Anda di halaman 1dari 29

PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT BAGI EKSEKUTIF,

STAF DAN PTK KABUPATEN GOWA DALAM MENDUKUNG


PENERAPAN
SPKTB ( SISTEM PENDIDIKAN KELAS TUNTAS
BERKELANJUTAN)

1
SAMBUTAN BUPATI GOWA

Bismillahirokhman Nirrokhim

Ass wr wb.

Sebagaimana termaktub dalam UUD 1945, tujuan utama pendirian NKRI adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa ... sebagai upaya mewujudkan kesejahteraan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia Namun, jika direnungkan dan dicermati dengan arif dan bijaksana,
penyelenggaraan sistem pendidikan nasional masih belum berkeadilan sesuai dengan nilai-
nilai luhur yang terkandung di dalam falsafah bangsa yaitu Pancasila.

Sementara itu, desentralisasi pemerintahan yang diterapkan memberikan kewenangan kepada


pemerintah kabupaten dan kota untuk membuat kebijakan sendiri dalam bidang pendidikan
sesuai dengan aspirasi dan kondisi spesifik wilayahnya, sepanjang tidak bertentangan dengan
prinsip dan kebijakan pemerintah pusat. Sejalan dengan itu, pemerintah kabuaten Gowa
melihat adanya sejumlah nuansa tidak efektif, tidak efisien, dan kurang bijak dalam strategi
dan kebijakan penyelenggaraan sistem pendidikan nasional sehingga perlu dikoreksi dan
diluruskan.

Diantara strategi yang perlu dikoreksi dan diluruskan tersebut karena dapat dinilai kurang
bijak adalah penefrapan tinggal kelas dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah.Dengan
sistem ini, seorang anak yang tidak menguasai hanya beberapa mata pelajaran harus
mengulang semua mata pelajaran di kelas yang sama selama satu tahun. Selain kurang
manusiawi, penerapan sistem tersebut dengan logika sederhana dapat dinilai kurang efektif
dan kurang efisien.

Sementara itu, hasil studi literatur menunjukkan bahwa beberapa negara termasuk Kanada
dan sebagian negara bagian di Australia selama bertahun-tahun telah menghapuskan sistem
tinggal kelas dan mmenerapkan SPKTB (Sistem Pendidikan Kelas Tuntas Berkelanjutan)
yang tidak mengenal tinggal kelas, tetapi semu siswa difasilitasi untuk menuntaskan beban
pendidikannya sesuai kemampuannya. Ternyata prestasi belajar siswa di negara tersebut tidak
berada di bawah prestasi belajar siswa dari negara yang menerapkan tinggal kelas.

Dibekali pengetahuan tersebut diantaranya serta kewenangan sesuai dengan azas


desentralisasi, pemerintah Gowa mulai tahun 2012 akan merintis penerapan SPKTB dalam
siste persekolahan di wilayahnya. Upaya tersebut peru didukung maksimal oleh kesiapan
SDM melalui berbagai diklat disamping sosialisasinya ke pemangku kepentingan pendidikan.
Untuk itu, berbagai workshop, seminar, diklat dan kegiatan sejenis akan segera dilaksanakan.
Untuk itu diperlukan pedoman sebagai rujukan utama sehingga penyelenggaraan kegiatan
dapat berjalan secara akuntabel. Oleh sebab itu, Bupati Gowa menyambut gemb ira disertai
penghargaan kepada semua pihak yang terlibat dalam penerbitan pedoman penyelenggaraan
diklat ini. Kiranya kerja keras dan ikhlas kita dalam penerapan SPKTB selain berbuah

2
terwujudnya masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur, juga menjadi bagian dari amal
ibadah kita.

Kiranya Allah swt berkenan selalu memberikan bimbingan dan hidayahnya kepada
masyarakat Gowa dan bangsa Indonesia tercinta dalam mengisi kemerdekaan menjadikan
pahala semua pengorbaan para pahlawan, termasuk yang kita muliakan Sultan Hasanuddin,
putra Gowa. Amien!

Bupati Gowa.

Ikhsan Yasin Limpo.

3
KATA PENGANTAR

Pertama, dipanjatkan puji syukur dipanjatkan kepada Allah swt yang senantiasa
melimpahkan rakhmatNya kepada kita termasuk dalam penyusunan pedoman ini
sehingga dapat terselesaikan dalam waktunya.

Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi staf pemerintah dan pemangku


kepentingan pendidikan dan layanan publik baik dikabupaten Gowa maupun di
wilayah lain nusnatara ini memegang peran strategis dalam mendukung
keberhasilan penerapan gagasan SPKTB (Sistem Pendidikan Kelas Tuntas
Berkelanjutan). Oleh sebab itu kegiatan pendidikan dan pelatihan harus
diselenggarakan secara kuntabel dan terstandar. Untuk itu diperlukan sebuah
pedoman yang berisi berbagai prinsip dan ketentuan yang harus difahami,
dipenuhi, dan diikuti oleh pengelola kegiatan

Namun, pedoman tidak akan memberikan manfaat sebagaiman maksud


menyusun dan menerbitkannya jika tidak dirujuk dan digunakan secara
konsisten. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini diingatkan kepada seluruh
jajaran Disdikpora Kabupaten Gowa sebagai leading sector dalam penyiapan
SDM untuk mendukung reformasi pendidikan dimaksud agar secara konsisten
berpegang kepada pedoman ini.

Akhirnya, kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini baik sebagai
panitia, penyusun materi, fasilitator, maupun sebagai pendukung tidak
langsung, disampaikan terima kasih yang tak hingga. Kiranya dalam
menyelenggarakan kegiatan penerapan SPKTB ini kita semua memperoleh
lindungan, bimbingan, dan bantuan dari Allah SWT. Amien!

Gowa,

Ka. Disdikpora

.........

4
DAFTAR ISI

5
DAFTAR TABEL

6
DAFTAR GAMBAR

7
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Desentralisasi sistem pemerintahan memberi kewenangan kepada pemerintah kabupaten


dan kota untuk membuat kebijakan mereka sendiri di bidang pendidikan sesuai dengan
aspirasi dan kondisi spesifik wilayahnya, selama tidak bertentangan dengan kebijakan
pemerintah pusat. Dalam pada itu, Pemerintah Kabupaten Goa menganggap bahwa sistem
pendidikan nasional Indonesia mengandung sejumlah gagasan yang kurang bijaksana dan
kurang relevan dengan kondisi daerah, sehingga penerapannya tidak dan efektif tidak
efisien dalam mencapai cita-cita pendiri NKRI sebagaimana tertuang di dalam UUD 1945
terutama yang termaktub di dalam Pembukaan yaitu ...mencerdaskan kehidupan
bangsa... guna mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh bangsa Indonesia. Oleh
sebab itu, cukup beralasan jika kebijakan pendidikan nasional dala beberapa aspeknhya
perlu dikoreksi.

Di antara kebijakan yang perlu dihapuskan karena kurang memiliki rasa keadilan yang
didasari oleh Sila ke 5 dari falsafah luhur bangsa Indonesia, adalah aplikasi pengulangan
atau tinggal kelas bagi siswa yang dinilai gagal menyelesaikan tugas kurikulumnya di
satu jenjang atau kelas. Dengan sistem ini, seorang siswa harus mengulang kembali
belajar di kelas yang sama selama satu tahun ajaran karena gagal hanya dalam beberapa
mata pelajaran.

Sebagai alternatif, dikenal sistem pendidikan yang menganut promosi otomatis atau tidak
mengenal tinggal kelas, yang selanjutya dalam naskah ini disebut SPKTB (Sistem
Pendidikan Kelas Tuntas Berkelanjutan). Dengan sistem ini, semua anak, sekalipun masih
belum berhasil mencapai batas kompetensi minimum dalam satu atau beberapa mata
pelajaran, tetap dapat melanjutkan pendidikannya ke kelas atau jenjang berikutnya.
Sebagaimana dalam perkuliahan di perguruan tinggi, siswa tersebut hanya diwajibkan
mengulangi proses pembelajaran untuk mata pelajaran yang belum dikuasainya sambil
tetap melanjutkan pendidikannya di jenjang kelas selanjutnya.

