Anda di halaman 1dari 14

TELAAH JURNAL TELAAH JURNAL

SMF Bagian Ilmu Kebidanan dan Kandungan Februari 2017


RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang
Fakultas Kedokteran
Universitas Nusa Cendana

DISFUNGSI TIROID PADA KEHAMILAN


(TYROID DISFUNCTION IN PREGNANCY)

Disusun Oleh

Michelle Giovanny Manoeroe, S. Ked

(1108011024)

Pembimbing :

dr. Jansen Lalandos, Sp.OG

DIBAWAKAN DALAM RANGKA KEPANITERAAN KLINIK


SMF/BAGIAN ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA
RSUD PROF. DR. W. Z. JOHANNES
KUPANG
2017

HALAMAN PENGESAHAN

Telaah jurnal ini diajukan oleh :


Nama : Michelle Giovanny Manoeroe
NIM : 1108011024
Bagian : Ilmu Kebidanan dan Kandungan RSUD Prof. W. Z. Johannes
Kupang

Telaah jurnal ini disusun dan dilaporkan dalam rangka memenuhi salah satu
persyaratan yang diperlukan untuk mengikuti ujian komprehensif di Bagian Ilmu
Kebidanan dan Kandungan RSUD. Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang.

Pembimbing Klinik

1. dr. Jansen Lalandos, Sp.OG 1...

Ditetapkan di : Kupang

Waktu : Februari 2017

Terjemahan Jurnal
DISFUNGSI TIROID PADA KEHAMILAN
PENDAHULUAN
Kondisi tiroid maternal merupakan suatu prediktor penting luaran (outcome)
kehamilan. Baik hipertiroidisme maupun hipotiroidisme telah terbukti memiliki
dampak buruk terhadap kehamilan. Prevalensi disfungsi tiroid memliki rentang yang
luas di dunia. Di AS yang mana dianggap merupakan negara berlimpah yodium, 2%-

Telaah Jurnal | Disfungsi Tiroid pada Kehamilan Halaman


3% dari mereka yang tampak sehat, wanita usia suburnya memiliki peningkatan
serum TSH yang mayoritas diantaranya berada di rentang subklinis 12. Di Iran selatan,
prevalensi wanita hamil yang mengalami hipotiroidisme ialah 13.7% 3. Pada suatu
penelitian di India, disfungsi tiroid memiliki prevalensi yang tinggi dengan hipotiroid
subklinis yang ditemukan 6.47% dan hipotiroidisme (overt) ditemukan 4.58% dari
wanita hamil4. Prevalensi hipertiroidisme lebih jarang ditemukan pada kehamilan
yakni 0.2-0.5%5.

Terdapat kekurangan data pada besaran dan perbedaan bentuk dari disfungsi
tiroid pada wanita hamil di Sri Langka. Beberapa penelitian telah melihat prevalensi
kekurangan yodium dan penyakit autoimun tiroid yang mana merupakan dua
penyebab utama hipotiroidisme pada kehamilan. Pada suatu penelitian cross
sectional, representasi wanita hamil di Sri Langka berdasarkan sampel memiliki, nilai
median tingkat yodium urin 113.7 g/l, yang mana jauh dibawah rekomendasi WHO
yakni antara 150 dan 249 g/l, sehingga mengindikasikan status kekurangan yodium
pada wanita Hamil di Sri Langka6. Suatu penelitian yang meneliti prevalensi
autoantibodi tiroid pada wanita sekolah di Sri Langka satu decade lalu menemukan
prevalensi autoantibodi tiroglobulin (TgAb) mengalami peningkatan secara nyata
pada 14.3% untuk usia 11 tahun dan 69.7% untuk usia 16 tahun7. Autoantibodi tiroid
diketahui berhubungan dengan disfungsi tiroid, terutama hipotiroidisme. Pengamatan
ini meningkatkan kemungkinan dari suatu prevalensi yang tinggi dari disfungsi tiroid
pada wanita hamil di Sri Langka, yang membutuhkan konfirmasi melalui penelitian.

PERUBAHAN HOMEOSTASIS TIROID DALAM KEHAMILAN


Transfer tiroksin transplasenta, peningkatan klirens yodium pada ginjal
maternal dan perubahan pada globulin pengikat tiroid / thyroid binding globulin
mengganggu homeostasis tiroid pada kehamilan. Produksi hormone tiroid yang mana
bergantung pada yodium secara bertahap menurun bila peningkatan kebutuhan
yodium dalam kondisi kehamilan, sekitar 250 mikrogram per hari, tidak dipenuhi.

