Anda di halaman 1dari 12

MODUL 5 RANGKAIAN AC

Kevin Shidqi (13213065)


Asisten: Muhammad Surya Nugraha
Tanggal Percobaan: 05/11/2014
EL2101-Praktikum Rangkaian Elektrik
Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
ITB

Abstrak frekuensi maka tegangan pada kedua


komponen tersebut pun bergantung pada
Pada percobaan ini kami menggunakan frekuensi. Hal ini membuatnya bisa
rangkaian RL dan RC serta mempelajari digunakan sebagai filter sederhana dengan
berbagai hal yang berkaitan dengan outputnya diambil pada tegangan di
kedua rangkaian tersebut. Kami komponen tersebut. Perilaku yang tergantung
mengukur beda fasa, hubungan antara frekuensi tersebut dapat dilihat di plot Bode
arus dan tegangan pada masing-masing dari rangkaian tersebut.
komponen serta perbandingan
tegangan. Kami juga menggunakan
Adapun tujuan praktikum ini adalah sebagai
kedua rangkaian tersebut sebagai
berikut:
differensator dan integrator sederhana.
Selain itu kami juga mempelajari syarat 1. Memahami konsep impedansi dalam arti
kedua rangkaian tersebut digunakan fisik
sebagai integrator dan diferensiator 2. Memahami hubungan antara impedansi
sederhana. Kami juga mencoba resistansi dan reaktansi pada rangkaian
rangkaian RL dan RC sebagai high pass
seri RC dan RL
filter dan low pass filter.
3. Memahami hubungan tegangan dan arus
Kata kunci: Rangkaian RL dan RC, beda pada rangkaian seri RC dan RL
fasa, plot bode, filter, integrator dan
diferensiator 4. Mengukur pada fasa tegangan dan arus
pada rangkaian seri RC dan RL
1. PENDAHULUAN 5. Memahami response terhadap frekuensi
pada rangkaian seri RC dan RL
Rangkaian RL dan RC adalah rangkaian orde
satu yang paling sederhana namun memiliki
beberapa sifat yang cukup menarik dan
membuatnya mampu melakukan fungsi 2. STUDI PUSTAKA
seperti integrasi dan diferensiasi suatu fungsi
masukan tegangan dan filter sederhana yang Studi pustaka ini akan menjelaskan beberapa
mampu membedakan frekuensi tinggi dan hal yang berkaitan dengan praktikum ini
rendah. Sifat tersebut ada karena sifat L dan yaitu rangkaian orde 1, diferensiator dan
C sebagai komponen penyimpan energy yang integrator, serta rangkaian filter dan respons
memiliki hubungan arus dan tegangan yang frekuensi.
berupa turunan dan antiturunan. Dengan
bantuan osiloskop, bisa dilihat bahwa fungsi 2.1 RANGKAIAN ORDE 1
keluaran memang mirip dengan turunan atau Rangkaian R-C seri, sifat rangkaian seri dari
antiturunan dari fungsi input. Baik C dan L sebuah resistor dan sebuah kapasitor yang
dapat menjadi diferensiator maupun dihubungkan dengan sumber tegangan
integrator, tergantung dari mana kita bolak-balik sinusioda adalah terjadinya
mengambil tegangan outputnya. pembagian tegangan secara vektoris. Arus (i)
Pada arus dan tegangan AC, kapasitor dan yang mengalir pada hubungan seri adalah
inductor dapat dimodelkan sebagai sebuah sama besar. Arus (i) mendahului 900
hambatan yang tergantung terhadap nilai terhadap tegangan pada kapasitor (vC).
frekuensi tegangan. Hambatan tersebut Tidak terjadi perbedaan fasa antara tegangan
memiliki satuan ohm seperti hambatan jatuh pada resistor (vR) dan arus (i). Gambar
namun bersifat imajiner dalam perhitungan. dibawah memperlihatkan rangkaian seri R-C
Karena hambatannya tergantung terhadap dan hubungan arus (i), tegangan resistor (vR)
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB 1
dan tegangan kapasitor (vC) secara vektoris. masukan tingkat yang dikenakan pada
Melalui reaktansi kapasitif (XC) dan resistansi integrator, tegangan yang membentangi
(R) arus yang sama i = im.sin t. Tegangan kondensator tidak dapat berubah seketika.
efektif (v) = i.R berada sefasa dengan arus. Tegangan ini meningkat secara eksponensial
Tegangan reaktansi kapasitif (vC) = i.XC sesuai dengan rumus Vc= V(e^(-T/CR))
tertinggal 900 terhadap arus. Tegangan dengan CR adalah konstanta waktu, yaitu
gabungan vektor (v) adalah jumlah nilai hasil lari kapasitas dengan resistansi. Dalam
sesaat dari (vR) dan (vC), dimana tegangan satu konstanta waktu, tegangan yang
ini juga tertinggal sebesar terhadap arus (i). membentangi kondensator sekitar 63%.
Diperlukan waktu hampir 5 konstanta waktu
untuk membuat tegangan kondensator
menyamai tegangan masukan.
Diferensiator pada dasarnya merupakan filter
lulus-atas yang terdiri dari kondensator deret
dan resistor jajar. Karena reaktansi
