Anda di halaman 1dari 8

I.

TUJUAN
a. Mempelajari penggunaan alat ukur dan peralatan komunikasi.
b. Mempelajari bentuk gelombang dari sinyal dasar.
c. Mempelajari cara pengunaan dan keterbatasan kemampuan
oscilloscope.
d. Dapat menggunakan oscilloscope sebagai pengukur tegangan (AC dan
DC ), frekuensi dan beda fasa dari berbagai bentuk gelombang yang
dapat tergambar pada layer.

II. PERALATAN YANG DIGUNAKAN


a. Oscilloscope Analog dan Digital
b. Function Generator

III. TEORI DASAR

Sebelum melakukan percobaan harus mampu menggunakan function


generator dan oscilloscope dengan benar, function generator adalah sebuah
perangkat untuk menghasilkan sinyal dengan nilai amplituda, frekuensi
dan bentuk tertentu ( sinusoida, segitiga, persegi, gigi gergaji, dan pulsa).
jenis jenis function generator :

Gambar 1. Function generator sebagai pembangkit sinyal

dengan berbagai nilai frekuensi


Gambar 2. Function generator sebagai

pembangkit beberapa bentuk sinyal

Sedangkan oscilloscope adalaha alat ukur yang dapat menunjukan


bentuk dari sinyal lisrikt dengan menunjukan grafik dari tegangan terhadap
waktu pada layarnya. Hal tersebut seperti layaknya voltmeter dengan fungsi
kemampuan lebih yaitu menampilkan tegangan yang berubah setiap satuan
waktu. sebelum digunakan oscilloscope harus dikalibrasi terlebih dahulu untuk
menjaga ketelitiannya.

Gambar 3. oscilloscope digital


Gambar 4. Oscilloscope Analog

Selain kedua perangkat yang telah dibahas sebelumnya terdapat


beberapa perangkat dan alat ukur yang wajib diketahui sebagai seorang
engineer di bidang telekomunikasi, diantaranya adlaah frekuensi counter ,
dan spektrum analyzer. frekuensi counter adalah alat ukur untuk mengukur
nilai frekuensi dari sebuah sinyal, sedangkan spektrum analyzer adalah
alat ukur untuk mengukur dan menampilkan spektrum dari sebuah sinyal.

Gambar 5. Frequency Counter Gambar 6. Spectrum Analyzer

IV. PROSEDUR PERCOBAAN


1. Atur posisi peralatan seperti pada gambar 7, anda harus melakukan
pemasangan dalam kondisi peralatan OFF dan kabel power supply
adalah yang terakhir untuk dipasangkan ke stop contact.
2. setelah ON-kan tombol pada oscilloscope dan atur intensitasnya jangan
sampai terlalu terang.
3. Kalibrasi oscilloscope.
4. On-kan fuction generator dan usahakan sinyal yang keluar dari function
dapat terlihat jelas di oscilloscope. hal ini dapat dilakukan dengan
mengatur time/div, volt/div atau tombol yang lainya pada oscilloscope.
PEMBANGKIT SINYAL

Gambar 7. Setting rangkaian percobaan

1. Catat spesifikasi dari perangkat yang digunakan.


2. Buat skema percobaan seperti pada gambar 7.
3. Pilih tombol function pada function generator untuk mengeluarkan
sinyal sinus.
4. Pilih tombol frequency range pada nilai 10Hz dan atur output function
dengan menggunakan frequensi.
5. Atur oscilloscope sehingga anda dapat melihat sinyal yang keluar dari
function generator.
6. Rubah nilai amplitudo pada function generator sehingga menghasilkan
sinyal output 1, 3, dan 5 volt peak-to-peak. gambarkan bentuk sinyal
yang anda lihat di oscilloscope dan catat nilai pada frequensi counter.
7. Rubah frequensi pada function generator pada nilai 100 Hz . ulangi
langkah 4 dan 5.
8. Ulangi langkah 4,5, dan 6 untuk nilai frequensi 1k, 100k, dan 1M Hz.
9. Ulangi langkah 2-7 untuk sinyal persegi.
10. Ganti oscilloscope menjadi jenis analaog.

MENGUKUR BEDA FASA

Mengukur beda fasa antara dua buah sinyal dapat dilakukan dengan cara
yaitu:

1. Dengan metoda oscilloscope dual trace.


2. Dengan metoda lissajous.
1. Metoda oscilloscope dual trace.
a. Kalibrasi oscilloscope analog. catat spesifikasi
b. Hubungkan sinyal pertama pada ch 1 , sedangkan sinyal kedua pada
ch 2 dari osciloscope.
c. Pada laayar oscilloscope akan terlihat bentuk tegangan kedua sinyal
tersebut, dimana beda fasa nya langsung dibaca.

t
= x 360
Beda fasa = T

2. Metoda lissajous
a. Hubungkan sinyal pertama pada input Y dan sinyal kedua
dihubungkan pada input X dari oscilloscope. tekan tombil X-Y
pada oscilloscope.
b. Fasa layar akan terlihat suatu lintasan elips, dimana dapat langsung
menentukan beda fasa antara kedua sinyal tersebut.

B
=sin1
A
c. Catat beda fasa dari percobaan ini.

MENGUKUR FREQUENSI

Mengukur frequensi suatu sinyal dengan oscilloscope dapat dilakukan


dengan cara anatara lain:

1. Metoda langsung
2. Metoda oscilloscope dual trace
3. Metoda lissajous.

1. Metoda Langsung
a. Hubungkan sinyal yang akan diukur dengan input oscilloscope.
b. Tentukan frequensi sinyal dapat langsung dari gambar dimana :
1
f=
T ; f dalam Hertz, T dalam sekon.
Time
x

T =

c. Mencatat data dari percobaan ini.

2. Metoda Oscilloscope Dual Trace


a. Menghubungkan sinyal yang akan dikukur pada kanal 1 dan sinyal
dengan frequensi yang diketahui dihubungkan pada kanal 2.
b. Mengubah frequensi generator sampai perioda sinyal yang akan
diukur sama dengan perioda sinyal generator yang diketahui. pada
keadaan ini, frequensi generator sama dengan frequensi sinyal yang
diukur.
(T A =T B ; f A=f B )

c. Catat data dari percobaan ini.

3. Metoda lissajous
a. Menghubungkan sinyal yang akan dikukur pada input 2 , sedangkan
generator sinyal dengan frequensi yang diketahui dihubungkan pada
input 1
b. mengubah frequensi generator sinyal, sehingga pada layer di dapat
suatu lintasan tertutup yang jelas. Frekuensi sinyal dapat ditentukan
dari bentuk lintasan ini, yaitu :

jumlah titik pada garis mendatar


f II =f I =
jumlah titik pada garis tega k
Cara ini hanya mudah untuk melakukan perbandingan frekuensi
yang mudah dan bulat ( 1 : 2, 1 : 3, 1 : 4, dan seterusnya).
Mencatat data dari percobaan ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. Hsu, Hwei P. 1993. Analog and Digital Communications : Schaum's.


2. Trisapto, Poernomo. Ir. 1993. Diktat Kuliah Dasar Telekomunikasi.
Laboratorium Telekomunikasi : Bandung.
3. Team Asisten, 2005. Modul Praktikum Dasar Telekomunikasi, Lab.
Telkom ITENAS Bandung.
4. "Modul Praktikum Dasar teknik Elektro". 2007. Institu Teknologi Nasional
Bandung.

Anda mungkin juga menyukai