KAJIAN PUSTAKA
Analisis Semiotika Tentang Konsep Diri dalam Iklan Rokok A-mild Versi
Cowok Blur Go Ahead 2011 adalah penelitian selanjutnya yang menggunakan
teori semiotika. Fachrial Daniel, sebagai peneliti, menggunakan teori semiotika
Roland Barthes untuk membahas mengenai pesan yang terkandung dalam sebuah
iklan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian saya adalah selain penelitian ini
membahas mengenai iklan, penelitian ini juga fokus kepada pembahasan makna
konsep diri yang terkandung pada iklan. Sedangkan penelitian saya akan
berfokus pada makna humanisme yang terkandung pada tayangan DAAI
Inspirasi.
Selanjutnya peneliti juga menjadikan jurnal hasil tulisan Rupert Stasch yang
berjudul The Camera and the House: The Semiotics of New Guinea Tree-
houses in Global Visual Culture sebagai acuan dalam melakukan penelitian ini.
Dengan fokus penelitian pada makna apa yang terkandung dalam rumah adat
Papua sehingga rumah adat ini sangat laku di media massa, penelitian ini jelas
berbeda dengan penelitian saya. Dimana penelitian saya sendiri lebih berfokus
pada bagaimana pemaknaan budaya humanis dalam salah satu program di media
massa Indonesia, yaitu DAAI TV.
Penelitian terakhir adalah penelitian oleh Dahlan Bin Abdul Ghani yang
berjudul The Study o Semiotics of Wayang Kulit Theater in Malay Society
Culture. Penelitian ini melihat adanya keunikan pada seni teater wayang.
Dimana wayang sendiri sarat akan simbol simbol penting dan filososofi yang
menjadi arahan dan pedoman dalam kehidupan masyarakat Malaysia. Walaupun
penelitian kami sama sama mencoba menjelaskan simbol simbol penting di
dalam unsur budaya, perbedaan penelitian kami adalah untuk penelitian
mengenai wayang ini, berfokus pada nilai nilai simbolisme di dalam pentas
kebudayaan tradisional. Sedangkan penelitian saya berfokus pada nilai nilai
simbolisme di dalam sebuah acara televisi swasta yang menjangkau lebih banyak
masyarakat di dalamnya.
Ellen Rahma Novita Fachrial Daniel Lidya Ivana Ru
(Universitas Bina (lib.ui.ac.id) (download.portal Rawung (e
Nusantara) Tesis garuda.org) (ejournal.unstrat.a re
Skripsi Jurnal c.id) o.
Jurnal Ju
Pengawasan (surveillance)
Dominick mengatakan bahwa surveillance mengacu kepada yang kita
kenal sebagai peranan berita dan informasi dari media massa. Media
mengambil tempat para pengawal yang pekerjaannya mengadakan
pengawasan. Fungsi pengawasan dapat dibagi menjadi dua jenis:
Pengawasan peringatan (warning or beware surveillance)
Pengawasan jenis ini terjadi jika media menyampaikan
informasi kepada kita mengenai ancaman taufan, letusan gunung api,
kondisi ekonomi yang mengalami depresi, meningkatnya inflasi, atau
serangan militer. Peringatan ini dapat diinformasikan segera dan
serentak (program televisi diinterupsi untuk memberitakan peringatan
bahaya tornado).
Pengawasan instrumental (instrumental surveillance)
Jenis kedua ini berkaitan dengan penyebaran informasi yang
berguna bagi kehidupan sehari-hari. Berita tentang film yang
dipertunjukkan di bioskop setemoat, harga barang kebutuhan di pasar,
produk-produk baru, dan lain-lain adalah contoh-contoh pengawasan
instrumental.
Interpretasi (interpretation)
Yang erat sekali kaitannya dengan fungsi pengawasan adalah fungsi
interpretasi. Media massa tidak hanya menyajikan fakta dan data, tetapi juga
informasi beserta interpretasi mengenai suatu peristiwa tertentu.
Fungsi interpretasi ini tidak selalu berbentuk tulisan, adakalanya juga
berbentuk kartun atau gambar lucu yang bersifat sindirian. Dalam dunia
jurnalistik cara-cara menyindir seperti itu sudah lazim sehingga yang
bersangkutan tidak pernah marah, apalagi memprotes.
