panas atau dingin suatu substansi. Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah
panas yang diproduksi oleh proses tubuh dan jumlah panas yang hilang ke
lingkungan luar. Meskipun dalam kondisi tubuh yang ekstrim selama melakukan
aktivitas fisik, mekanisme kontrol suhu manusia tetap menjaga suhu inti atau
pada aliran darah ke kulit dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar.
Karena fluktuasi suhu permukaan ini, suhu yang dapat diterima berkisar dari 360
C atau 380 C. Fungsi jaringan dan sel tubuh paling baik dalam rentang suhu yang
adalah suatu pengaturan secara kompleks dari suatu proses dan kehilangan
panas sehingga suhu tubuh dapat dipertahankan secara konstan. Manusia pada
walaupun suhu lingkungan berubah. Hal ini karena ada interaksi secara berantai
yaitu heat proukdi (pembentukan panas) dan heat loss (kehilangan panas).
Kedua 7 8 proses ini aktivitasnya diatur oleh susunan saraf yaitu hipotalamus
(Gabriel, 1998). Reseptor suhu yang paling penting untuk mengatur suhu tubuh
adalah banyak neuron peka panas khususnya yang terletak pada area preoptika
dan mengurangi inpuls yang keluar bila suhu turun. Selain neuron ini reseptor
lain yang peka terhadap suhu adalah reseptor suhu kulit termasuk reseptor
susunan syaraf pusat panas untuk membantu mengontrol suhu tubuh. 3. Aliran
dikonduksi dari bagian dalam tubuh ke kulit dengan efesiensi yang tinggi.
Pembuluh darah menembus jaringan isolator sub kutis dan tersebar luas dalam
bagian sub papilaris kulit. Aliran darah dalam kulit mempunyai dua fungsi yaitu
mengatur suhu tubuh dan menyuplai makanan kepada kulit yang merupakan
mekanisme transfer panas yang utama dari inti tubuh ke kulit. Suhu tubuh
berpindah dari darah melalui pembuluh darah ke permukaan kulit dan hilang ke
Transfer Panas Energi panas yang hilang atau masuk ke dalam tubuh melalui
kulit ada 4 cara yaitu: 9 a. Konduksi Adalah pemaparan panas dari suatu obyek
yang suhunya lebih tinggi ke obyek lain dengan jalan kontak langsung (Gabriel,
1998). Agar terjadi konduksi kedua obyek harus berbeda suhu dan harus saling
substasi lebih dingin atau lebih panas termasuk udara atau air. b. Konveksi
Konveksi adalah pemindahan panas melalui gas atau cairan yang bergerak.
Aliran konveksi dapat terjadi karena massa jenis udara panas sangat ringan
dibandingkan udara dingin misalnya orang telanjang yang duduk dalam ruangan
yang kehilangan sekitar 12% panasnya dengan cara konduksi ke udara menjauhi
tubuh. c. Radiasi Adalah suatu energi panas dari suatu permukaan obyek ke
obyek lain tanpa mengalami kontak dari kedua obyek tersebut (Gabriel, 1996),
misalnya seseorang yang telanjang dalam ruangan dengan suhu kamar normal
kehilangan sekitar 60% panas total secara radiasi. Jika suhu tubuh naik, pusat
kendali suhu di otak akan melebar dan meningkatkan aliran darah ke permukaan
peralihan panas dari bentuk cairan menjadi uap (Gabriel, 1999). Bila suhu udara
lebih tinggi dari suhu permukaan tubuh, maka radiasi, konduksi dan konveksi
tidak dapat menghilangkan panas di tubuh. Dalam keadaan ini cara penguapan
yang bermanfaat yaitu mengkonversi air dari cairan menjadi gas. misalnya
penguapan air melalui kulit dan paru, ini disebut juga air menguap secara
insensibel karena tidak dapat dikontrol. 5. Sistem isolator tubuh Kulit, jaringan
subkutis dan khususnya lemak jaringan merupakan isolator panas bagi tubuh,
bila tidak ada darah yang mengalir dari organorgan internal yang telah dipanasi
ke kulit, sifat isolator tubuh kira-kira sama dengan tiga perempat sifat isolator
pakaian yang biasa. B. Pengukuran Suhu Tubuh Pengukuran yang paling sering
