Sep Ibu Rus
Sep Ibu Rus
PENDAHULUAN
2. Tidak ada trip plant (Zero down time) selama pekerjaan konstruksi.
5. Produksi LPG sudah mencapai lebih dari target 190 TPD (ton per hari
setelah 5 hari start up kilang
PT. Surya Esa Perkasa, Tbk berlokasi di Jl. Raya Palembang Indralaya
Km. 17 Simpang Y Palembang, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir,
Sumatera Selatan, Indonesia. Peta lokasi serta gambar plant lay-out dari PT. Surya
Esa Perkasa, Tbk dapat dilihat pada gambar dibawah ini,
Tugas Utama
Membuat dan mengembangkan process design basis serta melakukan
studi proses optimisasi dan pemilihan proses yang tepat dalam penentuan dan
perhitungan equipment.
Tugas Umum
Bertanggung jawab kepada seluruh process engineering. atas lingkup kerja
process engineering, serta menjaga kerahasiaan atas lingkup pekerjaanya.
1.4.1 Kepegawaian
Pegawai merupakan aset utama perusahaan dalam menjalankan sistem
dalam perusahaan. Tanpa adanya pegawai maka perusahaan tidak akan berjalan.
Kepegawaian di dalam perusahaan dikendalikan oleh HRD dan GA. Semua aspek
dari kepegawaian diatur dan dikendalikan oleh elemen tersebut.
PT. Surya Esa Perkasa, Tbk menghasilkan produk berupa LPG mix,
condensate, dan propane. Target penjualan produk lebih diutamakan pada produk
LPG. Sedangkan untuk produk propana hanya didistribusikan jika ada pesanan
dari perusahaan yang bersangkutan ataupun bisa digunakan untuk operasional di
dalam pabrik pengolahan gas alam PT. Surya Esa Perkasa, Tbk.
SEP PERTAMINA
SPPBE
AGENT LPG
Kontrak kerja ini terjadi pada PT. Surya Esa Perkasa, Tbk dan PT.
Pertamina Persero. PT. Pertamina akan menyerahkan proses pengangkutan LPG
dari PT. Surya Esa Perkasa, Tbk pada SPPBE (Stasiun Pengakutan Pengisian Bulk
Elpiji).
Untuk pendistribusian LPG dibutuhkan Surat Perintah Angkut (SPA),
dimana surat ini dibuat untuk memenuhi syarat pengangkutan LPG dari PT SEP
Tbk. Surat ini dikeluarkan oleh kantor pusat (Head Office) PT. Surya Esa Perkasa,
Tbk.
2. Condensate
BAB II
URAIAN PROSES
Feed gas dari PT. SEP berasal dari pipa transmisi pertamina dengan
kondisi 105oF dan tekanan 460 Psig dialirkan melalui flow Control valve dengan
flow sebesar 66 MMSCFD. Selanjutnya gas umpan ini masuk kedalam Scrubber
(V-004) untuk dilakukan proses pemisahan fraksi berat (liquid yang tidak terlarut
dalam gas) dengan gas itu sendiri. Proses pemisahan antara gas dan liquid
dilakukan dengan cara feed gas ditabrakan ke dinding scrubber, sehingga air dan
fraksi berat yang terikut pada feed gas akan turun karena adanya gaya gravitasi.
Dari Suction Scrubber (V-004) , kandungan air dalam gas akan dilewatkan
pada Inlet Filter (F-710). Disini partikel-partikel atau kotoran yang masih terbawa
pada gas umpan akan disaring yang mana diikuti juga dengan penurunan tekanan
dari tekanan awal yang ada. Setelah itu gas kemudian dialirkan dan masuk dalam
Mole Sieve unit. Mole Sieve unit terdiri dari 2 tower yaitu tower untuk proses
adsorbsi sedangkan tower lain untuk proses regenerasi. Kedua proses tower ini
berjalan secara bergantian yang mana ketika tower adsorbsi hampir mencapai
jenuh maka tower yang satunya akan siap di gunakan dalam proses.
Adsorbsi dehidrasi ini sendiri merupakan teknologi proses gas yang
menggunakan suatu vessel/tower yang diisi dengan Molecular Sieve (adsorben)
pengering untuk menghilangkan kandungan air pada gas dari 137.382
lb/MMSCFD menjadi 0.004 lb/MMSCFD (<0.1 ppmv). Adsorbennya sendiri
mempunyai pori-pori 1/8'' yang memungkinkan beberapa molekul air yang lewat
akan terserap ke dinding rongga adsorben. Banyaknya pori-pori dan rongga
internal memberikan adsorben luas permukaan yang besar dan kemampuan untuk
menahan air dalam jumlah besar.
Selama Proses adsorbsi, aliran proses sebelumnya akan masuk melalui
bagian atas salah satu tower Mole Sieve unit (misal tower A). Gas yang masuk
tersebut diproses dengan penyerapan molekul air yang lewat oleh adsorben yang
ada. Sehingga nantinya gas hasil keluaran dari proses adsorbsi ini benar-benar gas
kering. Konsentrasi gas kering keluaran Mole Sieve tersebut diharapkan
mengandung air sebesar <0.1 ppm dan kemudian akan menuju dust filter
(F730A/B) untuk menghilangkan partikel debu yang terbawa dari Mole Sieve.
Gas kering keluaran Dust Filter kemudian dibagi menjadi 2 aliran yaitu menuju
Feed Gas Scrubber (V-810) dan menuju Regeneration Gas Compresor(C-740).