kondensator meningkat kalau frekuensinya
turun, rangkaian ini menghilangkan
komponen frekuensi rendah dari suatu
masukan. Bila ada masukan tingkat yang
dikenakan pada diferensiator, tegangan yang
membentangi kondensator berubah dengan
seketika. Setelah itu tegangan yang
membentangi resistor menurun secara
eksponensial sesuai dengan rumus Vc=
V(e^(-T/CR)) dengan CR adalah konstanta
waktu, yaitu hasil lari kapasitas dengan
resistansi. Dalam satu konstanta waktu,
Rangkaian R-L seri, sifat rangkaian seri dari
tegangan yang membentangi kondensator
sebuah resistor dan sebuah induktor yang
sekitar 63%. Diperlukan waktu hampir 5
dihubungkan dengan sumber tegangan
konstanta waktu untuk mengosongkan
bolak-balik sinusioda adalah terjadinya
kondensator.
pembagian tegangan secara vektoris. Arus (i)
yang mengalir pada hubungan seri adalah
sama besar. Arus (i) tertinggal 90 derajad 2.3 RANGKAIAN FILTER DAN RESPONS
terhadap tegangan induktor (vL). Tidak FREKUENSI
terjadi perbedaan fasa antara tegangan jatuh Tapis pelewat rendah atau tapis lolos rendah
pada resistor (vR) dan arus (i). Gambar (bahasa Inggris: low-pass filter) digunakan
berikut memperlihatkan rangkaian seri R-L untuk meneruskan sinyal berfrekuensi rendah
dan hubungan arus (i), tegangan resistor (vR) dan meredam sinyal berfrekuensi tinggi.
dan tegangan induktor (vL) secara vektoris. Sinyal dapat berupa sinyal listrik seperti
perubahan tegangan maupun data-data
digital seperti citra dan suara.
Untuk sinyal listrik, low-pass filter
direalisasikan dengan meletakkan kumparan
secara seri dengan sumber sinyal atau
dengan meletakkan kapasitor secara paralel
dengan sumber sinyal. Contoh penggunaan
filter ini adalah pada aplikasi audio, yaitu
pada peredaman frekuensi tinggi (yang biasa
digunakan pada tweeter) sebelum masuk
speaker bass atau subwoofer (frekuensi
rendah). Kumparan yang diletakkan secara
2.2 DIFERENSIATOR DAN seri dengan sumber tegangan akan meredam
INTEGRATOR
frekuensi tinggi dan meneruskan frekuensi
rendah, sedangkan sebaliknya kapasitor yang
Integrator pada dasarnya merupakan filter diletakkan seri akan meredam frekuensi
lulus-bawah yang terdiri dari resistor deret rendah dan meneruskan frekuensi tinggi.
dan kondensator jajar. Karena reaktansi Komponen rangkaian Low Pass Filter berupa
kondensator jatuh kalau frekuensinya naik, komponen induktor(L) dan kapasitor(C).
rangkaian ini menghilangkan komponen Rangkaian ini juga berfungsi sebagai filter
frekuensi tinggi dari suatu masukan. Bila ada harmonisa pada sistem distribusi yang
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB 2
menjaga agar gelombang tegangan atau arus 3.2 RANGKAIAN RL
tetap sinusoidal.
High pass filter adalah jenis filter yang Buat rangkaian RL seperti pada gambar
melewatkan frekuensi tinggi, tetapi V=2Vrms, R=1k, L=2.5mH, f=60 KHz
mengurangi amplitudo frekuensi yang lebih
rendah daripada frekuensi cut off. Nilai-nilai
pengurangan untuk frekuensi berbeda-beda Hitung Vr dan Vl
Amati dengan
untuk tiap-tiap filter ini. Terkadang filter ini Cari beda fasa
osiloskop
disebut low cut filter, bass cut filter atau
rumble filter yang juga sering digunakan
dalam aplikasi audio. High pass filter adalah Catat pada BCL
lawan dari low pass filter, dan band pass filter
adalah kombinasi dari high pass filter dan low
pass filter.
3.3 RANGKAIAN DIFERENSIATOR
Filter ini sangat berguna sebagai filter yang
dapat memblokir component frekuensi Buat rangkaian seperti gambar
rendah yang tidak diinginkan dari sebuah Gunakan gelombang
Atur V=4Vp,500 Hz
segiempat
sinyal komplek saat melewati frekuensi
tertinggi. High pass filter yang paling simple
terdiri dari kapasitor yang terhubung secara
Hitung konstanta waktu RC
pararel dengan resistor, dimana resistansi Gambar output ideal Amati output sebenarnya
dikali dengan kapasitor (RXC) adalah time
constant (). Sehingga frekuensi cut off dapat
dirumuskan.
Catat pada BCL
High-pass filter memiliki banyak aplikasi,
mengarahkan frekuensi tinggi ketweeter
sementara pelemahan sinyal bass yang 3.4 RANGKAIAN INTEGRATOR
dapat mengganggu, atau kerusakan,
pembicara, kapasitor dan induktor (meski
sangat sederhana tinggi-pass filter untuk Buat rangkaian seperti gambar
Atur gelombang segiempat
Gunakan V=4Vpp
tweeter dapat terdiri dari kapasitor seri dan 500 hz
tidak ada yang lain).