dilakukan oleh perawat dalam pengukuran suhu tubuh, nadi, tekanan darah,
untuk memperoleh suhu inti jaringan tubuh rata-rata yang representatif. Suhu
menunjukkan suhu inti merupakan indikator suhu tubuh yang lebih dapat
diandalkan daripada tempat yang menunjukkan suhu permukaan. Suhu inti atau
suhu jaringan dalam relatif konstan, dimana tempat pengukuran suhu inti antara
lain di rektum, membran timpani, esofagus, arteri pulmoner dan kandung kemih
merupakan salah satu 11 faktor yang menentukan suhu tubuh klien dalam
antara lain di kulit, aksila, oral. Faktor faktor lingkungan dan infeksi jamur minor
dapat menghasilkan suhu lebih tinggi pada bayi dan anak kecil daripada anak-
anak yang lebih besar dan orang dewasa. Pada bayi yang sangat muda, demam
merupakan salah satu tanda suatu gangguan. Pada anak usia bermain, kejang
karena panas dapat sama dengan demam dan merupakan masalah yang
keperawatan. Suhu tubuh harus diukur pada saat masuk ke fasilitas perawatan
menurunkan demam dan kadang-kadang pada bayi atau anak yang tampak
merah mukanya, merasa hangat atau letargi (Engel, 1998). 1. Mengukur suhu
tubuh Suhu tubuh seringkali dijadikan sebagai salah satu faktor untuk
Suhu tubuh bayi yang normal, berkisar antara 36,50 C 370 C. Apabila tubuhnya
diatas atau di bawah kisaran suhu tubuh, kemungkinan ada sesuatu yang salah
di dalam tubuhnya (Perry, 2005) Untuk mengetahui berapa suhu tubuh bayi kita
dapat menggunakan termometer. Alat pengukur suhu tubuh ini banyak jenisnya
Termometer air raksa bentuknya pipih dengan ujung agak lancip. Pada ujung
termometer tersebut terdapat rongga yang berisis air raksa. Apabila ujung lancip
yang berisi air raksa ini tersentuh suhu tubuh maka air raksa ini akan bergerak
dan menunjukkan angka tertentu pada skala yang tertera. Termometer jenis ini
ketiak. Selain itu ada jenis termometer lain yang bentuknya mirip termometer air
raksa, yaitu termometer rektal. Bedanya, ukuran termometer rektal sedikit lebih
kecil dan bagian ujungnya sedikit lebih tunpul daripada termometer air raksa.
raksa. Jenis lain yang cukup praktis penggunaanya termometer strip yaitu tinggal
diletakkan atau ditempelkan pada dahi bayi. 2. Tempat dan waktu pengukuran
suhu tubuh Di setiap tempat perawatan baik di rumah sakit maupun klinik
dipakai lokasi pengukuran temperatur pada ketiak, sub lingual dan rektal
(Gabriel, 1998). Pada bayi di bawah umur 2 tahun dapat pula diukur direktal atau
lipat paha (Abdul latif, 2000). Tempat umum pengukuran suhu adalah oral, rektal
dan aksila membran timpani, esofagus, arteri pulmoner atau bahkan kandung
kemih. Untuk dewasa awal yang sehat rata-rata suhu oral 370 C. Tempat-tempat
bersih dan mudah dilakukan. Hal ini tidak menimbulkan resiko pada neonatus
meskipun itu memerlukan waktu sedikit lebih lama dari pengukuran suhu di
rektal. Pengukuran suhu axila adalah cara paling aman untuk mengetahui suhu
tubuh pada bayi baru lahir. Namun suhu axila merupakan teknik pengukuran
suhu yang kurang akurat karena diletakkan di luar tubuh daripada di dalam
Keuntungan 1) Aman dan non invansif 2) Cara yang lebih disukai pada bayi baru
lahir dan klien yang tidak kooperatif Kerugian: 1) Waktu pengukuran lama 2)
dalam pengukuran suhu inti pada waktu perubahan suhu yang cepat 4)
dan fisiologi 14 Terdapat pembuluh darah besar yaitu arteri dan vena femoralis
dengan cabang-cabang arteri yang banyak, dimana suhu akan berpindah dari
darah ke permukaan kulit melalui dinding pembuluh darah. Selain itu juga bahwa
kulit epidermis di lipat paha lebih tipis dari kulit di tempat lain sehingga
lapisan ke permukaan kulit. 2) Aman Daerah tersebut tidak mudah lecet dan bila
