Anda di halaman 1dari 3

Asia Afrika | Senin, 11 November 2013 15:38:17

Topan Haiyan Jadi Salah Satu Bencana Alam Paling Mematikan

Foto:

TACLOBAN Jumlah korban jiwa akibat bencana alam topan dahsyat Haiyan yang
menerpa Filipina tengah diperkirakan terus meningkat. Pada Minggu (10/11),
Pemerintah Filipina bahkan mengeluarkan pernyataan yang amat mengkhawatirkan,
yakni jumlah korban jiwa bisa mencapai 10 ribu orang. Jika laporan jatuhnya korban
jiwa ini benar, topan Haiyan bakal tercatat sebagai bencana alam yang merenggut
korban jiwa paling buruk.

Saat ini, ratusan anggota penyelamat dan militer telah diturunkan ke lokasi bencana.
Berdasarkan laporan tim SAR, lokasi yang terkena embusan topan paling parah ialah di
Ibu Kota Provinsi Leyte, Tacloban.

"Tacloban benar-benar hancur. Beberapa warga kota tersebut dalam kondisi kehilangan
akal karena kehilangan keluarganya dan kelaparan," kata seorang guru bernama Andrew
Pomeda, 36 tahun, yang selamat dari bencana alam dahsyat tersebut.

Menurut info dari pejabat kepala polisi Tacloban, Elmer Soria, diperkirakan jumlah
korban jiwa di Provinsi Leyte saja sudah mencapai angka 10 ribu. "Pada pertemuan
darurat di kantor gubernur, dikeluarkan estimasi korban hingga angka tersebut," kata
Soria.

Jumlah laporan angka korban jiwa yang cukup tinggi juga didapat dari Kota Basey yang
ada di Pulau Samar. "Sebanyak 300 orang tewas dan 2.000 lainnya hilang," lapor
seorang pejabat setempat.

Seorang saksi selamat menuturkan, selain embusan angin dahsyat, topan Haiyan
membuat gelombang ombak laut kian menggelora. "Tinggi gelombang ombak hingga 5
meter. Bencana telah merobohkan pohon dan bangunan," ujar seorang saksi.

Dahsyatnya kerusakan akibat topan kategori 5 ini membuat Pemerintah Filipina


memberlakukan keadaan darurat. Hal itu dilakukan untuk menghindarkan kekacauan di
daerah bencana. "Kami akan menurunkan 300 anggota keamanan untuk menjaga
keamanan dan ketertiban," kata Presiden Pilipina, Benigno Aquino. "Pasukan keamanan
ini diturunkan untuk menghindarkan upaya penjarahan," tambah Aquino.

Simpati Internasional

Banyaknya estimasi jumlah korban jiwa serta kerusakan akibat topan Haiyan telah
menggugah perhatian internasional. "Sedih sekali ketika mendengar jumlah angka
korban tewas itu kemungkinan besar akan meningkat," kata Valerie Amos, koordinator
bidang kemanusiaan PBB, Minggu (10/11).

Pemerintah Filipina, sambung Amos, memperkirakan ada sekitar 4,3 juta orang yang
terimbas bencana alam setelah topan Haiyan menyapu 36 provinsi di Filipina. Ribuan
rumah hancur, dan jalan-jalan banyak yang rusak. Korban selamat kini sangat
membutuhkan pasokan makanan, air bersih, tempat tinggal yang aman, dan sumber
listrik.

"Semakin dalam kami menjangkau wilayah yang tersapu bencana, semakin banyak
kami mendapat gambaran kehancuran dan dampak yang harus dihadapi oleh keluarga
korban atas musibah ini," kata Amos.

Sejumlah tim penanggulangan bencana alam PBB (UN Disaster and Assessment
Coordination) tiba di Manila pada Sabtu kemarin (10/11) di Manila dan langsung
menuju lokasi bencana di Tacloban. "PBB tetap bersiaga untuk memobilisasi dukungan
dari dunia internasional bagi seluruh rakyat Filiphina," kata Amos.

Bencana alam yang mengakibatkan banyak korban jiwa serta kerusakan membuat
Sekjen PBB, Ban Ki-moon, ikut berduka. Melalui juru bicaranya, Martin Nesirky, dia
mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas bencana angin topan Haiyan,
yang dia sebut sebagai salah satu bencana paling mematikan di dunia.

Menjawab imbauan PBB itu, pada Sabtu (10/11), Pentagon mengumumkan pihaknya
siap mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada Manila. Bantuan yang dikirimkan
Amerika Serikat (AS) tersebut berupa pengiriman anggota Angkatan Laut (AL) serta
bantuan udara.

Dalam keterangan tertulisnya, Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel, mungkin akan
mengirimkan sejumlah helikopter, pesawat terbang, sejumlah alat penyelamatan yang
canggih, dan tim maritim yang akan membantu mencari korban di wilayah laut.
Pengiriman bantuan itu diserahkan AS setelah Manila memohon bantuan kepada
sekutunya itu.
Tak hanya pihak AS yang bakal turut membantu. Beberapa negara sahabat seperti
Indonesia pun akan segera membantu Filipina mengatasi bencana alam ini. "BNPB
telah diinstruksikan (oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono) untuk melakukan
langkah-langkah yang bisa kita lakukan dalam kapasitas kita sebagai negara sahabat,
tetangga, dan dalam komunitas ASEAN," kata Juru Bicara Presiden, Julian A Pasha, di
Jakarta, Minggu (10/11).

Hal itu kemudian ditegaskan Presiden Yudhoyono melalui akun jejaring sosial Twitter-
nya, @SBYudhoyono. Dia menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia tengah
berkoordinasi dengan Filipina mengenai bentuk bantuan kepada negara itu.
"Sebagaimana negara lain membantu Indonesia ketika mengalami bencana, bantuan kita
akan berupa obat-obatan, air bersih, makanan, dan lain-lain," tulis Presiden di akunnya.
uci/AFP/Rtr/Ant/I-1

http://www.koran-jakarta.com/?98-topan-haiyan-jadi-salah-satu-bencana-
alam-paling-mematikan

9.22 kamis 24 april 2014

Anda mungkin juga menyukai