BIOKIMIA
(DARAH)
LABORATORIUM KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2016
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
A. Latar Belakang
Darah adalah jaringan hidup yang bersirkulasi mengelilingi seluruh tubuh
dengan perantara jaringan arteri, vena dan kapilaris, yang membawa nutrisi,
oksigen, antibodi, panas, elektrolit dan vitamin ke jaringan seluruh tubuh. Darah
manusia terdiri atas plasma darah, globulus lemak, substansi kimia (karbohidrat,
protein dan hormon), dan gas (oksigen, nitrogen dan karbondioksida). Sedangkan
plasma darah terdiriatas eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih) dan
trombosit.
Darah terdiri atas bagian cair (plasma) dan bahan-bahan intraselular.
Plasma darah dan sel-sel darah dapat terpisah dan bebas bergerak dalam cairan
intraselular. Beberapa sel darah, seperti lekosit dapat berpindah melalui pembuluh
darah untuk melawan infeksi. Total sirkulasi volume darah diperkiran sekitar 5-8
% dari total bobot badan dan angka ini bervariasi menurut umur, spesies, berat
tubuh, aktivitas, status kesehatan, status gizi dankondisi fisiologis (bunting,
laktasi).
Darah berbentuk cairan yang berwarna merah, agak kental dan lengket.
Darah mengalir di seluruh tubuh kita, dan berhubungan langsung dengan sel-sel di
dalam tubuh kita. Darah terbentuk dari beberapa unsur, yaitu plasma darah, sel
darah merah, sel darah putih dan keping darah. Plasma darah merupakan
komponen terbesar dalam darah, karena lebih dari separuh darah mengandung
plasma darah. Hampir 90% bagian dari plasma.
Berdasarkan pembahasan diatas maka percobaan darah akan dilakukan
pengujian dan pembuktian adanya kandungan Fe dalam darah dan adanya
beberapa komponen darah diantaranya plasma darah dan sel darah yag terdiri dari
sel darah merah (eritrosit) dan sel darah putih (leukosit).
B. Rumusan Percobaan
Rumusan masalah percobaan ini antara lain:
1. Bagaimana menentukan Fe dalam Hemoglobin ?
2. Bagaimana hasil pengujian daya katalitik darah ?
3. Bagaimana melakukan tes terhadap komponen-komponen darah ?
C. Tujuan Percobaan
Tujuan dilakukannya percobaan ini antara lain:
1. Untuk menentukan Fe dalam Hemoglobin
2. Untuk menguji daya katalitik darah
3. Untuk melakukan tes terhadap komponen-komponen darah
D. Manfaat Percobaan
Manfaat dari percobaan ini antara lain:
1. Menambah wawasan pengetahuan bagi pembaca terkait darah dalam sistem
peredaran darah manusia.
2. Praktikan dapat membuktikan teori-teori tentang materi darah melalui
percobaan di laboratorium kimia.
3. Praktikan akan terampil pada bidang psikomotorik terkait penggunaan alat
dan bahan dalam laboratorium kimia.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Darah
Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian. Bahan interseluler
adalah cairan yang disebut plasma dan di dalamnya terdapat unsur-unsur padat,
yaitu sel darah. Volume darah secara keseluruhan kira-kira merupakan satu perdua
belas berat badan atau kira-kira 5 liter. Sekitar 55 persennya adalah cairan,
sedangkan 45 persen sisanya terdiri atas sel darah (Pearce, 2009: 133). Menurut
Wibowo (2008: 53) yang dimaksud dengan darah adalah plasma (cairan darah)
beserta butit-butir (a) eritrosit (darah merah), (b) leukosit, limfosit, monosit (darah
putih) dan (c) trombosit. Menurut Sumardjo (2008: 18) darah beredar dalam
sistem pembuluh darah yang tertutup dan menyusun sekitar 6-8 % berat badan.
