Blog Seputar Cara Menghilangkan Jerawat, Cara Menghilangkan Bekas Jerawat, Cara
Menghilangkan Jerawat Secara Alami, Cara Menghilangkan Komedo, Cara Memutihkan
Wajah ,Cara Memutihkan Kulit, Cara Memutihkan Gigi, Cara Manfaat Daun Sirsak , Artikel
Kesehatan , Makalah Kesehatan, Tips Kesehataan, Skripsi Kesehatan, manfaat dan Khasiat
Daun, contoh surat.Contoh makalah
Search..
Home
Manfaat Tumbuhan
Tips Kesehatan
Artikel Kesehatan
Makalah Kesehatan
c. Mendiskusikan penanganan tepat dan cepat pada ketuban pecah dini dan
komplikasinya.
1.3 Manfaat
Penulisan makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa,
sehingga dapat mengaplikasikannya dalam memberikan asuhan kebidanan pada penderita
ketuban pecah sebelum waktunya.
BAB II
ISI
2.1 DEFINISI
Ketuban Pecah Dini adalah rupturnya membrane ketuban sebelum persalinan
berlangsung (Manuaba,2002). Ketuban pecah dini (KPD) didefinisikan sebagai pecahnya
ketuban sebelum waktunya melahirkan. Hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun
jauh sebelum waktunya melahirkan. KPD preterm adalah KPD sebelum usia kehamilan 37
minggu. KPD yang memanjang adalah KPD yang terjadi lebih dari 12 jam sebelum waktunya
melahirkan.
Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda persalinan dan
setelah ditunggu satu jam belum memulainya tanda persalinan(ilmu kebidanan,penyakit
kandungan, dan KB 2010)
Ketuban merupakan hal yang penting dalam kehamilan karena ketuban memiliki fungsi
seperti:
e. Mungkin untuk menambah suplai cairan janin, dengan cara ditelan atau diminum
yang kemudian dikeluarkan melalui kencing janin.
f. Meratakan tekanan intra uterin dan membersihkan jalan lahir bila ketuban pecah.
Oleh sebab itu perlu untuk mengetahui asuhan apa yang harus diberikan.
2.2 ETIOLOGI
Ketuban pecah dini disebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan membran atau
meningkatnya tekanan intrauterin. Berkurangnya kekuatan membran disebabkan oleh adanya
infeksi yang dapat berasal dari vagina dan serviks. Selain itu ketuban pecah dini merupakan
masalah kontroversi obstetri. Penyebab lainnya adalah sebagai berikut :
Inkompetensia serviks adalah istilah untuk menyebut kelainan pada otot-otot leher atau leher
rahim (serviks) yang terlalu lunak dan lemah, sehingga sedikit membuka ditengah-tengah
kehamilan karena tidak mampu menahan desakan janin yang semakin besar.
Tekanan intra uterin yang meninggi atau meningkat secara berlebihan dapat menyebabkan
terjadinya ketuban pecah dini. Misalnya :
b. Gemelli
Kehamilan kembar adalah suatu kehamilan dua janin atau lebih. Pada kehamilan
gemelli terjadi distensi uterus yang berlebihan, sehingga menimbulkan adanya
ketegangan rahim secara berlebihan. Hal ini terjadi karena jumlahnya berlebih, isi
rahim yang lebih besar dan kantung (selaput ketuban ) relative kecil sedangkan
dibagian bawah tidak ada yang menahan sehingga mengakibatkan selaput ketuban
tipis dan mudah pecah. (Saifudin. 2002)
c. Makrosomia
Makrosomia adalah berat badan neonatus >4000 gram kehamilan dengan makrosomia
menimbulkan distensi uterus yang meningkat atau over distensi dan menyebabkan
tekanan pada intra uterin bertambah sehingga menekan selaput ketuban, manyebabkan
selaput ketuban menjadi teregang,tipis, dan kekuatan membrane menjadi berkurang,
menimbulkan selaput ketuban mudah pecah. (Winkjosastro, 2006)
d. Hidramnion
Hidramnion atau polihidramnion adalah jumlah cairan amnion >2000mL. Uterus
dapat mengandung cairan dalam jumlah yang sangat banyak. Hidramnion kronis
adalah peningaktan jumlah cairan amnion terjadi secara berangsur-angsur.
Hidramnion akut, volume tersebut meningkat tiba-tiba dan uterus akan mengalami
distensi nyata dalam waktu beberapa hari saja.
5. Korioamnionitis
Adalah infeksi selaput ketuban. Biasanya disebabkan oleh penyebaran organisme
vagina ke atas. Dua factor predisposisi terpenting adalah pecahnyaselaput ketuban >
24 jam dan persalinan lama.
