2. Definisi
1) Evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif dan
dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan (Towsend, 1998 dalam
Fitria Nita, 2012).
2) Penilaian negatif seseorang terhadap diri dan kemampuan, yang diekspresikan
secara langsung maupun tidak langsung (Schult dan Videbeck, 1998 dalam Fitria
Nita, 2012).
3) Perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilangnya percaya diri dan harga diri,
marasa gagal mencapai keinginan (Keliat, 1998 dalam Fitria Nita, 2012).
2) Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi terjadinya harga diri rendah kronis adalah hilangnya sebagian
anggota tubuh, berubahnya penampilan, atau bentuk tubuh, mengalami kegagalan,
serta menurunnya produktivitas. Gangguan konsep diri : harga diri rendah kronis
ini dapat terjadi secara situasional maupun kronik.
Situasional. Gangguan konsep diri: harga diri rendah kronis yang terjadi
secara situasional bisa disebabkan oleh trauma yang muncul secara tiba-tiba
misalnya harus dioperasi, mengalami kecelakaan, menjadi korban pemerkosaan,
atau menjadi narapidana, sehingga harus masuk penjara. Selain itu, dirawat di
rumah sakit juga bisa menyebabkan rendahnya harga diri seseorang dikarenakan
penyakit fisik, pemasangan alat bantu yang membuat klien tidak nyaman, harapan
yang tidak tercapai akan struktur, bentuk, dan fungsi tubuh, serta perlakuan
petugas kesehatan yang kurng menghargai klien dan keluarga.
Kronik. Gangguan konsep diri: harga diri rendah kronis biasanya sudah
berlangsung sejak lama yang dirasakan klien sebelum sakit atau sebelum dirawat.
Klien sudah memiliki pikiran negatif sebelum dirawat dan menjadi semakin
meningkat saat dirawat.
Baik faktor perdisposisi maupun presipitasi di atas bila telah memengaruhi
seseorang baik dalam berpikir, bersikap, maupun bertindak, maka dianggap telah
memengaruhi koping individu tersebut sehingga menjadi tidak efektif (mekanisme
koping individu tidak efektif). Bila kondisi klien dibiarkan tanpa ada intervensi
lebih lanjut dapat menyebabkan kondisi dimana klien tidak memiliki kemauan
untuk bergaul dengan orang lain (isolasi sosial). Klien yang mengalami isolasi
sosial dapat membuat klien asyik dengan dunia dan pikirannya sendiri sehingga
dapat muncul resiko perilaku kekerasan.
Isolasi Sosial
6. Diagnosa Keperawatan
Harga diri rendah Kronis