Anda di halaman 1dari 7

Uji Kekuatan Hasil Las

Kekuatan dan cacat yang terjadi pada sambungan hasil pengelasan, hasilnya dengan dilakukan
pengujian merusak dan pengujian tidak merusak. Misalnya pengujian yang merusak dapat
dilakukan dengan uji mekanik untuk mengetahui kekuatan sambungan logam hasil pengelasan.
Untuk pengujian yang merusak pada daerah lasan dapat diklasifikasikan dalam beberapa
jenisuaitu : uji kekerasan, uji tarik, dan uji fatik.

Pengujian Tarik
Pengujian las dengan tarik statik yang terlebih dahulu embentuk spesimen uji tarik yang telah
distandarisasi. Pengujian tarik statik dilakukan untuk mengetahui kekuatan sambungan logam
yang telah dilas, karena mudah dilakukan, dan menghasilkan tegangan seragam pada penampang
serta kebanyakan sambungan logam yang telah dilas mempunyai kelemahan untuk menerima
tegangan tarik. Pada kekuatan tarik pada hasil sambungan las sangat dipengaruhi oleh sifat
logam induk, sifat daerah HAZ, sifat logam las, dan geometri serta distribusi tegangan dalam
sambungan. Uji tarik yang dilakukan pada suatu material logam akan menghasilkan grafik
tegangan-regangan yang dapat memberikan data, diantaranya berupa kekuatan luluh dan
kekuatan tarik yang merupakan parameter keuletan dari spesimen yang diuji tarik.

Pengujian Impak
Uji impak dirancang untuk mensimulasikan reaksi material terhadap pembebanan kecepatan
tinggi dan membutuhkan suatu batang percobaan yang di benturkan dengan pukulan mendadak.
Terdapat dua macam metode pengujian impak, yaitu metode Izod dan metode Charpy. Kedua
pengujian ini menggunakan jenis pengukuran yang sama tetapi berbeda bentuk batang
percobaannya.
Pengujian struktur mikro
Pada umumnya struktur mikro dari baja tergantung dari kecepatan pendinginnya dari suhu
daerah austenit sampai ke suhu kamar. Karena perubahan struktur ini maka dengan sendirinya
sifat-sifat mekanik yang dimiliki juga berubah. Dalam pengujian ini, kualitas bahan ditentukan
dengan mengamati struktur di bawah mikroskop, disamping itu dapat pula mengamati cacat dan
bagian yang tidak teratur. Mikroskop yang dipergunakan adalah mikroskop optic, tetapi apabila
perlu dipergunakan mikroskop electron untuk mendapat pembesaran yang tinggi. Dalam hal
tertentu dipakai alat khusus yaitu mikroskop pirometri untuk bisa mengamati perubahan-
perubahan yang disebabkan oleh temperatur, atau juga dipakai alat penganalisa mikro sehingga
kotoran kecil dalam struktur dapat dianalisa. Permukaan logam uji diperoleh dan diperiksa
langsung di bawah mikroskop atau dilakukan lebih dahulu bermacam-macam etsa baru diperiksa
di bawah mikroskop.

N
on Distructive Test (
N
DT)
Tujuan dari inspeksi NDT adalah untuk mengetahui mutu bahan atau barang sesuai atau
tidak sesuai dengan mutu yang disyaratkan dalam standar. Bahan atau barang yang memenuhi
syarat-syarat standar adalah harus mulus. Kata mulus di sini berarti luas, yaitu mulus keadaan
luarnya,mulus ukurannya, mulus bahannya, mulus segala sesuatunya sehingga dapat
dikatakanmemenuhi standar. Metode NDT dibagi menjadi 2, yaitu :1.

NDT non Radiasi2.

NDT RadiasiNDT non radiasi antara lain :


y

Dye Penetrant test


y

Magnetic Particle test


y

Eddy Current test


y

Ultrasonic testNDT dengan Radiasi antara lain :


y

Radiography test1.

Gamma test2.
Rontgent test
DT (Distructive Test),
Metode DT yaitu suatu cara pengujian hasil lasan dengan cara merusak lasan yang
diuji.Tujuannya adalah untuk mengetahui kekuatan lasan terhadap suatu jenis
pembebanan.Pengujian merusak antara lain :
y

Pengujian tarik
y

Pengujian beban kejut (impact)


y

Pengujian kekerasan
y

Pengujian macro (structure test)

CACA
T-
CACA
TL
AS

Cacat las/
defect weld,
adalah suatu keadaan yang mengakibatkan turunnya kualitas dari hasillasan. Kualitas hasil lasan
yang dimaksud adalah berupa turunnya kekuatan dibandingkankekuatan bahan dasar
base metal
atau tidak baiknya performa/tampilan dari suatu hasil las.atau dapat juga berupa terlalu tingginya
kekuatan hasil lasan sehingga tidak sesuai dengantuntutan kekuatan suatu konstruksi.Terjadinya
cacat las ini akan mengakibatkan banyak hal yang tidak diinginkan dan mengarahpada turunnya
tingkat keselamatan kerja, baik keselamatan alat, pekerja/
user/
operator,lingkungan dan perusahaan/industri/instansi. Di samping itu juga secara ekonomi
akanmengakibatkan melonjaknya biaya produksi dan pada gilirannya
industri/perusahaan/instansitersebut mengalami kerugian atau penurunan laba.Semua cacat las
umumnya disebabkan kurangnya pengetahuan dari
welder
/juru las terhadapteknik-teknik pengelasan termasuk pemilihan parameter las. Oleh karena itu
dari mulaipengelasan sampai akhir pengelasan harus selalu diadakan pemeriksaan dengan cara-
cara yang
telah ditentukan, misalnya secara
vi
sual
,
dye penetrat
/
dye check
,
rad
iog
raphy
,
ultras
o
n
i
c
ataudengan cara-cara lain.Cacat las pada umumnya dapat dikategorikan seperti :1.

R
o
unded
i
nd
i
cat
io
n
atau cacat bulat2.

L
i
near
i
nd
i
cat
io
n
atau cacat memanjang
y

R
o
unded
i
nd
i
cat
io
n
atau cacat bulat adalah merupakan cacat las yang diperbolehkanapabila dimensi / ukuran panjang
kumpulan cacat masih berada pada cacat maksimumsesuai kriteria penerimaan yang dipakai,
misal : liang-liang renik (porosity)
y

L
i
near
i
nd
i
cat
io
n
atau cacat memanjang adalah cacat yang tidak diperbolehkan sama

Anda mungkin juga menyukai