6. Penyakit Infeksi
Adalah penyakit yang disebabkan oleh sejumlah mikroorganisme yang meyebabkan
infeksi selaput ketuban. Infeksi yang terjadi menyebabkanterjadinya proses
biomekanik pada selaput ketuban dalam bentuk proteolitik sehingga memudahkan
ketuban pecah.
10. Serviks (leher rahim) yang pendek (<25mm) pada usia kehamilan 23 minggu
2. TerhadapIbu
Karena jalan telah terbuka, maka dapat terjadi infeksi intrapartal, apalagi bila terlalu
sering diperiksa dalam. Selain itu juga dapat dijumpai infeksi puerpuralis atau nifas,
peritonitis dan septikemia, serta dry-labor. Ibu akan merasa lelah karena terbaring di
tempat tidur, partus akan menjadi lama, maka suhu badan naik, nadi cepat dan
nampaklah gejala-gejala infeksi lainnya.
1. Infeksi
Risiko infeksi ibu dan anak meningkat pada Ketuban Pecah Dini. Pada ibu terjadi
Korioamnionitis. Pada bayi dapat terjadi septikemia, pneumonia, omfalitis. Umumnya
terjadi korioamnionitis sebelum janin terinfeksi. Pada ketuban Pecah Dini premature,
infeksi lebih sering dari pada aterm. Secara umum insiden infeksi pada KPD
meningkat sebanding dengan lamanya periode laten.
Ketuban Pecah Dini yang terjadi terlalu dini menyebabkan pertumbuhan janin terhambat,
kelainan disebabkan kompresi muka dan anggota badan janin, serta hipoplasi pulmonal.
2.6 PENANGANAN
1. Konservatif
Jika ada perdarahan pervaginam dengan nyeri perut, curigai adanya kemungkinan
solusioplasenta. Jika ada tanda-tanda infeksi (demam dan cairan vagina berbau),
berikanantibiotika sama halnya jika terjadi amnionitosis
Jika tidak ada infeksi dan kehamilan< 37 minggu:
Berikan antibiotika untuk mengurangi morbiditas ibu dan janin
Ampisilin 4x 500mg selama 7 hari ditambah eritromisin 250mg per oral 3x perhari selama 7
hari.
Jika usia kehamilan 32 - 37 mg, belum inpartu, tidak ada infeksi, beri dexametason, dosisnya
IM 5 mg setiap 6 jam sebanyak 4 x, observasi tanda-tanda infeksi dan kesejahteraan janin.
Jika usia kehamilan sudah 32 - 37 mg dan sudah inpartu, tidak ada infeksi maka berikan
tokolitik ,dexametason, dan induksi setelah 24 jam
2. Aktif
Kehamilan lebih dari 37 mg, induksi dengan oksitosin. Bila gagal Seksio Caesaria dapat
pula diberikan misoprostol 25 mikrogram 50 mikrogram intravaginal tiap 6 jam max 4 x.
Bila ada tanda-tanda infeksi berikan antibiotika dosis tinggi dan persalinan diakhiri.
Indikasi melakukan induksi pada ketuban pecah dini adalah sebagai berikut :
a. Pertimbangan waktu dan berat janin dalam rahim. Pertimbangan waktuapakah 6, 12,
atau 24 jam. Berat janin sebaiknya lebih dari 2000 gram.
b. Terdapat tanda infeksi intra uteri. Suhu meningkat lebih dari 38c, dengan pengukuran
per rektal. Terdapat tanda infeksi melalui hasil pemeriksaanlaboratorium dan
pemeriksaan kultur air ketuban
Penatalaksanaan lanjutan :
a. Kaji suhu dan denyut nadi setiap 2 jam. Kenaikan suhu sering kali didahului kondisi
ibu yang menggigil.
b. Lakukan pemantauan DJJ. Pemeriksaan DJJ setiap jam sebelum persalinan adalah
tindakan yang adekuat sepanjang DJJ dalam batas normal. Pemantauan DJJ ketat
dengan alat pemantau janin elektronik secara kontinu dilakukan selama induksi
oksitosin untuk melihat tanda gawat janin akibat kompresi tali pusat atau induksi.
Takikardia dapat mengindikasikan infeksiuteri.
e. Beri perhatian lebih seksama terhadap hidrasi agar dapat diperoleh gambaranjelas dari
setiap infeksi yang timbul. Seringkali terjadi peningkatan suhu tubuhakibat dehidrasi.