Telaah Jurnal | Disfungsi Tiroid pada Kehamilan Halaman


Tabel 1 Rentang nilai rujukan uji fungsi tiroid pada kehamilan

Trimester Serum FSH (uIU/mL) FT4 (pg/mL)


Pertama 0,1 2,5 0,83 1,27
Kedua 0,2 3,0 0,71 1,05
Ketiga 0,3 3,0 0,72 1,06

Nilai rujukan untuk serum thyroid stimulating hormone (TSH) dan free
thyroxine (FT4) berbeda selama kehamilan, mencerminkan perubahan fisiologis yang
diterangkan diatas. Nilai rujukan TSH lebih rendah dari pada diluar kehamilan,
sedang FT4 lebih tinggi pada trimester pertama akibat efek stimulasi dari serum beta
hCG pada reseptor TSH. Sampai nilai rujukan tersedia untuk wanita Sri Langka, nilai
rujukan berikut yang tertera pada kotak 1 dapat digunakan sebagai yang normal untuk
wanita hamil kami. Gejala-gejala disfungsi tiroid secara umum kurang jelas dan tidak
spesifik, dan dapat dengan mudah melekat pada perubahan fisiologi yang terjadi
dalam kehamilan. Penampakan klinis dari hipertiroidisme dapat tidak jelas karena
gejala takikardia, berkringat, dyspnea, dan kegelisahan terlihat pada kehamilan
normal. Nyeri badan umum, arthralgia, konstipasi, dan mengantuk berlebih yang juga
merupakan ciri hipotiroidisme dapat dengan mudah melekat pada perubahan
hormonal dalam kehamilan. Dengan demikian suatu indeks kecurigaan yang tinggi
diperlukan untuk tepat waktu identifikasi dan tepat penanganan. Palpitasi yang mana
sering terjadi dan menyusahkan, keringat yang berlebih, peningkatan frekuensi
peristaltik usus, tremor halus pada tangan yang diulurkan, takikardia dan refleks dari
deep tendon yang berlebih memberi gambaran tirotoksikosis. Ketidaknyamanan pada
arthralgia dan myalgia, terutama myopati proksimal, harus diperiksakan dengan baik
kecepatan nadi untuk bradikardia dan relaksasi yang lambat pada refleks ankle jerks
yang mana sangat mungkin akibat hipotiroidisme.

SKRINING UNTUK DISFUNGSI TIROID DALAM KEHAMILAN

Telaah Jurnal | Disfungsi Tiroid pada Kehamilan Halaman


Saat ini, suatu pendekatan agresif pada penemuan kasus lebih dianjurkan dari
pada skrining universal untuk mendekteksi disfungsi tiroid pada kehamilan meskipun
dampak dari disfungsi tiroid yang signifikan muncul saat kehamilan. Hal ini akibat
tidak adanya hasil yang konsisten dari keuntungan penggantian levotiroksin pada
wanita dengan hipotiroidisme subklinis sebagai mayoritas bentuk disfungsi tiroid.
Namun pendekatan melalui penemuan kasus target tampaknya tidak efektif karena
prevalensi dari SCH dan hipotiroidisme (overt) ditemukan sama pada baik wanita
yang dites maupun belum dites tiroid. Sementara pada penelitian lain tes yang hanya
dijalankan pada wanita yang berada di kelompok risiko tinggi menunjukkan
terlewatkannya sepertiga dari mereka yang mengalami hipotiroidisme
(overt)/hipotiroidisme subklinis. Keefektivan biaya program skrining universal juga
telah dibuktikan berdasarkan pandangan bahwa pengobatan SCH memiliki dampak
pada IQ keturunan, meski mengenai hal ini harus dikonfirmasi melalui penelitian-
penelitian. Sampai ditemukan penelitian yang dapat memberikan suatu cahaya baru,
pendekatan melalui temuan kasus saat ini masih direkomendasikan.

Serum TSH dari semua wanita hamil harus dinilai pada saat ANC bila
ditemukan salah satu dari tanda-tanda yang terdaftar dalam Kotak 2. Bila TSH
abnormal (tinggi atau rendah) T4 bebas (free T4) harus diperiksa.