Hitung konstanta waktu RC


Amati gelombang pada
Gambar gelombang ideal
osiloskop
3. METODOLOGI

3.1 RANGKAIAN RC Catat pada BCL


Ulang untuk gelombang segitiga

Buat rangkaian RC seperti pada gambar


V=2Vrms, R=10k, C=0,1uF, f=300 Hz

Hitung Vr,Vc, dan Vi


Amati dengan Amati pula beda
osiloskop fasanya

Catat pada BCL

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB 3


3.5 PENGARUH FREKUENSI DIAMATI
PADA DOMAIN FREKUENSI

Buat rangkaian seperti pada diferensiator


Atur input segiempat 50Hz 4
Hitung konstanta waktu
Vpp

Amati bentuk gelombang output


Ulang untuk f=500Hz, 5KHz, 50KHz

Buat rangkaian seperti pada integrator


Ulangi langkah diatas
Grafik Vr(Tegangan pada resistor)

Buat rangkaian diferensiator lagi


Hitung konstanta waktu serta
Buat masukan sinusiodal
frekuensi cutoff

Amati fasa dan Vo/Vi


Ulangi untuk 10fo, 100fo, 0,1fo dan 0,01fo

Buat plot bode fasa dan magnitudenya

Grafik VC(tegangan pada kapasitor)

Beda fasa Vc dan Vr


4. HASIL DAN ANALISIS

4.1 RANGKAIAN RC

Grafik Vi(Sumber AC)

Beda fasa Vi
dan Vr
Beda fasa Vc
dan Vr= 89
Beda fasa Vi
dan Vr=28
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB 4
Vc rms=0,632 V
Vr rms= 1,904 V
Analisis: Data hasil percobaan ini dapat
dijelaskan sebagai berikut. Vi adalah
gelombang AC dengan Vrms= 2 V dan
frekuensi 300 Hz. Vi disini tidak sama dengan
penjumlahan tegangan di kapasitor dan
resistor meskipun rangkaian tampak seperti
sebuah pembagi tegangan. Hal ini karena
kedua tegangan tersebut berbeda fasa
sehingga tidak bisa dijumlahkan secara
skalar. Tegangan pada kapasitor memiliki
unsur j sehingga berbeda fasa 90 derajat
dengan tegangan pada resistor. Namun, bila
kedua tegangan tersebut dijumlahkan secara Grafik Vl
vektor, maka besar vektor jumlah keduanya
adalah 2.006 V, sehingga hukum tegangan
kirchhoff masih berlaku. Pada kapasitor
terlihat tegangan yang lebih kecil, sekitar
setengah dari tegangan di resistor. Hal ini
karena impedansi kapasitor besarnya lebih
kecil dari hambatan resistor. Bila dihitung,
Xc=1/j.300.2 .10^-7=5500 atau sekitar
setengah dari hambatan resistor sehingga
tegangan tersebut wajar. Beda fasa r dan i
dapat dilihat dari perbandingan impedansi
kapasitor dan resistor, bila kita hitung
hasilnya adalah tan^-1(5500/10000) atau
sekitar 28,8 yang tidak berbeda jauh dari
hasil osiloskop. Secara teori, perbedaan fasa
kapasitor adalah 90 derajat yang juga tidak
Grafik Vr
jauh berbeda dari hasil di osiloskop.

