Anda di halaman 1dari 10

Terapi Aktivitas Kelompok : Sosialisasi (TAKS)

Proposal ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Keperawatan Jiwa

Pembimbing : Dinarti, SKp., MAPS

DISUSUN OLEH :

1. Dwi Priyani Rahayu 5. Saputri Wiarianti

2. Faradillah S. 6. Yosmalinda

3. Maulida R. 7. Yuli Astari

4. Renny Agustini

JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA


1

TAHUN AJARAN 2015/2016


TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

SOSIALISASI : ISOLASI SOSIAL

A. Latar Belakang
Kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai hubungan satu dengan yang
lain, saling ketergantungan dan mempunyai norma yang sama ( stuart & laraiya, 2011).
Anggota kelompok mungkin datang dari berbagai latar belakang yang harus ditangani
sesuai keadaannya seperti agresif, takut, kebencian, kompetitif, kesamaan,
ketidaksamaan, kesukaran dan menarik diri (yaloom, 1995 dalam stuart sundeen &
laraiya, 2001). Semua kondisi ini akan mempengaruhi dinamika kelompok, dimana
anggota kelompok memberi dan menerima umpan balik yang berarti dalam berbagai
interaksi yang terjadi dalam kelompok.
Tujuan dari kelompok adalah membantu anggota yang berperilaku destruktif dalam
berhubungan dengan orang lain dan merubah perilaku yang maladaptif. Kekuatan
kelompok ada pada kontribusi dari tiap anggota kelompok dan pemimpin kelompok
dalam mencapai tujuan kelompok, sedangkan fungsi-fungsi dari kelompok adalah untuk
mencapai anggota kelompok berbagai pengalaman yang saling membantu satu sama lain.
Jika anggota kelompok berbagi cara mereka menyelesaikan masalah, maka kelompok
berfungsi dengan baik. Kelompok merupakan laboratorium tempat mencoba dan
menemukan hubungan interpersonal dan perilaku.
Rowlins, Wiliams & back (1993) membagi kelompok menjadi 3 yaitu terapi
kelompok, kelompok terapeutik dan terapi aktivitas kelompok. Terapi kelompok adalah
metode pengobatan dimana klien ditemui dalam rancangan waktu dengan tenaga yang
memenuhi persyaratan. Fokus terapi kelompok adalah menjadi self awareness,
peningkatan hubungan interpersonal dan dengan membuat perubahan atau ketiganya.

B. Tujuan Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi


1. Tujuan umum
Meningkatkan kemampuan uji realitas melalui komunikasi dan umpan balik dengan
atau dari orang lain, melakukan sosialisasi, meningkatkan kesabaran terhadap
hubungan reaksi emosi dengan tindakan atau perilaku defensive dan meningkatkan
motivasi untuk kemajuan fungsi kogniti dan afektif.

2. Tujuan khusus
Meningkatkan identitas diri, menyalurkan emosi secara konstruktif, meningkatkan
keterampilan hubungan interpersonal atau sosial.
3. Tujuan rehabilitasi
Meningkatkan keterampilan ekspresi diri, sosial, meningkatkan kepercayaan diri,
empati, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pemecahan.
C. Waktu dan Tempat
Hari/tanggal : Kamis, 01 September 2016
Jam : 08.00-09.00 WIB
Tempat: Ruang Auditorium Wijayakusuma
D. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran/simulasi
E. Media/ Alat
1. Laptop
2. Musik/ lagu
3. Bola pimpong
4. Buku catatan dan pulpen
5. Jadwal kegiatan klien
F. Setting Tempat

Keterangan :

: Pasien

: Leader

: Co-Leader

: Media

G. Pembagian Tugas
1. Leader
Tugas:
Memimpin jalannya terapi aktifitas kelompok.
Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi.
Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
Memimpin diskusi kelompok
2. Co Leader
Tugas:
Membuka acara
Mendampingi Leader
Mengambil alih posisi Leader jika Leader bloking
Menyerahkan kembali posisi kepada leader
Menutup acara diskusi.
3. Fasilitator
Tugas:
- Ikut serta dalam kegiatan kelompok
- Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif
mengikuti jalannya terapi
4. Observer
Tugas :
Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia).
Mengawasi jalann ya aktivitas kelompok dari mulai
p e r s i a p a n , proses, hingga penutupan.
H. Kriteria dan Indikasi
Terapi aktivitas kelompok (TAK) : Sosialisasi (TAKS) adalah upaya memfasilitasi
kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial.
1. Tujuan : Tujuan umum TAKS yaitu klien dapat meningkatkan hubungan sosial
dalam kelompok secara bertahap. Sementara tujuan khususnya adalah:
- Klien mampu memperkenalkan diri
- Klien mampu berkenalan dengan anggota keluarga kelompok
- Klien mampu bercakap cakap dengan anggota kelompok
- Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik percakapan
- Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi pada orang
lain.
- Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosial kelompok
- Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAKS yang
telah dilakukan.
2. Aktivitas dan Indikasi Aktivitas TAKS dilakukan tujuh sesi yang melatih
kemampuan sosialisasi klien. Klien yang mempunyai indikasi TAKS adalah
klien dengan gangguan hubungan sosial berikut :
- Klien menarik diri yang telah mulai melakukan interaksi interpersonal.
- Klien kerusakan komunikasi verbal yang telah berespons sesuai dengan stimulus.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS) SESI 2