DISFUNGSI TIROID HIPOTIROIDISME


Di seluruh dunia, defisiensi yodium merupakan penyebab tersering dari
hipotiroidisme, sementara tiroiditis autoimun kronis masih merupakan penyebab
utama untuk negara berkembang. Hipotiroidisme (overt) per definisi adalah
peningkatan serum TSH dan T4 bebas (FT4) yang rendah atau TSH> 10 IU/ml
tanpa tergantung pada jumlah FT4. Keguguran, pada kelahiran pre-term, hipertensi
gestasional, berat lahir rendah dan fetal loss merupakan komplikasi yang diketahui
dari hipotiroidisme maternalii.8,9 janin memerlukan tiroksin yang cukup untuk
maturase sistem saraf sentral pada masa awal kehamilan dan seutuhnya bergantung
pada tiroksin maternal karena ketidakmampuan kelenjar tiroid untuk mensintesis

Telaah Jurnal | Disfungsi Tiroid pada Kehamilan Halaman


tiroksin hingga awal trimester kedua10. Dengan demikian hipotiroidisme maternal
berhubungan dengan banyaknya komplikasi yang ditakutkan dari tertundanya
perkembangan saraf anak11.

Hipotiroidisme subklinis (SCH) per definisi merupakan peningkatan TSH


(berdasarkan nilai rujukan yang spesifik pada trimester tertentu) dengan jumlah T4
bebas normal Nampak memiliki dampak buruk pada kehamilan dengan peningkatan
kejadian keguguran, diabetes mellitus gestasional, hipertensi gestasional dan
12
preeklampsia. Hubungan antara SCH maternal dan gangguan perkembangan
neuropsikologis pada anak kurang konsisten bila dibandingkan dengan hipotiroidisme
(overt).

Levotiroksin digunakan untuk mengobati hipotiroidisme (overt). Keuntungan


terapi levotiroksin pada hipotiroidisme subklinis kurang menjanjikan yang mana
beberapa penelitian gagal menunjukkan keuntungan yang signifikan pada kasus
dengan ketiadaan autoantibodi tiroid8 13. Suatu percobaan acak prospektif terkontrol
oleh National Institute of Child Healt and Human Development USA dan
penelitian-penelitian yang mirip dengan itu yang sedang berlangsung, dan diharapkan
dalam waktu dekat dapat menerangkan bagian ini. Dengan fakta, bahwa levotiroksin
relatif murah dan tanpa efek samping yang bermakna, kebanyakan peresepan lebih
condong pada levotiroksin untuk SCH meski kejadiannya tanpa ada autoantibodi
tiroid. Bila hanya terdapat hipotiroksinemia (TSH normal dengan FT4 yang rendah)
maka tidak harus diobati.

Tujuan dari pengobatan harus untuk pemeliharaan TSH dalam rentang nilai
rujukan normal yang spesifik sesuai trimester. Serum TSH saja cukup untuk
pemantauan kondisi tiroid maternal dan harus dinilai setiap 4 minggu selama
kehamilan.

Pada wanita yang telah mengalami hipotiroidisme sebelum kehamilan, saat


asuhan peri-konsepsi harus dipastikan kadar TSH berada dalam rentang rujukan

Telaah Jurnal | Disfungsi Tiroid pada Kehamilan Halaman


untuk trimester pertama (yakni TSH < 2.5 iu/ml). Penting pula meningkatkan
kesempatan melahirkan karena risiko infertilitas diketahui berhubungan dengan SCH.
Pada kasus kehamilan yang tidak terencana, dosis tiroksin harus ditingkatkan 25-30%
dari dosis pre-konsepsi sedini mungkin sambil menunggu hasil TSH. Pada semua
wanita lain yang muncul kapanpun dalam kehamilan, pemeriksaan TSH harus
dilakukan secepat mungkin dan dipertahankan dalam rentang rujukan yang spesifik
terhadap trimesternya. Pada wanita yang baru saja didiagnosis memiliki
hipotiroidisme (overt), dosis inisial umum dari tiroksin 2 g/kgBB/hari (maksimal 2.5
g/kgBB/hari). TSH yang dilakukan pada 4 minggu dapat membantu dalam
penentuan titrasi dosis selanjutnya.

Seorang wanita harus diinformsaikan cara untuk meningkatkan absorpsi


tiroksin. Menggunakan tiroksin ialah saat dalam keadaan lambung kosong setelah
bangun pagi dengan jarak paling kurang setengah jam sebelum minum atau makan
dan menghindari suplemen besi dan kalsium.