Studi literatur menunjukkan bahwa beberapa negara telah menerapkan sistem promosi
otomatis dalam penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah. Di antara negara itu
adalah Australia dan Kanada. Kenyataan menunjukkan bahwa ranking prestasi belajar
rata-rata siswa dari kedua negara tersebut tidak berada di kelompok terbawah pada peta
prestasi belajar siswa dari berbagai negara di dunia. Ini dapat dijadikan alasan bahwa
dengan SPKTB, dua aspirasi masyarakat pendidikan dapat dicapai secara bersamaan;
prestasi dan keadilan. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat pendidikan di
Kabupaten Gowa menilai bahwa SPKTB, adalah pilihan yang dinilai paling tepat untuk
diterapkan di kabupaten tersebut, menggantikan sistem lama sebagaimana dikemukakan.

8
Betapapun, salah satu kunci keberhasilan penerapan sebuah gagasan baru adalah adanya
dukungan yang kuat dari SDM (Sumber Daya Manusia) sebagai unsur yang akan
berperan sentral dalam operasionalisasi kebijakan dan rancangan teknis SPKTB, terutama
PTK (Pendidik dan Tenaga Kependidikan) serta unsur terkait lainnya termasuk para
eksekutif di jajaran pemerintan Kabupaten Gowa. Dengan terbangunnya kesamaan
persepsi diantara semua pemangku kepentingan dan terkuasainya kompetensi teknis yang
diperlukan oleh para pelaksana, maka dapat diharapkan tercapainya tujuan, manfaat, dan
dampak penerapan SPKTB di Kabupaten Gowa sebagaimana direncanakan, secara
produktif dan akuntabel sebagai bagian dari meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan
sosial bagi masyarakat.

B. TUJUAN

1. Umum
Secara umum tujuan yang akan dicapai melalui penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan bagi Administratur dan PTK sebagai bagian terpadu strategi penerapan SPKTB
di Kabupaten Gowa adalah:

Terpahaminya konsep dan terkuasainya kompetensi teknis penyelenggaraan


SPKTB oleh semua pemangku kepentingan pendidikan di jajaran pemerintah dan
masyarakat pendidikan Kabupaten Gowa, sesuai dengan peran dan tanggungjawab
pendidikannya.

2. Khusus
Bagi Eksekutif dan Administratur Satuan Organisasi
Para peserta mampu:
a. Menjelaskan konsep dasar dan manfaat SPKTB serta peran dan fungsi strategis
eksekutif dan administratur daerah dalam mendukung penerapannya di sekolah.
b. Mensosialisasikan konsep dasar dan manfaat SPKTB kepada masyarakat sekolah
dan pemangku kepentingan pendidikan lainnya baik di dalam maupun diluar
kabupaten Gowa.
c. Mensosialisasikan rancangan dan strategi penerapan SPKTB di Kabupaten Gowa
kepada masyarakat sekolah dan pemangku kepentingan pendidikan lainnya.
d. Memberikan dukungan kebijakan, manajerial, dan teknis kepada berbagai satuan
organisasi dan satuan pendidikan sesuai dengan peran, fungsi, dan tugasnya
masing-masing, yang diperlukan dalam mendukung keberhasilan penerapan
SPKTB di Kabupaten Gowa

Bagi Pengawas Sekolah


Para peserta mampu:
a. Menjelaskan konsep dasar dan manfaat SPKTB serta peran dan fungsi
pengawas sekolah dalam mendukung penerapannya di sekolah.

9
b. Mensosialisasikan konsep dasar dan manfaat SPKTB kepada masyarakat
sekolah di lingkungan Kabupaten Gowa.
c. Menjelaskan rancangan dan strategi penerapan SPKTB di Kabupaten Gowa
kepada masyarakat sekolah di wilayah binaanya.
d. Menerapkan supervisi akademik dan manajerial yang diperlukan sekolah dan
PTK sesuai dengan konsep dan prinsip SPKTB untuk mendukung
keberhasilan penerapannya di wilayah binaannya.