Aliran yang menuju Regeneration Gas Compressor (C-740) ini merupakan proses
awal dalam meregenerasi Mole Sieve yang hampir jenuh oleh air. Dari C-740 gas
akan dinaikkan tekanannya dari 396 psig hingga 435 psig kemudian gas dialirkan
Gas kering dari Mole Sieve akan dialirkan menuju scrubber V-810 dan
kemudian dinaikkan tekanan dari 410 psig ke 773 psig menggunakan feed gas
compressor (C-820A/B). Feed Gas After Cooler (E-830) akan mendinginkan
discharge compressor dari 214,7 F ke 120F. Selanjutnya gas yang sudah
dinaikkan tekanannya akan mengalir menuju Disharge Coalescing Filter (F-840)
untuk memisahkan Lube Oil yang terbawa dari Compressor. Disini gas akan
masuk dari bawah dan dengan bandtuan gravitasi oli akan turun dan gas akan
naik. Gas yang naik akan disaring oleh filter sehingga partikel-partikel oli yang
terikut aliran gas akan tersaring dan lama-lama akan menjadi partikel yang besar
dan akan turun kebawah dengan bantuan gravitasi. Gas yang telah disaring
kemudian menuju ColdBox/ Gas Chiller (E-210) sedangkan oli tadi akan dibuang
ke closed drain dengan bantuan LCV-840.
Gas dari F-840 akan didinginkan oleh Cold Box (E-210) dari 119 F ke -26
F dan akan dialirkan ke Low temperatur Separator (V-250). Disini terdapat 2 fase
dimana fase cairan diharapkan mengandung kadar methane yang rendah
sedangkan fase gasnya diharapkan hanya mengandung methane dan ethane. Fase
cair kemudian akan turun dengan bantuan Level Control Valve menuju cold box
untuk selanjutnya dipanaskan oleh Feed De-ethanizer Heater (E-930).
Lalu gas keluaran dari LTS V-250 akan keluar lewat atas menuju
Expander Suction Scrubber (V-950) dimana gas yang berubah menjadi cairan,
terlebih dahulu harus dipisahkan disini sebelum masuk kedalam proses ekspansi.
Cairan yang terbentuk kemudian akan dikeluarkan menuju coldbox untuk
selanjutnya akan dipanaskan di Feed De-Ethanizer Heater (E-930).
Kemudian gas keluar dari scrubber menuju expander. Disini gas bisa
diekspansi dengan JT-valve PCV 910) atau dengan Turbo Expander (C-910).
Turbo Expander digunakan untuk mengoptimalkan LPG recovery karena suhu
outlet yang dihasilkan sebesar -73,46 F sehingga fase propane yang berubah fase
dari gas menjadi liquid lebih banyak jika ditinjau dari titik didihnya dibandingkan
menggunakan mode JT-valve PCV 910. Kemudian outlet dari expander akan
mengalir menuju absorber tower. Disini Fase liquidnya akan terpisah dari gas
dimana fase liquid akan dikeluarkan lewat bawah menuju absorber pump untuk
dipompakan ke de-ethanizer tower (V-500) sedangkan fase gas yang juga
mempunyai temperatur yang rendah dimanfaatkan untuk mendinginkan aliran
yang ada direflux condenser (E-990) dan gas chiller (E-210) untuk selanjutnya
akan dialirkan ke Booster Compressor (C-970) untuk dinaikkan tekanannya.
2.3 Produk
Gas alam yang dialirkan dari sumur gas dari Pertamina akan diolah dan
dipisahkan dari unsur-unsur kimia pengotor atau impurities. Dengan adanya
bahan-bahan pengotor maka akan mengakibatkan berkurangnya kualitas dari
produk dan mengganggu pengoperasian pada proses pengolahan gas alam.
Adapun produkproduk yang dihasilkan oleh PT. Surya Esa Perkasa, Tbk adalah
sebagai berikut :
1. Propana
2. LPG
3. Kondensat
Dari ketiga produk di atas yang dihasilkan, produk utama dari PT. Surya
Esa Perkasa, Tbk adalah LPG, sedangkan produk yang lain adalah produk
sampingan.
LPG (Liquified Petroleum Gas) secara harfiah adalah gas minyak bumi
yang dicairkan), adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal
dari gas alam. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah
2.4 Utilitas
Adapun utilitas yang terdapat pada Plant PT. Surya Esa Perkasa Tbk
adalah sebagai berikut :
BAB III
TUGAS KHUSUS
3.1 Judul
Pengaruh Ambient Tenperature Terhadap Nilai Heat Duty pada After
Cooler (E101-B).
3.4 Manfaat
b. Data yang sudah diolah dapat dijadikan sebagai data pembanding pabrik
sebagai bentuk monitoring pabrik terhadap alat after cooler (E-101B).
c. Berapa nilai beda suhu masuk dan keluar pada stream proses?
Air-Cooled Aftercooler
Sebuah water-cooled pipe line aftercooler yang umumnya digunakan adalh Shell
and Tube Heat Exchanger. Aftercooler ini terdiri dari sebuah shell dengan
sebundel tubr terpasang didalamnya.
comes in different styles. The most common style for compressed air service is a
Shell and Tube Heat Exchanger/Aftercooler (fig. AC1-3). The pipe line
aftercooler consists of a shell with a bundle of tubes fitted inside. Typically the
compressed air flows through the tubes in one direction as water flows on the
Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya
39
shell side in the opposite direction. Heat from the compressed air is transferred
to the water. Water vapor forms as the compressed air cools. The moisture is
removed by the moisture separator and drain valve. A modulating valve is
recommended to maintain a consistent temperature and reduce water
consumption. The tube bundles can be fixed or removable. Fixed tube bundles
cost less but are more difficult to maintain than bundles that can be removed
for cleaning or service.
Metode ini adalah metode pengumpulan data dengan cara mencari informasi,
melalui dokumentasi, arsip-arsip, buku-buku catatan dan lainnya terkait dengan
data yang dibutuhkan. Metode ini dilakukan untuk melengkapi data yang
dibutuhkan.
Kemudian dilakukan lagi perhitungan heat duty rata-rata jam 10, 12, dan 2
selama 4 hari tersebut kemudian dibandingkan dengan temperatur udara ambient
dan kelembaban relatif udara.
