Oleh:
Prof. Darmiyati Zuchdi, Ed.D.
Else Liliani, M.Hum.
Dwi Budiyanto, S.Pd.
___________________________
email: dwi_budiyanto@uny.ac.id
i
KATA PENGANTAR
Kajian teori dalam skripsi mahasiswa yang terdapat pada bab II memiliki
banyak kelemahan. Pertama, mahasiswa kesulitan untuk mengidentifikasi
gagasan utama dari teori yang dirujuk. Kedua, masalah pertama berimplikasi
pada kemampuan untuk menganalisis sejumlah gagasan. Ketiga,
mahasiswa kurang mampu menentukan referensi yang tepat, yaitu sumber
acuan yang memiliki tingkat kesahihan yang baik. Keempat, mahasiswa
kurang memiliki kemampuan untuk membuat sintesis atas sejumlah
gagasan dari beberapa sumber referensi yang memiliki topik bahasan
sama. Kelima, masih banyak ditemukan kesalahan mekanik kebahasaan
dalam skripsi mahasiswa. Kondisi ini tentu akan memperpanjang proses
penyelesaian skripsi. Karena itu, perlu adanya upaya untuk mengatasi
keleman-kelemahan tersebut. Salah satu upaya itu adalah penerapan
pendekatan proses dan teknik membaca sintopis dalam proses
penulisannya. Dari penelitian yang kami lakukan, upaya itu terbukti mampu
mengatasi permasalahan ini.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................... 26
A. Laporan Pratindakan . B. 26
Laporan Siklus Penelitian . 28
1. Laporan Siklus 1 . 28
a. Perencanaan Siklus 1 28
b. Implementasi dan Observasi Siklus 1 . 1) 32
Pertemuan Pertama Siklus 1 2) 32
Pertemuan Kedua Siklus 1 .. 36
c. Refleksi Siklus 1 . 2. 38
Laporan Siklus 2 . 41
a. Perencanaan Siklus 2 41
b. Implementasi dan Observasi Siklus 2 . 44
1) Pertemuan Pertama Siklus 2 . 44
2) Pertemuan Kedua Siklus 2 45
c. Refleksi Siklus 2 . 3. 47
Laporan Siklus 3 . 49
a. Perencanaan Siklus 3 49
b. Implementasi dan Observasi Siklus 3 . 50
c. Refleksi Siklus 3 . 52
C. Pembahasan Hasil Penelitian .. 52
1. Peningkatan Kemampuan Menulis Kajian Teori ... 54
a. Peningkatan Skor Rerata Pre-Test - Siklus 1 .. 54
b. Peningkatan Skor Rerata Akhir Siklus 1Siklus 2 61
c. Peningkatan Skor Rerata Akhir Siklus 2Siklus 3 63
2. Dinamika Kelas dan Pembelajaran . 64
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
ABSTRAK
vi
Penelitian ini bertujuan menemukan teknik pembelajaran yang tepat
untuk meningkatkan kemampuan menulis kajian teori skripsi mahasiswa
melalui penerapan pendekatan proses dan teknik membaca sintopis. Latar
belakang penelitian ini adalah kurangnya kemampuan mahasiswa dalam
menulis kajian teori, sekaligus lemahnya semangat mahasiswa untuk
menyelesaikan penulisan skripsi. Secara umum kajian teori yang ditulis
mahasiswa hanya berupa kompilasi dan deskripsi teori dan belum
menyertakan analisis serta sintesis gagasan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) yang
terdiri dari tiga siklus. Subjek penelitian adalah mahasiswa yang sedang
mengambil tugas menulis skripsi sebanyak 10 orang. Data mengenai proses
perkuliahan diperoleh melalui observasi lapangan dan wawancara. Data
mengenai pemahaman mahasiswa diperoleh dari hasil kerja mahasiswa.
Validitas data menggunakan validitas demokratik, proses, dan dialogik.
Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif kualitatif.
Hasil pengembangan penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan
pendekatan proses dan teknik membaca sintopis mampu memperbaiki
kemampuan mahasiswa dalam menulis skripsi, terutama pada bab kajian
teori. Secara proses, mahasiswa menjadi lebih antusias dan bersemangat.
