Disusun oleh:
Nama
Saputri Wiarianti
NIM
: P17120014032
Tingkat
II A
Semester
A. TINJAUAN KASUS
Berdasarkan hasil pengkajian pada keluarga Tn A, didapatkan bahwa Tn A (17 thn)
sudah sejak seminggu yang lalu mengeluh sesak napas secara tiba tiba, serangan asma
terjadi secara tiba tiba diawali dengan batuk batuk dan sesak napas. Tn A tampak pucat
dan terdapat gerakan pada otot otot bantu pernapasan. Tn A dan keluarganya mengetahui
bahwa penyakit Asma merupakan penyakit keturunan. Keluarga juga mengatakan bahwa
terdapat beberapa anggota keluarga memiliki riwayat penyakit Asma. Tetapi, mereka belum
sepenuhnya paham tentang penyakit asma, pencegahan serta penatalaksanaannya. Keluarga
mengatakan bahwa dalam kesehariannya Tn A sering sekali merokok, jarang sekali
melakukan aktivitas fisik seperti olahraga, sering mengkonsumsi makanan cepat saji (junk
food), pola makan tidak sehat dan tidak teratur serta jarang mengkonsumsi makanan sehat
seperti buah buahan dan sayur sayuran.
Dengan pola hidup yang dilakukan oleh Tn A, keluarga merasa khawatir jika
anaknya terkena penyakit asma. Berdasarkan data tersebut, maka pendidikan kesehatan
mengenai pencegahan serta penanganan terhadap penyakit asma sangat diperlukan.
B. PEMBAHASAN KASUS
1. Pengkajian Keperawatan
o Pengkajian Faktor Presdiposisi
a) Riwayat Keperawatan
Berdasarkan hasil pengkajian pada keluarga Tn A, didapatkan bahwa Tn A (17
thn) sudah sejak seminggu yang lalu mengeluh sesak napas. Keluarga
mengatakan mereka memiliki riwayat keluarga dengan penyakit Asma.
b) Keadaan Fisik
Tn A (17 thn) sudah sejak seminggu yang lalu mengeluh sesak napas secara
tiba tiba, serangan asma terjadi secara tiba tiba diawali dengan batuk
batuk dan sesak napas. Tn A tampak pucat dan terdapat gerakan pada otot
otot bantu pernapasan. Tn A dan keluarganya mengetahui bahwa penyakit
Asma merupakan penyakit keturunan.
2. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan data hasil pengkajian yang ditemukan, perawat berusaha merumuskan
diagnosa keperawatan. Adapun diagnosa keperawatan tersebut dirumuskan sebagai
berikut:
Resiko tinggi terkena penyakit Asma berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
terhadap faktor penyebab Asma (faktor genetik)
3. Perencanaan Tindakan Keperawatan
Tindakan keperawatan ditetapkan untuk menyelesaikan diagnosa diagnosa keperawatan
tersebut adalah berupa pendidikan kesehatan yang ditunjukkan kepada Tn A dan
keluarga. Sebelum melaksanakan tindakan ini maka harus dibuat terlebih dahulu
SATUAN PEMBELAJARAN (SATPEL).
SATUAN PEMBELAJARAAN
Pokok Bahasan
: Penyakit Asma
Hari / Tanggal
Tempat
Waktu
: 30 menit
Sasaran
: Tn A dan Keluarga
Pemberi Penyuluhan
: Saputri Wiarianti
I.
II.
III.
IV.
V.
Media
1. Booklet (Lembar balik) yang berisi penjelasan dalam gambar dan tulisan tentang
pengertian asma, tipe tipe asma, faktor pencetus asma, tanda dan gejala asma,
pencegahan serta penangananasma dan gizi seimbang pada asma.
2. Leaflet berisis tentang pola hidup sehat pada untuk mencegah dan menangani asma.
VI.
VII.
Waktu
Menjawab salam
5 menit
Pendahuluan
1. Memberi salam, memperhatikan
sikap dan tempat duduk peserta.
Menyimak
atau
5. Mengkomunikasikan tujuan
6. Menjelaskan
kegiatan
Menyimak
Menyimak
Menyimak
Menyimak
mengajar
B.
Kegiatan Peserta
Kegiatan Inti
1. Menjelaskan materi penyuluhan :
Pengertian Asma
Faktor pencetus Asma
Tanda dan gejala Asma
Pencegahan Asma
Penanganan Asma
2. Memberi
bertanya.
kesempatan
20 menit
untuk
3. Menjawab pertanyaan
Menyimak
Bertanya
Penutup
1. Memberi evaluasi secara lisan
2. Menyimpulkan materi pelajaran
bersama-sama
3. Menutup
penyuluhan
memberi salam
dan
Menyimak
Menyimak
Menyimak dan
berpartisipasi
Menjawab salam
VIII.
Evaluasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Prosedur
: Diberikan pada akhir penyluhan
Waktu
: 5 menit
Bentuk soal
: Uraian
Jumlah soal
: 5 Pertanyaan
Jenis Soal
: Essay
Teknik Evaluasi
: Lisan
Daftar pertanyaan evaluasi :
i.
Apakah pengertian dari asma ?
ii. Apa saja faktor pencetus asma ?
iii.
Apa saja tanda dan gejala asma ?
iv. Bagaimana cara mencegah penyakit asma ?
v. Bagaimana penanganan pada saat terjadi serangan asma?
5 menit
Daftar Jawaban
1. Pengertian Asma
Asma adalah penyakit inflamasi (peradangan) kronik saluran nafas yang
ditandai adanya mengi, batuk dan rasa sesak di dada yang berulang dan timbul
terutama pada malam atau menjelang pagi akibat penyumbatan saluran
pernapasan.
Asma
adalah
penyakit
sukar
bernapas
yang
ditandai
adanya
4. Pencegahan Asma
1. Kontrol Lingkungan : menghindari allergen
2. Berhenti merokok
3. Istirahat dan tidur yang cukup
4. Mengatur makanan yang sehat
A. Pengertian
Penyakit Asma berasal dari kata Asthma yang diambil dari bahasa Yunani yang
berarti sukar bernapas. Penyakit Asma merupakan proses inflamasi kronik saluran
pernapasan yang melibatkan banyak sel dan elemennya. Proses inflamasi kronik ini
menyebabkan saluran pernapasan menjadi hiperresponsif, sehingga memudahkan
terjadinya bronkokontriksi , edema dan hipersekresi kelenjar, sehingga menghasilkan
pembatasan aliran udara di saluran pernapasan, dengan gejala klinis yang bersifar
periodic berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat, batuk batuk terutama pada
malam hari/subuh. Gejala ini berhubungan dengan luasnya inflamasi, yang derajatnya
bervariasi dan bersifat reversible secara spontan maupun dengan atau tanpa pengobatan
(GINA (Global Initiative for Asthma) 2011). Penyakit ini berdampak serius terhadap
kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Penatalaksanaan asma yang baik akan
meningkatkan kualitas hidup pasien asma.
Sampai saat ini, penyakit asma masih menujukkan prevalensi yang tinggi.
Berdasarkan data dari WHO (2002) dan GINA (2011), di seluruh dunia diperkirakan
terdapat 300 juta orang menderita asma dan tahun 2025 diperkirakan jumlah pasien asma
mencapai 400 juta. Selain itu setiap 250 orang, ada satu orang meninggal karena asma
setiap tahunnya.
B. Faktor Pencetus Asma
Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya serangan
asma.
a. Faktor predisposisi
Genetik
Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui
bagaimana cara penurunannya yang jelas. Penderita dengan penyakit alergi biasanya
mempunyai keluarga dekat juga menderita penyakit alergi. Karena adanya bakat
alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit asma bronkhial jika terpapar
dengan foktor pencetus.
b. Faktor presipitasi
Alergen
Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
a) Inhalan,
yang
masuk
melalui
saluran
pernapasan.
Seperti : debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan polusi.
b) Ingestan, yang masuk melalui mulut.
Seperti : makanan dan obat-obatan.
c) Kontaktan,
yang
masuk
melalui
kontak
dengan
kulit.
seperti : perhiasan, logam dan jam tangan.
C. Tanda dan Gejala
Perubahan saluran napas yang terjadi pada asma menyebabkan dibutuhkannya usaha
yang jauh lebih keras untuk memasukkan dan mengeluarkan udara dari paru paru. Hal
tersebut dapat memunculkan gejala :
a)
b)
c)
d)
D. Pencegahan Asma
1.
2.
3.
4.
5.
6.
E. Penanganan Asma
Hal yang harus dilakukan saat terjadi serangan asma yaitu :
1. Segera gunakan obat pereda/pelega (reliever) dalam dosis yang biasa anda gunakan
2. Cobalah untuk tetap tenang dan rileks, sebisa mungkin disesuaikan dengan ritme
pernapasan anda. Duduklah, jangan berbaring, letakkan tangan anda di lutut untuk
membantu anda tetap tegak dan cobalah untuk memperlambat pernapasan anda,
karna hal ini bisa mengurangi kelelahan yang akan anda alami
3. Tunggulah 5 10 menit
4. Jika gejala menghilang, anda bisa kembali melanjutkan aktivitas yang sedang anda
lakukan
5. Jika penggunaan obat pereda tidak menghasilkan efek, hubungi dokter atau
ambulans.
6. Tetap gunakan inhaler obat pereda (releiver) setiap beberapa menit sampai bantuan
datang.
DAFTAR PUSTAKA