Tanggal
Parameter 25-08-16 26-08-16 27-08-16 28-08-16 Rata-rata
Rata-Rata
Parameter Jam 10 Jam 12 Jam 2
PERHITUNGAN
a. E-101 A =93 %
b. E-101 B =100 %
a. E-101 A =95 %
b. E-101 B =100 %
Recycle bypass total =(95+100)%=195%
Flow sales gas dari E-101 B = (Recycle bypass E-101B) x Flow Sales gas total
Recycle bypass total
= (100/195) x 65.33 MMSCFD
= 33.502 MMSCFD
Karena recycle bypass pada E-101 B 100% maka flow actual yang melewati
E-101 B pada jam 12= Flow Sales gas dari E-101 B = 33.502 MMSCFD
Jam 2
Flow sales gas total= 64.60 MMSCFD
Recycle bypass :
a. E-101 A =86 %
b. E-101 B =100 %
Recycle bypass total =(86+100)%=186%
Flow sales gas dari E-101 B = (Recycle bypass E-101B) x Flow Sales gas total
Recycle bypass total
= (100/186) x 64.60 MMSCFD
= 35.161 MMSCFD
Karena recycle bypass pada E-101 B 100% maka flow actual yang melewati
E-101 B pada jam 2= Flow Sales gas dari E-101 B = 35.161 MMSCFD
b. 26 Agustus 2016)
Jam 10
Flow sales gas total= 62.02 MMSCFD
Recycle bypass :
a. E-101 A =72 %
b. E-101 B =96 %
Recycle bypass total = (72+96)%=168 %
Flow sales gas dari E-101 B = (Recycle bypass E-101B) x Flow Sales gas total
Recycle bypass total
= (96/168) x 62.02 MMSCFD
= 35.440 MMSCFD
Karena recycle bypass pada E-101 B 96% maka, flow actual yang
melewati E-101 B adalah sebagai berikut:
=((100 % - Recy. bypass E-101 B)xFlow sales gas E101 B)+Flow sales gas E-101 B
=((100% - 96 %) x 35.440 MMSCFD ) + 35.440 MMSCFD
=1.418 MMSCFD + 35.440 =36.858 MMSCFD
Jadi, flow actual pada E-101 B sebesar 36.858 MMSCFD
Jam 12
Flow sales gas total= 64.86 MMSCFD
Recycle bypass :
a. E-101 A =100 %
b. E-101 B =100 %
Recycle bypass total = (100+100)%=200 %
Flow sales gas dari E-101 B = (Recycle bypass E-101B) x Flow Sales gas total
Recycle bypass total
= (100/200) x 64.86 MMSCFD
= 32.430 MMSCFD
Karena recycle bypass pada E-101 B 100% maka, flow actual yang
melewati E-101 B = Flow sales gas dari E-101 B = 32.430 MMSCFD
a. E-101 A =96 %
b. E-101 B =100 %
Recycle bypass total = (96+100)%=196 %
Flow sales gas dari E-101 B = (Recycle bypass E-101B) x Flow Sales gas total
Recycle bypass total
= (96/196) x 66.18 MMSCFD
= 32.415 MMSCFD
Karena recycle bypass pada E-101 B 100% maka, flow actual yang
melewati E-101 B = Flow sales gas dari E-101 B = 32.415 MMSCFD
c. 27 Agustus 2016)
Jam 10
Flow sales gas total= 65.95 MMSCFD
Recycle bypass :
a. E-101 A =100 %
b. E-101 B =100 %
Recycle bypass total = (100+100)%=200 %
Flow sales gas dari E-101 B = (Recycle bypass E-101B) x Flow Sales gas total
Recycle bypass total
= (100/200) x 62.02 MMSCFD
= 31.01 MMSCFD
a. E-101 A =100 %
b. E-101 B =100 %
Recycle bypass total = (100+100)%=200 %
Flow sales gas dari E-101 B = (Recycle bypass E-101B) x Flow Sales gas total
Recycle bypass total
= (100/200) x 64.10 MMSCFD
= 32.05 MMSCFD
Karena recycle bypass pada E-101 B 100% maka, flow actual yang
melewati E-101 B = Flow sales gas dari E-101 B = 32.05 MMSCFD
Jam 2
Flow sales gas total= 64.55 MMSCFD
Recycle bypass :
a. E-101 A =100 %
b. E-101 B =100 %
Recycle bypass total = (100+100)%=200 %
Flow sales gas dari E-101 B = (Recycle bypass E-101B) x Flow Sales gas total
Recycle bypass total
= (100/200) x 64.55 MMSCFD
= 32.275 MMSCFD
Karena recycle bypass pada E-101 B 100% maka, flow actual yang
melewati E-101 B = Flow sales gas dari E-101 B = 32.275 MMSCFD
Jam 10
Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya
50
Flow sales gas total= 65.14 MMSCFD
Recycle bypass :
a. E-101 A =81 %
b. E-101 B =100 %
Recycle bypass total = (81+100)%=181%
Flow sales gas dari E-101 B = (Recycle bypass E-101B) x Flow Sales gas total
Recycle bypass total
= (81/181)x 65.14 MMSCFD
= 32,57 MMSCFD
