Anda di halaman 1dari 4

DAMPAK MEROKOK DI RUMAH SAKIT

A. Masalah merokok di Rumah Sakit Umum Majene


Dalam tugas saya ini akan membahas masalah rokok yang terjadi di rumah sakit karena dimana
yang saya lihat selama ini masih banyak orang merokok dilingkungan rumah sakit baik sembunyi-
sembunyi ataupun terang-terangan.
1. Pengertian rumah sakit
Sesuai dengan keputusan menteri kesehatan Republik Indonesia no.
1204/menkes/sk/x/2004 tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit, dinyatakan
bahwa :
rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit maupun
orang sehat, atau dapat menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya
pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan.
Sedangkan pengertian rumah sakit menurut peraturan menteri kesehatan republik
indonesia no. 340/menkes/per/iii/2010 adalah rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
Dari pengertian diatas, rumah sakit melakukan beberapa jenis pelayanan diantaranya
pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, pelayanan perawatan, pelayanan rehabilitasi,
pencegahan dan peningkatan kesehatan, sebagai tempat pendidikan dan atau pelatihan medik
dan para medik, sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmu dan teknologi bidang
kesehatan serta untuk menghindari risiko dan gangguan kesehatan sebagaimana yang
dimaksud, sehingga perlu adanya penyelenggaan kesehatan lingkungan rumah sakit sesuai
dengan persyaratan kesehatan.
2. Fungsi rumah sakit
Berdasarkan undang-undang ri. no. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, menjelaskan
bahwa rumah sakit mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar
pelayanan rumah sakit.
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang
paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan
kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan.
d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan
dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu
pengetahuan bidang kesehatan.
Dilihat dari penjelasan diatas ternyata banyak sekali funsi yang harus ditanggung oleh
rumah sakit. salah satu fungsinya adalah penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan
pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit, bagaimana fungsi ini bisa
dilakukan atau dijalankan kalau masih terjadi pencemaran lingkungan seperti merokok.
3. Pengertian merokok
Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian dihisap asapnya baik
menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. sudah tak asing lagi bagi masyarakat.
merokok sudah menjadi kebiasaan yang sangat umum dan meluas di masyarakat tetapi
kebiasaan merokok sulit dihilangkan dan jarang diakui orang sebagai suatu kebiasaan buruk
4. Dampak merokok
Telah kita ketahui bersama bahwa merokok mempunyai dampak yang buruk bagi
kesehatan bagi perokok itu sendiri maupun orang-orang yang berada disekitarnya. di iklan
rokok sendiri telah diperingatkan mulai dari peringatan: merokok sebabkan kanker mulut,
merokok sebabkan kanker tenggorokan, merokok dekat anak berbahaya bagi mereka, merokok
sebabkan kanker paru-paru dan bronkitis kronis dan dilarang menjual/memberi pada anak
berusia di bawah 18 tahun dan perempuan hamil tapi masih banyak yang merokok dan tidak
memperdulikan bahaya tersebut.
Laporan dari CDC ( Center for Disease Control , 2013 ) menyatakan bahwa sekitar 90
% dari semua kematian akibat penyakit paru-paru obstruktif kronis disebabkan oleh merokok .
Masalah penyakit rokok disebabkan mewujudkan interaksi yang kompleks dimana psikologis,
faktor sosial , budaya , ekonomi , dan politik mempengaruhi perilaku individu untuk
menyebabkan lebih dari 400.000 kematian setiap tahun ( Mackay dan Eriksen , 2002) .
Kompleksitas ini yang telah lama menjadi tantangan terberat dari upaya pengendalian rokok ,
termasuk di Indonesia
Perokok pasif merupakan seorang penghirup asap rokok dari orang yang sedang
merokok. Akibatnya lebih berbahaya dibandingkan perokok aktif. Bahkan bahaya yang harus
ditanggung perokok pasif tiga kali lipat dari bahaya perokok aktif.
Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena racun yang
terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak terfilter. Sedangkan racun rokok dalam tubuh
perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang dihisap. "Namun konsentrasi racun perokok
aktif bisa meningkat jika perokok aktif kembali menghirup asap rokok yang ia hembuskan."
Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung rokok yang
sedang tak dihisap. Sebab asap yang dihasilkan berasal dari pembakaran tembakau yang tidak
sempurna.
Perokok pasif lebih berbahaya dibandingkan perokok aktif. Bahkan bahaya perokok
pasif tiga kali lipat dari bahaya perokok aktif. Dokter Budhi Antariksa, Spesialis Paru dari
Rumah Sakit Royal Taruma mengatakan, sebanyak 25 persen zat berbahaya yang terkandung
dalam rokok masuk ke tubuh perokok, sedangkan 75 persennya beredar di udara bebas yang
berisiko masuk ke tubuh orang di sekitarnya.
Hal diatas yang menjadikan saya tertarik membahas maslah ini karena kebiasaan buruk
tersebut di bawah masuk di lingkungan rumah sakit dimana di awal tadi telah dijelaskan bahwa
rumah sakit merupakan tempat keramaian dan tempat orang sakit maupun sehat berkumpul
sehingga dampak akan lebih besar lagi. telah diketahui dirumah sakit sering terjadi yang
namanya infeksi nosokomial yang salah satu penyebabnya karena lingkungan yang tidak sehat.
B. Mengapa masalah bisa terjadi ?
Sebelum menjawab pertanyaan diatas penulis terlebih dahulu akan menguraikan alasan seseorang
merokok.
1. Menghilangkan stres
2. Rasa lega dan santai
3. Untuk jeda setelah melakukan sesuatu
4. Pergaulan
5. Rasa percaya diri
6. Ingin diakui
7. Penasaran
8. Motto klasik
Adanya motto klasik yang dianut setiap perokok. Motto perokok yang mempengaruhi
seseorang yang tidak merokok menjadi perokok. Motto yang menjadi panutan setiap perokok
adalah ; " Merokok mati, gk merokok juga mati "
Diatas merupakan uraian secara umum mengapa seseorang merokok yang akan menjadi rujukan
dalam menjawab pertanyaan mengapa masalah ini terjadi di rumah sakit umu majane.?
Di bawah ini adalah jawaban menurut penulis mengapa masalah ini bisa terjadi
1. Penghilang stres
Bagi para perokok salah satu alasan yang membuat mereka merokok adalah rokok dapat
menghilangkan stres, atau setidaknya mengurangi stres yang mereka alami karena suatu
masalah yang sedang mereka hadapi. Mungkin memikirkan keluarganya yang sedang sakit atau
memikirkan masalah biaya sehingga mereka menggunakan rokok sebagai cara untuk
mengurangi stresnya
2. Rasa lega dan santai
Rasa lega dan santai yang dirasakan saat menikmati rokok menjadi alasan seseorang menjadi
kecanduan rokok. Menurut penulis mungkin karena sibuk mengurus keperluan keluarganya
seharian sehingga butuh waktu untuk mengurangi lelahnya dan bersantai dengan menghisap
rokok di rumah sakit.
3. Pengisi waktu luang
Hal ini dilakukan saat jeda untuk beberapa aktivitas tertentu, misalanya merokok setelah makan,
atau merokok sambil menikmati kopi / teh disaat sedang bersantai atau pun membaca koran di
pagi hari.
4. Pergaulan
Beberapa orang beralasan merokok membuat mereka diterima dipergaulan khususnya para
remaja. Dan biasanya didalam komunitas tersebut juga berisi orang orang yang merokok. Diatas
juga dijelaskan bahwa rumah sakit tempat berkumpulnya berbagai daerah sehingga mungkin
dengan rokok akan mencairkan suasna sehingga mereka yang tidak kenal bisa kenal dan
bebincang-bincang.

