Garis lintang membagi struktur bumi menjadi 2 bagian sama besar yaitu
antara utara dan selatan. Garis lintang sejajar dengan garis khayal
khatulistiwa (equator) yang membentang hingga kutub selatan dan kutub
utara. Letak astronomis Indonesia berada pada titik 6 o Lintang Utara (LU)
Garis Bujur membelah bumi secara horizontal, dari barat ke timur. Garis
bujur disebut juga dengan garis meredien yang membatasi letak
astronomis Indonesia antara 95o bujur timur (BT) 141o bujur timur
(BT).
ATTIYA ARRUM SARI | 3215100086
menunjukkan
pergeseran semu
Gambar Hubungan Letak Geografi dan gerak letak terbit/
semu matahari
Sumber : Geografi Sanjose| http://abelpetrus terbenamnya
matahari dalam satu
tahun.1
2. Terbentuknya
angin muson
Musim di Indonesia terjadi sebagai akibat letak geografis Indonesia di antara dua
benua besar . Benua Asia berada di bumi belahan utara, sedangkan Benua Australia
berada di belahan bumi selatan yang mengakibatkan tekanan udara yang berada di
Asia dan di Australia. Dengan perbedaan tekanan udara tersebut maka terjadilah
angin muson. Angin muson adalah angin yang setiap setengah tahun( 6 bulan)
berganti arah, sehingga di Indonesia terjadi dua musim, yaitu: musim penghujan dan
musim kemarau. Di Indonesia terdapat dua angin muson, yaitu:
a) Angin muson barat
Gambar Sebaran
Vulkan-vulkan Utama
di Indonesia
Sumber : Diklat
Kuliah Geografi
Regional
Indonesia,Oleh
Bambang Saefudi,
Region fauna menurut para ahli berkaitan dengan kondisi geologis. Ada perbedaan
yang nyata, antara dunia binatang dan dunia tumbuhan di berbagai wilayah kepulauan
nusantara. Ada 3 daerah fauna di Indonesia yang pembagiannya dibatasi oleh garis
Wallace, Weber, dan Lydeker. Sesuai dengan nama pemberi batasnya, garis tersebut
dinamakan Garis Wallace. Batas region flora-fauna di sebelah timur dibuat oleh Weber,
yakni untuk membedakan flora-fauna yang berada di landas kontinen Sahul dengan
flora-fauna di bagian timurnya. Garis tersebut dinamakan garis Weber. Namun demikian,
ternyata di landas kontinen Sahul ini masih terdapat kekhasan lagi, terutama di Maluku-
Halmahera, sehingga diberi batas dengan garis Lydeker. Garis Lydeker membedakan
flora- fauna landas Kontinen Sahul dengan region Australis. Fauna di Indonesia bagian
barat dikenal dengan kelompok fauna asiatis. Fauna di Indonesia bagian tengah
merupakan fauna peralihan antara fauna Asiatis dengan fauna Australis. Fauna di
Indonesia bagian timur ditempati oleh fauna Australis (lihat gambar 5).5
Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang
merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dalam tanah banyak
mengandung bermacam-macam bahan organik dan anroganik. Bahan organik
berasal dari jasad-jasad makhluk hidup yang telah mati, baik flor a, fauna maupun
manusia, sedangkan bahan anorganik berasal dari benda-benda mati berupa batuan
dan mineral. Berikut ini adalah peta persebaran jenis tanah di Indonesia:
Keterangan Warna:
1) Merah: Tanah Vulkanis. Jenis tanah ini banyak ter dapat di daerah sekitar
gunung berapi. Tanah ini terbentuk dari abu vulkanis yang telah mengalami
proses pelapukan. Jenis tanah ini umumnya mempunyai cir i berbutir halus,
sifatnya t idak mudah tertiup angin, dan jika terkena hujan lapisan tanah
bagian atas menutup sehingga tanah ini t idak mudah erosi. Jenis tanah ini
sangat subur. Pemanfaatannya biasanya dipergunakan untuk pertanian dan
perkebunan.6
2) Biru: Tanah Aluvial. Tanah ini juga sering disebut tanah endapan, yaitu
berupa lumpur dan pasir halus yang terbawa oleh air sungai, lalu diendapkan
di dataran rendah, lembah dan sekungan sepanjang daerah aliran sungai.
Tanah aluvial t idak semuanya mempunyai kandungan unsur hara yang sama.
Tinggi rendahnya kandungan unsur haranya tergantung pada tanah induknya.
Pemanfaatannya sebagai pertanian (persawahan) karena kondisi keasamannya
yang sesuai dan letaknya ber ada di daerah rendah.
3) Merah muda: Tanah Laterit. Tanah ini biasanya berwarna merah atau
kekuning-kuningan. Tanah laterit miskin akan unsur hara sehingga t idak
Gempa adalah bergetarnya muka bumi, getaran tersebut bisa diakibatkan dari
terjadinya tebing runtuh/longsor, vulkanisme ataupun tektonik.
DAFTAR PUSTAKA