Anda di halaman 1dari 2

koBAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Jambu mete (Anacardiumoccidentale) adalah salah satu komoditas ekspor dari
Indonesia. Sentra perkebunan jambu mete di Indonesia terdapat di Jawa Tengah,
Sulawesi, Nusa Tenggara, dan beberapa perkebunan kecil di Sumatera, Kalimantan
serta Papua. Di seluruh Indonesia, rata-rata produksi jambu mete 1,5 ton biji
buah/100 ha. Produsen jambu mete di Jawa Tengah terdapat di Kabupaten Wonogiri.
Hingga saat ini pemanfaatan utama jambu mete hanya terpusat pada biji sejati
jambu yang dinikmati sebagai kacang mete (cashewnut). Buah semu jambu mete
hanya dibuang atau tidak dimanfaatkan karena citarasa yang kurang disukai. Padahal
volume buah semu mencapai 5-10 kali lebih besar dibanding bijinya. Buah semu
jambu mete pasca panen sangat mudah rusak karena memiliki kandungan air yang
tinggi hingga 85%. Umumnya hanya digunakan sebagai pakan ternak dan sebagian
besar hanya terbuang sia-sia sebagai limbah yang tidak memiliki nilai ekonomis. Hal
ini yang menyebabkan kesejahteraan para petani jambu mete masih rendah.
Sejatinya, buah semu jambu mete mengandung banyak senyawa kimia yang
bermanfaat sebagai antiseptic dan anti bakteri, seperti tannin anacardic acid dan
cordol. Buah jambu mete juga mengandung vitamin C 197 mg/100g, vitamin A 15
mcg/100g, thiamin (B1), riboflavin (B2), Kalsium, dan Niasin. Nutrisi buah jambu
mete dapat dikatakan setara dengan buah popular lainnya seperti jeruk dan mangga.
Kandungan vitamin C yang tinggi dalam jambu mete dapat dimanfaatkan sebagai
antioksidan yang merupakan salah satu komponen penting dalam sabun kecantikan.
Penambahan ekstrak tannin sebagai antiseptik dalam sabun kecantikan akan
meningkatkan kualitas dan manfaat sabun. Hingga saat ini, pembuatan produk sabun
kecantikan alami terbatas pada bahan-bahan yang digunakan. Sabun kecantikan alami
dari ekstrak buah semu jambu mete dapat menjadi pilihan baru dalam pasar kosmetik
Indonesia. Pembuatan sabun kecantikan juga diharapkan dapat mengurangi limbah
panen jambu mete dan meningkatkan kesejahteraan petani jambu mete di Wonogiri
pada khusunya dan Indonesia pada umumnya.
1.2 Perumusan Masalah
1. Apakah ekstrak buah jambu mete dapat dimanfaatkan sebagai bahan sabun
kecantikan?
2. Apakah penambahan ekstrak buah jambu mete dapat mempengaruhi kualitas
sabun kecantikan?
1.3 Tujuan Program
1. Mengetahui alternatif lain pemanfaatan limbah buah semu jambu mete.
2. Mengetahui manfaat ekstrak buah semu jambu mete dalam sabun kecantikan.
3. Mengetahui pengaruh penambahan ekstrak buah semu jambu mete dalam
sabun kecantikan.
1.4 Luaran yang diharapkan
Melalui Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKMP) ini diharapkan
mahasiswa dapat mengetahui pemanfaatan ekstrak jambu mete dan pengaruh
yang didapat melalui penambahan ekstrak jambu mete dalam sabun kecantikan.
Sedangkan untuk petani jambu mete, dapat meningkatkan nilai ekonomi produk
pasca panen dengan cara pemanfaatan lebih jauh dari limbah buah semu jambu
mete.
1.5 Kegunaan Program
1. Dalam Bidang Lingkungan
a. Mengurangi limbah pasca panen buah semu jambu mete.
b. Meningkatkan nilai ekonomi dan nilai guna buah semu jambu mete.
2. Bagi Mahasiswa dan Masyarakat
a. Menyalurkan ilmu yang didapat untuk pembuatan produk baru.
b. Meningkatkan kesejanteraan dan membuka lapangan kerja baru.
3. Bagi Pemerintah
Membuka lapangan kerja baru untuk mengurangi pengangguran.

Anda mungkin juga menyukai