Hubungan (linkage)
Media massa mampu menghubungkan unsur-unsur yang terdapat di
dalam masyarakat yang tidak bisa dilakukan secara langsung oleh saluran
perseorangan. Banyak contoh mengenai hal ini, misalnya kegiatan periklanan
yang menghubungkan kebutuhan dengan produk-produk penjual. Fungsi
hubungan yang dimiliki media itu sedemikian berpengaruhnya kepada
masyarakat sehingga dijuluki public making abitliy of the mass media atau
kemampuan membuat sesuatu menjadi umum dari media massa.
Sosialisasi
Media massa menyajikan penggambaran masyarakat, dan dengan
membaca, mendengarkan, dan menonton maka seseorang mempelajari
bagaimana khalayak berperilaku dan nilai-nilai apa yang penting.
Di antara jenis-jenis media massa, televisi termasuk media yang daya
pervasinya paling kuat, terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Hal ini
karena insan-insan yang belum berusia dewasa ini belum mempunyai daya
kritik sehingga ada kecenderungan mereka meniru perilaku orang-orang yang
dilihat mereka pada layar televisi tanpa menyadari nilai-nilai yang
terkandung.
Hiburan (entertainment)
Hal ini memang jelas tampak pada televisi, film, dan rekaman suara.
Media massa lainnya, seperti surat kabar dan majalah, meskipun fungsi
utamanya adalah informasi dalam bentuk pemberitaan, rubrik-rubrik hiburan
selalu ada, apakah itu cerita pendek, cerita panjang, atau cerita bergambar.
Majalah
Televisi
Televisi sebagai media yang paling berpengaruh pada
kehidupan manusia, memiliki fungsi yang sama dengan media
massa yang lainnya, yakni memberi informasi, mendidik,
menghibur, dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih
dominan pada media televisi sebagaimana hasil penelitian-
penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu
Komunikasi UNPAD, yang menyatakan bahwa pada
umumnya tujuan utama khalayak menonton televisi adalah
untuk memperoleh hiburan, selanjutnya untuk memperoleh
informasi.
Film
Internet
2.2.3 Televisi
2.2.3.1 Karakteristik
Ditinjau dari stimulasi alat indra, beberapa media massa lain
seperti radio, surat kabar, dan majalah memiliki hanya satu alat indra
yang mendapat stimulus (Ardianto, Komala, dan Karlinah, 2012).
Sedangkan untuk televisi, ada beberapa karakteristik yang dijabarkan
sebagai berikut:
a) Audiovisual
Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus
dapat dilihat (audiovisual). Jadi, apabila khalayak radio siaran hanya
mendengar kata-kata, musik dan efek suara, maka khalayak televisi
dapat melihat gambar yang bergerak. Namun demikian, tidak berarti
gambar lebih penting daripada kata-kata. Keduanya harus ada
kesesuaian secara harmonis.
b) Berpikir dalam Gambar
Pihak yang bertanggung jawab atas kelancaran acara televisi
adalah pengarah acara. Bila ia membuat naskah acara atau membaca
naskah acara, ia harus berpikir dalam gambar (think in picture).
Begitu pula bagi seorang komunikator yang akan menyampaikan
informasi, pendidikan atau persuasi, sebaiknya ia dapat melakukan
berpikir dalam gambar. Sekalipun ia tidak membuat naskah, ia dapat
menyampaikan keinginannya kepada pengarah acara tentang
penggambaran atau visualisasi dari acara tersebut.
Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berpikir dalam
gambar. Pertama, adalah visualisasi (visualization), yakni
menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi
gambar secara individual. Tahap Kedua dari proses berpikir dalam
gambar adalah penggambaran (picturization), yakni kegiatan
merangkai gambar-gambar individual sedemikian rupa, sehingga
kontinuitasnya mengandung makna tertentu
c) Pengoperasian Lebih Kompleks
Dibandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televisi
siara lebih kompleks, dan lebih banyak melibatkan orang. Untuk
menayangkan acara siaran berita yang dibawakan oleh dua orang
pembawa berita saja dapat melibatkan 10 orang. Mereka terdiri dari
produser, pengarah acara, pengarah teknik, pengarah studio, pemadu
gambar, dua atau tiga juru kamera, juru video, juru audio, juru rias,
juru suara, dan lain-lain. Bila menyangkuat acara drama musik yang
lokasinya di luar studio, akan lebih banyak lagi melibatkan orang
kerabat kerja televisi (crew).
