiliki khasiat sebagai obat karena hal
Menurut Mahawar dan Jaroli (2006). Dari berbagai hewan atau satwa yang
berkhasiat sebagai obat tersebut bagian yang dimanfaatkan adalah bagian seluruh
tubuh, daging, kepala jeroan,darah empedu, tanduk dan sengatan. Selain itu juga
susu, skeleton juga bisa dimanfaatkan. Pemanfaatan hewan sebagai obat dapat
atau punah akibat pengambilan bahan obat oleh masyarakat secara berlebihan.
Selain itu, upaya pengmbangan konservasi satwa yang memerlukan waktu yang
Suku jawa umumnya mempunyai adat istiadat dan budaya yang sangat
5
penyakit, sebagai obat pengganti atau pendamping medic dan memulihkan
mengenal obat dari jaman dahulu, khususnya obat yang berasal dari hewan.
seumur dengan peradaban manusia. Hewan atau satwa adalah gudang bahan
kimia yang memiliki bahan kimia yang memiliki sejuta manfaat termasuk untuk
obat atau jamu yang merupakan warisan turun temurun dan mengakar kuat di
hewan secara tradisional tersebut ialah tidak ada efek samping yang di timbilkan
Dalam pemanfaatan hewan atau satwa sebagai obat oleh masyarakat suku
jawa, bukan hanya jenis satwa yang beranekaragam melainkan bagian tubuh
satwa yang digunakan juga beranekaragam. Hewan atau satwa mempunyai bagian
tertentu yang dipercaya paling berkhasiat dalam penyembuhan suatu penyakit dan
beda dalam pengobatan tradisionil, sehingga satu jenis satwa bisa digunakan
6
2.4 Jenis Hewan Yang Dimanfaatkan Sebagai Obat
2.4.1 Mamalia
menyembuhkan penyakit adalah kikil (daging bagian kaki). Kikil dipercaya dapat
meningkatkan kekuatan kaki, khususnya bagi orang tua yang merasa lemah.
Bagian dari daging yang dipercaya paling manjur untuk tujuan tersebut adalah
sebagai bahan pengobatan dengan cara dimakan mentah dan di ambil dalam
keadaan utuh (kantong empedu tidak pecah). Dengan meminum empedu empedu
kotoran kambing (inthil/srinthil) lalu diberi air panas dan ditempelkan di dahi
2.4.2 Reptile
Binatang jenis reptil dapat digunakan untuk obat dengan cara dimakan.
Pada umumnya digunakan sebagai obat penyakit kulit, yaitu ular, cecak, tokek,
dan kadal.. Cicak dapat digunakan untuk obat step. Ramuan kobra dipercaya dapat
2.4.3 Unggas
menyehatkan badan, baik untuk semua umur. Otak dan jengger ayam dapat
7
digunakan untuk menyerap racun ular dengan cara ditempelkan ketika masih
segar. Air cucian daging ayam untuk memandikan orang terkena cacar air/
cangkrang sehingga cepat keluar dan segera sembuh. Sementara gagak dapat
untuk menyembuhakan asma dengan cara dibakar dagingnya sampai gosong lalu
2.4.4 Insekta
Jenis insekta dapat digunakan untuk obat. Kepompong ulat pisang dapat
untuk mengobati sariawan dengan cara digoreng lalu dimakan. Lebah dapat
menyebuhkan penyakit dengan cara metode sengat lebah. Metode ini memerlukan
keahlian khusus. Kutu gajah dapat menyebuhkan penyakit kuning (liver) dengan
2.4.5 Moluska
Golongan moluska yang daat dijadikan obat oalah bekicot yang dipercaya
dapat mengobati beri-beri dengan cara memakan dagingnya. Bekicot juga dapat
menyembuhkan luka baru dengan liurnya. Air liur bekicot bila diminum dapat
BAB III
8
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu
dikecamatan Taluditi.
Alat dan Bahan yang digunakan adalah data sheet, kamera, buku
yang terdiri dari wawancara semi struktur, observasi partisipatif dan FGD (Focus
Group Discussion). Selain itu juga dilakukan dokumentasi berupa foto untuk
menunjang data yang diambil. Data spesies yang diperoleh dari wawancara
(informan kunci) mengenai fungsi dan bagian tubuh obat tradisional, kemudian
dicatat nama lokal, dan ditelusuri atau dicari nama ilmiah spesies tersebut. Data
9
Cara sampling informan dilakukan dengan mencari informasi dari
jumlah sampel yang semula kecil kemudian terus membesar contoh akan
keterangan dari tokoh masyarakat adat, kepala suku, kepala desa, kepala
3.4.2 Wawancara
bebas. Dalam wawancara tersruktur sudah ada konsep-konsep yang akan digali
3.4.3 Observasi
10
System pendokumentasian wawancara menggunakan perekam suara
DAFTAR PUSTAKA
Ferreira FS, Brito SV, Ribeiro SC, AlmeidaWO, Alves RRN. 2009.
Zootherapeutics utilized by residents of the community Poco Dantas,
Crato-CE, Brazil. Journal of Ethnobiology and Ethnomedicine 5:21.
11
Pattiselenno, F dan Mantanan. G, 2010,Kearisan suku jawa dalam Perburuan
Satwa sebagai penunjangpelestarian satwa. Laboratorium Produk Ternak
Fakultas Perternakan PertanianDan Perikanan, dan Fakultas Sastra.
Unifersitas Negeri Papua. Manokwari.Makara, Sosial Humaniora. Vol. 14,
N0.2, Desember 2010: 75-82. Hal. 75
Alves, RRN and Rosa, IL. 2005. Why study the use of animal products in
traditional medicines. Journal of Ethnobiology and Ethnomedicine 1:5
Newitt ,Anna L.M., Alexander J. German and Frances J. Barr. 2009. Lumbosacral
transitional vertebrae in cats and their effects on morphology of adjacent
joints. Journal of Feline Medicine and Surgery.Volume 11. Hal 941-947.
12
13