Jambu mete (Anacardiumoccidentale) adalah salah satu komoditas ekspor dari Indonesia. Sentra perkebunan jambu mete di Indonesia terdapat di Jawa Tengah, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan beberapa perkebunan kecil di Sumatera, Kalimantan serta Papua. Di seluruh Indonesia, rata-rata produksi jambu mete 1,5 ton biji buah/100 ha. Produsen jambu mete di Jawa Tengah terdapat di Kabupaten Wonogiri. Hingga saat ini pemanfaatan utama jambu mete hanya terpusat pada biji sejati jambu yang dinikmati sebagai kacang mete (cashewnut). Buah semu jambu mete hanya dibuang atau tidak dimanfaatkan karena citarasa yang kurang disukai. Padahal volume buah semu mencapai 5-10 kali lebih besar dibanding bijinya. Buah semu jambu mete pasca panen sangat mudah rusak karena memiliki kandungan air yang tinggi hingga 85%. Umumnya hanya digunakan sebagai pakan ternak dan sebagian besar hanya terbuang sia-sia sebagai limbah yang tidak memiliki nilai ekonomis. Hal ini yang menyebabkan kesejahteraan para petani jambu mete masih rendah. Sejatinya, buah semu jambu mete mengandung banyak senyawa kimia yang bermanfaat sebagai antiseptic dan anti bakteri, seperti tannin anacardic acid dan cordol. Buah jambu mete juga mengandung vitamin C 197 mg/100g, vitamin A 15 mcg/100g, thiamin (B1), riboflavin (B2), Kalsium, dan Niasin. Nutrisi buah jambu mete dapat dikatakan setara dengan buah popular lainnya seperti jeruk dan mangga. Kandungan vitamin C yang tinggi dalam jambu mete dapat dimanfaatkan sebagai antioksidan yang merupakan salah satu komponen penting dalam sabun kecantikan. Penambahan ekstrak tannin sebagai antiseptik dalam sabun kecantikan akan meningkatkan kualitas dan manfaat sabun. Hingga saat ini, pembuatan produk sabun kecantikan alami terbatas pada bahan-bahan yang digunakan. Sabun kecantikan alami dari ekstrak buah semu jambu mete dapat menjadi pilihan baru dalam pasar kosmetik Indonesia. Pembuatan sabun kecantikan juga diharapkan dapat mengurangi limbah panen jambu mete dan meningkatkan kesejahteraan petani jambu mete di Wonogiri pada khusunya dan Indonesia pada umumnya. 1.2 Perumusan Masalah 1. Apakah ekstrak buah jambu mete dapat dimanfaatkan sebagai bahan sabun kecantikan? 2. Apakah penambahan ekstrak buah jambu mete dapat mempengaruhi kualitas sabun kecantikan? 1.3 Tujuan Program 1. Mengetahui alternatif lain pemanfaatan limbah buah semu jambu mete. 2. Mengetahui manfaat ekstrak buah semu jambu mete dalam sabun kecantikan. 3. Mengetahui pengaruh penambahan ekstrak buah semu jambu mete dalam sabun kecantikan. 1.4 Luaran yang diharapkan Melalui Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKMP) ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui pemanfaatan ekstrak jambu mete dan pengaruh yang didapat melalui penambahan ekstrak jambu mete dalam sabun kecantikan. Sedangkan untuk petani jambu mete, dapat meningkatkan nilai ekonomi produk pasca panen dengan cara pemanfaatan lebih jauh dari limbah buah semu jambu mete. 1.5 Kegunaan Program 1. Dalam Bidang Lingkungan a. Mengurangi limbah pasca panen buah semu jambu mete. b. Meningkatkan nilai ekonomi dan nilai guna buah semu jambu mete. 2. Bagi Mahasiswa dan Masyarakat a. Menyalurkan ilmu yang didapat untuk pembuatan produk baru. b. Meningkatkan kesejanteraan dan membuka lapangan kerja baru. 3. Bagi Pemerintah Membuka lapangan kerja baru untuk mengurangi pengangguran.