Karena recycle bypass pada E-101 B 100% maka, flow actual yang
melewati E-101 B = Flow sales gas dari E-101 B = 32.57 MMSCFD
Jam 12
Flow sales gas total= 65.15 MMSCFD
Recycle bypass :
a. E-101 A =80 %
b. E-101 B =100 %
Recycle bypass total = (80+100)%=180%
Flow sales gas dari E-101 B = (Recycle bypass E-101B) x Flow Sales gas total
Recycle bypass total
= (80/180)x 65.15 MMSCFD
= 28.955 MMSCFD
Karena recycle bypass pada E-101 B 100% maka, flow actual yang
melewati E-101 B = Flow sales gas dari E-101 B = 28.955 MMSCFD
Jam 2
Flow sales gas total= 64.58 MMSCFD
Recycle bypass :
a. E-101 A =85 %
b. E-101 B =100 %
Recycle bypass total = (85+100)%=185%
Flow sales gas dari E-101 B = (Recycle bypass E-101B) x Flow Sales gas total
Recycle bypass total
= (85/185)x 64.58 MMSCFD
= 29.671 MMSCFD
Volume molar = RT
P
= 23.881 m3/kmol
Ethane
2.384 MMSCFD = massa x 23.881 m3/kgmol
30.07 kg/kmol x1000000 x 0.0283 m3/kgmol
massa = 2.384 MMSCF x 1000000 x 30.07 kg x 0.0283 m3 x day x 1 kmol
day MM kmol ft3 24 hr 23.881 m3
= 3539.667 kg/hr
Propane
0.068 MMSCFD = massa x 23.881 m3/kgmol
44.09 kg/kmol x 1000000 x 0.0283 m3/kgmol
massa = 0.068 MMSCF x1000000 x 44.09kg x 0.0283 m3 x day x 1 kmol
day MM kmol ft3 24 hr 23.881 m3
= 148.037 kg/hr
Iso Butane
0.003 MMSCFD = massa x 23.881 m3/kgmol
58.12 kg/kmol x1000000 x 0.0283 m3/kgmol
massa = 0.003 MMSCF x 1000000 x 58.12kg x 0.0283 m3 x day x 1 kmol
day MM kmol ft3 24 hr 23.881 m3
=8.609 kg/hr
N2
0.136 MMSCFD = massa x 23.881 m3/kgmol
28.01 kg/kmol x1000000 x 0.0283 m3/kgmol
massa = 0.136 MMSCF x 1000000 x 28.01 kg x 0.0283 m3 x day x 1 kmol
day MM kmol ft3 24 hr 23.881 m3
= 188.094 kg/hr
Karbondioksida
2.673 MMSCFD = massa x 23.881 m3/kgmol
44.01 kg/kmol x1000000 x 0.0283 m3/kgmol
massa = 2.673 MMSCF x 1000000 x 44.01 kg x 0.0283 m3 x day x 1 kmol
day MM kmol ft3 24 hr 23.881 m3
= 5808.621 kg/hr
Ethane
2.328 MMSCFD = massa x 23.881 m3/kgmol
30.07 kg/kmol x1000000 x 0.0283 m3/kgmol
massa = 2.328 MMSCF x 1000000 x 30.07 kg x 0.0283 m3 x day x 1 kmol
day MM kmol ft3 24 hr 23.881 m3
= 3456.520 kg/hr
Propane
0.067 MMSCFD = massa x 23.881 m3/kgmol
44.09 kg/kmol x 1000000 x 0.0283 m3/kgmol
massa = 0.067MMSCF x1000000 x 44.09kg x 0.0283 m3 x day x 1 kmol
day MM kmol ft3 24 hr 23.881 m3
= 145.860 kg/hr
Iso Butane
0.003 MMSCFD = massa x 23.881 m3/kgmol
58.12 kg/kmol x1000000 x 0.0283 m3/kgmol
massa = 0.003 MMSCF x 1000000 x 58.12kg x 0.0283 m3 x day x 1 kmol
day MM kmol ft3 24 hr 23.881 m3
=8.609 kg/hr
N2
0.141 MMSCFD = massa x 23.881 m3/kgmol
28.01 kg/kmol x1000000 x 0.0283 m3/kgmol
massa = 0.141 MMSCF x 1000000 x 28.01 kg x 0.0283 m3 x day x 1 kmol
day MM kmol ft3 24 hr 23.881 m3
= 195.009 kg/hr
Karbondioksida
2.640 MMSCFD = massa x 23.881 m3/kgmol
44.01 kg/kmol x1000000 x 0.0283 m3/kgmol
massa = 2.640 MMSCF x 1000000 x 44.01 kg x 0.0283 m3 x day x 1 kmol
day MM kmol ft3 24 hr 23.881 m3
= 5736.909 kg/hr
Ethane
2.406 MMSCFD = massa x 23.881 m3/kgmol
30.07 kg/kmol x1000000 x 0.0283 m3/kgmol
massa = 2.406 MMSCF x 1000000 x 30.07 kg x 0.0283 m3 x day x 1 kmol
day MM kmol ft3 24 hr 23.881 m3
= 3572.331 kg/hr
Propane
0.068 MMSCFD = massa x 23.881 m3/kgmol
44.09 kg/kmol x 1000000 x 0.0283 m3/kgmol
massa = 0.068MMSCF x1000000 x 44.09kg x 0.0283 m3 x day x 1 kmol
day MM kmol ft3 24 hr 23.881 m3
= 148.037 kg/hr
Iso Butane
0.003 MMSCFD = massa x 23.881 m3/kgmol
58.12 kg/kmol x1000000 x 0.0283 m3/kgmol
massa = 0.003 MMSCF x 1000000 x 58.12kg x 0.0283 m3 x day x 1 kmol
day MM kmol ft3 24 hr 23.881 m3
=8.609 kg/hr
N2
0.137 MMSCFD = massa x 23.881 m3/kgmol
28.01 kg/kmol x1000000 x 0.0283 m3/kgmol
massa = 0.137 MMSCF x 1000000 x 28.01 kg x 0.0283 m3 x day x 1 kmol
day MM kmol ft3 24 hr 23.881 m3
= 189.477 kg/hr
Karbondioksida
