Anda di halaman 1dari 5

SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI

CASE 4 - NONPROFIT CASE: L&L SOCIETY OF CANADA


SOCIAL MARKETING STRATEGY

Dosen: Syaiful Ali, MS., Ph.D

Anggota Kelompok 4 :

Fathika Ayu Rachma S 16/402013/PEK/21548


Indah Zulya Astari 16/402024/PEK/21559
Meylia Candrawati 16/402034/PEK/21569
Zaim Arif Eko S 16/402079/PEK/21614

MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2016
Nonprofit Case: L&L Society of Canada Social Marketing Strategy
Gambaran Kasus
Leukemia & Lymphoma Society of Canada (LLSC) adalah badan kesehatan dunia
terbesar yang secara sukarela didedikasikan untuk penderita kanker darah. LLSC memiliki 5
wilayah bagian di Canada dan mempunyai misi untuk memerangi kanker darah dan
mengubah kehidupan setiap orang yang mengalami penyakit tersebut. Pengumpulan dana
sosial yang dilakukan oleh LLSC ini dikumpulkan dari dana masyarakat untuk melakukan
penelitian dan menyediakan layanan serta pendidikan kepada pasien. LLSC menghadapi
beberapa tantangan dalam melakukan penggalangan dana sosialnya dengan cara melakukan
strategi pemasaran menggunakan media sosial.
Beberapa tantangan tersebut adalah:
1) terlalu banyak layanan media sosial yang tersedia
2) pesan yang ingin disampaikan tidak dapat tersalurkan dengan baik karena dilusi
pesan;
3) staf yang tidak terlatih dalam memainkan banyak peran.
Dari berbagai tantangan diatas, maka Patricia Gilmore melakukan strategi untuk mengatur
sosial media yang ada pada LLSC dengan menggunakan Hootsuite platform. Hootsuite
platform merupakan suatu alat bantu yang digunakan oleh Patricia Gilmore untuk
mengkoordinasikan seluruh social media yang dimiliki oleh LLSC
(twitter,instagram,youtube,facebook,linkedin,path,blog). Patricia Gilmore juga melakukan
training kepada stafnya tentang best practice dalam penggunaan hootsuite untuk menarik
minat donatur dan untuk mencari sponsor. Setelah melakukan training, staf yang sudah
terkualifikasi akan mengatur sendiri hootsuitenya sesuai dengan daerah masing-masing.

Pertanyaan:
1. Kunjungi website HootSuite. Jelaskan fitur listening, engagement, dan collaboration
yang terdapat dalam Hootsuite!
Jawaban:
HootSuite Listening: Richer social listening, smarter business decision.
HootSuite Listening merupakan tools yang digunakan untuk mendengarkan
tanggapan konsumen terhadap brand atau produk. Tanggapan tersebut akan diolah
menjadi data oleh hootsuite listening. Tools ini nantinya akan menyaring data berdasarkan
lokasi, bahasa, jenis kelamin bahkan membedakan mana tanggapan negatife, positif dan
netral sehingga akan meminimalisir kesalahan dalam penerjemahan data. Tools ini juga
memberikan hasil yang real time, oleh sebab itu tidak perlu menunggu lama dan tentunya
kita akan menjadi orang pertama yang tahu tentang tanggapan dan keluhan konsumen
terhadap produk. Selanjutnya dari hasil analisis hootsuite listening ini kita bisa
menggambil tindakan yang tepat untuk pengembangan produk.

HootSuite Engagement: Engage with your audience efficiently


Fitur ini dapat menghubungkan lebih dari 35 akun sosial media seperti Facebook,
Twitter, Google+, LinkedIn, Instagram dll kedalam satu dashboard sehingga akan
mempermudah dalam monitoring. Selain itu tools ini digunakan untuk mengelola lebih
banyak jaringan sosial global dan regional, difasilitasi untuk merespon dengan cepat
pesan, mention, dan komentar hanya dengan satu kali klik atau single klik. Khususnya
untuk merespon orang-orang yang berpengaruh terhadap produk. Terdapat juga kegunaan
untuk menjadwalkan pesan untuk menampilkan konten secara otomatis, hal ini tentunya
memberikan manfaat mengenai penggunaan waktu yang efisien. Pada dasarnya inti
hootsuite engagement adalah bergabung dalam percakapan global untuk mengikat para
konsumen secara efisien.

HootSuite Collaboration: Collaborate with flexible social media workflows


Tools yang memungkinkan memanage sosial media oleh lebih dari satu orang. Ini
membantu untuk mengelola sosial media agar lebih efisien, sehingga akan mempersingkat
arus kerja bisnis untuk mengatur secara lebih efisien penggunaan media sosial. Hal ini
tentunya memudahakan pemantauan terhadap aktivitas sosial media serta memudahkan
dalam koordinasi pihak internal maupun ekstrenal, khususnya pembagian kerja dalam
sebuah tim. Tools ini juga menghindarkan dari adanya duplicate work, apabila ada salah
satu staf yang merespon di twitter, yang lain juga akan menerima pemberitahuan sehingga
mengurangi adanya missed message.