Secara keseluruhan, darah mempunyai berat jenis sekitar 1,060, viskositas 3,6
5,3 (air= 1), titik beku sekitar 0,55 oC dan pH sekitar 7,4.
Berdasarkan ketiga pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa darah
adalah cairan yang terdiri atas bahan interseluler dan beredar dalam sistem
pembuluh darah yang tertutup.
B. Komposisi Darah
Susunan Darah, serum darah atau plasma terdiri atas air = 91 %, protein
8,0 % (albumin, globin, protrombin, dan fibrinogen), mineral 0,9 % (natrium
klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, magnesium dan besi dan
seterusnya. Sisanya diisi oleh sejumlah bahan organik yaitu glukose, lemak, urea,
asam urat, kreatinin, kolesterol, dan asam amino. Sel darah terdiri atas tiga jenis
eritrosit atau sel darah merah, lekosit sel darah putih dan trombosit atau butir
pembeku (Pearce 2009: 138). Sedangkan menurut Tim Dosen Biokimia (2016:
15) darah tersusun dari sel-sel darah dan plasma darah. Sel-sel darah terdiri atas
sel-sel darah merah, sel darah putih dan kepingan darah. Plasma darah terdiri dari
fibrinogen dan serum darah.
telah dipanaskan
3. - Filtrat berwarna bening
Larutan disaring
kekuningan
- Endapan warna hitam
4.
Filtratnya dibagi 2: Larutan hijau, endapan biru
B. Pembahasan
Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian. Bahan interseluler
adalah cairan yang disebut plasma dan di dalamnya terdapat unsur-unsur padat,
yaitu sel darah. Volume darah secara keseluruhan kira-kira merupakan satu perdua
belas berat badan atau kira-kira 5 liter. Sekitar 55 persennya adalah cairan,
sedangkan 45 persen sisanya terdiri atas sel darah (Pearce, 2009: 133).
Teori koagulasi darah menurut Morowitz adalah sebagai berikut terjadi
kontak pada pembuluh darah sehingga rusak atau pecah. Jaringan yang robek ini
menyebabkan trombosit pecah dan membebaskan tromboplastin dengan bantuan
ion Ca akan mengaktifkan protrombin menjadi trombin. Trombin akan
mempengaruhi fibrinogen menjadi anyaman benang-benang fibrin sehingga akan
menutup jaringan yang rusak dan darah akan terperangkap. Secara alamiah,
trombin juga tidak ada dalam darah dalam bentuknya yang aktif atau wujud
koagulasi (gumpalan) dalam sirkulasi yang normal. Trombin mempunyai bentuk
prekursor di dalam darah yang disebut protrombin. Selama proses koagulasi
protrombin dirangsang oleh suatu kompleks yang disebut aktivator protrombin
yang memecah atau memisahkan enzim trombin dari protrombin. Waktu koagulasi
adalah lamanya waktu dari saat pengambilan darah sampai terjadinya koagulasi
(Marks, 1996).
Adapun faktor dalam pembekuan darah meliputi ion Ca2+, tromboplastin,
akselator trombosit, konvertin, faktor anti hemofilik. Pembekuan atau
penggumpalan darah disebut juga koagulasi darah. Dari situ akan terjadi suatu
masa yang menyerupai jeli yang kemudian menjadi massa yang memadat dengan
meninggalkan cairan jernih disebut serum (Poedjiadi, 1994).
Menurut Poedjiadi (1994), mekanisme pembekuan darah yaitu pertama,
jaringan mengalami cedera, trombosit yang mengalami lisis kemudian terjadi
pelepasan prekursor tromboplastin bereaksi dengan faktor antihemofilik (plasma)
dengan komponen tromboplastin membentuk tromboplastin. Kedua, Prokonvertin
diubah menjadi konvertin oleh ion Ca. Ketiga, protrombin dengan bantuan ion Ca,
konvertin, dan tromboplastin akan diubah menjadi trombin. Keempat, akselerator
globulin plasma in-aktif diaktifkan menjadi akselerator globulin serum aktif oleh
trombin. Kelima, protrombin diubah menjadi trombin. Terakhir, fibrinogen diubah
menjadi fibrin dengan bantuan trombin.
