Anda di halaman 1dari 8

I.

IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. U
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 53 tahun
Tanggal lahir : 18 Juni 1959
Alamat : Jl. Mawar no.5 Telaga Sari
Agama : Islam
Pekerjaan : Juru masak
Agama : Islam
Status pernikahan : Menikah

II. PEMERIKSAAN SUBJEKTIF


Sumber Anamnesa
Alloanamnesa dari pasien pada hari Selasa 9 Februari 2012 pukul 11.00 WIB
Keluhan utama
Pasien mengalami nyeri pada bagian jari tangan dan jari kaki (kiri dan kanan). Pasien sudah
mengeluhkan mengenai nyeri tersebut semenjak 1 minggu yang lalu. Nyeri yang pasien
rasakan secara terus menerus. Pasien merasakan sakit yang luar biasa pada saat pagi hari.
Nyeri yang pasien rasakan mula-mula hanya pada 1 jari tangan telunjuk kanan dan kiri.
Namun, sekarang pasien merasakan di semua jari tangannya sudah mengalami nyeri dan
ditambah nyeri pada jari kaki kelingking dan jari tengah kanan dan kiri. Apabila rasa nyeri
sudah timbul, pasien biasanya memijit tangannya sendiri dan menarik sampai timbul bunyi
pada jarinya. Awalnya pasien menduga nyeri tersebut hanya rasa pegal seperti biasa. Namun,
setelah nyeri tersebut merambat ke lebih banyak bagian jarinya, pasien mulai khawatir dan
memeriksakannya ke puskesmas. Pasien mengira-ngira skala nyeri tersebut adalah 5 dari 10.
Pasien juga mengalami penurunan berat badan sebanyak 2 kilo dalam satu minggu terakhir.
Pasien mengalami sedikit demam, demamnya mencapai 37.8C. Pasien lalu meminum
paracetamol dan demampun turun setelah 4 jam kemudian. Demam dirasakan kemarin pada
saat siang hari setelah melakukan pekerjaan. Dalam sehari, pasien dapat memasak catering
sebanyak 30 bungkus makanan (1 bungkus = 1 piring nasi).
Riwayat penyakit sekarang
Pasien merasakan nyeri tersebut semenjak 1 bulan yang lalu, namun mulai mengganggu
aktivitasnya semenjak 1 minggu yang lalu. Nyeri tersebut mulai dirasakan pada saat malam
hari dan semakin sakit pada saat pagi hari. Pada saat malam hari pasien merasa seperti
ditusuk-tusuk, dan pada pagi harinya pasien tidak dapat merasakan jari-jari tangan serta jari-
jari kaki dan sangat sulit untuk menggerakkan. Nyeri pada kedua jari tangan dan kaki tersebut
berlangsung selama beberapa jam. Setelah istirahat yang cukup, nyeri tersebut hilang. Namun
pada keesokannya nyeri tersebut timbul lagi pada malam hari, dan kekakuan timbul lagi pada
saat pagi harinya. Pasien sebelumnya berkunjung ke pengobatan alternatif karena keluhan
yang sama dan diberikan obat tablet berwarna putih bernama arthricap, obat tersebut
diminum 3 kali dalam sehari dan menujukkan adanya perbaikan. Namun, pasien tetap
merasakan ketidak nyamanan pada penyakitnya tersebut. Sekitar 1 tahun yang lalu, pasien
mengalami menopause. Pasien mengalami penurunan berat badan dan mengalami sedikit
demam. Demam terjadi pada saat siang hari, setelah pasien melakukan pekerjaan. Pasien lalu
meminum paracetamol untuk menurunkan demam tersebut, dan demampun turun 4 jam
kemudian. Demam tersebut terjadi kemarin sebelum pasien datang ke puskesmas.
Riwayat penyakit terdahulu
Riwayat penyakit
Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit kronis
Riwayat perawatan
Pasien sebelumnya sudah pernah dirawat di rumah sakit karena DBD dan tiphus pada
saat umur 20 tahun.
Riwayat pembedahan
Pasien mengalami pembedahan sebanyak 3 kali pada saat melahirkan ke3 anaknya
Riwayat alergi
Pasien tidak mempunyai alergi
Riwayat pengobatan
Pasien tidak mengkonsumsi obat secara terus menerus saat ini
Riwayat kebiasaan/habituasi
Pasien adalah seorang juru masak yang dalam sehari-harinya dapat memasak 30 bungkus
makanan. Pasien melakukan pekerjaannya ini dibantu oleh 3 karyawannya. Pasien melakukan
pekerjaannya selama kurang lebih 12 jam dalam sehari. Pada pukul 6 pagi sampai 6 sore.
Pasien tidak pernah melakukan olahraga. Pasien sangat menyukai makanan laut khususnya
udang. Pasien tidak menyukai manis-manisan. Pasien tidak meminum alkohol, dan tidak
merokok.
Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada keluarga yang mengalami sakit seperti ini, dan keluarga pasien tidak ada yang
mengalami penyakit rhematik. Keluarga pasien tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit
kronis.
Riwayat sosial & lingkungan
Riwayat lingkungan
Lingkungannya bersih. Tetangga-tetangga pasien tidak ada yang menderita penyakit
seperti ini.
Status sosial
Pasien adalah anak ke 2 dari 5 bersaudara
Status ekonomi
Menengah keatas

