( PBL I)
KOTA KEDIRI
Penyusun
IKM Reguler II
Wildanul Abidin 1321B0035
Yuni Pratiwi 1321B0038
Norince 1321B00
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
STIKES SURYA MITRA HUSADA KEDIRI
TAHUN 2014
Kediri,............................ 2014
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Akademik, Dosen Pembimbing Lapangan,
............................................... .............................................
Ratna Wardani. Ssi. MM Rois Atlantik M.
Mengetahui,
Ketua Program Studi IKM, Kepala Puskesmas Balowerti
............................................. .............................................
Konsumsi gizi yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi
oleh seseorang karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal
menyangkut keterbatasan ekonomi keluarga sehingga daya beli masyarakat
rendah. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang terdapat didalam diri
anak yang secara psikologis muncul sebagai problema makan pada anak.
C. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan PBL I ini antara lain :
1. Bagi Mahasiswa
Menambah pengetahuan/ wawasan tentang upaya peningkatan gizi di
masyarakat.
2. Bagi Instansi
Dapat memberikan gambaran status gizi di kelurahan Semampir Kec.
Kota bagi instansi terutama di Dinas Kesehatan.
3. Bagi Masyarakat
Dapat menambah pengetahuan khususnya para ibu dalam
meningkatkan status gizi. Lihat dibuku pbl
4. Bagi Pembaca
Dapat menjadi sumbangan ilmiah untuk menambah informasi.
BAB II
METODE KEGIATAN
A. Metode Desain
Pendekatan retro
pendekatan crossectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari
dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara
pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat
(point time approach). Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi
sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel
subjek pada saat pemeriksaan. Hal ini tidak berarti bahwa semua subjek
penelitian diamati pada waktu yang sama.
Penelitian cross sectional ini sering juga disebut penelitian transversal,
dan sering digunakan dalam penelitian-penelitian gizi. Dibandingkan dengan
penelitian-penelitian yang lain, metode penelitian ini merupakan yang paling
lemah karena penelitian ini paling mudah dilakukan dan sangat sederhana.
Observasi menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Pustu
Semampir, kader posyandu serta data primer dengan survey langsung dan
mencari data secara langsung. Sehingga ditemukan data status gizi bayi dan
balita BGM, ibu hamil dengan KEK. Juga diketahui pengetahuan masyarakat
tentang KADARZI dan pemberian ASI Eksklusif serta garam beryodium.
1. Jumlah penduduk
N Uraian Keterangan
O
1 Jumlah laki-laki 4546 orang
2 Jumlah perempuan 4613 orang
3 Jumlah total 9159 orang
4 Jumlah kepala keluarga 2698 KK
5 Kepadatan penduduk 99,55/KM
PLANING OF ACTION
IDENTIFIKASI
N PLAN DO CHECK ACTION
O
1 Tgl 19 Agustus 19 Agustus
menentukan prioritas 2014
masalah
2 Tgl 20-21 Agustus 20-21 Agustus
pembuatan kuesioner 2014
3 Tgl 22-23 penyebaran 22-23 Agustus
kuesioner 2014
4 Tgl 25-26 Agustus 25-26 Agustus
rekapitulasi data 2014
5 Tgl 27-29 Agustus 27-29 Agustus
pembuatan laporan 2014
dan persiapan
seminar awal
6 Tgl 30 Agustus 30 Agustus
seminar awal 2014
KEADAAN SOSIAL
1. Jumlah Penduduk menurut Agama
Tabel III: Penduduk menurut Agama
No Agama Jumlah ( orang )
.
1. Islam 7513
2. Kristen 1230
3. Katolik 344
4. Budha 59
5. Hindu 7
6. Konghucu 6
5. Tempat Ibadah
Masjid :2
Musholla : 13
Gereja : 2
Pura :0
Wihara :1
6. Tempat Kesehatan
Bidan :2
Posyandu :9
Dukun Beranak :-
7. Tempat Keamanan
Pos Kamling : 11
B. Hasil Identifikasi
a. STATUS GIZI BAYI dan BALITA
Jumlah bayi dan balita di Kelurahan Semampir: 552
Jumlah bayi : 126
Jumlah balita : 426
Jumlah bayi dan balita yang diketahui status gizinya : 495
1% 1% 2%
96%
Gambar 3.1 : Diagram Status Gizi Bayi dan Balita Kelurahan Semampir
Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa dari 552 balita di
Kelurahan Semampir hanya 495 yang diketahui status gizinya berdasarkan
hasil penimbangan di Posyandu bulan Januari sampai bulan Juli dengan hasil
96% (474) balita berstatus Berat Badan Normal, 1% (6) balita memiliki Berat
Badan Kurang, 2% (10) balita memiliki Berat Badan Lebih dan 5% (5) balita
memiliki status Berat Badan Sangat Kurang.