BAB IV
TINJAUAN KASUS
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PADA NY M DENGAN
KETUBAN PECAH DINI
NO .Med : 659210
Tgl Msk : 07-12-2013
Jam Pngkjian : 22.00 WIB
I. PENGKAJIAN/PENGUMPULAN DATA
A. Anamnesa (data sujectif)
1. Biodata/Identitas
Nama Istri : Ny M Nama Suami : Tn.I
Umur : 21 tahun Umur : 27 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Minang Suku : Minang
Pendidikan : SMK Pendidikan : SMK
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : swasta
Alamat : Talawi
No telp : 082387478072
2. Keluhan utama (pukul 19.15 wib)
Ibu mengeluh nyeri perut bagian bawah. Dari vagina keluar air.
3. Tanda-tanda persalinan
Ibu datang pukul 19.15 WIB, his jarang tiap jamdurasi 2 menit, air ketuban sudah tidak
ada.
4. Pengeluaran pervagina
Darah : ada
Air ketuban : ada
5. Riwayat kehamilan sekarang
a. HPHT : 07-03-2013
b. TP : 14-12-2013 , 39 minggu
c. Hamil muda
Keluhan : mual dan muntah
ANC : 7 kali, teratur
Penyuluhan yang pernah didapat: makan sedikit tetapi sering dan istirahat yang cukup
d. Hamil tua
Keluhan : ibu sering BAK
ANC : 3 kali, teratur
Terapi yang didapat : berikan ibu tablet Fe 1x 1 Tab/hari
e. Pergerakan anak pertama kali : 16 minggu
6. Riwayat kehamilan persalinan dan nifas yang lalu:
N Thn Tmpt Umur Jenis Peno Penyu Anak Nifas Keadaan anak
o partus partus hamil prslinn long lit sekarang
JK BB PB
1 h A M I L I N I
Advertisement
HPHT 07-03-2013
Data Objektif
pembukaan 2 cm
ketuban pecah.
Janin hidup,tunggal, intrauterine, presentasi kepala terdengar jelas DJJ 134 x/menit,
dan teraba 3 bagian besar janin.
III. MASALAH POTENSIAL :
Infeksi, gawat janin.