2.666 MMSCFD = massa x 23.881 m3/kgmol
44.01 kg/kmol x1000000 x 0.0283 m3/kgmol
massa = 2.666 MMSCF x 1000000 x 44.01 kg x 0.0283 m3 x day x 1 kmol
day MM kmol ft3 24 hr 23.881 m3
= 5793.406 kg/hr
Ethane
2.458 MMSCFD = massa x 23.881 m3/kgmol
30.07 kg/kmol x1000000 x 0.0283 m3/kgmol
massa = 2.458 MMSCF x 1000000 x 30.07 kg x 0.0283 m3 x day x 1 kmol
day MM kmol ft3 24 hr 23.881 m3
= 3649.539 kg/hr
Propane
0.070 MMSCFD = massa x 23.881 m3/kgmol
44.09 kg/kmol x 1000000 x 0.0283 m3/kgmol
massa = 0.070 MMSCF x1000000 x 44.09kg x 0.0283 m3 x day x 1 kmol
day MM kmol ft3 24 hr 23.881 m3
= 152.392 kg/hr
Iso Butane
0.004 MMSCFD = massa x 23.881 m3/kgmol
58.12 kg/kmol x1000000 x 0.0283 m3/kgmol
massa = 0.004 MMSCF x 1000000 x 58.12kg x 0.0283 m3 x day x 1 kmol
day MM kmol ft3 24 hr 23.881 m3
Normal Butane
0.004 MMSCFD = massa x 23.881 m3/kgmol
58.12 kg/kmol x1000000 x 0.0283 m3/kgmol
massa = 0.003 MMSCF x 1000000 x 58.12kg x 0.0283 m3 x day x 1 kmol
day MM kmol ft3 24 hr 23.881 m3
=11.479 kg/hr
N2
0.144 MMSCFD = massa x 23.881 m3/kgmol
28.01 kg/kmol x1000000 x 0.0283 m3/kgmol
massa = 0.144 MMSCF x 1000000 x 28.01 kg x 0.0283 m3 x day x 1 kmol
day MM kmol ft3 24 hr 23.881 m3
= 199.158 kg/hr
Karbondioksida
2.488 MMSCFD = massa x 23.881 m3/kgmol
44.01 kg/kmol x1000000 x 0.0283 m3/kgmol
massa = 2.488 MMSCF x 1000000 x 44.01 kg x 0.0283 m3 x day x 1 kmol
day MM kmol ft3 24 hr 23.881 m3
= 5406.602 kg/hr
Ethane
2.160 MMSCFD = massa x 23.881 m3/kgmol
30.07 kg/kmol x1000000 x 0.0283 m3/kgmol
massa = 2.160 MMSCF x 1000000 x 30.07 kg x 0.0283 m3 x day x 1 kmol
day MM kmol ft3 24 hr 23.881 m3
= 3207.081 kg/hr
Propane
0.068 MMSCFD = massa x 23.881 m3/kgmol
44.09 kg/kmol x 1000000 x 0.0283 m3/kgmol
massa = 0.068 MMSCF x1000000 x 44.09kg x 0.0283 m3 x day x 1 kmol
day MM kmol ft3 24 hr 23.881 m3
= 148.037 kg/hr
Iso Butane
0.003 MMSCFD = massa x 23.881 m3/kgmol
58.12 kg/kmol x1000000 x 0.0283 m3/kgmol
massa = 0.003 MMSCF x 1000000 x 58.12kg x 0.0283 m3 x day x 1 kmol
day MM kmol ft3 24 hr 23.881 m3
=8.609 kg/hr
N2
0.139 MMSCFD = massa x 23.881 m3/kgmol
28.01 kg/kmol x1000000 x 0.0283 m3/kgmol
massa = 0.139 MMSCF x 1000000 x 28.01 kg x 0.0283 m3 x day x 1 kmol
day MM kmol ft3 24 hr 23.881 m3
= 192.243 kg/hr
Karbondioksida
2.166 MMSCFD = massa x 23.881 m3/kgmol
44.01 kg/kmol x1000000 x 0.0283 m3/kgmol
massa = 2.166 MMSCF x 1000000 x 44.01 kg x 0.0283 m3 x day x 1 kmol
day MM kmol ft3 24 hr 23.881 m3
= 4706.873 kg/hr
BM Flow Tabel
Komposisi % Vol
(Kg/kmol) (MMSCFD) Komposisi Sales
CH4 85.930 16.04 29.131 Gas
C2H6 6.630 30.07 2.248
C3H
Teknik Kimia Politeknik
8 0.190 44.09
Negeri Sriwijaya 0.064
I-C4H10 0.010 58.12 0.003 62
N-C4H10 0.010 58.12 0.003
N2 0.400 28.01 0.136
CO2 6.830 44.01 2.315
Total 100.000
Rumus:
massa = MMSCF x 1000000 x Berat Molekul(Kg)x0.0283 m3 x day x 1 kmol
day MM kmol 1 ft3 24 hr 23.881 m3
1 ft = 0.3048 m
1ft3=0.0283 m3
Massa Komponen sales gas
Methane
29.131 MMSCFD = massa x 23.881 m3/kgmol
16.04 kg/kmol x1000000 x 0.0283 m3/kgmol
massa = 29.131 MMSCF x 1000000 x 16.04 kg x 0.0283 m3 x day x 1 kmol
day MM kmol ft3 24 hr 23.881 m3
= 23071.851 kg/hr
Ethane
2.248 MMSCFD = massa x 23.881 m3/kgmol
30.07 kg/kmol x1000000 x 0.0283 m3/kgmol
massa = 2.248 MMSCF x 1000000 x 30.07 kg x 0.0283 m3 x day x 1 kmol
day MM kmol ft3 24 hr 23.881 m3
= 3337.739 kg/hr
Propane
0.064 MMSCFD = massa x 23.881 m3/kgmol
44.09 kg/kmol x 1000000 x 0.0283 m3/kgmol
massa = 0.064 MMSCF x1000000 x 44.09kg x 0.0283 m3 x day x 1 kmol
day MM kmol ft3 24 hr 23.881 m3
= 139.329 kg/hr
Normal Butane
0.003 MMSCFD = massa x 23.881 m3/kgmol
58.12 kg/kmol x1000000 x 0.0283 m3/kgmol
massa = 0.003 MMSCF x 1000000 x 58.12kg x 0.0283 m3 x day x 1 kmol