III. PEMERIKSAAN OBJEKTIF


Keadaan Umum : Tampak sakit ringan, pasien tidak pucat, tidak lemas
Tingkat kesadaran : Compos Mentis
Berat Badan : 55 kg
Tinggi badan : 157 cm
Status gizi : Baik berdasarkan BMI
Tanda-tanda vital:
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 35,3 oC
Pernapasan : Tidak dilakukan
Kepala dan Leher :
Kepala : Deformitas ()
Mata : Konjungtiva ananemis, sklera anikterik
Hidung : Sekret ()
Telinga: Sekret ()
Mulut : Bibir kering ()
Lidah : Lidah normal, tidak kotor
Leher : Tidak ada pembesaran limfa
Toraks :
Paru : (Inspeksi) : Simetris dalam statis dan dinamis
(Palpasi) : Stem fremitus kanan = kiri
(Perkusi) : Sonor pada kedua lapangan paru
(Auskultasi) : Vesikuler, Ronkhi -/-, Wheezing -/-
Jantung : (Inspeksi) : Pulsasi ictus cordis tidak tampak di ICS V
(Palpasi) : Pulsasi ictus cordis tidak teraba di ICS V
midclavicula line sinistra
(Perkusi) : batas jantung-paru dalam batas normal
(Auskultasi) : Bunyi jantung I II reguler, gallop (),
murmur ()
Abdomen :
(Inspeksi) : Perut kembung
(Palpasi) : Hepar dan limpa tidak teraba, nyeri tekan (), ditensi pada
seluruh lapang perut
(Perkusi) : Timpani
(Auskultasi) : Bising usus (+)
Punggung dan pinggang :
Kifosis -, lordosis -, skoliosis
Anggota gerak :
Akral hangat, Pergerakkan luas ke segala arah sesuai sumbu sendi, edema -, ikterik -,
anemis -, kekuatan gerak otot normal, deformitas ()
Anus dan rectum :
Tidak diperiksa
Kulit :
Tidak pucat, tidak sianosis, lesi kulit (-)
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pasien diminta untuk melakukan uji lab yaitu faktor rheumatoid. Apabila RF positif maka
sudah dapat dipastikan bahwa pasien tersebut menderita RA.
V. RESUME
Pasien datang berumur 53 tahun bekerja pada sebuah usaha catering sebagai juru masak. Ia
merasakan nyeri pada sendi-sendi jari tangan & jari kaki kanan dan kiri. Jari yang mengalami
nyeri adalah bagian telunjuk dan jari manis pada bagian jari tangan kanan dan kiri. Serta pada
jari kaki yang mengalami nyeri adalah jari kelingking dan jari tengah kanan dan kiri sejak 1
minggu yang lalu. Nyeri tersebut mulai terasa pada saat malam hari dan paginya mengalami
kekakuan pada sendi tersebut selama beberapa jam. Pasien saat ini tidak demam, tidak