4.2 RANGKAIAN RL

Beda fasa Vr dan Vi=35,37

Grafik Vi

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB 5


Gambar ideal diferensiator

Beda fasa VL dan Vr=89,8


Vl = 2,08 Diferensiator dengan R 1K dan C 0,1uF
Vr= 1.67
Vi= 2,09
Analisis: Sama seperti pada rangkaian RC, Vi
tidak sama dengan vr+ vl karena memang
fasa kedua tegangan tidak sama. Namun, bila
dijumlahkan secara vektor besarnya cukup
berbeda dengan VI yaitu 2,66 V. Hal ini
mungkin karena frekuensi vi cukup tinggi
sehingga multimeter yang kami gunakan
untuk mengukur Vrms tidak bisa mengukur
dengan akurat. Karena frekuensi tinggi, maka
impedansi di induktor pun besar sehingga
tegangan induktor lebih besar dari tegangan
di resistor. Namun sekali lagi multimeter yang
kam gunakan mungkin tidak bisa memberi
data yang akurat. Fasa tegangan vi dan vr
Diferensiator dengan R 10K dan C 0,1uF
pada osiloskop terbaca sekitar 35, sedangkan
menurut perhitungan seharusnya beda fasa
keduanya 43.3. Hal ini mungkin disebabkan
karena ketidaktelitian pada pengamatan
karena sinyal pada mode lissajous tidak stabil
dan sering ada derau. Hal ini juga disebabkan
karena cepatnya nilai tangen berubah di
sekitar 45 derajat sehingga kesalahan kecil
bisa menyebabkan kesalahan cukup besar
pada sudut setelah perhitungan.

4.3 RANGKAIAN DIFERENSIATOR

Diferensiator dengan R 1K dan C 0,0082uF


Analisis: agar sebuah rangkaian RC bisa
digunakan sebagai diferensiator, maka
VC>>VR sehingga persamaan vo=RC dv/dt
berlaku. Agar VC > VR maka impedansi pada
kapasitor harus besar. Diferensiator ideal
digambarkan pada foto pertama dimana
turunan dari fungsi segiempat adalah impuls
yang terjadi pada setiap naik-turunnya
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB 6
fungsi. Pada keadaan pertama dan ketiga,
impedansi kapasitor cukup besar. Untuk
keadaan pertama, R cukup kecil sehingga
impedansi kapasitor yang sekitar 3000j
cukup untuk membuat tegangannya lebih
besar dari resistor sehingga perlikau
diferensiator bisa dilihat pada gambar kedua.
Begitu juga untuk gambar ketiga, dimana
kapasitansi dari kapasitor dibuat lebih kecil
sehingga impedansi dan tegangan pada
kapasitor pun meningkat sehingga
diferensiator lebih mirip ideal, terbukti pada
output tegangan yang hampir 0 di semua
tempat kecuali impuls pada saat tegangan
input berubah. Pada gambar yang ketiga,
hambatan resistor jauh melebihi impedansi Integrator sinyal kotak dengan R 10K dan C
kapasitor sehingga perlika diferensiator tidak 0.1uF
lagi terlihat.

4.4 RANGKAIAN INTEGRATOR

Integrator sinyal kotak dengan R 1K dan C


0.0082uF

Integrator sinyal kotak ideal

Integrator segitiga dengan R 1K dan C 0.1uF

Integrator sinyal kotak dengan R 1K dan C


0.1uF

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB 7


percobaan yang paling mendekati gambar
integrator ideal adalah yang kedua dimana
kapasitansi dan hambatan resistor sama-
sama besar sehingga syarat bahwa Vr>>Vc
terpenuhi. Dalam integrator ideal, sinyal
kotak diubah menjadi sinyal segitiga dan
sinyal segitiga diubah menjadi bentuk seperti
sinyal sinusoidal.

