Gaya Bahasa
Gaya Bahasa
retorika dengan istilah style. Gaya bahasa atau style menjadi masalah atau bagian dari
diksi atau pilihan kata yang mempersoalkan cocok tidaknya pemakaian kata, frase atau
klausa tertentu untuk menghadapi situasi tertentu. Sedangkan menurut Tarigan (1985:
5). Secara singkat dapat dikatakan bahwa gaya bahasa adalah cara mengungkapkan
pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis
(pemakaian bahasa).
Bila dilihat secara umum, dapat dikatakan bahwa gaya bahasa adalah cara
mengungkapkan diri sendiri, entah melalui bahasa, tingkah laku, berpakaian dan
sebagainya. Gaya bahasa dapat digunakan untuk menilai pribadi, watak, dan
Pada dasarnya definisi tentang gaya bahasa tersebut di atas memiliki kesamaan.
Gaya bahasa juga dipahami sebagai pemanfaatan atas kekayaan bahasa oleh seseorang
dalam bertutur atau menulis. Adapun macam-macam gaya bahasa menurut Tarigan
Perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya bertalian dan yang
Metafora adalah perbandingan yang implisit di antara dua hal yang berbeda.
Contoh : Tak ada gunanya berdebat dengan orang yang berkepala batu.
Personifikasi adalah gaya bahasa yang melekatkan sifat insani kepada barang yang tak
Depersonifikasi adalah gaya bahasa yang melekatkan sifat benda pada manusia atau
insani.
yang diperluas.
Contoh : Si jago merah telah pergi, tinggal asap menyapu runtuhan di pasar minggu.
Antitesis adalah gaya bahasa yang megadakan perbandingan antara dua antonim.
Contoh : Gadis yang secantik si Ida diperistri oleh si Dedi yang jelek itu.
Pleonasme adalah pemakaian kata yang berlebihan dan bila kata yang berlebihan itu
Contoh : Ayah telah menyaksikan kecelakaan tersebut dengan mata kepalanya sendiri.
Perifrasis agak mirip dengan pleonasme, dan kata yang berlebihan itu dapat diganti
Contoh : Ayahanda telah tidur dengan tenang dan beristirahat dengan damai buat
Antisipasi adalah gaya bahasa yang berwujud mempergunakan lebih dahulu satu atau
Contoh : Kami sangat gembira, minggu depan kami memperoleh hadiah dari Bapak
Bupati.
Koreksio adalah gaya bahasa yang berupa penegasan sesuatu tetapi kemudian
Hiperbola adalah gaya bahasa yang merupakan ungkapan yang melebih-lebihkan apa
Ironi adalah gaya bahasa yang menyatakan makna yang bertentangan dengan maksud
berolok-olok.
Contoh : Aduh, bersihnya kamar ini, puntung rokok dan sobekan kertas bertebaran di
lantai.
Contoh : Di satu pihak film memang merupakan sarana penting bagi pendidikan, tetapi
dipihak lain dapat merusak moral para penonton, tergantung dari nilai dan bobot film
yang bersangkutan.
Paronomasia adalah gaya bahasa yang berisi pengajaran kata-kata yang berbunyi sama
Contoh : Mari kita kubik beramai-ramai kacang tanah yang setengah kubik banyaknya
ini.
Paralipsisi adalah gaya bahasa yang merupakan satu formula yang dipergunakan
sebagai saran untuk menerangkan bahwa seseorang tidak mengatakan apa yang
Contoh : Semoga Tuhan Yang Mahakuasa menolak doa kita ini, (maaf) bukan, maksud
saya mengabulkannya.
Inuendo adalah gaya bahasa yang berupa sindiran dengan mengecilkan kenyataan
yang sebenarnya.
Contoh : Abangku sedikit gemuk karena terlalu kebanyakan makan daging berlemak.
Antifrasis adalah gaya bahasa yang berupa penggunaan sebuah kata dengan makna
kebalikannya.
Klimaks adalah gaya bahasa yang mengandung urutan-urutan pikiran yang makin
Contoh : Dari kecil sampai dewasa, bahkan sampai setua ini saya belum pernah naik
peawat terbang.
Antiklimaks adalah gaya bahasa yang berisi gagasan-gagasan yang berturut-turut kian
berkurang kepentingannya.
Contoh : Mereka akan mengakui betapa besarnya jasa orang tua mereka, apabila
mereka mengenangkan penderitaan, kegigihan orang tua itu mengasuh dan mendidik
mereka.
Apostrof adalah gaya bahasa yang berupa pengalihan amanat dari yang hadir kepada
Contoh : Wahai roh-roh nenek moyang kami yang berada di negeri atas, tengah, dan
menyangkalnya.