Proses diskusi dan pembelajaran berkembang menjadi sangat dinamis. Hal
ini memperkuat terbentuknya komunitas mahasiswa yang saling mendukung
dalam penyelesaian penulisan skripsi. Sikap terbuka terhadap setiap
masukan dalam diskusi juga terbentuk dengan baik.
Perbaikan dalam proses pembelajaran di atas, berimplikasi pada
perbaikan kemampuan mahasiswa dalam menulis skripsi, terutama dalam
kajian teori. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan skor kualitas
menulis dan pengembangan gagasan, terutama dalam mendeskripsikan,
menganalisis, dan menyintesiskan teori yang dirujuk. Terdapat peningkatan
skor rerata dari pre-test (64,3) ke skor rerata akhir siklus I (71,1) sebesar
(6,8). Peningkatan skor rerata pada akhir siklus I (71,1) ke skor rerata pada
akhir siklus II (83,6) sebesar (12,5). Sementara itu, peningkatan skor rerata
pada akhir siklus II (83,6) ke skor rerata pada akhir siklus III (88,9) sebesar
(5,3). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan
proses dan teknik membaca sintopis dapat meningkatkan kemampuan
menulis skripsi mahasiswa, terutama pada bab kajian teori.
vii
BAB I
PENDAHULUAN
ilmiah dan skripsi, belum menunjukkan kualitas yang baik. Kualitas skripsi
kompilasi daripada menulis (Wiedarti, 2005: 58). Kondisi ini tentu sangat
1
Jika mengacu pada kenyataan di atas, dapatlah dinyatakan bahwa
FBS UNY pada semester genap 2008 melalui diskusi dengan mahasiswa
dari sejumlah sumber yang sahih dan terandalkan. Kondisi ini tentu sangat
mahasiswa.
Karya Ilmiah di prodi Bahasa dan Sastra Indonesia, serta Menulis Karya
Ilmiah di prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNY adalah
2
berimplikasi pada kemampuan untuk menganalisis sejumlah gagasan.
dan keterandalan dalam kajian teori tidak tercapai, maka tulisan tersebut
lemah pula.
tepat, yaitu sumber acuan yang memiliki tingkat kesahihan yang baik.
Tidak sedikit kajian teori disusun dengan asal mengutip tanpa melakukan
dijadikan referensi.
memiliki topik bahasan sama. Tidak sedikit kajian teori yang memuat
3
mahasiswa. Akibatnya, kajian teori yang dilakukan tidak jelas, bahkan
cenderung membingungkan.
lebih menekankan pada apa yang dialami, dipikirkan, dan dilakukan ketika
bertahap.
4
Berdasarkan beberapa referensi, pendekatan membaca yang
beberapa teks atau bahan bacaan. Jenis membaca ini dinilai paling sesuai
5
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
menulis karya ilmiah, baik secara proses maupun produk. Tujuan khusus
menulis skripsi, terutama pada bagian kajian teori, melalui penerapan dan
D. Manfaat Penelitian
berikut.
6
mahasiswa, sehingga tugas akhir mereka dapat diselesaikan dengan
b. Bagi dosen pengampu mata kuliah Penulisan Karya Ilmiah (BSI) dan
Menulis Karya Ilmiah (PBSI), penelitian ini adalah suatu usaha untuk
c. Bagi program studi dan institusi perguruan tinggi, hasil penelitian ini
dapat dikaji, diteliti, dan dicarikan solusi yang paling tepat. Solusi
program studi diharapkan akan menjadi lebih baik. Selain itu, dengan
mutu pendidikan.
7
diimplementasikannya teknik pembelajaran yang tepat sehingga dapat
E. Sistematika Penelitian
Setelah itu, tim peneliti merancang tindakan yang akan diberikan pada
keberhasilan.