Tiroksin aman digunakan selama menyusui. Wanita dengan hipotiroidisme


sebelum kehamilan dapat tetap menggunakan dosis yang digunakan sebelum hamil
dengan pemantauan TSH pada 6 minggu postpartum. TSH pada neonatus harus
diperksakan dalam minggu pertama.

DISFUNGSI TIROID HIPERTIROIDISME


Tirotoksikosis transient pada kehamilan terjadi akibat pengaruh stimulasi
serum hCG pada reseptor TSH dan merupakan penyebab tersering dari
tirotoksikosis dalam kehamilan yang diketahui memengaruhi 1-3% kehamilan.
Penyakit Grave masih merupakan penyebab patologi tersering dari hipertiroidisme
maternal dalam kehamilan14. Komplikasi hipertiroidisme maternal termasuk
keguguran, hipertensi gestasional, kelahiran prematur, pertumbuhan janin terhambat,
stillbirth, berat lahir rendah, krisis tiroid, dan gagal jantung kongesti maternal.
Tingginya antibodi penstimulasi reseptor tiroid / Thyroid receptor stimulating

Telaah Jurnal | Disfungsi Tiroid pada Kehamilan Halaman


antibodies (TRAb) maternal yang mencirikan penyakit Grave, berhubungan dengan
peningkatan risiko tirotoksikosis janin/neonatus, yang mana meskipun hanya
sementara dapat menyebabkan morbiditas yang signifikan15.

Kotak 2 Gejala klinis yang membutuhkan penilaian tiroid pada kehamilan

Riwaayat keluarga dengan penyakit autoimun tiroid, hipotiroidisme atau


hipertiroidisme
Memiliki goiter
Adanya antibodi tiroid, terutama antibdi tiroid peroksidase (TPOAb)
Gejala atau tanda klinis yang mengarah ke hipotiroidisme atau hipertiroidisme
Wanita dengan diabetes mellitus tipe 1, atau gangguan autoimun lain
Wanita dengan riwayat infertilitas
Wanita dengan riwayat sebelumnya keguguran atau melahirkanprematur
Wanita yang telah diterapi sebelumnya dengan iradiasi kepala atau leher atau operasi
tiroid
Wanita yang saat ini sedang menerima penggantian levotiroksin
Wanita yang hidup di tempat yang diketahui kekurangan yodium

Hipertiroidisme (overt) dicirikan dengan penurunan serum TSH dan tingginya


jumlah T4 bebas. Hipertiroidisme (overt) dapat ditangani meskipun ada kekurangan
bukti dari keuntungan pengobatan hipertiroidisme subklinis (penurunan TSH dengan
FT4 normal) atau bila hanya hipertiroksinemia (jumlah TSH normal dengan
peningkatan FT4) dalam kehamilan. Obat-obatan antitiroid menjadi pilihan dalam
menangani hipertiroidisme maternal. Propylthoiuracil digunakan dalam trimester
pertama kehamilan karena kirangnya risiko teratogenik sedangkan carbimazole dapat
dimulai pada trimester kedua. Dengan begitu akan menurunkan risiko intoksikasi
hepar yang berhubungan dengan penggunaan jangka panjang dari Propylthoiuracil

Dosis inisial untuk Propylthiouracil adalah 100 - 300 mg perhari yang dibagi
dalam beberapa dosis dan untuk Carbimazole 10 15 mg perhari dibagi dalam
beberapa dosis. Obat-obatan antitiroid tidak dapat mengontrol kejadian tirotoksikosis

Telaah Jurnal | Disfungsi Tiroid pada Kehamilan Halaman


yang berhubungan dengan hyperemesis gravidarum meski beta bloker dapat
digunakan bila muncul gejala hipermetabolik yang mengganggu.

Tujuan dari penatalaksanaan tirotoksikosis ialah untuk mempertahankan FT4


berada di atas rentang normal menggunakan dosis obat antitiroid sekecil mungkin.
Hal ini dapat menurunkan risiko hipoiroidisme janin. Agen pemblok beta adrenergik
(seperti Propranolol 20 40 mg per 6 jam) dapat digunakan untuk mengontrol
gejala-gejala merugikan dari keadaan hipermetabolik seperti palpitasi dan tremor,
dengan dosis yang diturunkan sedini mungkin dengan pandangan terhadap risiko
pertumbuhan janin terhambat, bradikardi janin dan hipoglikemi neonatus. Dalam
sejumlah mayoritas kasus, beta bloker dapat dihentikan dalam 1-2 minggu.
Tiroidektomi jarang diindikasikan untuk kontrol hipertiroidisme dan bila dibutuhkan,
biasanya dilakukan pada trimester kedua. Yodium radioaktif merupakan
kontraindikasi selama kehamilan.