1. Penentuan Fe dalam Hemoglobin
Percobaan ini bertujuan untuk adanya kandungan Fe dalam hemoglobin
atau darah. Darah yang ada dalam cawan porselin dipanaskan hingga membara
untuk melepas atau menguapkan zat-zat lain selain Fe. Hasil pemanasan
membentuk gumpalan hitam kemudian ditambah HCl. Penambahan HCl yaitu
untuk melarutkan besi dan menghasilkan garam besi (III) dan gas hidrogen.
Campuran tersebut ditambahkan HNO3 yang sudah dipanaskan sebelumnya agar
dapat mempercepat reaksi dan untuk membentuk gas nitrogen oksida dan ion besi
(III) saat bereaksi dengan Fe. HNO3 berfungsi mengubah Fe2+ menjadi Fe3+.
Reaksinya yaitu:
Fe + 2 HCl Fe2+ + 2 Cl- + H2
Fe3+ + 8H+ + 2NO3 Fe3+ + 2NO + 4H2O
Penyaringan dilakukan untuk memisahkan filtrat dan endapannya. Filtrat dibagi
dua untuk dilakukan dua pengujian. Tabung pertama ditambahkan K 4Fe(CN)6
yang berfungsi untuk mengikat ion Fe2+, dengan persamaan reaksi :
Fe2+ + [Fe(CN)6] + 4 K+ Fe3+ + [Fe(CN)6]-4
4 Fe3+ + 3[Fe(CN)6]4 Fe4[Fe(CN)6]3
Hasil yang diperoleh yaitu larutan berwarna hijau dengan endapan biru
prusi. Hasil ini telah sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa besi (II) yang
direaksikan dengan K4Fe(CN)6 menghasilkan besi (II) heksasianaferat yang
berwarna biru prusi (Svehla, 1979: 262) yang menandakan ada Fe2+ dalam darah.
Tabung kedua diuji dnegan KSCN, fungsi KSCN untuk menguji ion Fe 3+
dengan reaksi:
Fe3+ + 3SCN- Fe(SCN)3
Hasil yang diperoleh yaitu larutan berwarna cokelat. Hasil yang diperoleh
telah sesuai dengan teori, dimana reaksi ini menghasilkan kompleks besi (III)
tiosianat, Fe(SCN)3, yang berwarna kuning kecokelatan yang menunjukkan
adanya Fe3+ yang terkandung dalam darah (Svehla, 1990).
Endapan putih
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Terdapat ion Fe2+dan Fe3+ dalam darah. Fe2+ ditandai dengan larutan biru prusi
dan Fe3+ ditandai dengan larutan coklat.
2. Darah mengandung enzim katalase yang dapat mempercepat proses
penguraian hidrogen yang ditandai terbentuknya gelembung pada permukaan
larutan.
3. Komponen-komponen yang dikandung dalam darah adalah klorida (Cl-) yang
ditandai dengan adanya endapan putih AgCl, protein yang ditandai dengan
endapan putih dan glukosa yang ditandai dengan adanya larutan biru berubah
menjadi kuning ketika dipanaskan.
B. Saran
Kepada praktikan selanjutnya agar dalam pengambilan darah untuk tetap
melakukan pengadukan karena darah sanga mudah menggumpal.
DAFTAR PUSTAKA
H2 + H2O2 H2O2 + H2
DOKUMENTASI
A. Tujuan Percobaan
Pada akhir percobaan diharapkan mahasiswa mampu :
1. Menentukan Fe dalam hemoglobin.
2. Mengetahui daya katalitik darah.
3. Mengetahui komponen-komponen dalam darah.
C. Prosedur Kerja
1. Penentuan Fe dalam Hemoglobin
2. Tes Daya Katalitik Darah