Bagi Kepala Sekolah


Para peserta mampu:
a. Menjelaskan konsep dasar dan manfaat SPKTB serta peran dan fungsi kepala
sekolah dalam mendukung penerapannya di sekolah.
b. Mensosialisasikan konsep dasar dan manfaat SPKTB kepada masyarakat
sekolahnya.
c. Menjelaskan rancangan dan strategi penerapan SPKTB di Kabupaten Gowa
kepada masyarakat sekolahnya.
d. Menerapkan manajemen sekolah yang menjadi tugasnya sebagai kepala
sekolah berdasarkan konsep dan prinsip SPKTB untuk mendukung
keberhasilan penerapannya di sekolahnya.
e. Memfasilitasi warga sekolah, sesuai tugasnya sebagai kepala sekolah,
berdasarkan konsep dan prinsip SPKTB untuk mendukung keberhasilan
penerapannya di sekolah.

Bagi Guru:
Para peserta mampu:
a. Menjelaskan konsep dasar dan manfaat SPKTB serta peran dan fungsi guru
dalam mendukung penerapannya di sekolah.
b. Mensosialisasikan konsep dasar dan manfaat SPKTB kepada siswa di
sekolahnya, terutama di di kelas yang diampunya.
c. Merencanakan, mempersiapkan, menyelenggarakan, dan mengevaluasi proses
dan hasil belajar dan pembelajaran di kelas yang diampunya sesuai dengan
konsep dan prinsip SPKTB.
d. Memberikan layanan pendidikan lainnya kepada siswa, yang menjadi
tugasnya sebagai guru, sesuai dengan konsep dan prinsip SPKTB untuk
mendukung keberhasilan penerapannya di sekolah.

Bagi Staf dan Tenaga Teknis Sekolah:


Para peserta mampu:
a. Menjelaskan pengertian SPKTB serta peran dan fungsinya dalam mendukung
penerapannya di sekolah.
b. Memberikan dukungan dalam bentuk layanan adminsitratif dan teknis kepada
pengelola, PTK, dan siswa serta masyarakat sekolah lainnya berdasarkan

10
konsep dan prinsip SPKTB untuk mendukung keberhasilan penerapannya di
sekolah.

C. MANFAAT

Dengan tercapainya tujuan pendidikan dan pelatihan bagi Eksekutif, Administratur, dan
PTK Kabupaten Gowa dalam mendukung penerapan SPKTB ( Sistem Pendidikan Kelas
Tuntas Berkelanjutan), akan diharapkan diperoleh manfaat berupa:

1. Terbangunnya kesamaan persepsi dan keserempakan gerak semua pihak terkait dalam
operasionalisasi rancangan dan rencana penerapan SPKTB di kabupaten Gowa.

2. Tereliminasinya penyimpangan yang terjadi dalam operasionalisasi rancangan dan


rencana penerapan SPKTB di kabupaten Gowa.

3. Teratasinya berbagai kendala yang dihadapi dalam operasionalisasi rancangan dan


rencana penerapan SPKTB di Kabupaten Gowa.

4. Terselenggaranya berbagai program dan kegiatan penerapan SPKTB di Kabupaten


Gowa secara produktif dan akuntabel, sesuai dengan rancangan dan rencananya.

D. DAMPAK
Dengan diperolehnya manfaat penyelenggaraan diklat sebagaimana dimaksud, maka
dapat diprediksi terjadninya dampak sebagai berikut ini.

Tercapainya tujuan penyelenggaraan sistem pendidikan nasional di Kabupaten


Gowa sebagaimana dicita-citakan dalam UUD 1945 secara berkualitas dan
berkeadilan sosial sebagai upaya mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil
dan makmur.

E. DASAR HUKUM
UU Dasar 1945 khususnya Bagian Pembukaan dan Bab ... Tentang Pendidikan
UU No: .. Tahun .... Tentang Sistem Pemerintahan daerah
UU No: ... Tahun .... Tentang pembagian kekuasaan antara pemerintah pusat dan ....
UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
UU No: 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
UU No: ... Tahun .... Tentang ....
PP No: .... Tahun ..... Tentang ....
Permendiknas No:
Permendiknas No:
PermengPAN dan RB Tahun .... No: Tentang ...
Perda Prov. Sulsel No: Tentang

11
Perda Kabupaten Gowa No:
Perda Kabupaten Gowa No:

12
BAB II
RANCANGAN TEKNIS DIKLAT

A. MACAM DIKLAT
Diklat yang diselenggarakan bagi seluruh pemangku kepentingan pendidikan dalam
upaya mendukung penerapan SPKTB terdiri dari 8 (delapan) macam;

