Anda di halaman 1dari 3

PENGELOLAAN LIMBAH RUMAH SAKIT UMUM MAJENE

A. Latar belakang
Rumah sakit adalah tempat pelayanan kesehatan yang dirancang, dioperasikan dan dipelihara
dengan sangat memperhatikan aspek kebersihan bangunan dan halaman, baik fisik, sampah, limbah
cair, air bersih dan serangga/ binatang penganggu. Namun menciptakan kebersihan di rumah sakit
merupakan upaya yang cukup sulit dan bersifat kompleks berhubungan dengan berbagai aspek
antara lain budaya/ kebiasaan, perilaku masyarakat, kondisi lingkungan,sosial dan teknologi
Dalam upaya menigkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya di kota-kota besar
semakin meningkat pendirian rumah sakit (RS). Sebagai akibat kualitas efluen limbah rumah sakit
tidak memenuhi syarat. Limbah rumah sakit dapat mencemari lingkungan penduduk di sekitar
rumah sakit dan dapat menimbulkan masalah kesehatan. Hal ini dikarenakan dalam limbah rumah
sakit dapat mengandung berbagai jasad renik penyebab penyakit pada manusia termasuk demam
typoid, kholera, disentri dan hepatitis sehingga limbah harus diolah sebelum dibuang ke
lingkungan.
Pengolahan limbah medis bukanlah hal mudah dilakukan. Di Indonesia sendiri, pengolahan
limbah medis masih belum tertangani dengan serius, baik di kota kecil maupun kota besar di
Indonesia. Kurangnya sosialisasi pemerintah dan badan yang terkait mengenai efek yang
ditimbulkan dari pembuangan limbah medis secara sembarangan dan ketertarikan investor dalam
mengolah limbah rumah sakit menjadi masalah utama.
Dari keseluruhan limbah rumah sakit, sekitar 10 sampai 15 persen diantaranya merupakan limbah
infeksius yang mengandung logam berat, antara lain mercuri (Hg). Sebanyak 40 persen lainnya
adalah limbah organik yang berasal dari makanan dan sisa makanan, baik dari pasien dan keluarga
pasien maupun dapur gizi
B. Pembahasan dan analisa data
1. Teori tentang limbah
a. Pengertian limbah
Limbah medis adalah hasil buangan dari suatu aktivitas medis. Limbah medis harus sesegera
mungkin diolah setelah dihasilkan dan penyimpanan menjadi pilihan terakhir jika limbah
tidak dapat langsung diolah. Faktor penting dalam penyimpanan limbah medis adalah
melengkapi tempat penyimpanan dengan penutup, menjaga areal penyimpanan limbah medis
tidak tercampur dengan limbah non-medis, membatasi akses lokasi, dan pemilihan tempat
yang tepat.
Menurut Depkes RI. Limbah medis adalah berbagai jenis buangan yg dihasilkan rumah sakit
& unit-unit pelayanan kesehatan yg mana dpt membahayakan & menimbulkan gangguan
kesehatan bagi pengunjung, masyarakat terutama petugas yang menanganinya.
Limbah medis ada pada umumnya 10-15% limbah yg dihasilkan oleh sarana pelayanan
kesehatan.
b. Sumber limbah medis :
1) Unit pelayanan kesehatan dasar
2) Unit pelayanan kesehatan rujukan
3) Unit pelayanan kesehatan penunjang ( laboratorium)
4) Unit pelayanan non kesehatan ( farmasi )
c. Klasifikasi limbah medis utama :
1) Limbah umum.
2) Limbah benda tajam.
3) Limbah patologis
4) Limbah farmas
5) Limbah genotoksik
6) Limbah kimia
7) Limbah alat yang mengandung logam berat
8) Limbah radioaktif
9) Wadah bertekanan tinggi
10) Limbah berpotensi menularkan penyakit (infectious)
d. Dampak limbah
Pengaruh limbah rumah sakit terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan dapat
menimbulkan berbagai masalah seperti:
1) Gangguan kenyamanan dan estetika, berupa warna yang berasal dari sedimen, larutan,
bau phenol, eutrofikasi dan rasa dari bahan kimia organic, yang menyebabkan estetika
lingkungan menjadi kurang sedap dipandang.
2) Kerusakan harta benda, dapat disebabkan oleh garam-garam yang terlarut (korosif dan
karat) air yang berlumpur dan sebagainya yang dapat menurunkan kualitas bangunan
disekitar rumah sakit.
3) Gangguan/ kerusakan tanaman dan binatang, dapat disebabkan oleh virus, senyawa nitrat,
bahan kimia, pestisida, logam nutrient tertentu dan fosfor.
4) Gangguan terhadap kesehatan manusia, dapat disebabkan oleh berbagai jenis bakteri,
virus, senyawa-senyawa kimia, pestisida, serta logam berat seperti Hg, Pb dan Cd yang
bersal dari bagian kedokteran gigi.
5) Gangguan genetic dan reproduksi.
6) Pengelolaan sampah rumah sakit yang kurang baik akan menjadi tempat yang baik bagi
vector penyakit seperti lalat dan tikus.
