Anda di halaman 1dari 6

Tugas

Analisis Finansial

Di Susun Oleh :

MUH.ISLAM IHSAN RINI


D221 11 004
KELAS A

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2014
Tahap-Tahap Permintaan, Pendaftaran, dan Pemeriksaan Hak Paten

Hak paten adalah salah satu hak kekayaan intelektual. Hak paten adalah hak
eksklusif yang diberikan Negara kepada Inventor atas hasil invensinya di bidang
teknologi. Maksudnya hak paten adalah hak khusus yang diberikan Negara kepada
penemu atas hasil penemuannya di bidang teknologi, untuk selama waktu tertentu
melaksanakan sendiri penemuannya tersebut atau memberikan persetujuannya
kepada orang lain untuk melaksanakannya. Hak paten juga dapat dikatakan
sebagai hak eksklusif atas ekspresi di dalam Hak Cipta di atas dalam kaitannya
dengan perdagangan.
Penerimaan hak paten dilakukan dengan tahap-tahap permintaan atau
permohonan, dan pemeriksaan. Tahapan permohonan hak paten dapat dilihat
seperti penjelasan di bawah ini:
A. Permohonan pendaftaran hak Paten dapat dilakukan sendiri atau melalui
konsultan paten selaku kuasa.
B. Pendaftaran hak paten di Indonesia menganut sistem First-to-File. Dalam
sistem ini, hak atas suatu temuan diperoleh melalui pendaftaran. Terhadap suatu
penemuan akan dilakukan pemeriksaan, bila terpenuhi maka akan diberi hak
paten. Sistem ini disebut juga sistem Ujian (examination system) atau oleh Prof
Sudargo Gautama disebut sistem Konstitutif (karena pendaftaran akan
melahirkan atau membentuk Hak).
C. Cara pemeriksaannya menggunakan Sistem Pemeriksaan-Ditunda (defered
examination system). Dalam cara pemeriksaan ini terdapat dua tahap:
i. Pemeriksaan syarat-syarat administratif;
ii.Pemeriksaan substantif.
D. Pemberian hak paten dilakukan atas dasar permintaan. Permintaan dilakukan
secara tertulis. Menyangkut penemuan yang akan dimintakan hak paten, dalam
surat permintaan perlu dijelaskan mengenai spesifikasi bekerjanya penemuan baru
tersebut. Selain itu, juga perlu dijelaskan klaim atas bagian apa dari spesifikasi
tersebut yang hendak dimintakan paten.
E. Secara abstrak, tahap-tahap pendaftaran adalah sebagai berikut:
i. Permintaan secara tertulis.
ii. Pemeriksaan syarat-syarat administratif.
iii. Pengumuman kepada masyarakat tentang permintaan paten; bila ada keberatan
terhadap permintaan ini.
iv. Pemeriksaan substansi.