day MM kmol ft3 24 hr 23.881 m3
=8.609 kg/hr
N2
0.136 MMSCFD = massa x 23.881 m3/kgmol
28.01 kg/kmol x1000000 x 0.0283 m3/kgmol
massa = 0.136 MMSCF x 1000000 x 28.01 kg x 0.0283 m3 x day x 1 kmol
day MM kmol ft3 24 hr 23.881 m3
= 188.094 kg/hr
Karbondioksida
2.315 MMSCFD = massa x 23.881 m3/kgmol
44.01 kg/kmol x1000000 x 0.0283 m3/kgmol
massa = 2.315 MMSCF x 1000000 x 44.01 kg x 0.0283 m3 x day x 1 kmol
day MM kmol ft3 24 hr 23.881 m3
= 5030.661 kg/hr
Methane
29.389 MMSCFD = massa x 23.726 m3/kmol
16.04 kg/kmol x 1000 x 0.0283 m3
massa = 29.389 MMSCFD x 1000 x 16.04 kg/kmol x 0.0283 m3
23.726 m3/kmol
=562.277 ton/day x 1000 kg/ton x 1 day/24 hr
= 23428.2458 kg/hr
Ethane
2.274 MMSCFD = massa x 23.726 m3/kmol
30.07 kg/kmol x 1000 x 0.0283 m3
massa = 0.067MMSCFD x 1000 x 30.07 kg/kmol x 0.0283 m3
23.726 m3/kmol
=81.5616 ton/day x 1000 kg/ton x 1 day/24 hr
= 3398.4 kg/hr
Propane
0.068 MMSCFD = massa x 23.726 m3/kmol
44.09 kg/kmol x 1000 x 0.0283 m3
massa = 0.068 MMSCFD x 1000 x 44.09 kg/kmol x 0.0283 m3
23.726 m3/kmol
=3.523 ton/day x 1000 kg/ton x 1 day/24 hr
= 146.791 kg/hr
Iso Butane
n-Butane
0.003 MMSCFD = massa x 23.726 m3/kmol
58.12 kg/kmol x 1000 x 0.0283 m3
massa = 0.003 MMSCFD x 1000 x 58.12 kg/kmol x 0.0283 m3
23.726 m3/kmol
=0.207 ton/day x 1000 kg/ton x 1 day/24 hr
= 8.665 kg/hr
Nitrogen
0.139 MMSCFD = massa x 23.726 m3/kmol
28.01 kg/kmol x 1000 x 0.0283 m3
massa = 0.139 MMSCFD x 1000 x 28.01 kg/kmol x 0.0283 m3
23.726 m3/kmol
=4.643 ton/day x 1000 kg/ton x 1 day/24 hr
= 193.498 kg/hr
Karbon dioksida
2.308 MMSCFD = massa x 23.726 m3/kmol
44.01 kg/kmol x 1000 x 0.0283 m3
massa = 2.672 MMSCFD x 1000 x 44.01 kg/kmol x 0.0283 m3
23.726 m3/kmol
=121.157 ton/day x 1000 kg/ton x 1 day/24 hr
= 5048.208 kg/hr
Total massa =32232.4728 kg/hr
BM Flow
Komposisi % Vol
(Kg/kmol) (MMSCFD)
CH4 85.590 16.04 27.761 Methane
C2H6 6.717 30.07 2.179 27.761
C3H8 0.217 44.09 0.070 MMSCFD
I-C4H10
=
0.010 58.12 0.003 massa x
N-C4H10 0.010 58.12 0.003 23.726
N2 0.387 28.01 0.126 m3/kmol
CO2 7.070 44.01 2.293
Total 100.001 32.435
3
16.04 kg/kmol x 1000 x 0.0283 m
massa = 27.761 MMSCFD x 1000 x 16.04 kg/kmol x 0.0283 m3
23.726 m3/kmol
=531.1307 ton/day x 1000 kg/ton x 1 day/24 hr
= 22130.447 kg/hr
Ethane
2.178 MMSCFD = massa x 23.726 m3/kmol
30.07 kg/kmol x 1000 x 0.0283 m3
massa = 2.178 MMSCFD x 1000 x 30.07 kg/kmol x 0.0283 m3
23.726 m3/kmol
= 78.118 ton/day x 1000 kg/ton x 1 day/24 hr
= 3254.93 kg/hr
Propane
0.0703 MMSCFD = massa x 23.726 m3/kmol
44.09 kg/kmol x 1000 x 0.0283 m3
massa = 0.0703 MMSCFD x 1000 x 44.09 kg/kmol x 0.0283 m3
23.726 m3/kmol
=3.697 ton/day x 1000 kg/ton x 1 day/24 hr
= 154.044 kg/hr
Iso Butane
n-Butane
0.003 MMSCFD = massa x 23.726 m3/kmol
58.12 kg/kmol x 1000 x 0.0283 m3
massa = 0.003 MMSCFD x 1000 x 58.12 kg/kmol x 0.0283 m3
23.726 m3/kmol
=0.207 ton/day x 1000 kg/ton x 1 day/24 hr
= 8.665 kg/hr
Nitrogen
0.125 MMSCFD = massa x 23.726 m3/kmol
28.01 kg/kmol x 1000 x 0.0283 m3
massa = 0.125 MMSCFD x 1000 x 28.01 kg/kmol x 0.0283 m3
23.726 m3/kmol
=4.176 ton/day x 1000 kg/ton x 1 day/24 hr
= 174.009 kg/hr
Karbon dioksida
2.293 MMSCFD = massa x 23.726 m3/kmol
44.01 kg/kmol x 1000 x 0.0283 m3
massa = 2.293 MMSCFD x 1000 x 44.01 kg/kmol x 0.0283 m3
23.726 m3/kmol
=120.369 ton/day x 1000 kg/ton x 1 day/24 hr
= 5015.406 kg/hr
Total massa =30746.166 kg/hr
Methane
28.291 MMSCFD = massa x 23.726 m3/kmol
16.04 kg/kmol x 1000 x 0.0283 m3
massa = 28.291 MMSCFD x 1000 x 16.04 kg/kmol x 0.0283 m3
23.726 m3/kmol
=541.251 ton/day x 1000 kg/ton x 1 day/24 hr
= 22552.154 kg/hr
Ethane
2.374 MMSCFD = massa x 23.726 m3/kmol
30.07 kg/kmol x 1000 x 0.0283 m3
massa = 2.374 MMSCFD x 1000 x 30.07 kg/kmol x 0.0283 m3
