gemilang dan Wijaya yang berarti kemenangan. Jadi, Sriwijaya mempunyai arti
kemenangan yang gemilang. Berikut ini beberapa fakta sejarah dari Kerajaan
Sriwijaya yang sampai bisa membuatnya menguasai hampir seluruh Asia tenggara.
Catatan sejarah tentang kerajaan Sriwijaya ini pertama kali ditemukan oleh Prof.
George Ceodes, penemuan ini menjadi awal penyelidikan lebih lanjut tentang
kerajaan Sriwijaya. Bukti-Bukti Sejarah Kerajaan Sriwijaya
Nama Sriwijaya sudah terkenal dalam perdagangan internasional. Hal tersebut
dapat dibuktikan dengan adanya berbagai sumber yang menerangkan mengenai
keberadaan Kerajaan Sriwijaya, seperti di bawah ini.
Dari berita Cina diketahui bahwa para pedagang Cina sering singgah di
Kerajaan Sriwijaya sebelum melanjutkan perjalanan ke India dan Arab. Berita
Cina juga menyebutkan pada abad ke-7 di Sumatra telah ada beberapa
kerajaan, antara lain Kerajaan Tulang Bawang di Sumatra Selatan, Melayu di
Jambi, dan Sriwijaya. Keberadaan Kerajaan Sriwijaya ini dapat diperoleh
informasinya, misalnya, dari cerita pendeta Buddha dari Tiongkok, I-tsing.
Pada tahun 671, Ia berangkat dan Kanton ke India, kemudian singgah terlebih
dahulu di Sriwijaya selama enam bulan untuk belajar tata bahasa Sanskerta.
Pada tahun 685, dia kembali ke Sriwijaya dan menetap selama empat tahun
untuk menerjemahkan berbagai kitab suci Buddha dan bahasa Sanskerta ke
bahasa Tionghoa. Karena dalam kenyataannya, dia tidak dapat
menyelesaikan sendiri pekerjaan itu, maka pada tahun 689, dia pergi ke
Kanton untuk mencari pembantu dan segera kembali lagi ke Sriwijaya.
Selanjutnya, baru pada tahun 695, I-tsing pulang ke Tiongkok.
Raja Daputra Hyang: Berita mengenai raja ini diketahui melalui prasasti
Kedukan Bukit (683 M). Pada masa pemerintahannya, Raja Dapunta Hyang
telah berhasil memperluas wilayah kekuasaannya sampai ke wilayah Jambi.
Sejak awal pemerintahannya, Raja Dapunta Hyang telah bercita-cita agar
Kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan bercorak maritim.