Contoh : Kami tidak tega mendengar cibiran tetangga bahwa kamulah yang mencuri
Contoh : Nenek tidur di atas sebuah kasur yang nyenyak. (yang tidur nyenyak adalah
Sinisme adalah gaya bahasa yang berupa sindiran yang berbentuk kesangsian yang
Contoh : Memang Pak Dukunlah orangnya, yang dapat menghidupkan orang yang
Sarkasme adalah gaya bahasa yang mengandung olok-olok atau sindiran pedas dan
menyakitkan hati.
Metonimia adalah gaya bahasa yang memakai nama cirri atau nama hal yang
Sinekdoke adalah gaya bahasa yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti
Alusi adalah gaya bahasa yang menunjuk secara tidak langsung ke suatu peristiwa atau
itu.
Contoh : Kita harus memperjuangkan dengan sekuat daya agar anak-anak Indonesia
tidak sempat di Arie Hanggara kan lagi. (maksudnya suatu peristiwa yang sangat
Eponim adalah gaya bahasa yang mengandung nama seseorang yang begitu sering
dihubungkan dengan sifat tertentu sehingga nama itu dipakai untuk menanyakan sifat.
Contoh : Kita tidak menyangka sedikit pun bahwa Dewi Fortuna berada di pihak tim
Epitet adalah gaya bahasa yang mengandung acuan yang menyatakan suatu sifat atau
Contoh : Putri malam menyambut kedatangan para remaja yang sedang dimabuk
asmara.
Antonomasia adalah gaya bahasa yang menggunakan gelar resmi atau jabatan sebagai
Contoh : Rakyat mengharapkan agar Yang Mulia dapat menghadiri upacara itu.
Erotesis adalah gaya bahasa yang berupa pertanyaan yang dipergunakan dalam tulisan
atau pidato yang bertujuan untuk mencapai efek yang lebih mendalam dan penekanan
pemakaian kata-kata atau frase-frase yang menduduki fungsi yang sama dalam bentuk
Contoh : Bukan saja para guru yang bertanggung jawab atas pendidikan para siswa,
tetapi juga harus ditunjang oleh parah orang tua dengan cara mengawasi pelajaran
anak-anak di rumah.
Gradasi adalah gaya bahasa yang mengandung suatu rangkaian atau urutan (paling
sedikit tiga) kata atau istilah yang secara sintaksis bersamaan yang mempunyai satu
atau beberapa ciri semantik secara umum dan yang diantaranya paling sedikit satu ciri
Contoh : Aku mempersembahkan cintaku padamu, cinta yang bersih dan suci; suci
murni tanpa noda; noda yang selalu kujauhi dalam hidup ini; hidup yang
berpedomankan perintah Tuhan; Tuhan pencipta alam semesta yang kupuja selama
hidupku.
Asindeton adalah gaya bahasa yang berupa acuan di mana beberapa kata, frase, atau
berupa acuan di mana beberapa kata, frase, atau klausa yang berurutan dihubungkan
Contoh : Saya membeli buku dan majalah dan Koran dari toko itu.
Asonansi adalah semacam gaya bahasa repetisi yang berwujud perulangan bunyi vocal
yang sama.
Contoh :
Lain Bangkahulu
Lain Semarang
Lain dahulu
Lain sekarang
Antanaklasis adalah sejenis gaya bahasa repetisi yang berwujud perulangan kata yang
Contoh : Saya selalu membawa buah tangan buat buah hati saya, kalau saya pulang
c. Gaya Bahasa Kiasmus adalah gaya bahasa yang berisikan perulangan dan sekaligus
Contoh : Yang kaya merasa dirinya miskin, sedangkan yang miskin justru merasa
dirinya kaya.
Epizeukis adalah semacam gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan langsung atas
Tautotes adalah gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan atas sebuah kata dalam
sebuah konstruksi.
Contoh : Dia memuji kau, kau memuji dia, dia dan kau saling memuji, kau dan dia
saling menghargai.
Anaphora adalah gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan kata pertama pada
Contoh : Dengan giat belajar kamu bisa memasuki perguruan tinggi. Dengan giat
belajar segala ujianmu dapat kamu selesaikan. Dengan giat belajar kamu dapat menjadi
Epistrofa adalah semacam gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan kata atau frase
Contoh :
Simploke adalah sejenis gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan pada awal dan
Contoh :
kamu bilang hidup ini brengsek. Aku bilang biarin
kamu bilang hidup ini nggak punya arti. Aku bilang biarin
Epanalepsis adalah semacam gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan kata