Anda di halaman 1dari 3

BAB V

PENUTUP

Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan kepada klien dengan gangguan

sistem muskuloskletal akibat fraktur cruris metatarsal sinistra terbuka di ruangan

bedah Perjan RS DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar, penulis dapat mengambil

kesimpulan sekaligus saran seperti di bawah ini :

A. Kesimpulan

1. Fraktur adalah Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang

dan atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh ruda paksa

2. Pelaksanaan proses keperawatan pada klien fraktur cruris 1/3 medial

dextra terbuka grade III dilaksanakan melalui tahapan proses keperawatan

meliputi : pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi dengan

memandang manusia sebagai mahluk biopsikososioal spiritual.

3. Dalam karya tulis ini terdapat kesenjangan antara teori dan sudi kasus

yang dilaksanakan dimana dari tujuh diagnosa yang ada dalam tinjauan teori,

hanya empat diagnosa yang dapat ditemukan dalam pelaksanaan studi kasus.

4. Perawatan pada klien dengan fraktur harus menggunakan tehnik

aseptik dan antiseptik dalam setiap prosedur sehingga kemungkinan untuk

terjadi perluasan infeksi bisa dikurangi.

57
B. Saran

1. Untuk perawat

a. Hendaknya perawat memberikan perhatian yang penuh

kepada klien agar klien selalu merasa diperhatikan dan tidak merasa

terlantar.

b. Dalam rangka mempercepat kesembuhan dan mencegah

komplikasi hendaknya kepada tenaga keperawatan klien dan keluarga

lebih memperhatikan mobilisasi dini dengan baik.

2. Untuk Rumah Sakit

a. Hendaknya ruangan melengkapi kotak sarana dan fasilitas

yang memadai sehingga menunjang dalam pemberian perawatan.

b. Hendaknya diadakan pendidikan dan latihan agar terjadi

kesinambungan antara perawat dan rumah sakit dalam menerapkan asuhan

keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan.

3. Untuk keluarga

Hendaknya keluarga selalu membantu klien selama dalam perawatan agar

terjadi kerjasama yang baik/memudahkan dalam pemberian asuhan

keperawatan.

4. Untuk mahasiswa

Hendaknya mahasiswa dalam memberikan asuhan keperawatan sungguh dan

dapat menerapkan teori dan keterampilan yang didapat di ruang kelas ke

ruang perawatan.

58
DAFTAR PUSTAKA

Bloch, B. 1978, Fraktur dan Dislokasi, Yayasan Essentia Medika, Yogyakarta.

Chairuddin Rasyid, Prof, Ph.D, FKS, 2000, Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi, Sub
Bagian Bedah Ortopedi Bagian Bedah Fakultas Kedokteran UNHAS Ujung
Pandang.

Departemen Kesehatan, Pusdiknakes, 1995, Penerapan Proses Keperawatan Pada


Klien Dengan Gangguan Sistem Muskuloskletal

Engram, B. 1999, Rencana Asuhan Keperawatan, Volume 2, Penerbit EGC.

Junandi, P. et. All, 1982, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 2

Long, C. Barbara, 1996, Perawatan Medikal Bedah, Edisi 2, Penerbit EGC.

Larson, B. C. dan Sould. M, Ortopedic Nursing, Seventh Edition.

Lorraine. P. A. S, dan Wilson. M, 1995, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses


Penyakit, Jakarta, Edisi 4, Buku Kedokteran EGC.

Linda, E. S. SKp, 1992, Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat.

Prihardjo. E, 1993, Perawatan Nyeri Untuk Paramedis, Jakarta, Penerbit EGC.

59

Anda mungkin juga menyukai