Untuk pengajuannnya pemohon dapat melakukan tahapan-tahapan pengajuan


permohonan paten seperti di bawah ini:
Mengajukan surat permohonan paten yang diajukan secara tertulis dalam bahasa
Indonesia kepada DJHKI dengan menggunakan formulir permohonan paten yang
memuat:
1.Tanggal, bulan, dan tahun permohonan;
2.Alamat lengkap dan alamat jelas orang yang mengajukan permohonan paten;
3.Nama lengkap dan kewarganegaraan inventor;
4.Nama lengkap dan alamat kuasa (apabila permohonan paten diajukan melalui
kuasa);
5.Surat kuasa khusus, dalam hal permohonan diajukan melalui kuasa;
6.Pernyataan permohonan untuk dapat diberi paten;
7.Judul invensi;
8.Klaim yang terkandung dalam invensi;
9.Deskripsi tentang invensi, yang secara lengkap memuat keterangan tentang cara
melaksanakan invensi;
10.Gambar yang disebutkan dalam deskripsi yang diperlukan untuk memperjelas
invensi (jika ada); dan
11.Abstrak invensi.
12.(Dokumen deskripsi, klaim, abstrak, dan gambar ini disebut juga sebagai
spesifikasi paten)
dengan membayar biaya sesuai dengan yang ditetapkan dalam Peraturan
Pemerintah No. 50 Tahun 2001 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah No. 26 Tahun 1999 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara
Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Departemen Kehakiman, ke rekening DJHKI
pada Bank BNI cabang Tangerang dengan nomor 081.009634474001, yang
besarnya yaitu:
1.Untuk permohonan paten Rp. 575.000,- per permohonan;
2.Untuk permohonan pemeriksaan substantif paten Rp. 2.000.000,- (diajukan dan
dibayarkan setelah 6 bulan dari tanggal
3.Pemberitahuan pengumuman paten);
4.Untuk permohonan paten sederhana Rp. 475.000,- (terdiri dari biaya
permohonan paten sederhana Rp.125.000,- dan biaya permohonan pemeriksaan
substantif paten sederhana Rp. 350.000,-)
Permohonan paten tersebut dapat diajukan dengan cara:
1.Datang langsung ke DJHKI;
2.Melalui Kanwil Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di seluruh
Indonesia.
Tahap selanjutnya setelah pemohon melakukan tahap permintaan hak paten atau
permohonan hak paten pemohon kemudian melakukan pendaftaran hak paten.
Tahapan pendaftaran hak paten adalah sebagai berikut:
1.Pemohon paten harus memenuhi segala persyaratan.
2.Dirjen HAKI akan mengumumkannya 18 (delapan belas) bulan setelah tanggal
penerimaan permohonan paten.
3.Pengumuman berlangsung selama 6 (enam) bulan untuk mengetahui apakah ada
keberatan atau tidak dari masyarakat.
4.Jika tahap pengumuman ini terlewati dan permohonan paten diterima, maka
pemohon paten berhak mendapatkan hak patennya untuk jangka waktu 20 (dua
puluh) tahun sejak terjadi filling date.
Setelah tahap pendaftaran dilakukan, akan dilakukan tahap pemeriksaan.
Pemeriksaan substantif dilakukan oleh pemeriksa paten, dan batas waktunya
adalah 36 bulan. Pada proses pemeriksaan substantif dikenakan biaya Rp.
2.000.000, dalam tahapan pemeriksaan ini tidak ada jaminan bahwa pendaftar hak
paten pasti lulus untuk mendapatkan hak paten.
Kelebihan dari Hak Cipta dan Paten

Dengan adanya suatu pematenan dari suatu ciptaan,menjadikan seorang pencipta


mendapatkan keuntungan dari barang yang diciptakanya yang dapat menjadi nilai
ekonomis bagi dirinya dan merupakan suatu bayaran atas apa yang telah dibuat
dengan jirih payahnya,juga menjadikan para pencipta berbondong-bondong
membuat suatu karya cipta menjadikanya termotifasi akan pengakuan suatu yang
diciptakanya,sehingga terciptalah banyak maha karya ciptaan yang dapat
dimanfaatkan dan berguna oleh banyak orang.
Kelebihan lainya adalah barang yang dipatenkan tidak bisa ditiru oleh orang
lain,jika meniru akan dikenakan sanksi yang telah diatur oleh undang-undang
HAKI sehingga sang pencipta mendapat perlindungan hukum atas ciptaanya.

Kekurangan dari Hak Cipta dan Paten

Biasanya barang atau apapun yang telah dipatenkan akan bernilai ekonomis tinggi
sehingga konsumen akan sangat sulit untuk membelinya sehingga mereka lebih
memilih kualaitas barang yang rendah ataupun lebih memilih untuk menggunakan
barang tiruan atau bajakan berupa software komputer bahkan banyak juga yang
membobolnya sehingga dapat menggunakanya dengan gratis,
Kekurangan lainnya dalam proses pematenan suatu ciptaan adalah mahalnya biaya
yang dikeluarkan serta prosedur yang panjang dan menyulitkan bagi si
pencipta,waktu yang dibutuhkan pun tidak sedikit,bahkan ada isu-isu tidak akan
berjalan mulus tanpa uang pelicin dalam proses pendaftaran paten.
Sumber :
http://theofransuslitaay.i8.com/materi_haki/mod6/materi.html
http://bpatp.litbang.deptan.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=348:permohonan-
paten&catid=34:hki&Itemid

http://id.wikipedia.org/wiki/Paten
http://www.tanyahukum.com/paten-merek-dan-hak-cipta/78/prosedur-
pendaftaran-hak-paten/

Anda mungkin juga menyukai