Staphylococcus gallinarum
Oleh :
2011/B
115130101111042
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
RANGKUMAN
Seseorang yang mengalami gangguan dengan gejala panas dengan level yang masih
rendah, nyeri atau sakit pada bagian atas perut yang lama kelamaan rasa nyeri akan
meningkat,lemas,dan mual, gejala tersebut menunjukkan bahwa seseorang mengalami
penyakit Hepatittis B.
Tubuh dengan temperature 38,1 C, detak jantung 92/minute, respirasi 22/minute, dan
tekanan darah Setelah di cek, pasien tersebut memiliki serum alanin aminotransferase (ALT),
aspartat aminotransferase (AST), dan gamma glutamyl transpeptidase (GGT) activities were
558, 299, dan 287 U/L, respectively. Cairan virus HBV dengan volume 2,35x103/ml.
Untuk mendiagnosa gejala tersebut agar mengetahui apa penyebabnya, diambil dua
sampel darah dari dua tempat tusukan vena yang berbeda untuk dikultur pada system kultur
darah BacT/Alert 60/120. Sebuah koagulasi negative dari bakteri Staphylococcus (CoNS) di
isolasi dari dua kultur darah pertama dan kemudian dua kultur darah kedua yang
negative.Pasien menjadi afebris dengan suhu 36,3-36,9C setelah perawatan di rumah sakit
selama 18 jam, sehingga pemberian ceftazidime dan isepamicin dihentikan setelah 3 hari.
Isolasi CoNS lebih lanjut di identifikasi dengan 2 rantai prototype (S.aureus, ATCC 25922
dan S. gallinarum ATCC 35539) dimasukkan sebagi control. Isolasi pada agara darah domba
setela inkubasi selama 12 jam menghasilkan kondisi dengan bakteri berwarna putih,
basah,koloni flat dengan dengan ujung koloni yang bergerigi.
Untuk mengetahui karakteristik biochemical dapa dilakukan dengan dua metode yakni
API STAPH (bioMerieux Vitek) dan VITEK 60/VITEK-II (bioMerieux Vtek) di otomatiskan
secara system analisa sesuai instruksi manufaktur. Kedua metode tersebut identik dengan
reaksi biokimia dan antimicrobial . Hasil dari kedua metode tersebut memiliki ciri ciri
bakteri gram positif, berbentuk kokus, non hemolytic, spot koagulasi positif , tube koagulasi
negative, mengalami katalase, dan tidak mengalami proses oksidasi. Tetapi ciri ciri tersebut
bukan hasil dari metode VITEK 60 dan API STAPH, tetapi diidentifikasi sebagai bakteri
Staphylococcus gallinarum melalui VITEK-II.( Funke, 2005 , Layer et al, 2006)
Spesies Staphylococcus umumnya di isolasi dari kultur darah atau media BAP.
Koagulasi negative Staphylococcus seperti S. epidermidis yang umumnya kelompok flora
normal dari kulit dan pengenalan yang sering terkontaminasi di BAP. (Freney, 1988).Spesies
CoNS yang lain telah teridentifikasi sebagai pathogen yang penting yang menyebabkan
penyakit pada manusia dan hewan.(Adegoke,1986, Vandenesch et al,1995) Dari uji yang
telah dilakukan, pasien yang mengalami penyakit infeksi virus Hepatitis B kronis disebabkan
oleh adanya bakteri Staphylococcus gallinarum.
Tidak selalu bakteri itu merugikan bagi setiap makhluk hidup. Bakteri sebagian besar
juga memiliki keuntungan dan manfaat bagi segala jenis makhluk hidup. Contohnya saja
bakteri Staphylococcus gallinarum. Bakteri ini dimanfaatkan untuk memproduksi
pregallidermin dan nontoksik prekursor lantibiotic gallidermin.