4.5 PENGARUH FREKUENSI DIAMATI


PADA DOMAIN FREKUENSI

Integrator segitiga dengan R 10K dan C 0.1uF

Diferensiator pada 50 Hz

Integrator segitiga dengan R 1K dan C


0.0082uF

Diferensiator pada 500 Hz

Integrator sinyal segitiga ideal


Analisis: Syarat bahwa rangkaian RC bisa
digunakan sebagai integrator adalah bahwa
Vr>>Vc sehingga persamaan yang
menyatakan bahwa vo adalah antiturunan
dari vi berlaku. Syarat itu memerlukan bahwa
impedansi dari kapasitor cukup kecil
sehingga tegangan pada kapasitor jauh lebih
kecil dari tegangan pada resistor. Dalam hal
ini kapasitansi kapasitor perlu dibuat cukup
besar karena frekuensi dibuat tetap pada
percobaan ini. Dapat dilihat bahwa di kedua

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB 8


Diferensiator pada 5KHz

Integrator 5 KHz
Diferensiator pada 50KHz

Integrator 50KHz
Integrator pada 50 Hz Analisis: sama seperti pada percobaan
sebelumnya, syarat diferensiator adalah
Vc>>Vr sedangkan syarat integrator adalah
kebalikannya yaitu Vr>>Vc. Disini kedua nilai
komponen dibuat tetap namun frekuensi
yang diubah-ubah. Untuk diferensiator,
karena Vc yang besar membutuhkan
impedansi yang besar, sedangkan impedansi
kapasitor berbanding terbalik dengan
frekuensi, maka semakin besar frekuensi
maka sifat diferensiator seharusnya makin
menghilang. Hal ini sesuai dengan hasil
percobaan dimana pada 50 hz sifat
diferensiator mendekati ideal namun pada 50
KHz output seakan-akan sama dengan input
tanpa ada fungsi apa-apa yang
menghubungkan mereka. Kebalikan terjadi
pada integrator dimana baiknya fungsi
Integrator 500 Hz integrator berbanding lurus dengan
frekuensi. Hal ini disebabkan bahwa
integrator membutuhkan impedansi kapasitor
yang rendah sedangkan frekuensi yang tinggi
menjamin bahwa impedansi kapasitor
rendah. Hal ini bisa dilihat pada gambar
terakhir dimana bentuk output mendekati
ideal yaitu gelombang segitiga asli meski ada

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB 9


derau yang mengganggu karena frekuensi
yang tinggi.

Beda fasa pada diferensiator

Beda fasa pada integrator

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB 1


0
Plot bode magnitude diferensiator

Plot bode magnitude integrator

Plot bode fasa diferensiator

Plot bode fasa integrator

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB 1


1
kita mengatakan frekuensi tersebut yang
diloloskan.

5. KESIMPULAN
Rangkaian RL dan RC adalah
rangkaian orde 1 yang bisa digunakan
sebagai integrator dan diferensiator
sederhana jika memenuhi beberapa
syarat tertentu.
Rangkaian RL dan RC memiliki beda
fasa antara tegangan pada komponen
dan komponen lain karena impedansi
yang memiliki bagian riil dan bagian
imajiner.
Rangkaian RL dan RC adalah filter
.Analisis: Diferensiator bila dianalisis
paling sederhana yang bisa
terhadap frekuensi adalah sebuah high pass
membedakan frekuensi tinggi dan
filter sederhana dimana frekuensi tinggi
rendah sehingga dapat menjadi high
diloloskan dan frekuensi rendah diblok. Hal ini
pass filter dan low pass filter.
karena output adalah tegangan pada resistor.
Rangkaian rc seri pada dasarnya adalah .
sebuah pembagi tegangan, sehingga makin
kecil tegangan di kapasitor, makin besar DAFTAR PUSTAKA
tegangan di resistor. Tegangan berbanding
lurus dengan impedansi atau hambatan, [1] Hutabarat, Mervin T., Petunjuk
sehingga apabila impedansi kapasitor rendah Praktikum Rangkaian Elektrik,
maka tegangan di resistor tinggi. Hal yang Bandung, 2013
membuat impedansi kapasitor turun adalah
frekuensi tinggi, sehingga pada keadaan ini [2] http://elektronika-
tegangan resistor tinggi dan kita menyebut dasar.web.id/teori-
bahwa frekuensi input yang tinggi diloloskan. elektronika/analisa-rangkaian-r-c-
Sebaliknya terjadi jika kita ambil output pada seri/.
kapasitor maka rangkaian akan menjadi
[3] en.wikipedia.org/wiki/Low-
sebuah low pass filter. Hal ini karena
tegangan dan impedansi kapasitor akan pass_filter
tinggi jika frekuensi input rendah sehingga [4] en.wikipedia.org/wiki/Electrical_im
pedance.

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB 1


2

Anda mungkin juga menyukai