2. Jelaskan strategi social media lainnya yang dapat mendukung hootsuite.


Jawaban :
Strategi media sosial yang disediakan oleh hootsuite adalah
Dapat melakukan monitoring pada seluruh akun media sosial yang dimiliki oleh suatu
perusahaan secara bersamaan sehingga memudahkan untuk melakukan pemantauan.
Memiliki fitur teamwork, dimana beberapa rekan dapat berperan sebagai admin untuk
membantu mengelola, berinteraksi dan menjawab pertanyaan teman di sosial media
atau follower.
Dapat melakukan pemasaran, penjualan, dan pelayanan terhadap pelanggan.
Bisa melacak suatu aktivitas tertentu, missal dengan menggunakan #hastag yang
berhubungan dengan kegiatan perusahaan.
Beberapa dashboard sosial media lain yang dapat digunakan sebagai strategy perusahaan
dalam mengelola akun social medianya yaitu : Buffer, SocialOomph, Tweetdeck, SocialFlow,
SproutSocial, SocialBro, CrowdBooster, dan ArgyleSocial

3. Faktor-faktor apa saja yang mendukung kesuksesan LLSC?


Jawaban:
Patricia Gilmore yang mengelola social media strategy LLSC menggunakan
Hootsuite platform
LLSC menggunakan Hootsuite untuk mengkoordinasikan kampanye nasional pada
event Light the Night Walk on World Cancer Day.
Gilmore mengkoordinasikan LLSCs social channels dengan membuat official Twitter
dan Facebook profiles di 5 daerah dikanada.
Menggunakan Using Hootsuites Social Media Coaches, Gilmore melatih staff social
advocates untuk berkomunikasi melalui social channels dengan pendonor dan
sponsor.
LLSC chapters bekerja sama untuk mengkoordinasikan kampanye Light the Night
Walk on World Cancer Day dengan menggunakan alat listening, engagement, dan
collaboration pada Hootsuite.
Pengaturan campaign hashtag search memudahkan tim LLSC untuk memantau dan
berkomunikasi dengan local audience.

4. Bagaimana LLSC menilai kesuksesan kampanye sosialnya?


Jawaban:
Hootsuite digunakan untuk mengawasi progress dari kampanye yang telah dilakukan dan
LLSC dapat melakukan proses monitoring. Dengan adanya proses tersebut LLSC dapat
melihat kesuksesan kampanye sosial media tersebut dan hasilnya sebagai berikut :
Pada tahun 2013, sebanyak 25.000 peserta menyumbangkan $5M di kanada.
Usaha koordinasi secara nasional meningkatkan 700% traffic website dan
meningkatkan registrasi sebasar 900% di tahun 2014, sejak tahun 2013.
Melalui kampanye media sosial, LLC Telah mendapatkan followers sebanyak
33.248 orang,
Meningkatkan 900% registrasi pada event light the Night walk sejak tahun 2013,
dan
Meningkatkan 654% opening week trafic dari tahun ke tahun.

5. Banyak organisasi nirlaba menggunakan media sosial sebagai upaya untuk


meningkatkan penggalangan dana mereka, tetapi lebih sering daripada tidak, hal ini
tidak bekerja. Dalam pendapat anda, apa yang mungkin menjadi alasan atas
kegagalan tersebut?
Jawab :
Ada beberapa alasan yang dapat menyebabkan kegagalan organisasi menggunakan media
sosial terkait dengan penggalangan dana, antara lain adalah :
Organisasi sosial memiliki media sosial namun tidak dimanfaatkan dengan baik
dan maksimal. Biasa nya organisasi nirlaba yang memiliki media sosial
melakukan promosi dan hal lainnya masih banyak dilakukan secara manual
sehingga fungsi dan peran media sosial masih kurang dimanfaatkan dengan baik
dan maksimal.
Staff yang kurang handal dan belum berkompeten. Untuk mengelola media sosial
organisasi nirlaba harus memiliki staff yang handal dan berkompeten karena
organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi profit sehingga fokus dan
kepentingan yang berbeda pula.
Organisasi nirlaba gagal melakukan sesuatu yang unik dan berbeda pada media
sosial nya. Untuk dapat menarik sponsor mau pendonor suatu organisasi nirlaba
itu perlu untuk menciptakan sesuatu yang berbeda dengan organisasi nirlaba yang
lain nya.
Organisasi nirlaba gagal untuk memberitahukan hal-hal yang sesuai dengan fokus
dari organisasi nirlaba tersebut. Ketika suatu organisasi nirlaba hanya terlalu
berfokus dalam memberikan informasi yang up to date dan pembaharuan dalam
informasi yang ada di media sosial terkadang organisasi tersebut sering tidak
sesuai dengan fokus organisasi nya.

Anda mungkin juga menyukai