mempunyai alergi, dan tidak mempunyai penyakit yang kronis. Sebelumnya pasien sudah
berobat berkali-kali dan diberikan tablet berwarna putih dari puskesmas. Pada pemeriksaan
fisik tidak ada tanda-tanda abnormal. Pada tangannya juga belum mengalami deformitas.
VII. DAFTAR MASALAH
Diagnosis
RA
DD
1. Ankilosing spondylitis
2. Artritis gout
VII. PENGKAJIAN MASALAH
Alasan pasien terdiagnosis RA :
- Pasien mengalami morning stiffness lebih dari 30 menit (pada OA, morning stiffness
hanya terjadi kurang dari 30 menit)
- Nyeri yang dirasakan pasien hilang timbul (pada Gout, nyeri pada penderita akan terus
menerus)
- Nyeri sendi yang diderita pasien simetris pada kedua jari tangan & kaki kiri dan kanan
Alasan menyingkirkan diagnosa banding pada :
- Ankilosing spondylitis
Karena ankilosing spondylitis termasuk dalam penyakit rhematik yang memiliki nyeri
mirip dengan RA, yaitu nyeri pada sendi yang hilang-timbul, juga ada kekakuan pada
sendi di pagi hari. Namun, ankilosing spondylitis terutama mengenai sendi-sendi tulang
belakang dan sendi sakro-iliaka. Pada pasien ini, nyeri sendi dirasakan pada jari-jari
tangan dan jari-jari kaki. Ankilosing spondylitis juga umumya terjadi pada pria sehingga
diagnosa ini dapat disingkirkan.
- Artritis Gout
Gout juga memiliki ciri-ciri yang hampir sama dengan RA yaitu nyeri pada sendi. Nyeri
pada gout juga umunya terjadi pada jari tangan. Namun pada gout, nyeri yang dirasakan
terus menerus. Pada pasien ini, nyeri yang dirasakan hilang timbul, sehingga diagnosis
ini dapat disingkirkan.
VIII. RENCANA PENATALAKSAAN
Diagnostik penunjang
Pasien diminta untuk melakukan uji lab yaitu faktor rheumatoid
Medika mentosa
Obat-obat yang diberikan bukan untuk menyembuhkan, namun merupakan pengobatan
suportif/simptomatik. Obat yang diberikan adalah:
- Natrium Diklofenak : 75 mg(2x1)
Untuk pengobatan akut dan kronis gejala-gejala rheumatoid artritis, osteoarthritis,
dan ankilosing spondylitis
- Multivitamin B complex : 100 mg (3x1)
- Vitamin C
- Kalk: 500mg (3x1)
Berisi kalsium untuk suplemen tulang karena pasien ini beresiko osteoporosis,
diebabkan oleh sudah masuknya masa menopause.
Non-medika mentosa
Pasien diminta untuk mengurangi pekerjaannya. Pasien diminta untuk memperbanyak
istirahat dalam sehari dan tidur yang cukup.
Edukasi