23.726 m3/kmol
= 85.1483 ton/day x 1000 kg/ton x 1 day/24 hr
= 3547.846 kg/hr
Propane
0.069 MMSCFD = massa x 23.726 m3/kmol
44.09 kg/kmol x 1000 x 0.0283 m3
massa = 0.069 MMSCFD x 1000 x 44.09 kg/kmol x 0.0283 m3
23.726 m3/kmol
n-Butane
0.003 MMSCFD = massa x 23.726 m3/kmol
58.12 kg/kmol x 1000 x 0.0283 m3
massa = 0.003 MMSCFD x 1000 x 58.12 kg/kmol x 0.0283 m3
23.726 m3/kmol
=0.207 ton/day x 1000 kg/ton x 1 day/24 hr
= 8.665 kg/hr
Nitrogen
0.161 MMSCFD = massa x 23.726 m3/kmol
28.01 kg/kmol x 1000 x 0.0283 m3
massa = 0.161 MMSCFD x 1000 x 28.01 kg/kmol x 0.0283 m3
23.726 m3/kmol
=5.3789 ton/day x 1000 kg/ton x 1 day/24 hr
= 224.124 kg/hr
Karbon dioksida
2.943 MMSCFD = massa x 23.726 m3/kmol
44.01 kg/kmol x 1000 x 0.0283 m3
massa = 2.943 MMSCFD x 1000 x 44.01 kg/kmol x 0.0283 m3
23.726 m3/kmol
=154.491 ton/day x 1000 kg/ton x 1 day/24 hr
= 6437.1303 kg/hr
Total massa =32929.1223 kg/hr
Perhitu
1. Perhitungan Kapasitas Panas (CP)
Tabel Konstanta Kapasitas Panas
Komposisi a b c d
C1 4.598 0.01245 0.00000286 -2.70E-009 Sumber :
C2 1.292 0.04254 -1.66E-005 2.08E-009 Thomas
C3 -1.009 0.07315 -3.79E-005 7.67E-009
K.
C
i 4 -0.332 0.09189 -4.41E-005 6.92E-009
C
n 4 2.266 0.07913 -2.65E-005 -6.74E-010
N2 7.44 -0.00324 0.0000064 -2.79E-009
CO2 4.728 0.01754 -1.34E-005 4.09E-009
Sherwood, Lampiran A,p.614
Menghitung Cp Sales Gas yang melewati after cooler E-101 B (25 Agustus 2016)
Tin = 336.8537
CP= a+bT+cT2+dT3
Methane = 4.598+0.01245(336.8537)+0.00000286(336.85372)+
(-2.70E-009(336.85373)
=9.013 Kcal/kmol K
Ethane = 1.292+0.04254(336.8537)+(-1.66E-005)(336.85372)+
(2.08E-009(336.85373)
=13.818 Kcal/kmol K
Propane = -1.009+0.07315(336.8537)+(-3.79E-005)(336.85372)+
(7.67E-009(336.85373)
=19.615 Kcal/kmol K
Isobutane = -0.332+0.09189(336.8537)+(-4.41E-005(336.85372)+
(6.92E-009(336.85373)
=25.882 Kcal/kmol K
Normal Butane= 2.266+0.07913(336.8537)+(-2.65E-005)(336.85372)+
(-6.74E-009(336.85373)
Dengan menggunakan rumus yang sama maka didapatkan nilai Cp hariannya seperti yang
ditulis di dalam tabel berikut:
Tabel Kapasitas Panas Hasil Perhitungan
Komposisi a b c d
C1 4.598 0.01245 0.00000286 -2.70E-009 Sumber :
C2 1.292 0.04254 -1.66E-005 2.08E-009 Thomas
C3 -1.009 0.07315 -3.79E-005 7.67E-009
K.
C
i 4 -0.332 0.09189 -4.41E-005 6.92E-009
C
n 4 2.266 0.07913 -2.65E-005 -6.74E-010
N2 7.44 -0.00324 0.0000064 -2.79E-009
CO2 4.728 0.01754 -1.34E-005 4.09E-009
Sherwood, Lampiran A,p.614
Menghitung Cp Sales Gas yang melewati after cooler E-101 B (rata-rata jam 10)
Tin = 335.928
CP= a+bT+cT2+dT3
Methane = 4.598+0.01245( 335.928)+0.00000286( 335.9282)+
(-2.70E-009( 335.9283)
=9.001 Kcal/kmol K
Dengan menggunakan rumus yang sama maka didapatkan nilai Cp rata-rata jam 10, 12 dan
jam 2 nya seperti yang ditulis di dalam tabel berikut:
Tabel Kapasitas Panas Hasil Perhitungan
STRUKTUR ORGANISASI
1. Project Engineering
Tugas Utama
a. Design dan engineering project instrument dan control system.
b. Monitoring dan trouble shooting field instrument.
c. Monitoring, trouble shooting, dan back up DCS.
d. Membuatjadwal proyek yang berhubungan dengan departemen instrumen
e. Menyiapkan garansi client yang berhubungan dengan instrumen.
f. Membantu dan support bagian process engineer untuk membuat PID.
g. Menyuplai data kepada departemen lain.
h. Membuat dan menjadwalkan kalibrasi untuk semua peralatan instrumen.
Tugas Umum
a. Bertanggung jawab kepada head engeneering and maintenance atas
lingkup kerja project engeneer, serta menjaga kerahasiaan atas lingkup
pekerjaanya.
b. Melaksanakan dan mengatur pekerjaan yang sedang dan akan dikerjakan
secara efesien dan ekonomis sesuai dengan kepentingan perusahaan.