Seorang wanita dengan hipertiroidisme yang telah ada sebelumnya, harus


diusahakan eutiroid sebelum mengusahakan suatu kehamilan dengan
mempertahankan TSH dalam rentang rujukan untuk trimester pertama. Bila yodium
radioaktif terlanjur digunakan untuk mencapai eutiroidisme, konsepsi harus ditunda
selama paling kurang 6 bulan.

Wanita dengan penyakit Grave dapat mengalami penyakit yang timbul di


trimester pertama, meski perbaikan secara bertahap memang diharapkan seiring
perkembangan kehamilan. Pemberhentian semua terapi antitiroid dimungkinkan pada
20-30% pasien pada trimester ketiga. Perkecualiannya ialah wanita dengan jumlah
antibodi penstimulasi reseptor tiroid (TRAb) yang tinggi, yang mana terapi masih
harus diteruskan sampai melahirkan. Jumlah serum TRAb maternal harus ditentukan
diantara minggu ke-24 sampai 28 pada wanita dengan hipertiroidisme aktif, wanita
dengan riwayar tiroidektomi sebagai penatalaksanaan hipertiroidismenya, wanita

Telaah Jurnal | Disfungsi Tiroid pada Kehamilan Halaman


yang menggunakan radioaktif dan pada wanita yang telah memiliki anak yang
mengalami hipertiroidisme.

Kesejahteraan janin dapat memengaruhi peningkatan TRAb dan pada


hipertiroidisme yang kurang dikontrol16.

Takikardia pada janin yang tampak saat ultrasonografi (>170 x/m, yang
menetap selama lebih dari 10 menit), perumbuhan janin terhambat, goiter janin,
percepatan maturase tulang, tanda-tanda gagal jantung kongesti, dan hydrops janin,
dapat mengindikasikan kejadian hipertiroidisme17.

American thyroid association merekomendasikan penilaian kesejahteraan


janin pada wanita dengan hipertiroidisme tak terkontrol dan/atau wanita dengan kadar
TRAb tinggi (lebih dari tiga kali batas atas normal). Para wanita ini harus ditangani
dibawah supervisi spesialis kedokteran fetomaternal dan pengontrolan harus melalui
ultrasound untuk pengukuran denyut jantung, pertumbuhan, volume cairan amnion,
dan goiter janin18.

DISFUNGSI TIROID POST-PARTUM


Tiroiditis autoimun didefinisikan sebagai inflamasi tiroid oleh autoantibodi.
Antibodi tiroid peroksidase (TPO Ab) dan antibodi tiroglobulin (TgAb) merupakan
dua yang paling penting dari autoantibodi yang dikemukakan. Antibodi ini bila
muncul dalam jumlah titrat yang tinggi dapat menyebabkan suatu tiroiditis yang
merusak yang secara klasik menghasilkan hipertiroidisme akibat pelepasan hormon
diikuti hipotiroidisme akibat kehabisan tampungan tiroid dan berakhir eutiroidisme.
Di dunia barat, 10-20% wanita hamil dengan eutiroid ditemukan memiliki
autoantibodi tiroid pada trimester pertamanya. Terdapat pertumbuhan dari
pembuktian yang menghubungkan luaran (outcome) kehamilan yang buruk dengan
tiroiditis autoimun bahkan pada kejadian tanpa adanya disfungsi tiroid.
Perkembangan dari hipotiroidisme (overt) atau hipotiroidisme subklinis, keguguran,
kehamilan prematur, abrupsi plasenta, depresi postpartum dan penurunan IQ anak

Telaah Jurnal | Disfungsi Tiroid pada Kehamilan Halaman


merupakan beberapa keburukan terkait yang dideskripsikan19. Hanya pada uji
intervensi prospektif terencana, penggantian levotiroksin untuk wanita positif TPOAb
terlihat adanya penurunan jumlah bermakna dari kelahiran prematur20.