Reaksi Pasien Terhadap Penyakit


Feeling
Cemas akan memburuknya penyakit
Insight
Tidak yakin dapat sembuh
Fear
Sakitnya akan bertambah parah
Expectations
Kesembuhan dari penyakitnya khususnya pada nyeri sendi yang dideritanya karena
mengganggu pekerjaan pasien.
Prognosis
Quo vitam ad bonam
Quo functuonam ad bonam
Quo sanactionam ad bonam
Literature Study
Rheumatoid arthritis adalah penyakit kronis, multi sistem, dan inflamasi pada autoimun yang
menyerang persendian. Ini adalah kondisi yang sangat melumpuhkan juga menyakitkan yang
dapat menyebabkan hilangnya mobilitas pada rasa nyeri dan kehancuran sendi.
Rheumatoid arthritis sangatlah sistemik dan juga dapat mempengaruhi jaringan yang lain
melalui tubuh, kulit, pembuluh darah, jantung, paru-paru dan otot.
Rheumatoid arthritis dapat menjangkiti siapapun yang berusia antara 20 hingga 40 tahun dan
dapat terjadi kapan saja.
Sejarah kesehatan keluarga juga berperan dalam munculnya resiko ini. Penyakit ini bahkan
tiga kali lipat lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria dan empat kali lipat sering
terjadi pada perokok dibandingkan non-perokok.
Gejala rheumatoid arthritis berbeda dari jenis arthritis yang lain karena inflamasi dan
pembengkakan pada sendi lunak (tulang rawan) terjadi pada waktu yang sama. Gejala ini
dikenal sebagai polyarthritis.
Sendi yang biasanya terpengaruh adalah sendi yang asimetris dan kemudian akan dilanjutkan
ke bagian yang simetris sebagai tanda berlangsungnya gangguan penyakit ini. Kondisi ini
tidak sama seperti arthritis lainnya (seperti osteoarthritis) karena rasa sakit akan terjadi ketika
sendi yang terpengaruh digerakkan.
Ketika gangguan berlangsung, aktivitas inflamasi akan menyebabkan erosi dan kehancuran
sendi yang akan mengganggu mereka di berbagai gerakan dan mengakibatkan beberapa
kelainan bentuk.
Jari-jari dan tulang-tulang akan menyimpang ke luar dan ke arah jari yang kecil dan membuat
bentuk yang tidak wajar.
Jenis kelainan bentuk pada penderita rheumatoid arthritis ini diantaranya adalah kelainan
Boutonnire, kelainan bentuk leher angsa, dan kelainan "Z-thumb".
Karena rheumatoid arthritis adalah penyakit multisistem, maka penyakit dan kondisi lainnya
bisa saja muncul sebagai akibat dari rheumatoid arthritis itu sendiri.

Kebanyakan penderita rheumatoid arthritis juga akan mengalami anemia. Anemia


diakibatkan oleh sel-sel darah merah yang tidak cukup atau kurangnya hemoglobin dan ini
akan menyebabkan rendahnya kemampuan pengangkutan oksigen menuju ke jaringan tubuh.
Penyakit ini kronis dan banyak dari penderitanya akan mengalami splenomegali atau
pembengkakan limpa.
Ada beberapa cara untuk mendiagnosis rheumatoid arthritis.
- Terjadinya kekakuan di pagi hari yang berlangsung selama lebih dari satu jam
merupakan salah satu ciri rheumatoid arthritis seperti terjadinya pembengkakan pada 3
hingga 14 sendi atau pada suatu kelompok persendian.
- Arthritis pada persendian di tangan seperti arthritis simetris, nodul subkutan di tempat-
tempat tertentu, faktor rheumatoid ada di tingkat ke-95 dan perubahan radiologis yang
berasal dari erosi pada persendian merupakan bagian dari kriteria yang harus dipenuhi
untuk membuat sebuah diagnosa.
Perawatan untuk rheumatoid arthritis akan ditempatkan di Disease Modifying Antirheumatic
Drugs atau DMARDS, juga dengan agen anti inflamasi dan analgesik.
DMARDS bekerja dengan mempertahankan kesehatan dan menunda proses penyakit,
mencegah kerusakan tulang juga sendi.
Sedangkan agen anti inflamasi dan analgesik dapat membantu mengatasi rasa sakit dan
kekakuan.

Daftar Pustaka
1. http://jurnalkedokteranindonesia.wordpress.com/2010/07/20/rheumatoid-arthritis-
gejala-dan-pengobatan/
2. http://www.news-medical.net/health/What-is-Rheumatoid-Arthritis-(Indonesian).aspx
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Artritis_reumatoid
4. http://blog-artikel.com/index.php/tanda-dan-gejala-rheumatoid-arthritis.html
5. http://obat-penyakit.com/rheumatoid-arthritis.html

Anda mungkin juga menyukai