1. Sosialisasi SPKTB Bagi Masyarakat dan Pemangku Kepentingan Pendidikan,


2. Sosialisasi SPKTB Bagi Eksekutif dan Administratur Di Lingkungan Pemkab
Gowa,
3. Diklat Penerapan SPKTB Bagi Eksekutif dan Administratur Di Lingkungan
Disdikpora Pemkab Gowa,
4. Diklat Kompetensi Supervisi Klinis di Sekolah Dalam Penerapan SPKTB Bagi
Pengawas Sekolah di Kabupaten Gowa
5. Diklat Kompetensi Manajerial Penyelenggaraan Sekolah Dalam Penerapan
SPKTB Bagi Kepala Sekolah di Kabupaten Gowa
6. Diklat Kompetensi Penyelenggaraan Belajar dan Pembelajaran Berbasis SPKTB
Bagi Guru di Kabupaten Gowa.
7. Diklat Kompetensi Teknis Pengelolaan Tatalaksana Sekolah Berbasis SPKTB
Bagi PTK Non-Pendidik Sekolah di Kabupaten Gowa.
8. Diklat Kompetensi Layanan Tekknis Sekolah Berbasis SPKTB Bagi Petugas
Layanan Teknis Sekolah di kabupaten Gowa.

B. BENTUK KEGIATAN DIKLAT


Rancangan diklat diselenggarakan dalam berbagai bentuk kegiatan sesuai dengan
macam diklat, tujuan dan kelompok sasarannya sebagai berikut;

1. Sosialisasi SPKTB diberikan dalam bentuk Seminar dan Talkshow serta


penulisan artikel di media cetak
2. Diklat Kompetensi diberikan dalam bentuk Diklat Teknis Fungsional

C. MATERI DIKLAT
Secara umum materi ajar yang diberikan untuk setiap macam diklat terdiri dari 3
(tiga) kelompok materi yaitu:

1. Dasar Kebijakan
Yaitu materi yang memberikan wawasan kepada peserta tentang:
a. Landasan Filosofis dan Konstitusional Sistem Pendidikan Nasional Indonesia
b. Kewenangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam
penyelenggraan sistem pendidikan nasional.
c. Rencana Strategis Pemerintah Kabupaten Gowa Tahun ......
d. Kebijakan dan Strategi Pemerintah Kabupaten Gowa Dalam Penyelenggaraan
Sistem Pendidikan Nasional.

13
Materi kebijakan ini merupakan materi wajib untuk semua macam diklat.
Namun, agar sesuai dengan peran, fungsi, jenjang jabatan, serta latar belakang
pendidikannya, maka untuk masing-masing macam diklat dibedakan
kedalaman dan keluasan bahasannya.

2. Pokok
Adalah materi yang memberikan kompetensi teknis substansial tentang SPKTB dan
penerapannya di Kabupaten Gowa. Tabel 1 menyajikan berbagai materi pokok yang
diberikan dalam macam-macam diklat.

Tabel 1
Matriks Materi Pokok
MATA TATARAN DALAM DIKLAT DIBERIKAN DALAM DIKLA
PERSIAPAN PENERAPAN SPKTB PE E E P K G N LT
G D W S R G
Sistem Pendidikan KTB (SPKTB)
Manajemen Kurikulum SPKTB
Belajar dan Pembelajaran dalam
SPKTB
Evaluasi Belajar Dalam SPKTB
Peran, Fungsi, dan Tugas Guru Dalam
SPKTB
Pengelolaan Sekolah Dalam SPKTB
Peran, Fungsi, dan Tugas Kepala
Sekolah Dalam SPKTB
Supervisi Sekolah Dalam SPKTB
Peran, Fungsi, dan Tugas Pengawas
Dalam SPKTB
Peran, Fungsi, dan Tugas Komite
Sekolah Dalam SPKTB
Peran, Fungsi, dan Tugas Orang Tua
Siswa Dalam SPKTB
Administrasi Persekolahan Dalam
SPKTB
Bimbingan dan Konseling Dalam
SPKTB
Tatalaksana Dalam Pengelolaan
Sekolah Berbasis SPKTB
Layanan Teknis Dalam Pengelolaan
Sekolah Berbasis SPKTB

Selain berbeda komposisi materi ajar yang diberikan, kedalaman, keluasan dan fokus
serta alokasi waktu materi yang sama untuk macam diklat yang berbeda juga
bervariasi sesuai dengan jabatan, peran, dan fungsi pesertanya.

