Anda di halaman 1dari 11

Pendidikan Kewarganegaraan : Sistem Hukum dan Peradilan

Di
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA :KHAIRUL SAHRIZAL
KELAS : X6

SMAN 1 BANTAN
T.A 2016/2017
Pendidikan Kewarganegaraan : Sistem Hukum dan Peradilan

Di
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA : DIMAS OKTAVIANSYAH
KELAS : X6

SMAN 1 BANTAN
T.A 2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT atas nikmat dan karunia-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan salah satu tuntutan kampus yaitu menyelesaikan sebuah
makalah yang berjudul SISTEM HUKUM DAN PERADILAN

Pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas
segala sumbangsinya baik yang berupa moral maupun material sehingga tugas ini dapat hadir
dikalangan para mahasiswa pada khususnya, semoga allah memberikan pahala yang berlipat
ganda amin.

Saya yakin bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, kritik/saran dari pembaca
sangat saya harapkan, pada akhirnya permohonan maaf atas segala keterbatasan, kekurangan
dan kesalahan saya dalam penyusunan makalah ini.

Penulis
Sistem Hukum

Pengertian hukum:

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sistem adalah perangkat unsur yang secara
teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Hukum merupakan
peraturan didalam negara yang bersifat mengikat dan memaksa setiap warga Negara
untuk menaatinya. Jadi, sistem hukum adalah keseluruhan aturan tentang apa yang
seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya tidak dilakukan oleh manusia yang
mengikat dan terpadu dari satuan kegiatan satu sama lain untuk mencapai tujuan
hukum di Indonesia.

1. Hugo de Groot : Peraturan tentang perbuatan moral yang menjamin keadilan


2. Van Vollenhoven : Suatu gejala dalam pergaulan hidup yang bergolak terus-
menerus dalam keadaan bentur

3. Aristoteles : Rangkaian peraturan yang mengikat baik rakyat maupun


penguasa

4. Leon Duguit : Aturan tingkah laku para anggota masyarakat

5. Samidjo : Peraturan memaksa

6. S.M. Amin : Kumpulan peraturan terdiri dari norma dan sanksi

7. J.C.T. Simorangkir & Woerjono Sastropranoto : Peraturan memaksa yang


menentukan tingkah laku manusia dibuat oleh badan resmi

Ciri hukum :
1. Adanya perintah/larangan,
2. Memaksa & mengikat

Unsur hukum :

1. Peraturan tentang tingkah laku manusia dalam pergaulan hidup

2. Peraturan dibentuk oleh badan resmi

3. Peraturan bersifat memaksa

4. Sanksi tegas dan nyata

Penggolongan hukum :
1. Sumbernya

1. Hukum UU : Hukum yang tercantum dalam peraturan perundang-


undangan. Contoh : KUHP

2. Hukum adat & kebiasaan : Hukum yang diambil dari peraturan adat &
kebiasaa. Contoh : Hukum adat minangkabau

3. Hukum Yurisprudensi : Hukum yang terbentuk dari putusan pengadilan

4. Hukum traktat : Hukum yang ditetapkan oleh negara peserta perjanjian


internasional. Contoh : Hukum batas negara

5. Hukum doktrin : Hukum yang berasal dari pendapat para ahli hukum

2. Bentuknya

1. Hukum tertulis : Hukum yang dapat ditemui dalam bentuk tertulis.


Contoh : KUHP, KUHD

2. Hukum tidak tertulis : Hukum yang masih dalam keyakinan &


kenyataan di dalam masyarakat. Contoh : Hukum adat

3. Isinya

1. Hukum publik : Hukum yang mengatur hubungan antara warga negara


dan menyangkut kepentingan umum/publik. Contoh : Hukum pidana

2. Hukum privat : Hukum yang mengatur hubungan antar individu dan


bersifat pribadi. Contoh : Hukum perdata

4. Tempat berlakunya

1. Hukum nasional : Hukum yang berlaku dalam suatu negara. Contoh :


Hukum Indonesia

2. Hukum internasional : Hukum yang mengatur hubungan antara 2


negara/lebih. Contoh : Hukum perang

3. Hukum asing : Hukum yang berlaku dalam negara lain. Contoh :


Hukum Australia

4. Hukum gereja : Kaidah yang ditetapkan gereja untuk para anggotanya.


Contoh : Hukum gereja vatikan Roma

5. Masa berlakunya

1. Hukum positif (Ius Constitutum) : Hukum yang berlaku saat ini


2. Hukum yang akan datang (Ius Constituendum) : Hukum yang dicita-
citakan, direncanakan akan berlaku pada masa yang akan datang.
Contoh : RUU

3. Hukum universal : Hukum yang berlaku tanpa mengenal batas ruang


dan waktu. Berlaku sepanjang masa, di manapun, dan terhadap
siapapun. Contoh : Piagam PBB tentang DUHAM

6. Cara mempertahankannya

1. Hukum material : Hukum yang mengatur tentang isi hubungan


antarsesama anggota masyarakat, antaranggota masyarakat dengan
penguasa negara, antar masyarakat dengan penguasa negara.