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
pikiran penulis dan di satu sisi tulisan tersebut diharapkan dapat dipahami
dan (jika perlu) dapat dibenarkan, diterima, dan dilakukan oleh pembaca,
berupa gagasan, pikiran, dan ide. Agar maksud dan tujuan dari
9
metode ilmiah, untuk memperoleh jawaban secara ilmiah, terhadap
yaitu (1) kebenaran teoretis (scientific objective) dan (2) kebenaran praktis
2. Pembelajaran Menulis
10
inilah yang paling dominan diterapkan dalam pembelajaran menulis di
sekolah-sekolah.
menulis.
berpusat pada mahasiswa, dan tidak hanya pada tulisan sebagai produk
11
3. Pendekatan Proses dalam Menulis
penelitian yang dilakukan oleh Graves (1983), Calkins (1983, 1986), dan
tepat dan kurang efektif. Penemuan ini lambat laun menggeser paradigma
pada apa yang dialami, dipikirkan, dan dilakukan oleh siswa ketika mereka
yaitu tahap konsepsi, tahap inkubasi, dan tahap produksi. Pada tahap
dalam tiga tahap, yang hampir sama dengan gagasan Britton. Graves
12
membagi proses menulis menjadi tahap prapenulisan (prewriting), tahap
proses ke dalam lima tahap menulis, yakni (1) pramenulis (prewriting), (2)
tahap ini adalah (1) memilih topik, (2) mempertimbangkan tujuan, bentuk,
ide dan gagasan dari skripsi yang akan mereka tulis. Ketika mahasiswa
akan menyusun kajian teori dalam skripsi mereka, langkah ini membantu
13
bahasanya. Karena fokus perhatiannya pada ide dan gagasan yang
teknis menulis. Selama ini yang terjadi, kebuntuan ide dalam menulis lebih
mereka yang telah dituangkan dalam tulisan. Tahap merevisi ini tidak
keinginan pembaca. Jadi, wilayah garapannya tetap masih pada ide atau
gagasan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah (1) membaca
ulang seluruh draf, (2) sharing atau berbagi pengalaman tentang draf
kasar karangan dengan teman, dan (3) mengubah atau merevisi tulisan
14
yang diperbaiki adalah penggunaan huruf besar, ejaan, struktur kalimat,
tahap akhir dalam proses menulis. Pada tahap ini penulis (dalam hal ini
telah ada, baik di luar kampus maupun di dalam kampus. Selain itu,
membahas tulisan mahasiswa. Hal ini dapat dilakukan karena tulisan yang
4. Membaca Sintopis
15
sebuah topik dari sudut pandang yang bervariasi. Adakalanya sebuah
sebuah pemikiran ditentang dan dikritisi oleh gagasan yang lain pula.
yang sama pada beberapa teks atau bahan bacaan. Mortimer J. Adler
reading).
bertujuan untuk memahami materi bacaan dengan topik yang sama untuk
dari berbagai teks dan bahan bacaan. Secara umum, membaca sintopis
16
terdiri dari tiga aktivitas, yaitu mendeskripsikan, menganalisis, dan
menyintesiskan.
kegiatan membaca sintopis dapat dibagi ke dalam dua tahap, yaitu tahap
bibliografi untuk sumber pustaka atau literatur yang akan dipakai yang
sumber bacaan yang telah terkumpul untuk memperoleh ide yang lebih
atau ide baik besar maupun kecil dengan membuat jarak antara jawaban
kadang isu atau ide ini tidak secara eksplisit dinyatakan dalam teks), dan
17
beberapa cara untuk mendapat keterangan yang jelas tentang materi. Ide
pokok atau umum harus didahulukan dan relasi antaride harus jelas.
sendiri oleh pembaca sesuai dengan bahan bacaan yang digunakan dan
18
Hasilnya, penggunaan teknik ECOLA dapat meningkatkan
bacaan pada saat post-test secara keseluruhan 2,1875. Selain itu, secara
mengikuti perkuliahan.
modeling.
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
dianggap lebih tepat adalah action research. Penelitian ini juga bersifat
dilakukan.
20
dilakukan secara umum dan khusus. Perencanaan umum meliputi
tindakan ini.