14
3. Penunjang
Secara substansial isi materi penunjang tidak terkait langsung dengan materi
SPKTB. Tujuan utama memberikan memberikan materi ini adalah utuk
memperluas aspek kognitif serta memperkuat ranah afektif dari materi kebijakan
dan materi pokok.

D. PRINSIP PEMBELAJARAN

Pada dasarnya pembelajaran dalam diklat ini diselenggarakan dengan menerapkan


prinsip-prinsip pembelajaran orang dewasa atau andragogy diantaranya sebagai
berikut:

1. Menghormati status peserta


2. Memanfaatkan dan membangkitkan motivasi intrinsik peserta
3. Memberikan tantangan sebagai bagian dari menciptakan motivasi ekstrinsik
peserta
4. Mengaitkan materi ajar dengan peran peserta dalam penerapan SPKTB
5. Memfasilitasi pendapat dan masukan peserta
6. Menghargai perbedaan cara belajar dan pengalaman serta latar belakang
pengetahuan peserta.
7. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan tetapi tetap menjaga etika,
produktif dan tepat waktu

E. METODA DAN KEMASAN KEGIATAN PEMBELAJARAN


Untuk menjamin tercapainya tujuan pembelajaran secara PAIKEM (Pembelajaran
yang Aktif, Interaktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan), maka perlu digunakan
kombinasi berbaga metoda pembelajaran. Kombinasi metoda ini selanjutnya disusun
sehingga membentuk kemasan-kemasan pembelajaran yang menerapkan prinsip-
prinsip belajar orang dewasa sesuai dengan karakteristik materi yang diajarkan
sebagaimana dapat dilihat dalam Tabel 2.

Tabel 2
Materi< Metoda, dan Kemasan Diklat
KELOMPOK MATERI METODA DAN KEMASAN
PEMBELAJARAN
YANG DIRANCANG
1. Materi Dasar Kebijakan Disajikan dalam kemasan berbentuk Seminar
atau Talk Show yang mengkombinasikan metoda
ceramah interaktif, tanya jawab atau quiz.
2. Materi Pokok Disajikan dalam kemasan berbentuk Workshop
atau Bimbingan Teknis dengan
mengkombinasikan metoda; ceramah interaktif,
diskusi, tanya-jawab, penugasan, simulasi, dan
penyusunan action plan.
3. Penunjang Kegiatan pembelajaran dikemas dalam bentuk

15
Permainan untuk membangun tim (Tim Building
Games) di dalam atau di luar ruangan dan
kunjungan lapangan ke sekolah atau study visit
terdekat.

F. ALOKASI WAKTU
Untuk masing-masing bentuk kegiatan diklat diberikan dalam waktu yang berbeda sesuai
dengan tujuan dan rancangannya sebagai mana dapat dilihat dalam Tabel 3.

Tabel 3
Alokasi Waktu Untuk Setiap Macam Diklat

MACAM DILAT BENTUK DAN NAMA WAKTU


KEGIATAN (JP @50
Menit)
1. Sosialisasi SPKTB Bagi Masyarakat dan Seminar SPKTB Bagi 2
Pemangku Kepentingan Pendidikan, Pemangku Kepentingan
Pendidikan Internal dan
Ekternal
Talk Show SPKTB di 2
Kabupaten Gowa di TV
3. Sosialisasi SPKTB Bagi Eksekutif dan Seminar SPKTB Bagi 3
Administratur Di Lingkungan Pemkab Gowa, Eksekutif dan
Administratur Di
Lingkungan Pemkab
Gowa,
4. Diklat Penerapan SPKTB Bagi Eksekutif dan Workshop Pengelolaan 6
Administratur Di Lingkungan Disdikpora SPTBK Bagi Pimpinan
Pemkab Gowa, Unit Disdikpora Kab.
Gowa
5. Diklat Kompetensi Supervisi Klinis di Sekolah Diklat Teknis Fungsional 30
Dalam Penerapan SPKTB Bagi Pengawas Supervisi Klinis SPKTB
Sekolah di Kabupaten Gowa Tingkat Pengenalan
Diklat Teknis Fungsional 30
Supervisi Klinis SPKTB
Tingkat Pemantapan
Workshop Strategi 30
Pengelolaan dan
Pegembangan SPKTB
8. Diklat Kompetensi Manajerial Penyelenggaraan Diklat Teknis Manajemen 30
Sekolah Dalam Penerapan SPKTB Bagi Kepala Sekolah SPKTB Tingkat
Sekolah di Kabupaten Gowa Pengenalan
Diklat Teknis Manajemen 30