2. Hukum formal : Hukum yang mengatur bagaimana cara penguasa


mempertahankan dan menegakan serta melaksanakan kaidah-kaidah
hukum material dan bagaimana cara menuntutnya apabila hak
seseorang telah dilanggar oleh orang lain. Contoh : Hukum acara
peradilan tata usaha negara

7. Sifatnya

1. Kaidah hukum yang memaksa

2. Kaidah hukum yang mengatur/melengkapi

3. PENGGOLONGAN HUKUM

Jenis Penggolongan Macam Pengertian Contoh


Berdasarkan Hukum undang- Hukum yang tercantum di UU Sisdiknas
Sumbernya undang dalam peraturan
perundang-undangan Hukum adat Sunda
Hukum adat dan Hukum yang diambil dari
hukum kebiasaan peraturan-peraturan adat
dan kebiasaan KUHP
Hukum yang terbentuk dari
Hukum putusan pengadilan
yurisprudensi Hukum batas
Negara
Hukum yang ditetapkan
Hukum traktat oleh Negara peserta
perjanjian internasional

Hukum doktrin Hukum yang berasal dari


pendapat para ahli hukum
terkenal
Hukum tertulis Hukum yang dapat ditemui KUHP, KUHD,
dalam bentuk tulisan dan KUHAP
dicantumka dalam berbagai
peraturan Negara.
Hukum tertulis terbagi atas:
a) Hukum yang
dikodifikasi
Berdasarkan
Hukum yang tidak b) Hukum yang tidak
bentuknya
tertulis dikodifikasi Hukum kebiasaan
dan hukum adat

Hukum yang masih hidup


dalam keyakinan dan
kenyataan dalam
masyarakat yang
bersangkutan
Hukum public Hukum yang mengatur Hukum tata
hubungan antar warga Negara, hukum
Negara dan Negara yang pidana, hukum
menyangkut kepentingan acara pidana
Hukum privat umum/public Hukum
Berdasarkan isinya perdata,hukum
Hukum yang mengatur dagang
hubungan antara orang
yang satu dengan yang lain
dan bersifat pribadi
Hukum nasional Hukum yang berlau di Hukum Indonesia
dalam suatu Negara Perjanjian
Hukum internasional internasional
Hukum yang mengatur Hukum
hubungan dua Negara atau kewarganegaraan,
Hukum asing lebih hukum perang,
Berdasarkan tempat hukum perdata
berlakunya Hukum gereja internasional
Hukum yang berlaku dalam
Negara lain

Kaidah yang ditetapkan


gereja untuk para
anggotanya
Hukum positif (ius Hukum yang berlaku saat Hukum pidana
constitutum) ini
Hukum pidana
Hukum yang akan Hukum yang dicita- nasional yang
datang (ius citakan,diharapkan, atau belum disusun
constituendum) direncanakan akan berlaku
Berdasarkan masa pada masa yang akan
dating Piagam PBB
berlakunya
tentang DUHAM
Hukum universal,
hukum asasi atau Hukum yang berlaku tanpa
hukum alam mengenal batas ruang dan
waktu. Berlaku sepanjang
masa, dimana pun terhadap
siapa pun
Hukum material Hukum yang mengatur KUHP
tentang isi hubungan
antarsesama anggota
masyarakat,antar anggota
masyarakat dengan
Hukum formal penguasa Negara,antar Hukum acara
masyarakat degan penguasaPTUN
Negara

Berdasarkan cara
mempertahankannya Hukum yang mengatur
bagaimana cara penguasa
mempertahankan dan
menegakan serta
melaksanakan kaidah-
kaidah hukum material dan
bagaimana cara
menuntutnya apabila hak
seseorang telah dilanggar
oleh orang lain.
Berdasarkan sifatnya Kaidah hukum yang Hukum dalam keadaan Ketentuan pasal
memaksa apapun mutlak ditaati 340 KUH Pidana