B. Prosedur Penelitian
21
Pelaksanaan PTK: Penerapan
Kondisi Syntopical Reading dalam Kondisi
Awal Meningkatkan Kemampuan Menulis Awal
Kajian Teori dalam Skripsi
Mahasiswa
Kemampuan Menulis Kemampuan Menulis
Kajian Teori dalam Kajian Teori dalam
Skripsi Mahasiswa Skripsi Mahasiswa
(Proses dan Produk) Upaya Peningkatan Kemampuan (Proses dan Produk)
SebelumTindakan Menulis Kajian Teori dalam Setelah Tindakan
Skripsi Mahasiswa (Proses dan
Produk)
S I K L U S S I K L US PENELITIAN
Mahasiswa ini dikumpulkan dalam satu kelas tersendiri dan diberi tindakan
22
D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
tindakan oleh dosen dalam penelitian; sikap, perilaku, dan kesan siswa
lain dan sebagai penguatan data lainnya. Instrumen untuk kegiatan ini
23
kualitatif yang berapa catatan lapangan dan hasil observasi lapanagn.
bersama.
F. Kriteria Keberhasilan
karya ilmiah yang ditandai dengan adanya sikap belajar yang lebih baik,
perkuliahan.
24
G. Validitas dan Relialitas Data
masalah, perencanaan tindakan yang relevan, dan hal lain yangnya dari
awal penelitian hingga akhir. Validitas proses dicapai dengan cara peneliti
demikian pula dengan sumber data angket dan wawancara. Selain itu,
kolaboratif, dan diskusi dengan orang lain yang ahli di bidang yang
163).
25
BAB IV
Pada bab ini akan disajikan laporan pratindakan dan laporan siklus
mahasiswa PBSI FBS UNY. Laporan siklus tindakan dalam penelitian ini
terdiri dari tiga siklus. Setelah itu akan disampaikan hasil penelitian dan
pembahasannya.
A. Laporan Pratindakan
yang dalam skripsi terdapat dalam bab II. Diskusi tersebut membahas
beberapa hal antara lain kelemahan kajian teori dalam skripsi mahasiswa,
26
sejumlah gagasan. Kajian teori dalam skripsi mahasiswa lebih banyak
tepat, yaitu sumber acuan yang memiliki tingkat kesahihan yang baik.
pengarangnya. Dengan kata lain, tidak sedikit kajian teori disusun dengan
memiliki topik bahasan sama. Tidak sedikit kajian teori yang memuat
mahasiswa.
27
Kelima, masih banyak ditemukan kesalahan mekanik kebahasaan
pengembangan paragraf.
1. Laporan Siklus 1
a. Perencanaan Siklus 1
28
ini dinilai paling sesuai untuk mendukung peningkatan kemampuan
menulis skripsi mahasiswa karena dua alasan, yaitu (1) membaca sintopis
menganalisis secara kritis beberapa teks atau bahan bacaan; dan (2)
dan dilakukan ketika mereka menulis. Pendekatan proses yang terdiri dari
lima tahap menulis, yakni (1) pramenulis (prewriting), (2) menyusun draf
(drafting), (3) melakukan revisi (revising), (4) menyunting (editing), dan (5)
211-225).
digunakan dalam tindakan ini. Dalam pertemuan dengan tim peneliti ini
dilakukan.
29
Persiapan lain yang dilakukan adalah menetapkan mahasiswa
yang menjadi objek penelitian ini berasal dari berbagai angkatan, dengan
variasi ada yang masih mengambil teori dan ada yang sudah bebas teori.
Selain itu, jadwal perlu ditetapkan karena penelitian ini kemungkinan akan
15.00.
30
Tabel 1. Skenario Pembelajaran Siklus 1
31
b. Implementasi Tindakan dan Observasi Siklus 1
tindakan pada siklus 1 dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Berikut ini
pukul 13.00-15.00 di ruang IKM 210. Pertemuan ini diikuti oleh 15 orang
penyebabnya. Selain itu, faktor waktu atau jadwal juga menjadi penyebab
penerapannya dalam menulis kajian teori. Materi ini bukan materi yang
32
pertemuan mahasiswa tampak antusias. Mereka banyak menanggapi
penulisan skripsi.
harus ada dalam kajian teori, apakah kajian teori ada kaitannya dengan
bab I, buku-buku apa saja yang bisa dipakai sebagai acuan dalam kajian
teori, berapa pendapat yang bisa diangkat dalam kajian teori, bagaimana
atau kedekatan bidang judul skripsi. Pembagian kelompok dalam siklus ini
33
Tabel 2. Pembagian Kelompok Tindakan Siklus 1
34
Di dalam kelompok mahasiswa membahas apakah kajian teori
yang mereka tulis sudah baik dalam dekripsi, analisis, dan sintesis.
menyelesaikan bab I dan dalam proses penulisan bab II. Dengan kata
kelompok tersebut adalah (1) motivasi menulis skripsi yang naik turun, (2)
teori yang digunakan dalam skripsi, dan (6) kesulitan memahami teori
lampiran.