C. Dimana masalah terjadi ?


Rumah sakit umum majene merupakan salah satu rumah sakit rujukan yang ada di propinsi
sulawesi barat, sehingga menjadikan rumah sakit menjadi tempat berkumpulnya berbagai jenis
budaya ataupun kebiasaan, latar belakang pendidikan. Maka menjadi hal yang biasa bila kita
melihat banyaknya orang yang merokk di lingkungan rumh sakit karena dari latar pendidikan tadi
ataupun kebiasaan kebiasaanya di masyarakat, mungkin juga karena rumah sakit tidak
menyediakan tempat merokok khusus sehingga mereka merokok di lingkungan rumah sakit.
Walaupun di rumah sakit telah di tempel banyak sekali larangan merokok dan petugas
keamanan melarang tapi mengubah kebiasaan merokok tidak mudah sehingga perlu penangan
ekstra karena dampak dari merokok sangat jelas dan sudah menjadi rahasia umum.
D. Kapan masalah terjadi ?
Kebiasaan merokok tidak mengenal waktu baik siang, sore, dan malam kita bisa melihat
seseorang merokok begitupula yang terjadi di rumah sakit. Tapi biasanya waktu yang paling
banyak orang merokok adalah siang hari mungkin karena petugas keamanan kurang pada saat itu
dan juga volume pengunjung meningkat pada siang hari
E. Siapa yang bertanggung jawab ?
Dari dampak yang ditimbulkan merokok baik bagi perokok, lingkungan rumah sakit dan juga
mempengaruhi kualitas pelayan rumah sakit. Seharusnya ini menjadi perhatian khusus bagi rumah
sakit agar masalah ini tidak berlanjut. Dan juga bagaimana caranya agar masyarakat perokok ini
bisa mengerti dan sadar bahwa apa yang mereka lakukan bisa berdmpak buruk bagi orang lain dan
juga keluarganya. Masalah ini sebenarnya merupkan tanggung jawab bersama baik dari pihak
rumah sakit maupun pengunjung agar rumah sakit menjadi tempat terapi ataupun pengobatan yang
aman adari pencemaran lingkungan.
F. Bagaimana solusinya ?
Menurut saya sebagai petugas kesehatan yang berada di rumah sakit umum majene yang sudah
melihat kejadian ini sudah lama dan juga ikut melarang para perokok unutk tidak merokok di
lingkungan rumah sakit, saya rasa cara ini kurang efektif karena pada saat itu mereka mematikan
rokoknya tapi begitu petugas pergi mereka merok kembali. Jadi perlu penangan yang lebih serius
mungkin dari segi kebijakan oleh pemerintah ataupun penerapan sangsi bagi perokok dilingkungan
rumah sakit.
Perlunya juga membangun tempat khusus untuk merokok di lingkungan rumah sakit agar
pencemaran ini bisa terkontrol, kemudian membuat perda tentang larangan merokok di lingkungan
pelayanan kesehatan sehingga masalah ini bisa di kontrol, ditambah dengan upaya peningkatkan
kesadarn masyarakat terhadap dampak merokok di lingkungan pelayanan kesehatan khusunya
rumah sakit.
Saya rasa dengan kerja sama semua elemen perlahan masalah ini bisa teratasi dan ini akan
berdampak kepada citra rumah sakit yang akan lebi baik. Maka akan tercipta rumah sakit yang
aman dari pencemaran lingkungan dan nyaman dalam pemberian pelayanan kesehatan sehingga
pasien sakit bisa cepat sembuh dan yang sehat tambah sehat.

Anda mungkin juga menyukai