Ketentuan pasal
Kaidah hukum yang Kaidah hukum yang dapat 1152 KUH Perdata
mengatur dan dikesampingkan para pihak
melengkapi dengan jalan membuat
ketentuan khusus dalam
suatu perjanjian yang
mereka adakan

Perbedaan hukum privat dan hukum publik


Hukum Privat Hukum Publik
1. Mengutamakan
kepentingan individu 7. Mengutamakan
pengaturan kepentingan umum
2. Mengatur hal ihwal
(mendasar) yang bersifat khusu 8. Mengatur hal ihwal
yang bersifat umum
3. Dipertahankan oleh
individu 9. Dipertahankan oleh
negara melalui jaksa
4. Asas perdamaian
diutamakan dan diupayaka 10. Tidak mengenal asas
oleh hakim perdamaian

5. Gugatan dari pihak 11. Gugatan tidak dapat


penggugat dapat ditarik dicabut kembali
kembali setiap saat
12. Sanksinya umum :
6. Sanksinya berbentuk macam hukumannya adalah
perdata : macam hukumannya hukuman mati, penjara,
berupa denda/hukuman kurungan, denda, dan hukuman
kurungan sebagai pengganti tambahan
denda
Dalam hukum positif di Indonesia, berlaku tata hukum sebagai berikut :

1. Hukum tata negara (HTN) : Ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang


organisasi untuk mencapai tujuannya dalam kemasyarakatan

2. Hukum administrasi negara : Ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang


pengelolaan administrasi yang bertujuan untuk mengetahui cara tingkah lau
negara dan alat-alat perlengkapan negara

3. Hukum perdata : Mengatur kepentingan perseorangan

4. Hukum pidana : Mengatur kepentingan umum

5. Hukum acara atau hukum formal : Mengatur cara menjalankan peraturan


hukum material. Terbagi atas :

Hukum acara pidana : Pelaksanaan hukum pidana material

Hukum acara perdata : Menjalankan peraturan hukum perdata material


Lembaga peradilan di Indonesia :
1. Pengadilan umum : Memeriksa dan memutus perkata tingkat pertama dari
segala perkara perdata dan pidana sipil untuk semua golongan penduduk

2. Pengadilan agama : Memeriksa dan memutus perkara-perkara yang timbul


diantara umat islam. Contoh : Nikah, rujuk, talak

3. Pengadilan militer : Khusu mengadili bidang pidana bagi anggota TNI dan
POLRI, dan yang dapat dipersamakan dengan TNI dan POLRI

4. Pengadilan tata usaha negara : Memeriksa dan memutus semua sengketa


tata usaha negara

Alat kelengkapan peradilan :

1. Hakim : Bertugas menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila


dengan jalan menafsirkan hukum

2. Jaksa : Lembaga pemerintahan yang melaksanakan kekuasaan negara di


bidang penuntutan serta kewenangan lain berdasarkan undang-undang

3. Polisi : Lembaga negara yang berperan sebagai pemelihara kamtibnas,


penegak hukum, pelindung serta pengayom dan pelayan masyarakat

Tingkatan, peranan, dan fungsi lembaga peradilan


1. Pengadilan tingkat pertama (Pengadilan negeri) : Dibentuk oleh menteri
kehakiman dengan persetujuan MA yang mempunyai kekuasaan hukum
pengadilan meliputi 1 kabupaten/kota. Wewenangnya memeriksa dan
memutus :

Sah/tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian, penyidikan, atau


penghentian tuntutan

Ganti kerugian dan/atau rehabilitasi bagi seseorang yang perkaranya


dihentikan pada tingkat penyidikan/penuntutan

2. Pengadilan tingkat kedua (Pengadilan tinggi) : Dibentuk dengan UU,


daerahnya meliputi 1 provinsi. Fungsinya :

Pimpinan pengadilan negeri dalam daerahnya

Pengawas jalannya peradilan dalam daerahnya


Mengawasi dan meneliti perbuatan hakim pengadilan negeri dalam
daerahnya

3. Mahkamah Agung : Pemegang pengadilan negara tertinggi, berkedudukan di


ibu kota RI. Fungsi :

Puncak semua peradilan dan sebagai pengadilan tertinggi

Melakukan pengawasan tertinggi

Mengawasi perbuatan hakim

Anda mungkin juga menyukai