IV. KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA :
Kolaborasi dengan dokter spOg
V. RENCANA :
1. Informasikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga
2. Anjurkan ibu untuk tirah baring dengan posisi kaki lebih tinggi daripadakepala.
3. Berikan terapi obat ampisilin/amoxilin atas anjuran dokter
4. Beritahu Ibu akan dilakukan induksi
5. Lakukan induksi oksitosin 1 ampul atas anjuran dokter
6. Laporkan setiap perkembangan kepada dokter
7. Persiapan alat
8. Observasi DJJ,HIS, nadi setiap 30 menit, dan TD,suhu, periksa dalam 4 jam kemudian
VI. TINDAKAN PELAKSANAAN :
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga bahwakehamilan ibu
berumur 39 minggu, ketuban sudah tidak ada
2. Menganjurkan ibu untuk tirah baring dengan posisi kaki lebih tinggi dari kepala
3. Memberikan ibu terapi obat amoxilin atas anjuran dokter
4. Memberitahukan Ibu akan dilakukan induksi
5. Melakukan induksi oksitosin 1 ampul setiap 1 jam dinaikkan 4 tetes
6. Melaporkan setiap perkembangan kepada dokter
7. Mempersiapkan alat
8. Mengobservasi DJJ,HIS, nadi setiap 30 menit, dan TD,suhu, periksa dalam 4 jam kemudian
VII. EVALUASI
1. Ibu dan keluarga mengetahui hasil pemeriksaan
2. Ibu bersedia untuk tidur dengan kaki lebih tinggi dari kepala
3. Ibu bersedia untuk meminun obat sesuai anjuran dokter
4. Induksi sudah dilakukan
5. Dokter mengetahui setiap pekembangan ibu dan janin.
6. Alat sudah disiapkan.
7. Hasil observasi DJJ 140 x/menit, HIS 3 kali dalam 10 menit lamanya 45 menit, nadi 80
x/menit, TD 120/80 mmHg, suhu 36,5 C,
Pukul 22.00 pembukaan 4 cm, portio menipis, ketuban (-),preskep, UUK kiri depan,Hodge II
Pukul 23.00 pembukaan 8-9 cm, portio menipis, ketuban (-), preskep, UUK kiri depan, Hodge
III
KALA II (pukul 23.15 wib)
S :Ibu mengatakan mulas semakin sering dan ibu ingin meneran
O : keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
TTV : TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/m
Respirasi : 20x/m
Suhu : 36,5C
His : 5x/10menit lamaya 45 detik
Djj : 145x/menit puki, teratur
Pemeriksaan dalam :
dinding vagina : tidak ada kelainan
Portio : tidak teraba
Pembukaan : lengkap
Ketuban :-
Presentasi : kepala
Posisi : UUK kiri depan
Penurunan : H IV
A :Ibu G1P0A0 hamil 39 minggu inpartu kala II
Data Subjektif
VT pembukaan lengkap
Ketuban (-)
Hodge IV
P :
2. Hadirkan pendamping
4. Pakai APD
5. Melakukan penegangan tali pusat terkendali : Plasenta belum lahir (01.10 WIB)
7. Melakukan penegangan tali pusan terkendali sambil masase fundus uteri oleh dokter
kandungan.
9. Melakukan masase fundus uteri 15 kali selama 15 detik setelah plasenta lahir :
kontraksi uterus baik.
13. mengobservasi perdarahan, TFU, kontraksi uterus, dan kandung kemih selama 2 jam
setelah melahirkan.
2. Melakukan IMD
3. Membuat ibu merasa nyaman dengan membersihkan ibu dengan air DTT,
memakaikan ibu pembalut, dan mengganti pakaian ibu
7. Observasi kontrasi, TFU, TTV, kandung kemih, perdarahan setiap 15 menit pertama,
dan setiap 30 menit kedua
8. memberitahukan kepada ibu tanda tanda bahaya setelah persalinan seperti perdarah
yang berlebihan, sakit kepala yang berlebihan, kontraksi uterus lemah
Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan.
Komplikasi yang timbul akibat ketuban pecah dini bergantung pada usia kehamilan , dapat
terjadi infeksi maternal maupun neonatal, persalinan prematur, hipoksia karena kompresi tali
pusat, deformitas janin, retensio plasneta,meningkatnya insiden seksio sesarea, atau gagalnya
persalinan normal.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemeriksaan dalam dengan jari meningkatkan resiko infeksi dan tidak perlu dilakukan pada
wanita dengan pecah ketuban dini, karena ia akan diurus sesuai kebutuhan persalinan sampai
persalinan terjadi atau timbul tanda dangejala korioamninitis. Jika timbul tanda dan gejala
korioamnionitis,diindikasikan untuk segera berkonsultasi dengan dokter yang
menanganiwanita guna menginduksi persalinan dan kelahiran. Pilihan metode
persalinan(melalui vagina atau SC) bergantung pada usia gestasi, presentasi dan
beratkorioamnionitis.
B. Saran
Ketuban Pecah Dini dapat menimbulkan kecemasan pada wanita dan keluarganya. Bidan
harus membantu wanita mengeksplorasi rasa takut yang menyertai perkiraan kelahiran janin
premature serta risiko tambahan korioamnionitis. Rencana penatalaksanaan yang melibatkan
kemungkinan periode tirah baring dan hospitalisasi yang memanjang harus didiskusikan
dengan wanita dan keluarganya. Pemahaman dan kerja sama keluarga merupakan hal yang
penting untuk kelanjutan kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo,Sarwono. Ilmu Kebidanan.Jakarta.Bina Pustaka.2008
Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. 2003. Jakarta: YBP-SP.
Gede, Ida Bagus. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Manuaba DSOD. EGD
Share on : Facebook Twitter Google+ Lintasme
Related Posts :
Artikel Favorit
Jual Masker Kefir | Toner Kefir| Cream Kefir| Susu Kefir | kefir Whey | Lulur Kefir |
AG+(Ionic Silver Water
Cara Mengobati Sariawan Dengan Cepat Tepat dan Efektif Secara Alami
Info Menarik
Cara Mengobati Sariawan Dengan Cepat Tepat dan Efektif Secara Alami
Entri Populer
CONTOH MAKALAH BAHAYA ASAP ROKOK BAGI KESEHATAN
Labels
Artikel Kesehatan Materi Kesehatan Manfaat Tumbuhan tips kesehatan makalah kesehatan
Makalah Kesehatan Keperawatan Makalah Kesehatan Farmasi PSIKOLOGI Makalah
Kesehatan Kebidanan Sejarah Kesehatan Contoh Surat Kesehatan Contoh format kesehatan
Asuhan Kebidanan PROPOSAL Surat Permohonan Cara Menghilangkan Jerawat Cara
Menghilangkan Komedo Sosial-Budaya Contoh kesehatan Kebidanan Farmasi Masker Kefir
Copyright 2015 : Cara Menghilangkan Jerawat
Design Template by Maha Templates