Terapi aktivitas kelompok (TAK) : sosialisasi (TAKS) adalah upaya memfasilitasi


kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial.
A. Tujuan
Tujuan umum TAKS, yaitu klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam
kelompok secara bertahap. Sementara, tujuan khususnya adalah :
1. Klien mampu memperkenalkan diri;
2. Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok ;
3. Klien mampu bercakap-cakap dengan anggita kelompok;
4. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik percakapan;
5. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi pada orang
lain;
6. Klien mampu berkerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok;
7. Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAKS yang
telah dilakukan.
B. Aktivitas dan indikasi
Aktivitas TAKS dilakukan tujuh sesi yang melatih kemampuan sosialisasi
kemampuan.Klien mempunyai indikasi TAKS adalah klien dengan gangguan
hubungan sosial sebagai berikut:
1. Klien menarik diri yang telah mulai melakukan interaksi interpersonal.
2. Klien kerusakan komunikasi verbal yang telah berespon sesuai dengan stimulus.
C. Tujuan
Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok :
a) Memperkenalkan diri sendiri : nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi.
b) Menanyakan diri anggota kelompok lain: nama lengkap, nama panggilan, asal,
dan hobi.
D. Setting
1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran.
2. Ruangan nyaman dan tenang.
E. Alat
1. Tape recorder
2. Kaset : " marilah kemari " (titiek puspa)
3. Bola tenis
4. Buku catatan dan pulpen
5. Jadwal kegiatan klien
F. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran/simulasi
G. Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sedi 1 TAKS.
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan :
a. Memberi salam terapeutik
1. Salam dari terapis
2. Peserta dan terapis memakai papan nama.
b. Evaluasi/validasi
1. Menanyakan perasaan klien saat ini
2. Menanyakan apakah telah mencoba memperkenalkan diri pada orang lain.
c. Kontrak
1. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu berkenalan dengan anggota kelompok.
2. Menjelaskan aturan main berikut :
Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta izin
kepada terapis.
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap Kerja
a. Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis berlawanan dengan
arah jarum jam.
b. Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola mendapat
giliran untuk berkenalan dengan anggota kelompok yang ada di sebelah
kanan dengan cara :
1. Memberi salam ;
2. Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal, hobi ;
3. Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi lawan bicara;
4. Dimulai oleh terapis sebagai contoh
c. Ulangi a dan sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
d. Hidupkan kembali kaset pada tape recorder dan edarkan bola pada saat tape
dimatikan, minta pada anggota kelompom yang memegang bola untuk
memperkenalkan anggita kelompok yang disebelah kanannya kepada
kelompok, yaitu : nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi. Dimulai
oleh terapis sebagai contoh.
e. Ulangi d sampai semua anggota mendapat giliran.
f. Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi
tepuk tangan.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1. Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2. Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Rencana tindak lanjut
1. Menganjurkan tiap anggota kelompok latihan berkenalan.
2. Memasukkan kegiatan berkenalan pada jadwal kegiatan harian klien
c. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati kegiatan berikut, yaitu dengan bercakap-cakap tentang
kehidupan pribadi.
2. Menyepakati waktu dan tempat
H. Evaluasi dan Dokumentasi

Evaluasi
Evaluasi dilakukan ketika proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAKS Sesi 2, dievaluasi kemampuan klien dalam berkenalan secara verbal dan
nonverbal dengan menggunakan formulir evaluasi berikut.

Sesi 2 : TAKS

Kemampuan Berkenalan

a. Kemampuan verbal

No Aspek yang dinilai Nama Klien


.
1. Menyebutkan nama lengkap
2. Menyebutkan nama panggilan
3. Menyebutkan asal
4. Menyebutkan hobi
5. Menanyakan nama lengkap
6. Menanyakan nama panggilan
7. Menanyakan asal
8. Menanyakan hobi
Jumlah

b. Kemampuan Nonverbal

No Aspek yang dinilai Nama Klien


.
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh yang
sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
Jumlah

Petunjuk :
1. Di bawah judul nama klien, tuliskan nama panggilan klien yang ikut TAKS.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda () hika ditemukan
pada klien atau tanda (x) jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan.
Kemampuan verbal, disebut mampu jika mendapat nilai 6; disebut belum
mampu jika mendapat nilai 5.
Kemampuan nonverbal, disebut mampu jika mendapat nilai 3 atau 4, disebut
belum mampu jika mendapat nilai 2.

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang klien miliki ketika TAK pada catatan


proses keperawatan tiap klien. Misalnya, jika nilai klien 7 untuk verbal dan 3 untuk
nonverbal, catatan keperawatan adalah : Klien mengikuti TAKS sesi 2, klien mampu
berkenalan secara verbal dan non verbal, anjurkan klien berkenalan dengan klien lain,
buat jadwal.
Daftar Pustaka

Keliat, Budi Anna. 2004. Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta : EGC

Riyadi, sujono & purwanto teguh.2009.asuhan keperawatan jiwa:Ed 1.Yogyakarta:Graha


Ilmu

Anda mungkin juga menyukai