Anda di halaman 1dari 2

Status

Dokumen Induk Salinan No.Distribusi

SOP/PROTAP
SISTEM SURVEILAN KASUS AFP
No Dokumen No Revisi Halaman
PT-XXX UKM P2M - 01 1/1
Puskesmas 02
Pagak
Disetujui oleh,
PROTAP Tanggal Terbit Kepala UPTD Puskesmas XXX
P2M XXX

XXX

PENGERTIA 1. Kasus AFP (tersangka polio/suspected polio case) adalah semua


N anak berusia kurang adri 15 tahundengan kelumpuhan yang
sifatnya flacid(layuh), terjadi secara akut (mendadak), bukan
disebabkan oleh rudapaksa.
2. Yang dimaksud dengan kelumpuhan secara akut adalah
perkembangan kelumpuhan yang berlangsung cepat (rapid
progresive) antara 1-14 hari sejak mulai lemas sampai lumpuh
maksimal
3. Kasus polio ditegakkan dengan :
a. Kriteria klasifikasi klinis digunakan pada tahap awal
implementasi surveilans AFP dimana surveilan AFP pada
umumnya belum berjalan dengan baik
b. Kriteria klasifikasi virologis digunakan dengan kriteria :
1. AFP adekwat : per 100.000 anak usia <15 tahun
pertahun
Spesimen yang adekwat dari kasus AFP 60 %

TUJUAN 1. Memastikan kasus apakah benar AFP atau bukan


2. Mengumpulkan sedini mungkin tinja pasien
Mencari kasus tambahan memastikan paad kunjungan ulang 60
hari (paralisis residual)

KEBIJAKAN 1. Ditemukan 1 kasus sudah dianggap KLB


Apabila ditemukan kasus AFP harus segera dilaporkan langsung
kedinas melalui laporan W1 atau telepon
URAIAN 1. Pelacakan kasus AFP diawali dengan lapaoran lumpuh layuh <
PROSEDUR 2 bulan dari masyarakat atau yang teridentifikasi pada pelayanan
kesehatan
2. Bila kasus bukan disebabkan oleh ruda paksa, segera laporkan
pada FP 1, kemudian lakukan pengambilan 2 spesimen tinja
dengan tenggang waktu antara pertama dan kedua adalah > 24
jam
3. Pengambilan spesimen harus diupayakan selambat-lambatnay
dalam waktu 14 hari setelah kelumpuhan terjadi.
4. Spesimen yang dikumpulkan dikirim ke laboratorium nasional
yang ditunjuk maksimal pengiriman adalah 3 hari
5. laboratorium harus memberikan hasil spesimen maksimal 28
hari setelah pengiriman spesimen dengan form hasil pemeriksaan
laboratorium dan klasifikasi final, bila menunnjukan positip polio
maka oleh laboratorium juga harus dikirim isolat spesimen
kelaboratorium rujukan
6. pemeriksaan residual paralisis pada kunjungan ulang follow up
terhadap kasus bersangkutan dilakukan secepatnya 60 hari
setelah kelumpuhan dengan form KU-60 hari
catatan :
penentuan diagnosa pastiu tergantung pada kualitas sistem
surveialns AFP
klasifikasi klinis digunakan bila sistem surveilans belum
memenuhi indikator kinerja

UNIT 1. Promkes
TERKAIT 2. P 2 M

Anda mungkin juga menyukai