7) Kecelakaan kerja pada pekerja atau masyarakat akibat tercecernya jarum suntik atau
benda tajam lainnya.
8) Insiden penyakit demam berdarah dengue meningkat karena vector penyakit hidup dan
berkembangbiak dalam sampah kaleng bekas atau genangan air.
9) Proses pembusukan sampah oleh mikroorganisme akan menghasilkan gas-gas tertentu
yang menimbulkan bau busuk.
10) Adanya partikel debu yang berterbangan akan mengganggu pernafasan, menimbulkan
pencemaran udara yang akan menyebabkan kuman penyakit mengkontaminasi peralatan
medis dan makanan rumah sakit.
11) Apabila terjadi pembakaran sampah rumah sakit yang tidak saniter asapnya akan
mengganggu pernafasan, penglihatan dan penurunan kualitas udara.
2. Analisa Masalah Pengolahan Limbah Rumah Sakit Majene
a. Masalah pengelolaan limbah Rumah Sakit Majene
Masalah pengelolaan yang terjadi di rumah sakit menjadi masalah yang penulis angkat
dalam tugas penulis. Karena dimana yang saya lihat selama ini pengelolaan limbah rumah
sakit masing kurang dari yang seharusnya, dimana yang penulis lihat selama ini limbah
medis dan non medis harusnya dipisah tapi pada kenyataanya tidak dipisah
b. Dimana terjadi masalah pengolahan limbah
Masalah terjadi di Rumah Sakit Umum Majene yang merupakan tempat pelayanan
kesehatan yang dirancang, dioperasikan dan dipelihara dengan sangat memperhatikan aspek
kebersihan bangunan dan halaman, baik fisik, sampah, limbah cair, air bersih dan serangga/
binatang penganggu. Namun menciptakan kebersihan di rumah sakit merupakan upaya yang
cukup sulit dan bersifat kompleks berhubungan dengan berbagai aspek antara lain budaya/
kebiasaan, perilaku masyarakat, kondisi lingkungan,sosial dan teknologi.
Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dengan
meningkatnya pendirian Rumah Sakit (RS). Sebagai akibat kualitas efluen limbah rumah
sakit yang tidak memenuhi syarat menyebabkan limbah rumah sakit dapat mencemari
lingkungan penduduk disekitar rumah sakit dan menimbulkan masalah kesehatan, hal ini
dikarenakan dalam limbah rumah sakit dapat mengandung berbagai jasad renik penyebab
penyakit pada manusia termasuk demam thypoid, cholera, disentri dan hepatitis sehingga
limbah harus diolah sebelum di buang ke lingkungan (Bapedal, 1999).
c. Kapan terjadi masalah penumpukan limbah
Sebelumnya telah dijelaskan bahwa limbah medis merupakan hasil buangan dari suatu
aktivitas medis. Nah dari pengertian ini kita bisa lihat bahwa limbah medis akan setiap hari
ada, karena sebagaimana yang saya perhatikan selama ini rumah sakit tak pernah sepi dari
pasien sehingga limbah medispun akan setiap hari ada. Oleh sebab itu masalah limbah
rumah sakit mulai dari pembungan dan pengelolaannya harus diperhatikan.
d. Siapa yang bertanggung jawab dengan masalah pengolahan limbah
Masalah pengolahan limbah rumah sakit merupakan tanggung jawab semua elemen
rumah sakit terutama petugas kebersihan yang seharusnya dibekali dengan pengetahuan
tentang cara pengolahan limbah rumah sakit yang baik dan benar
e. Mengapa terjadi masalah pengolahan limbah
Masalah pengolahan sampah di setiap ruangan sudah cukup bagus dimana samapah medis
dan non medis dipisah namun begitu dibuang ke tempat pembuangan akhir petugas
kebersihan menggabungnya kembali.
f. Bagaimana soslusi masalah pengolahan limbah tersebut
Semestinya lingkungan rumah sakit menjadi tempat yang mendukung bagi pemulihan
kesehatan pasien sebagai environtment of care dalam rangka Patient Safety yang
dicanangkan oleh organisasi kesehatan dunia WHO. Oleh karena itu rumah sakit harus
bersih dan bebas dari sumber penyakit.Kebersihan yang dimaksud adalah keadaan atau
kondisi yang bebas dari bahaya dan resiko minimal bagi terjadinya infeksi silang.
Rumah sakit juga harus menjadi contoh bagi masyarakat untuk membudayakan
kebersihan dan upaya peningkatan kebersihan rumah sakit harus terus menerus dilaksanakan
dengan menggiatkan program supervise, monitoring dan evaluasi agar kebersihan dapat
dipertahankan dan ditingkatkan dari waktu ke waktu
Menurut penulis Rumah Sakit Majene seharusnya memberikan semacang pelatihan
kepada petugas kebersihan tentang cara pengolahan limbah rumah sakit yang baik dan benar
baik itu limbah medis dan non medis.

Anda mungkin juga menyukai