Tabel 3.1.1. Nama nama balita dengan status gizi kurang
N UMUR BB Status
NAMA BALITA SEX ALAMAT
O (bln) (kg) Gizi
Semampir RT 7,6 Sangat
1 Tria Putra Prada L 49 bulan
11/RW 02 Kg Kurang
Semampir RT 9,7 Sangat
2 Uripia P 41 bulan
08/RW 01 Kg Kurang
3
4
5
12%
BAIK
KURANG
88%
1%
YA
tidak
99%
25%
memenuhi sedang tidak memenuhi
75%
11%
KADARZI
TIDAK KADARZI
89%
19%
YA
TIDAK
81%
II. BUGLIST
NO KODE IDENTIFIKASI MASALAH
1 A Tingginya angka kejadian berat badan sangat kurang
2 B Rendahnya pengetahuan ibu hamil tentang KEK
3 C Rendahnya penggunaan garam beryodium
4 D Rendahnya Keluarga yang Sadar Gizi
BAB IV
A. KESIMPULAN
Metode crossectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari
dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara
pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat
(point time approach). Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi
sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel
subjek pada saat pemeriksaan. Hal ini tidak berarti bahwa semua subjek
penelitian diamati pada waktu yang sama.
Penelitian cross sectional ini sering juga disebut penelitian transversal,
dan sering digunakan dalam penelitian-penelitian gizi. Dibandingkan dengan
penelitian-penelitian yang lain, metode penelitian ini merupakan yang paling
lemah karena penelitian ini paling mudah dilakukan dan sangat sederhana.
Observasi menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Pustu
Semampir, kader posyandu serta data primer dengan survey langsung dan
mencari data secara langsung. Sehingga ditemukan data status gizi bayi dan
balita BGM, ibu hamil dengan KEK. Juga diketahui pengetahuan masyarakat
tentang KADARZI dan pemberian ASI Eksklusif serta garam beryodium.
Setelah melakukan survey dengan menggunakan metode random.
Survey dilakukan pada 10 rumah tiap RT dengan interval 3 rumah. Setelah
dilakukan survey telah ditemukan bayi dan balita berat badan sangat kurang
Di Kelurahan Semampir terdapat 8 balita berat badan kurang yaitu di dusun
Purwodadi 5 anak, di dusun Tumpang 3 anak. Sedangkan ibu hamil KEK ada
2 orang yaitu di dusun Purwodadi 1 orang dan di dusun Baran 1 orang..
B. SARAN
Masyarakat harus lebih memperhatikan gizi bayi dan balitanya dengan
rajin menimbang anak ke posyandu agar bayi dan balitanya selalu
terpantau pertumbuhan dan perkembangannya.
Orang tua harus lebih teliti dengan pemberian makanan kepada bayi
dan balitanya agar gizinya tercukupi dan terhindar dari gizi buruk dan
waspada terhadap gizi lebih.
Ibu harus selalu memberikan ASI eksklusif selama kurang lebih 2
tahun kepada anaknya.
Ibu hamil harus senantiasa waspada dengan kehamilanya terhadap
asupan makananya setiap hari dan harus selalu meminum tablet Fe
secara rutin agar terhindar dari Kekurangan Energi Kronis (KEK)
Ibu rumah tangga harus menggunakan garam beryodium setiap hari
saat memasak agar terhindar dari penyakit gondok dan agar membantu
perkembangan otak anaknya. Selain itu juga perlu diperhatikan cara
penyimpanan dan pemakaian garam beryodium agar tidak mengurangi
kadar yodium dalam garam.
Masyarakat harus mengetahui pentingnya KADARZI agar asupan gizi
dalam keluarga terpenuhi.
DAFTAR PUSTAKA
Supariasa, Nyoman. 2012. Penilaian Status Gizi. Buku Kedokteran EGC: Jakarta
Soegianto, Benny. 2007. Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruh. Dinkes
Provinsi Jatim: Surabaya
LAMPIRAN
Kuesioner
Dokumentasi