35
2) Pertemuan Kedua pada Siklus 1
pembelajaran pada pertemuan kedua ini adalah revisi draf naskah skripsi.
kajian teori dengan benar, kriteria ini perlu disampaikan karena pada
diperhatikan dalam menulis kajian teori adalah (1) relevansi pustaka yang
kesahihan referensi (jurnal ilmiah, laporan penelitian, dan buku), dan (4)
berdasar bidang judul skripsi dalam kelompok yang sama pada pertemuan
36
kelompok. Pada langkah ini mahasiswa banyak berdiskusi dalam
mereka.
draf naskah teman yang dibacanya. Pada langkah ini mahasiswa kembali
kelompok sesuai dengan revisi yang telah dilakukan, baik oleh mahasiswa
Beberapa hal yang dilontarkan dalam diskusi kelompok antara lain (1)
latar belakang masalah tidak tajam, (2) rumusan masalah tidak jelas, (3)
teori yang diangkat dalam kajian teori kurang tajam dan beberapa naskah
tidak cukup relevan dengan masalah yang diangkat, dan (4) kesalahan
37
Agustus 2010. Deskripsi proses pelaksanaan tindakan dalam pertemuan
c. Refleksi Siklus 1
sebagai berikut.
skripsinya.
38
3) Diskusi kelompok yang dilaksanakan dua kali menimbulkan
siklus 1 ini juga dijumpai beberapa kekurangan yang dapat dirinci sebagai
berikut.
39
Fokus penelitian ini sebenarnya hanya bab II kajian teori. Akan
membaca sintopis.
kebahasaan.
seperti motivasi, rasa ingin tahu, dan disiplin. Sementara itu, kekurangan
40
lebih banyak dijumpai pada naskah skripsi. Karena itu, perbaikan pada
tulisan. Paling tidak ada tiga hal yang harus dilakukan pada tahap
hal teknik penulisan, khususnya pada aspek mekanik bahasa, dan (3)
2. Laporan Siklus 2
a. Perencanaan Siklus 2
mahasiswa akan dibantu untuk bisa berpikir kritis, analitis, dan sintesis.
41
Kedua, meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal teknik
tulisan. Hal ini perlu dilakukan karena setiap mahasiswa memiliki tema-
Pembahasan konsep tulisan dalam forum besar akan berjalan tidak efektif
dan memakan waktu yang lama. Karena itu, sistem tutorial akan
42
Tabel 3. Skenario Pembelajaran Siklus 2
43
Berdasarkan tabel skenario pembelajaran di atas, tindakan pada
siklus 2 direncanakan dalam dua kali pertemuan di kelas dan dua kali tugas
pada siklus ini diikuti oleh 10 orang. Pada pertemuan ini mahasiswa
44
mahasiswa dalam skripsinya. Pemberitahuan membawa buku
dibacanya.
dengan penjelasan tata cara penulisan karya ilmiah. Materi ini bagi
contoh kesalahan langsung dilihat pada skripsi mahasiswa. Pada sesi ini,
45
Setelah penyampaian materi ini selesai, kegiatan pembelajaran
dari hasil peer editing ini dikumpulkan satu pekan setelah pertemuan ini,
mahasiswa yang rutin datang sampai pada pertemuan pada siklus 2 dan
aktif mengumpulkan tugas mandiri. Karena itu, pada siklus ini terjadi
46
Tabel 4. Pembagian Kelompok Siklus 2
c. Refleksi Siklus 2
September 2010. Jarak waktu implementasi dan refleksi siklus 2 ini agak
47
mengumpulkan hasil revisi pada Jumat, 3 September 2010. Setelah itu, ada
sebagai berikut.
skripsinya.