Penyakit infeksi adalah penyebab nomor dua kematian (Projan,2003) dan sekarang 70%
rumah sakit diperoleh infeksi di USA yang resisten terhadap antibiotic.(Leeb,2004). Oleh
sebab itu, dibutuhkan obat baru yang muncul untuk memerangi arus generasi dari resisten
multidrug pathogen. Gallidermin (GDM) merupakan tipe A lantibiotic natural yang
diproduksi oleh Staphylococcus gallinarum Tu 3928 yang memiliki aktivitas bactericidal
yang tinggi dan cytotoxicity yang rendah.(Kellner et al,1988; Maher and McClean, 2006)
Hasil dari proses ini adalah kebutuhan nutrisi dari Staphylococcus gallinarum yakni
asam amino,vitamin, trace elements, dan BSA. Pengaruh asam amino pada media, dimana
hasilnya bahwa Staphylococcus gallinarum P tidak memperlihatkan adanya asam amino
auxotrophy. Vitamin dan trace elements yang ternyata adalah niasinamida, thiamine,
pantothenate, biotin, besi, mangan dan zinc sangat penting untuk pertumbuhan S.gallinarum
P dan juga produksi PGDM. Fed-batch tipe S.gallinarum P liar, untuk memperoleh data
yang sebanding untuk menilai keuntungan produksi PGDM langsung produksi GDM, kita
gabungkan kedua kondisi produksi yang serupa dan terapan protokol fed batch yang sudah
diterapkan pada tipe rantau S.gallinarum liar dan juga produksi GDM.(Medaglia et al,2010)
Daftar Pustaka
Adegoke GO.1986. Comparative characteristics of Staphylococcus sciuri,
Staphylococcus lentus and Staphylococcus gallinarum from healthy and sick hosts. Vet
Microbiol 11:185-189.
Devriese LA, Pouttel B, Kilppeer-Balz R, Schleifer KH.1983. Staphylococcus
gallinarum and Staphylococcus caprae, two new from animals. Int J Syst Microbiol
33:480-486
Freney J. Brun Y, Bes M, Meugnier H, Grimont F, Grimont PA, Nervi C, Fleurette J.
1988. Staphylococcus lugdunensis sp. Nov., two species from human clinical specimens.
Int J Syst Bacteriol.
Funke G, Funke-Kissling P.2005. Performance of the new VITEK2 GP card for
identification of medically relevant gram-positive cocci in a routine clinical laboratory.
J Clin Microbiol 43:84-88.
Kellner R, Jung G, Homer T, Zahner H, Schnell N, Entian KD, Gotz F.1988.
Gallidermin: a new lanthionine-containing polypeptide antibiotic. Eur J Biochem
177:53-59.
Layer F, Ghebremedhin B, Moder KA, Konig W, Konig B. 2006. Comparative study
using various methods for identification of Staphylococcus species in clinical
specimens. J Clin Microbiol 44:2824-2830.
Leeb M. 2004. A Short in The Arm. Nature 431:892-893.
Maher S, McClean S.2006. Investigation of the Cytotoxycity of eukaryotic and
prokaryotic antimicrobial peptides in intestinal epithelial cells in vitro. Biochem
Pharmacol 71: 1289-1298.
Medaglia G, Valsesia G, Panke S. 2010. Development of a high cell-density protocol
for the production of pregallidermin, a non-toxic precursor of the lantibiotic
gallidermin. J Biotechnol 145:176-185.
Projan SJ.2003. Why is big pharma getting out of antibacterial drug discovery? Curr
Opin Microbiol 6:427-430
Spergser J, Wieser M, Taubel M, Rossello-Mora RA, Rosengarten R, Busse HJ.2003.
Staphylococcus nepalensis sp. Nov., isolated from goats of the Himalayan region. Int J
Syst Evol Microbiol 53:2007-2011.
Vandenesch F, Celard M, Arpin D, Bes M, Greenland T, Etienne J. 1995. Catheter-
related bacterimia associated with coagulase-positive Staphylococcus intermedius. J
Clin Microbiol 33: 2508-2510.