Penurunan sistem imun maternal berhubungan pada kelangsungan hidup


janin. Sistem imun maternal yang ditekan selama kehamilan, melunjak kembali
normal saat peropde postpartum. Telah nampak bahwa autoantibodi yang terlihat
pada wanita di trimester pertama secara bertahap menurun akibat toleransi imun saat
kehamilan dan meningkat saat periode postpartum, sesekali melampaui jumlah
normal. proses autoimun dapat menjadi disfungsi tiroid pada periode postpartum
yang diistilahkan dengan postpartum thyroid dysfunction (PPTD). Kejadian PPTD
bervariasi dari 4%-9%21. Ini ditandai dengan peningkatan tiroid peroksidase (TPOAb)
dan/atau anibodi tiroglobulin (TgAb) yang merupakan hasil dari proses destruktif
autoimun yang relatif diam selama periode antenatal. Terdapat infiltrasi limfosit pada
kelenjar tiroid dan gambaran kelenjar hypoechoic pada pencitraan ultrasound. PPTD
tampak terjadi pada sejumlah 33-50% wanita yang terdeteksi positif TPOAb pada
trimester pertama22.

Gambaran klinis dari PPTD ialah fase tirotoksik yang mana terjadi sekitar 1-4
bulan menjelang melahirkan, diikuti dengan suatu kondisi hipotiroid sekitar 4-8 bulan
dan akhirnya kondisi eutiroidisme. Fase hipertiroid yang diikuti dengan kembalinya
ke normal dan suatu fase hipotiroid sendiri juga diidentifikasi. Meskipun
abnormalitas klinis dan biokimia sebagian besar terjadi sementara waktu, 20-30%
wanita sisanya terjadi hipotiroid secara permanen pada satu tahun postpartum yang
mana penelitian lanjutan jangka panjang menunjukkan bahwa hampir 50% dari
mereka yang fungsi tiroidnya telah kembali setelah episode PPTD menjadi hipotiroid
pada tujuh tahun kemudian23. PPTD yang mana merupakan kondisi yang dapat
disembuhkan menyebabkan morbiditas yang signifikan pada ibu baru tapi seringkali
tidak terdeteksi karena gejala yang dianggap merupakan akibat dari depresi atau
kegelisahan maternal yang diketahui terjadi setelah kelahiran anak.

Telaah Jurnal | Disfungsi Tiroid pada Kehamilan Halaman


Beberapa faktor risiko telah diketahui terhadap perkembangan PPTD. Riwayat
sakit tiroid autoimun, penyakit autoimun lain dan riwayat PPTD merupakan beberapa
diantaranya. Identifikasi faktor-faktor risiko PPTD harus dapat membawa kepada
skrining dengan serum TSH dan intervensi dini, sementara pemantauan rutin akan
memungkinkan identifikasi dini dari hipotiroidisme permanen. (Gambar 1)

Gambar 1 Penanganan disfungsi tiroid postpartum

Telaah Jurnal | Disfungsi Tiroid pada Kehamilan Halaman


Hipertiroidisme Hipotir

Bila bergejala Tidak bergejala


Obati dengan propranolol Tidak diobati
Tidak ada Pemantauan
tempat untukfungsi
ATD tiroid dilakukan setiap 6 minggu

Bila,
Bergejala
Eutiroid
TSH>10 IU/mL
Menyusui
Mengusahakan kehamilan

Bila tidak ada, tidak diob


Bila ada dari

Ulangi tes TSH setiap 2 bulan hingga 1 tahun post partum


Lanjutkan pengobatan hingga 6-12 bulan
Usahakan penurunan dengan setengah dosis dan
Jangan usahakan penurunan bila pasien hamil, m
Telaah Jurnal | Disfungsi Tiroid pada Kehamilan Halaman
Nilai TSH setiap tahun pada wanita dengan PPTD yang berada kemba

Disfungsi tiroid menimbulkan dampak mayor bagi ibu, janin, neonatus dan
anak. Disamping bukti beban penyakit yang signifikan, saat ini tidak terdapat
program skrining yang tepat untuk mendeteksi disfungsi tiroid dalam kehamilan dan
periode postpartum di Sri Langka. Satu alasan besar dibaliknya ialah kurangnya
kesadaran akan dampat serius dan bentuk-bentuk dari disfungsi tiroid pada wanita
hamil di Sri Langka karena kurangnya data, sehingga hal ini harus segera
ditindaklanjuti.

Telaah Jurnal | Disfungsi Tiroid pada Kehamilan Halaman

Anda mungkin juga menyukai