Makalah Perbankan
Makalah Perbankan
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sampai seberapa jauh peranan OJK terhadap peraturan dan
pengawasan yang terintegrasi terhadap kegiatan disektor jasa keuangan.
2. Untuk mengetahui efektifitas OJK dalam peraturan dan pengawasan di sektor
kuangan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Otoritas Jasa Keuangan
1. Pengertian otoritas jasa keuangan
Menurut UU No 21 tahun 2011 Bab I pasal 1 ayat 1 yang dimaksud
dengan OJK "adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan
pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan,
pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang ini."
Pada dasarnya UU mengenai OJK hanya mengatur mengenai
pengorganisasian dan tata pelaksanaan kegiatan keuangan dari lembaga yang
memiliki otoritas pengaturan dan pengawasan terhadap sektor jasa keuangan.
Diharapkan dengan dibentuknya OJK ini dapat dicapai mekanisme koordinasi
yang lebih efektif di dalam menangani permasalahan yang timbul dalam sistem
keuangan sehingga dapat lebih menjamin tercapainya stabilitas sistem keuangan
dan agar adanya pengaturan juga pengawasan yang lebih terintegrasi.
Otoritas Jasa Keuangan adalah sebuah lembaga pengawas jasa keuangan
seperti industri perbankan, pasar modal, reksadana, perusahaan pembiayaan, dana
pensiun dan asuransi yang sudah harus terbentuk pada tahun 2010. Keberadaan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini sebagai suatu lembaga pengawas sektor
keuangan di Indonesia perlu untuk diperhatikan, karena harus dipersiapkan
dengan baik segala hal untuk mendukung keberadaan OJK tersebut.25
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 menyebutkan:26
Otoritas Jasa Keuangan, yang selanjutnya disingkat dengan OJK, adalah
lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang
mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan,
dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
Dengan kata lain, dapat diartikan bahwa Otoritas Jasa Keuangan adalah
sebuah lembaga pengawasan jasa keuangan seperti industri perbankan, pasar
modal, reksadana, perusahaan pembiayaan, dana pensiun dan asuransi. Pada
dasarnya UU tentang OJK ini hanya mengatur mengenai pengorganisasian dan
tata pelaksanaan kegiatan keuangan dari lembaga yang memiliki kekuasaan
2. Fungsi Otoritas Jasa Keuangan:
Menciptakan satu otoritas yang lebih kuat dengan memiliki sumber daya
manusia dan ahli yang mencukupi.
Kesimpulan
Dapat diartikan bahwa Otoritas Jasa Keuangan adalah sebuah lembaga
pengawasan jasa keuangan seperti industri perbankan, pasar modal, reksadana,
perusahaan pembiayaan, dana pensiun dan asuransi. Pada dasarnya UU tentang
OJK ini hanya mengatur mengenai pengorganisasian dan tata pelaksanaan
kegiatan keuangan dari lembaga yang memiliki kekuasaan
Dengan dibentuknya OJK ini dapat dicapai mekanisme koordinasi yang
lebih efektif di dalam menangani permasalahan yang timbul dalam sistem
keuangan sehingga dapat lebih menjamin tercapainya stabilitas sistem keuangan
dan agar adanya pengaturan juga pengawasan yang lebih terintegrasi.
Saran
Di harapkan agar ojk dapat terlaksana dengan baik dan menjalamkan tugas
sesuai dengan UU yang telah di sah kan, dengan demikian perbankan di Indonesia
dapat terawasi dengan bijaksana dan terhindar dari kecurangan kecurangan yang
dapat terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ojk.go.id/id/Pages/FAQ-Otoritas-Jasa-Keuangan.aspx
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt53156814aa258/prosedur-mediasi-
perbankan-di-era-otoritas-jasa-keuangan
HUKUM PERBANKAN
O TOR I TAS J A S A KE U A N G A N
Pembimbing :
Fadia Fitriyanti, S.H.,M.Hum.,M.Kn.
Disusun Oleh :
Nailatul Fadhila (20140610120)
Ridho Dirgantara (20140610198)
Tahta Kurniawan (20140610209)
Khoyim Windya Wijaya (20140610430)
Yunintio Putro Utomo (20140610096)