48
3. Laporan Siklus 3
a. Perencanaan Siklus 3
bab I dan II dari perbaikan tulisan setelah melewati tahap revisi dan
penyuntingan. Secara lebih detil, hal ini dapat dilihat pada tabel skenario
49
Pertemuan dalam siklus 3 ini direncanakan berjalan satu kali, yaitu
sehingga ada tiga mahasiswa yang melakukan presentasi dalam siklus ini.
Adapun detil tindakan pada siklus ini dapat dilihat pada rincian
berikut ini.
50
2) Karena keterbatasan waktu, mahasiswa yang presentasi dipilh
peserta.
51
berdasarkan masukan dari dosen pendamping. Waktu pengumpulan
c. Refleksi Siklus 3
sebagai berikut.
dalam menulis kajian teori. Berikut tabel hasil kemajuan subjek dan kondisi
52
Tabel 6. Deskripsi Kondisi Kemajuan Tindakan dalam Penelitian
53
1. Peningkatan Kemampuan Menulis Kajian Teori
teori dalam skripsinya. Kondisi ini dapat dilihat dari peningkatan skor rerata
pre-test ke skor rerata siklus 1. Peningkatan diperoleh pula dari skor siklus
1 ke skor rerata siklus 2 dan dari skor rerata siklus 2 ke skor rerata siklus 3.
menulis kajian teori. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan skor rerata pada
54
Tabel 7. Peningkatan Skor Pratindakan Siklus 1
menulis kajian teori pada mahasiswa. Terdapat perbedaan skor rerata pre-
test (64,3) dan skor rerata yang diperoleh pada akhir siklus 1 (71,1).
Peningkatan skor rerata penulisan kajian teori adalah 6,8. Peningkatan skor
terhadap teori yang dibacanya dari sumber referensi. Selain itu, mahasiswa
55
membantu kelancaran proses penulisan ini. Sikap mental ini menjadi bekal
penulisan kajian teori tampak pada tidak adanya analisis dan sintesis,
pada tidak adanya analisis dan sistesis gagasan. Kajian masih bersifat
deskriptif. Sebagai contoh hal ini dapat dilihat pada tulisan TE pada kutipan
berikut.
Dengan kata lain, dalam satu subbab mahasiswa hanya menulis satu
Marahimin. Dalam subbab itu tidak dijumpai analisis dan sintesis gagasan.
56
Kasus yang sama juga dijumpai pada tulisan NAPA. Dalam satu subbab
sehingga proses analisis dan sintesis gagasan tidak terjadi. Hal ini dapat
banyak muncul pada teknik pengutipan. Kutipan tulisan KLR berikut ini juga
57
Dalam teknik penulisan karya ilmiah, ada dua jenis kutipan, yaitu
kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung ditulis sama
persis seperti teks yang dirujuk dalam buku referensi. Kutipan langsung
yang panjangnya kurang dari empat baris ditulis dengan tanda petik, masuk
dalam teks, dan tidak dengan huruf miring (kecuali teks berbahasa asing).
Kutipan tidak langsung yang panjangnya empat baris atau lebih ditulis
langsung dapat dilihat pada kutipan berikut. Kutipan ini disampaikan dalam
penulisan kata. Hal ini tampak pada penulisan kata Gory keraf, ahrus,
58
dalam menulis. Selain kutipan tersebut, kutipan dari tulisan NAPA ini juga
hal dalam kalimat harus disertai tanda koma (,). Pada kalimat di atas,
Kalimat dalam karya ilmiah minimal berunsur Subjek (S) dan Predikat (P).
59
Sementara itu, kesalahan dalam pengembangan paragraf tampak
pada tidak adanya ide pokok, kalimat utama, dan kalimat pengembang.
Kutipan paragraf tulisan KLR yang hanya terdiri dari satu kalimat berikut
Karangan narasi ini dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu narasi
ekspositoris dan narasi sugestif. Narasi ekspositoris adalah suatu
usaha untuk mengisahkan hal yang telah terjadi dan terbukti
kebenarannya. Narasi ekspositoris bertujuan untuk menggugah
pikiran pembaca untuk mengetahui apa yang dikisahkan. Narasi
sugestif adalah suatu cerita yang bertujuan utama bukan
memperluas pengetahuan seseorang, tapi berusaha memberi
makna atas peristiwa atau kejadian itu sebagai suatu pengalaman
(Keraf, 1982: 136-138).