2. Engineering Supervisor
3. Maintenance Supervisor
Tugas Utama
a. Merencanakan pelaksanaan kerja maintenance peralatan mechanical,
rotating, equipment, electrical, instrument yang mencakup man power,
tools, material dan sumber daya lain dalam rangka pemeliharaan LPG
plant
b. Mengorganisir dan mengarahkan seluruh sumber daya untuk pelaksanaan
pekerjaan pemeliharaan peralatan mechanical, rotating, equipment,
1. Process Engineer
Tugas Utama
a. Membantu client mengembangkan basic process.
b. Membuat schedule proyek yang berhubungan dengan departemen proses.
c. Membantu dalam aktivitas perizinan.
d. Membuat scope kerja licensor atau subcontractor, memilih licensorn atau
subcontractor, mengadakan evaluasi dan meeting dengan licensor serta
memimpin subcontractor.
e. Menetapkan process design kriteria.
2. Production Supervisor
Tugas Utama
a. Membuat rencana pengolahan Feed gas dan produksi LPG,
Propane,Condensate harian/ bulanan sesuai target yang ditetapkan.
3. Laboratory Supervisor
Tugas Utama
a. Mengkoordinasikan bawahan, menentukan tugas dan mengontrol
pelaksanaan penganalisaan sample bahan baku, produk stream, produk jadi
yang dihasilkan mencakup aspek kualitas dan keamanan (quality &
safety).
2. Eksternal
a. Menyusun program comonity development sesuai dengan situasi daerah
dan kondisi sosial masyarakat disekitar PT. SEP ikut merasakan manfaat
keberadaan perusahaan di lingkungan mereka.
b. Memelihara hubungan kerjasama, koordinasi yang harmonis dalam bentuk
kunjungan silaturahmi dan pemberian kontribusi dengan aparat pemerintah
setempat (RT/RW, Kepala Desa, Camat, Bupati, Perangkat pemerintah
lainnya yang terkait), aparat militer (Babinsa, Danramil, Dandim, Danrem,
Pangdam) dan aparat kepolisian (Kapolsek, Kapolres, Kapolda), 4) Tokoh
masyarakat (Kepala Dusun, Pemuka Adat, Pemuka Agama, Tokoh
pemuda, Karang Taruna, Ormas/ LSM).
Tugas Umum
a. Bertanggung jawab kepada plant manager atas lingkup kerja chief security
& comdev supv. Serta menjaga kerahasiaan atas lingkup pekerjaannya.
b. Melaksanakan dan mengatur pekerjaan yang sedang dan akan dikerjakan
secara efisien dan ekonomis sesuai dengan kepentingan perusahaan.
c. Memahami, mengikuti dan melaksanakan peraturan perusahaan yang ada.
d. Menjaga, menggunakan dan merawat semua peralatan dan fasilitas
perusahaan agar tetap dalam keadaan baik dan siap pakai.
e. Melaksanakan perintah-perintah khusus dari atasan langsung untuk
kepentingan perusahaan.
Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya
87
2.1.1.5. Plant Comercial Head
Tugas Utama
a. Mengontrol pekerjaan purchasing dan warehousing.
b. Monitoring schedule loading produk (LPG dan condensate) dan
koordinasi schedule offteker LPG dan condensate Palembang.
c. Review billing dari pertagas.
d. Komunikasi dengan vendor untuk proses warranty.
e. Kontrol pengawasan proses pembayaran payment sheet.
f. Koordinasi dengan depertemen lainnya.
Tugas Umum
a. Bertanggung jawab kepada plant manager atas lingkup kerja commercial
Supv. serta menjaga kerahasiaan atas lingkup pekerjaannya.
b. Memahami, mengikuti dan melaksanakan peraturan perusahaan yang ada.
c. Melaksanakan dan mengatur pekerjaan yang sedang dan akan dikerjakan
secara efisien dan ekonomis sesuai dengan kepentingan perusahaan.
d. Menjaga, menggunakan dan merawat semua peralatan dan fasilitas
perusahaan agar tetap dalam keadaan baik dan siap pakai.
e. Melaksanakan perintah-perintah khusus dari atasan langsung untuk
kepentingan perusahaan.
2.2.1. Kepegawaian
Pegawai merupakan aset utama perusahaan dalam menjalankan sistem
dalam perusahaan. Tanpa adanya pegawai maka perusahaan tidak akan berjalan.
Kepegawaian di dalam perusahaan dikendalikan oleh HRD dan GA. Semua aspek
dari kepegawaian diatur dan dikendalikan oleh elemen tersebut.
Komposisi feed gas pada pengolahan LPG di PT. Surya Esa Perkasa, Tbk
disajikan pada tabel berikut:
Tabel 3.2. Komposisi Feed gas pada PT. Surya Esa Perkasa, Tbk
Senyawa Persentase
Kimia Komposisi
CO2 5.40%
N2 0.00%
H2S 0.0000%
C1 82.4100%
C2 6.3000%
C3 3.9300%
i-C4 0.6200%
n-C4 0.7500%
i-C5 0.2900%
Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya
96
n-C5 0.2000%
C6 0.0400%
C7 0.0000%
H2O 0.0600%
Sumber : Lembak Gas Operating
Gas alam dapat Manual
berbahaya karena sifatnya yang sangat mudah terbakar dan
menimbulkan ledakan. Gas alam lebih ringan dari udara, sehingga cenderung
mudah tersebar di atmosfer. Akan tetapi bila ia berada dalam ruang tertutup,
seperti dalam rumah, konsentrasi gas dapat mencapai titik campuran yang mudah
meledak, yang jika tersulut api, dapat menyebabkan ledakan yang dapat
menghancurkan bangunan. Kandungan metana yang berbahaya di udara adalah
antara 5% hingga 15%. Ledakan untuk gas alam terkompresi di kendaraan,
umumnya tidak mengkhawatirkan karena sifatnya yang lebih ringan, dan
konsentrasi yang diluar rentang 5 - 15% yang dapat menimbulkan ledakan.
BAB IV
SPESIFIKASI PERALATAN PROSES