16
Sekolah SPKTB Tingkat
Pemantapan
Workshop Strategi 30
Pengelolaan dan
Pegembangan SPKTB
11. Diklat Kompetensi Penyelenggaraan Belajar dan Diklat Teknis Fungsional 80
Pembelajaran Berbasis SPKTB Bagi Guru di Pembelajaran Dalam
Kabupaten Gowa. SPKTB Tingkat
Pengenalan
Diklat Teknis Fungsional 50
Pembelajaran Dalam
SPKTB Tingkat
Pemantapan
Workshop Strategi 30
Pengelolaan dan
Pegembangan SPKTB
14. Diklat Kompetensi Teknis Pengelolaan Diklat Teknis Tatalaksana 20
Tatalaksana Sekolah Berbasis SPKTB Bagi PTK Sekolah Dalam SPKTB
Non-Pendidik Sekolah di Kabupaten Gowa. Tingkat Dasar Bagi Staf
Teknis
Diklat Teknis Tatalaksana 30
Sekolah Dalam SPKTB
Tingkat Lanjut Bagi
Pimpinan Unit Kerja
Workshop Strategi 30
Pengelolaan dan
Pegembangan SPKTB
17. Diklat Kompetensi Layanan Tekknis Sekolah Diklat Kompetensi Teknis 20
Berbasis SPKTB Bagi Petugas Layanan Teknis Pelayanan Dalam
Sekolah di kabupaten Gowa. Pengelolaan SPKTB

G. STTPL (SURAT TANDA TAMAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN)

1. Sertikat
Sebagai jaminan atas kompetensi dan kewenangannya, kepada tamatan diklat yang
berhasil memenuhi kriteria kelulusan akan diberi STTPL (Surat Tanda Tamat Pendidikan
dan Latihan). Di dalam STTPL harus jelas tercantum informasi berikut ini:

1) Identitas lembaga atau satuan kerja yang menyelenggarakan diklat


2) Identitas lembaga atau satuan kerja yang menerbitkan STTPL, jika berbeda dengan
butir 1

17
3) Identitas dan jabatan pemegang sertifikat
4) Nama diklat yang diikuti
5) Materi diklat
6) Jumlah jam penyelenggaraan diklagt
7) Tempat dan Tanggal penyelenggaraan diklat
8) Kriteria kelulusan yang dicapai
9) Tanggal penerbitan sertifikat
10) Nama dan jabatan dari Pejabat yang menerbitkan sertifikat
11) Nama dan jabatan dari penanggugjawab akademik diklat
12) Tanggungjawab dan Kewenangannya dalam sistem diklat STKTB di Kabupaten
Gowa.

2. Pejabat Penandatangan STTPL


Untuk menjaga keasliannnya serta menghindari penyalahgunaan dan menjaga manfaat serta
pengakuan lembaga terkait terhadap dikkat dan sertifikatnya maka STTPL diklat
implementasi SPKTB ditandatangani oleh pejabat struktural dan pejabat fungsional sebagai
penanggung jawab akademik diklat. Mengingat banyaknya diklat dan peserta diklat maka
dilakukan pembagian tugas penandatangan STTPL sebagaimana dapat dilihat Tabel:

Tabel 4
Pejabat Penandatangan STTPL
DIKLAT PENANDATANGAN STTPL
Pejabat Struktural Penanggung jawab
Akademik
Sosialisasi dan Talkshow Tingkat Nasional Bupati Gowa Ketua Tim Pakar
dan Provinsi selaku penjab
akademik kegiatan
Sosialisasi dan Talkshow Tingkat Kabupaten Wakil Bupati Gowa Salah Seorang Tim
Pakar yang sedang
menjadi Penjab
akademik kegiatan
Diklat Penerapan SPKTB Bagi Eksekutif dan Sekda Kabupaten Salah Seorang Tim
Administratur Di Lingkungan Disdikpora Gowa Pakar yang sedang
Pemkab Gowa yang diselenggarakan oleh menjadi Penjab
sekretariat kabupaten Goswa. akademik kegiatan

