Anda di halaman 1dari 3

Klasifikasi dan Definisi

Tuffahati Meydina W. P. , 1606879842

Judul : BAB III LOGIKA


Pengarang : Dr. Fristian Hadinata
Data Publikasi : Buku Ajar 1 MPKT A ,Bab III Logika, Dr. Fristian Hadinata

Klasifikasi merupakan suatu cara seseorang melakukan pembagian suatu


konsep ke dalam bagianbagian yang lebih kecil. Apa yang dimaksudkan dengan
klasifikasi bukanlah pembagian fisik, tetapi pembagian logis. Ada dua alasan yang
pembedaan ini. Pertama, dalam pembagian fisik, bagianbagian yang lebih kecil
tidak mempunyai hubungan sama sekali dengan keseluruhan suatu konsep
tertentu. Contonya, bila sebuah mobil yang dilepaslepas ke dalam bagian-
bagiannya,maka kita tidak bisa mengatakan Knalpot adalah mobil atau setir
adalah mobil. Berbeda dengan pembagian logis, bagianbagian yang lebih kecil
mempunyai hubuungan dengan keseluruhan suatu konsep tertentu. Oleh karena
itu, keseluruhan suatu konsep tertentu dapat berfungsi sebagai predikat untuk
bagianbagian yang lebih kecil tersebut. Contohnya, konsep binatang dapat
diklasifikasikan ke dalam bagianbagian yang lebih kecil atau subkelassubkelas
pembagian fisik terkadang tidak menunjukkan suatu kriteria tertentu yang jelas.
Sedang, pembagian logis terhadap suatu konsep ke dalam bagianbagian yang
lebih kecil atau subkelassubkelasnya selalu didasarkan pada satu kriteria tertentu.
Dengan demikian, klasifikasi sebagai pembagian logis dapat dimengerti sebagai
pembagian suatu konsep ke dalam bagian bagian yang lebih kecil atau subkelas
subkelasnya berdasarkan satu kriteria tertentu (Hayon, 2000).
Klasifikasi bersifat ; Harus lengkap,harus benar-benar memisahkan (tidak
tumpang tindih) ,harus memiliki kriteria yang sama ,bersifat teratur dan rapih,
sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Harus lengkap berarti ketika subkelas
subkelas itu disatukan, hasilnya tidak lebih atau tidak kurang dari lingkup
keseluruhan konsep yang dibagibagi. Misalnya, klasifikasi terhadap benda tidak
lengkap jika hanya dibagi menjadi subkelas benda padat dan subkelas benda
cair saja. Ketidaklengkapan dalam klasifikasi itu karena tidak disebutkan
subkelas benda gas.
Benar-benar memisahkan berarti antara sub kelas satu dengan sub kelas
lainnya tidak saling tumpang tindih (overlapping).Memiliki kriteria yang sama
pembagian logis dengan kriteria yang sama atau tertentu.Penggunaan kriteria
berbeda dapat membuat pengklasifikasian yang keliru dan menunjukkan
ketidakkonsistenan. Bersifat teratur dan rapih artinya pembagian dalam
subkelasnya dilakukan secara berurutan dan tidak ada sub kelas yang terlangkahi.
Ada dua hal yang harus diperhatikan terkait dengan prinsip
pengklasifikasian Pertama prinsipprinsip pengklasifikasian secara murni dalam
praktek sangat sukar dikarenakan adanya sejumlah konsep yang sulit ditentukan
batasbatasnya secara tegas, contohnya misalnya orang dapat diklasifikasikan
menjadi orang modern dan orang tradisional. Dari contoh itu dapat dilihat
bahwa tidak ada batas yang jelas yang digunakan untuk pengklasfikasian tersebut
dan pengklasifikasian tersebut lebih mencerminkan penilaian yang subjektif.
Lalu yang kedua ada bentuk pengklasifikasian ke dalam dua subkelas
semata. Bentuk pengklasifikasi ini dikenal sebagai klasifikasi dikotomis. secara
etimologis dari bahasa Latin dichtomia yang berarti pembagian secara duadua
atau berpasangan. Hal ini dilakukan dengan dua alasan yang berbeda; yaitu
dikarenakan terbatasnya pengetahuan kita akan subkelassubkelas dari kelas induk
atau dikarenakan tujuantujuan tertentu dari pengklasifikasian.
Definisi dapat diartikan sebagai penentuan batas konseptual bagi suatu
istilah. Oleh karena itu, definisi mempunyai dua tujuan,yaitu; memberikan
rumusan yang lengkap terkait dengan istilah yang didefinisikan dan mampu
memperlihatkan perbedaan antara satu istilah dengan istilah yang lainnya.
Definisi mengandung dua unsur yaitu hal yang didefinisikan disebut definiendum
dan hal yang mendefinisikan atau menjelaskan arti dari difiniendum tersebut yang
disebut definiens.
Terdapat empat prinsip-prinsip definisi yang harus diperhatikan dalam
pembuatan definisi. Yang pertama adalah Definiens harus bisa dibolakbalikkan
definiendum.contoh nya Kursi adalah tempat duduk yang terbuat dari kayu.
Definisi ini tidak tepat dikarenkaan tempat duduk yang terbuat dari kayu lebih
sempit cakupan konseptulnya daripada kursi (kursi bisa saja tidak terbuat dari
kayu, tetapi besi misalnya). Lalu ada Definiendum tidak boleh masuk ke dalam
definiens yang artinya bahwa kata atau kelompok kata yang mendefinisikan tidak
boleh menggunakan kata yang didefinisikan. Jika terjadi, hal itu hanya akan
membentuk definisi yang sirkular atau tautologis disebut dengan circulus in
defienindo.
Lalu yang ketiga adalah Definiens harus dirumuskan secara jelas, yang
berarti bahwa definiens tidak boleh dinyatakan dalam bahasa yang kabur atau
kiasan. Dan yang terakhir adalah Definiens tidak boleh dirumuskan dalam bentuk
negatif, sejauh masih dapat dirumuskan dalam bentuk afirmatif, contohnya adalah
wortel adalah bukan bayam, bukan buncis, bukan tomat, dan seterusnya.

Anda mungkin juga menyukai