Dari karakteristik yang dijabarkan diatas, televisi dapat digambarkan sebagai
media massa yang memiliki keunggulan dibandingkan media massa yang lainnya,
karena televisi mempunyai audio dan visual sebagai stimulusnya. Dengan adanya
audio dan visual sebagai stimulus, maka dalam penyusunan konten televisi,
penyusun harus berpikir secara visual, agar konten yang dihasilkan sesuai untuk
dilihat maupun didengar. Pengoperasian televisi juga lebih rumit dibandingkan media
massa lainnya.
1. Berita keras
Berita keras atau hard news adalah segala informasi
penting dan/atau menarik yang harus segera disiarkan oleh
media penyiaran karena sifatnya yang harus segera
ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audiens
secepatnya.
Berita keras disajikan dalam suatu program berita yang
berdurasi mulai dari beberapa menit saja (misalnya breaking
news) hingga program berita yang berdurasi 30 menit, bahkan
satu jam. Berita keras sendiri dibagi menjadi beberapa bentuk
berita, yaitu:
a. Straight News
Straight news berarti berita langsung
(straight). Maksudnya suatu berita yang singkat (tidak
detail) dengan hanya menyajikan informasi terpenting
saja yang mencakup 5W+1H (who, what, where, when,
why, dan how) terhadap suatu peristiwa yang
diberitakan. Berita jenis ini sangat terikat waktu
(deadline) karena informasinya sangat cepat basi jika
terlambat disampaikan kepada audien.
b. Feature
Feature adalah berita ringan namun menarik.
Pengertian menarik di sini adalah informasi yang
lucu, unik, aneh, menimbulkan kekaguman, dan
sebagainya. Pada dasarnya berita-berita semacam ini
dapat dikatakan sebagai soft news karena tidak terlalu
terikat dengan waktu penayangan, namun karena
durasinya singkat (kurang dari 5 menit) dan ia menjadi
bagian dari program berita, maka feature masuk dalam
kategori hard news.
c. Infotaiment
Infotaiment adalah berita yang menyajikan
informasi mengenai kehidupan orang-orang yang
dikenal masyarakat (celebrity), dan karena sebagai
besar dari mereka bekerja pada industri hiburan, seperti
pemain film/sinetron, penyanyi dan sebagainya, maka
berita mengenai mereka disebut juga dengan
infotaiment. Infotaiment adalah salah satu bentuk
berita keras karena memuat informasi yang harus
segera ditayangkan. Dewasa ini infotaiment disajikan
dalam program berita sendiri yang terpisah dan khusus
menampilkan berita-berita mengenai kehidupan
selebritis.
2. Berita Lunak
Berita lunak atau soft news adalah segala informasi
yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam
(in-depth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan.
Berita yang masuk kategori ini ditayangkan pada satu program
tersendiri di luar program berita. Program yang masuk
kedalam berita lunak adalah sebagai berikut :
a. Current Affair
Current Affair adalah program yang
menyajikan informasi yang terkait dengan suatu berita
penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara
lengkap dan mendalam. Dengan demikian, current
affair cukup terikat dengan waktu dalam hal
penayangan namun tidak seketat hard news batasan
adalah bahwa selama isu yang dibahas masih mendapat
perhatian khalayak, maka current affair dapat
disajikan.
b. Magazine
Magazine adalah program yang menampilkan
informasi ringan namun mendalam atau dengan kata
lain magazine adalah feature dengan durasi yang lebih
panjang. Magazine ditayangkan pada program
tersendiri yang terpisah dari program berita. Magazine
lebih menekankan pada aspek menarik suatu informasi
ketimbang aspek penting. Suatu program magazine
dengan durasi 30 menit atau satu jam dapat terdiri atas
hanya satu topik atau beberapa topik.
c. Dokumenter
Dokumenter adalah program informasi yang
bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun
disajikan dengan menarik. Gaya atau cara penyajian
documenter sangat beragam dalam teknik pengambilan
gambar, teknik editing, dan teknik pencitraannya;
mulai dari yang sederhana hingga yang tersulit. Suatu
program documenter adakalanya dibuat seperti
membuat sebuah film sehingga disebut film
documenter.
d. Talk show
Program talk show atau perbincangan adalah
program yang menampilkan satu atau beberapa orang
untuk membahas suatu topic tertentu yang dipandu
oleh seorang pembawa acara (host). Mereka yang
diundang adalah orang-orang yang berpengalaman
langsung dengan peristiwa atau topic yang
diperbincangkan atau mereka yang ahli dalam masalah
yang tengah dibahas.
