Anda di halaman 1dari 2

Visitasi Peserta Diklat ke Museum Perjuangan

Salah satu materi pembelajaran kepada peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat III Angkatan 1
tahun 2015 di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Wawasan
Kebangsaan.

Untuk meningkatkan pemahaman peserta diklat tentang wawasan kebangsaan maka para peserta
diklat tersebut melaksanakan studi lapangan ke Museum Perjuangan Yogyakarta yang terletak di
Jalan Kol. Sugiyono 24 Yogyakarta. Museum Perjuangan Yogyakarta sangat erat kaitannya
dengan sejarah, museum tersebut memang dibuat dan didirikan guna pelestarian nilai-nilai
kesejarahan. Dalam hal ini Museum Perjuangan merupakan wadah atau media untuk
pengumpulan dan melestarikan nilai-nilai budaya dan mempertahankan nilai-nilai sejarah
bangsa. Museum Perjuangan sangat berperan dalam pengembangan pendidikan nasional,
terutama dalam hal wawasan kebangsaan.

Wawasan kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara pandang yang dilandasi akan
kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara akan diri dan lingkungannya di dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Wawasan kebangsaan dapat juga dipahami sebagai cara pandang
bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, mengutamakan kesatuan dan persatuan
wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan
demikian dalam kerangka NKRI, wawasan kebangsaan adalah cara kita sebagai bangsa
Indonesia dalam mencapai tujuan nasional yang mencakup perwujudan Kepulauan Nusantara
sebagai kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi dan pertahanan keamanan, dengan berpedoman
pada falsafah Pancasila dan UUD 1945.

Museum Perjuangan adalah sebuah museum di Yogyakarta yang didirikan untuk mengenang
sejarah perjuangan Bangsa Indonesia dan mengenang setengah abad masa Kebangkitan
Nasional. Berdirinya Museum Perjuangan tidak dapat dilepaskan dari gagasan Sri Sultan
Hamengku Buwono IX yang menginginkan adanya sebuah tinggalan bagi generasi mendatang
terkait dengan peringatan setengah abad kebangkitan nasional. Museum perjuangan memiliki
nilai sejarah serta bangunan yang cukup menarik.

Koleksi Museum Perjuangan Yogyakarta antara lain meriam V.O.C. yang ditemukan di benteng
Vredeburg, miniatur kapal armada laut Belanda, replika senjata serdadu V.O.C, tas kulit milik
Drs. Muh. Hatta, dan masih banyak lagi. Di bagian kiri dan kanan pintu masuk museum terdapat
hiasan makara berbentuk binatang laut. Bagian atap gedung berbentuk topi baja model Amerika
dengan hiasan puncak lima buah bambu runcing yang berdiri tegak di atas bulatan dunia. Sedang
bulatan dunia itu sendiri terletak di atas lima buah trap.

Bentuk bangunan tersebut secara keseluruhan mengandung arti simbolis bahwa Kemerdekaan
Indonesia diperoleh melalui perjuangan bangsa Indonesia sendiri, bukan hadiah dari bangsa lain,
masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang adil makmur berdasarkan Pancasila dan UUD
1945. Sedangkan jumlah trap, daun pintu dan jendela melambangkan tanggal, bulan dan tahun
kemerdekaan. Hiasan pilar pemisah jendela ini memiliki arti simbolis semangat bangsa Indonesia
yang tak pernah pudar dalam memperjuangkan, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan
dengan melaksanakan pembangunan menuju masyarakat adil makmur.

Anda mungkin juga menyukai