termometer dijepitkan tidak mudah lepas atau jatuh 3) Bersih Termometer tidak
akan terkontaminasi sehingga bisa dipakai pada pasien yang lain tanpa harus
disterilkan dalam waktu yang lama 4) Mudah Mudah dilakukan dan mudah
berulang kali. Pengukuran rektal digunakan pada bayi, pasien dengan bedah
atau kelainan rektal, pasien dengan miokard akut. 15 Pengukuran suhu rektal
adalah paling mungkin pada anak-anak yang lebih muda. Pengukuran suhu
tubuh direktal terdapat keuntungan dan kerugian yaitu : Keuntungan 1) Terlebih
dapat diandalkan bila suhu oral dapat diperoleh 2) Menunjukkan suhu inti
yaitu : 1) Pengukuran suhu inti lebih lambat selama perubahan suhu yang cepat
2) Tidak boleh dilakukan pada klien yang mengalami bedah rektal, nyeri pada
dapat merupakan sumber rasa malu dan ansietas klien 4) Memerlukan lubritasi
5) Dikontra indikasikan pada bayi baru lahir d. Pengukuran oral Yaitu pengukuran
yang dilakukan di dalam mulut lebih khususnya di bawah lidah karena daerah ini
berdasarkan lama pengukuran suhu di rektal antara 3-5 menit, di oral 3-7 menit,
axila, 9-15 menit sedangkan pengukuran suhu tubuh di ketiak pada usia dewasa
bersih, basah dan terdapat infeksi atau di lokasi dapat memberikan hasil yang
kurang akurat, hal ini dapat berpengaruh pada hasil akhir pengukuran suhu yang
dilakukan. b. Alat pengukuran Alat yang digunakan adalah termometer air raksa
pengukuran air raksa sudah harus diturunkan sampai batas reservoir d. Waktu
Waktu yang dibutuhkan untuk pengukuran baik yang di ketiak maupun di lipat
paha harus sama (menit) (Perry, 2005) 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu
tubuh a. Usia Pada saat lahir bayi meninggalkan lingkungan yang hangat yang
cepat. Mekanisme tubuh masih imatur. Suhu tubuh bayi dapat berespon secara
drastis terhadap perubahan suhu. Pada bayi baru lahir pengeluaran suhu tubuh
melalui kepala, oleh karena itu perlu mengunakan penutup kepala untuk
seseorang mendekati masa lansia. b. Stres Stres fisik dan emosi meningkatkan
tersebut meningkatkan panas. Pasien yang cemas saat masuk rumah sakit atau
sedang melakukan pemeriksaan kesehatan suhu tubuhnya akan lebih tinggi dari
intervensi krisis dan peningkatan harga diri. Sistem pendukung sangat penting
secepat mungkin pada tingkat fungsi semua dimensi sebelum krisis. Peningkatan
harga diri dilakukan untuk membantu dalam strategi reduksi stres yang positif
mempengaruhi suhu tubuh dimana suhu dikaji dalam ruangan yang sangat
hangat, pasien mungkin tidak mampu meregulasi suhu tubuh akan naik. Apabila
klien berada pada lingkungan luar tanpa 18 baju hangat, suhu tubuh mungkin
rendah karena penyebaran yang efektif dan pengeluaran panas yang kondusif.
Bayi dan lansia paling sering dipengaruhi oleh suhu lingkungan karena
mekanisme suhu mereka kurang klien. d. Perubahan suhu Perubahan suhu tubuh
diluar rentang normal mempengaruhi set point hipotalamus. Perubahan ini dapat
Pengeluaran panas minimal atau setiap gabungan dari perubahan tersebut. Sifat
2005). 5. Pemeliharaan suhu tubuh pada anak Pemeliharaan suhu tubuh dapat
terhadap ratio berat badan, sehingga kehilangan panas dapat menjadi lebih
besar. b. Bayi tidak dapat mengatur suhu tubuh mereka seperti yang dilakukan
pengaturan panas, dan juga perkembangan yang belum matang karena itu
pertahanan suhu lingkungan tetap hangat. 19 C. Kerangka Teori Hasil suhu tubuh
Axila Gambar 2.1. Sumber Perry (2005), Tulus (2001) D. Kerangka Konsep Hasil
suhu tubuh Tempat pengukuran suhu tubuh: - Axila - Rektal Gambar 2.2.
Kerangka Konsep
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/21/jtptunimus-gdl-s1-2008-saptorinin-1049-03-
BAB+II.pdf