2. Program Hiburan
Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan
untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan
permainan. Program yang termasuk dalam kategori hiburan adalah
sebagai berikut:
1. Drama
Program drama adalah pertunjukan (show) yang
meyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang
atau beberapa orang (tokoh) - yang diperankan oleh pemain
(artis) yang melibatkan konflik dan emosi. Suatu drama akan
mengikuti kehidupan atau petualangan para tokohnya.
Program televisi yang termasuk dalam program adalah sebagai
berikut :
a. Sinetron
Sinetron merupakan drama yang menyajikan
cerita dari berbagai tokoh secara bersamaan. Masing-
masing tokoh memiliki alur cerita mereka sendiri-
sendiri tanpa harus dirangkum menjadi suatu
kesimpulan. Akhir cerita sinetron cenderung selalu
terbuka dan sering kali tanpa penyelesaian (open-
ended).
b. Film
Yang dimaksud film di sini adalah film layar
lebar yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan film.
Karena tujuan pembuatannya adalah untuk layar lebar
(theater), maka biasanya film baru bisa ditayangkan di
televisi setelah terlebih dahulu dipertunjukan di
bioskop atau bahkan setelah film itu didistribusikan
atau dipasarkan dalam bentuk VCD atau CD.
2. Permainan
Permainan atau game show merupakan suatu bentuk
program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu
ataupun kelompok (tim) yang saling bersaing untuk
mendapatkan sesuatu. Program ini pun dapat dirancang
dengan melibatkan audien. Program permainan dapat dibagi
menjadi tiga jenis:
a. Quiz Show
Quiz merupakan permainan yang menekankan
pada kemampuan intelektualitas. Permainan ini
biasanya melibatkan peserta dari kalangan orang biasa
atau anggota masyarakat, namun terkadang pengelola
program dapat menyajikan acara khusus yang
melibatkan orang-orang terkenal (selebritis).
b. Ketangkasan
Peserta dalam permainan ini harus menunjukan
kemampuan fisik atau ketangkasannya untuk melewati
suatu halangan atau rintangan atau melakukan suatu
permainan yang membutuhkan perhitungan dan
strategi.
c. Reality Show
Program ini mencoba menyajikan suatu
keadaan yang nyata (riil) dengan cara yang se alamiah
mungkin tanpa rekayasa. Beberapa bentuk reality show
adalah hidden camera (kamera tersembunyi),
competition show, relationship show, fly on the wall,
dan mistik.
3. Musik
Program musik dapat ditampilkan dalam 2 format,
yaitu videoklip atau konser. Program musik berupa konser
dapat dilakukan di lapangan (outdoor) ataupun di dalam studio
(indoor).
4. Pertunjukan
Pertunjukan adalah program yang menampilkan
kemampuan (performance) seseorang atau beberapa orang
pada suatu lokasi baik di studio atauapun di luar studio. Jika
mereka yang tampil adalah para musisi, maka pertunjukan itu
menjadi pertunjukan musik atau jika yang tampil adalah juru
masak, maka pertunjukan itu menjadi pertunjukan memasak.
2.2.4 Program Feature
Feature sendiri memiliki definisi berita ringan namun
menarik. Pengertian menarik disini adalah informasi yang lucu, unik,
aneh, menimbulkan kekaguman, dan sebagainya. Pada dasarnya berita
berita semacam ini dapat dikatakan sebagai soft news karena tidak
selalu terikat dengan waktu penayangan, namun karena durasinya
yang singkat dan ia menjadi bagian dari program berita, maka
features masuk kedalam hard news. (Morissan, 2011).