1982. Hal ini menunjukkan bahwa buku referensi yang dirujuk tidak
mutakhir. Padahal, ada beberapa buku teori yang lebih mutakhir, yang
menjadi contoh referensi yang tidak shahih, yaitu artikel dari blog.
60
Penulis tajuk rencana diharapkan dapat memberikan penilaian dan
argumentasi atas penilaiannya. Penilaian yang diberikan
didasarkan pada sikapnya terhadap suatu peristiwa,
http://sejarahartikel.blogspot.com/2008/03/membaca-tajuk
rencana.html.
kemampuan mahasiswa dalam menulis kajian teori. Skor pada akhir siklus
skor pada siklus 2 (12,3) ini berada di atas siklus 1 (6,8). Hal ini dapat
perkembangan yang bagus, yaitu 12,3. Hal ini tampak pada analisis kajian
61
kelemahan pada tidak adanya analisis dan sintesis, kemutakhiran referensi,
Selain itu, kemajuan juga tampak pada adanya analisis dan sintesis
tulisan IK berikut.
62
fisik maupun unsur batin puisi. Namun, seiring berkembangnya
puisi yang sangat pesat, definisi-definisi di atas juga semakin
berkembang dan membuat sulit untuk menentukan definisi puisi
secara utuh.
kemampuan mahasiswa dalam menulis kajian teori. Skor pada akhir siklus
skor pada siklus 3 (6,8) ini berada di bawah siklus 2 (5,5). Hal ini dapat
pada siklus 2. Hal ini disebabkan pada siklus 3 ini mahasiswa telah
63
Pada siklus 3 ini mahasiswa dapat mempresentasikan hasil
peningkatan kualitas yang siginifkan, baik dari segi konten maupun teknis
penulisan. Hal ini dapat dilihat pada hasil penilaian yang menunjukkan
sintopis tersebut. Hal ini dapat dilihat pada kegiatan prapenelitian yang
teori. Dari diskusi dan angket yang dibagikan kepada mahasiswa, dapat
64
mahasiswa pada siklus 1. Mahasiswa terlihat cukup bersemangat ketika
Saya sangat senang dengan adanya kegiatan ini. Saya jadi lebih
paham membaca sintopis, terutama ketika dapat menerapkannya
dalam kajian teori. (KLR)
produk. Dari rerata skor pra tindakan yang hanya 64,3, pada akhir siklus 1
kebahasaan.
65
penulisan karya ilmiah. Setelah mengikuti wprkshop, mahasiswa diminta
83,6 dari siklus 1 yang sebesar 71,1. Sebagai penerapan dari pendekatan
pada siklus 3.
sudah siap dengan naskah kajian teori yang telah direvisi tata bahasanya,
66
secara keseluruhan. Semua mahasiswa merasa mendapatkan manfaat
dari kegiatan penelitian ini. Mahasiswa juga meminta izin untuk bisa tetap
67
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
teori pada skripsi mahasiswa. Beberapa indikator yang terlihat antara lain
diberikan dalam bentuk revisi draf skripsi dan perbaikan tulisan berdasar
68
pengembangan paragraf. Peningkatan skor rerata dari pre-test (64,3) ke
untuk menulis kajian teori dan peer editing. Penugasan diberikan dalam
bentuk perbaikan tulisan hasil peer editing. Pada siklus 2 ini dilakukan juga
yang memuaskan.
dalam menulis skripsi. Hal ini tampak pada munculnya semangat dan
69
B. Saran
sintopis dalam tugas-tugas kuliah. Selain itu, teknik membaca sintopis ini
langkah-langkah penerapannya.
skripsi ini.
70
DAFTAR PUSTAKA
Adler, Mortimer J., dan Van Doren, Charles. (2007). How to Read a Book.
Terjemahan A. Santoso dan Ajeng AP. Jakarta: IP Publishing.
71
DAFTAR LAMPIRAN
72