Ada kalanya features terkait dengan suatu peristiwa penting,
atau dengan kata lain terikat dengan waktu, dan karena itu harus
segera disiarkan pada suatu program berita. Feature semacam ini
sering dikatakan sebagai news feature, yaitu sisi lain dari suatu berita
straight news yang biasanya lebih menekankan pada sisi human
interest dari suatu berita. (Morissan, 2011). Demikian juga cara
membuat features tidak berbeda jauh dengan cara membuat berita
televisi. Namun karena features bukan informasi yang harus cepat
disajikan agar tidak basi informasinya, maka membuat features sangat
fleksibel sesuai kebutuhan. (Fachruddin, 2012)
Features sendiri dapat dibagi kedalam menjadi beberapa
bentuk mulai dari yang berdurasi singkat (1 2), features yang
terikat dengan peristiwa penting, sampai features sebagai program
reportase. Features jenis ini dikemas lebih mendalam dan luas disertai
sedikit sentuhan aspel Human Insterest agar lebih dramatika. Features
ini bertujuan untuk menghibur dan mendidik melalui eksplorasi
elemen manusiawi (human interest). (Fachruddin, 2012)
Hal ini senada dengan yang dikatakan Wibowo (2009)
features adalah suatu program yang membahas suatu pokok bahasan,
satu tema, diungkapkan lewat berbagai pandangan yang saling
melengkapi, mengurai, menyoroti secara kritis, dan disajikan dengan
berbagai format. Hal yang perlu diperhatikan dalam features adalah
setiap format yang disusun harus membicarakan pokok bahasan yang
sama, tetapi dari sudut pandang dan tinjauan yang berbeda.
Fachruddin (2012) menambahkan Features sendiri juga suatu
berita yang membahas satu pokok bahasan, satu tema yang diungkap
lewat berbagai pandangan yang saling melengkapi, mengurai,
menyoroti secara kritis dan disajikan dengan berbagai kreasi.
Penyajiannya features bobot informasinya ringan, dalam arti tidak
langsung pada pokok persoalan (straight news). Pemaparan bahasanya
bertutur dan sifat laporannya investigasi, maka features bisa juga
disebut bagian dari liputan mendalam. Features sendiri adalah
gabungan antara unsure opini, dokumenter, dan ekspresi.
Features di televisi memiliki pengaruh yang sangat dalam bagi
pemirsa, karena dapat diliat secara fisik tanpa narasi panjang. Gambar
dan atmosfer yang terekam dalam kamera lebih memberikan
gambaran yang sesungguhnya. Ciri features televisi lebih luwes
pendekatannya dibandingkan hard news. Features biasanya tidak
terikat dengan piramida terbalik, dimana pokok pikiran bisa disajikan
ditengah atau diakhir, karena kesimpulan cerita bisa saja tercapai
sebelum cerita itu berakhir.
Features sendiri bukan hanya menyampaikan informasi
semata melainkan lebih pada aspek penyajian yang menyentuh hati.
Untuk masalah data features haruslah menyajikan data yang kuat
didalamnya. Karena features dibuat untuk menyentuh perasaan
pemirsa, tetapi berdasarkan konteks yang kuat. Selain penyajian data
yang kuat, features sebaiknya penuh dengan warna. Warna disini
maksudnya adalah unsur unsur dalam features mulai dari
percakapan, cerita dan penuturannya yang mengalir.
Dalam program features, Fachruddin (2012) mencoba
mengartikan features sebagai dasar dari sesuatu paket. Hal ini tejadi
karena :
1. Perencanaan, praproduksi, produksi, hingga finishing dapat
dikerjakan oleh seorang produser / reporter dan juru kamera
2. Tidak memerlukan peralatan yang banyak karena hanya dua
orang sehingga sangat efisien dan efektif
3. Kemurnian materi cerita / realita atau fakta menjadi bahasan
cerita sehingga tidak ada manipulasi makna dan tujuan
program ini.
2.3 Teori Khusus
2.3.1 Semiotika
Secara etimologis, istilah semiotika berasal dari kata yunani Semeion
yang berarti tanda. Tanda ini sendiri didefinisikan sebagai suatu yang atas
dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya, dapat dianggap
mewakili sesuatu yang lain. Tanda pada awalnya dimaknai sebagai suatu
hal yang menunjuk pada adanya hal lain. Secara terminologis, semiotika
dapat diidentifikasikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas
objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda.
(Wibowo, 2013)
1. Semiotika komunikasi
Semiotika ini menekankan pada teori tentang produksi tanda
yang salah satu di antaranya mengasumsikan adanya enam faktor
dalam komunikasi yaitu pengirim, penerima kode atau sistem
tanda, pesan, saluran komunikasi dan acuan yang dibicarakan.
2. Semiotika signifikasi
Semiotika ini tidak mempersoalkan adanya tujuan
berkomunikasi. Pada jenis ini, yang lebih diutamakan adalah segi
pemahaman suatu tanda sehingga proses kognisinya pada
penerima tanda lebih diperhatikan daripada prosesnya.
Signifier Signified
(penanda) (petanda)