Diklat Kompetensi bagi pengawas, kepala Kadisdikpora Gowa Korwas Kab. Gowa
sekolah, dan guru serta tenaga kependidikan
lainnya tingkat kabupaten.
Diklat Kompetensi bagi pengawas, kepala Kepala satuan Kerja Pengawas atau guru
sekolah, dan guru serta tenaga kependidikan atau Kepala Satuan yang menjadi penjab
lainnya yang diselenggarakan oleh tingkat Pendidikan akademik kegiatan
satuan kerja dan satuan pendidikan. tersebut.

18
Diklat Kompetensi tenaga kependidikan yang Kepala UPTD Pengawas, atau
diselenggarakan di kelompok kerja Kepala Sekolah atau
Guru yang men jadi
penjab akademik
kegiatan.
Lain-lain Menyesuaikan Menyesuaikan
dengan struktur dan dengan struktur dan
jenjang satuan kerja jenjang satuan kerja
atau organisasi atau organisasi
penyelenggaraan penyelenggaraan,
tetapi dari kelompok tetapi dari kelompok
jabatan struktural. jabatan fungsional
dan menjadi penjab
akademik kegiatan.

19
BAB III
PENYELENGGARAAN

A. TAHAPAN PENYELENGGARAAN
Penyelenggaraan sistem diklat ini terdiri dari (empat) tahap kegiatan utama ; Persiapan,
Pembekalan Nara Sumber dan Penyaji, Diklat Tim Inti, Diseminasi , dan satu kegiatan
pendukung yaitu Monitoring dan Evaluasi. Deskripsi umum dari kelima tahapan tersebut
adalah sebagaimana diberikut ini.
.
1. Persiapan
Ada 2 (dua) kegiatan utama yang dilaksanakan dalam tahapan persiapan yaitu merancang
sistem diklat sebagaimana yang tertuang ke dalam pedoman ini dan penyusunan materi
yang akan disajikan dalam berbagai bentuk diklat. Materi tersebut secara umum terdiri
dari:
a. Skenario dan Materi Talkshow
b. Skenario dan Materi Seminar
c. Panduan, Lembar Teori, Lembar Praktek, Media, dan Perangkat Evaluasi Diklat

2. TOT Bagi Nara Sumber Dan Penyaji


Agar para narasumber dan pengajar benar-benar siap dalam menyajikan materi yang
dipercayakan kepadanya, kepada mereka perlu diberikan pembekalan. Ada dua bentuk
pembekalan yang dilaksanakan yaitu:

a. Pembekalan bagi para pembiacara seminar dan talkshow dapat berupa briefing
ringkas tentang audiens, materi, dan jawaban atas berbagai pertanyaan yang
mungkin muncul ketika seminar atau talkshow berlangsung.

b. Untuk penulis artikel, pembekalandilakukan dengan kesempatan untuk audiensi


kepada beberapa pejabat termasuk Bupati Gowa dan para Tim Pengembang guna
memperoleh masukan sebagai referensi dalam tulisan yang dibuat. Selain itu,
kepada penulis akan dberikan berbagai dokumen dan buku untuk melengkapi
rujukan teoritis tentang SPKTB

3. Diklat Tim Inti


Setelah rancangan diklat disusun dan para narasumber dan pengajar dilatih, maka tahapan
berikutnya adalah implementasi. Dalam tahapan ini diselenggarakan berbagai diklat yang
rancangannya telah disusun. Namun untuk tujuan poduktivitas, efektif dan efisien, maka
dalam tahap ini diklat diberikan kepada peserta terbatas pada kelompok inti yang
mewakili setiap kelompok sasaran. Sebagai contoh, diklat kompetensi bagi guru SD

20
diberikan kepada sejumlah guru SD yang mewakili setiap sekolah dan setiap tim
intijenjang pendidikan yang diampunya.

4. Diseminasi
Dalam tahap ini para peserta diklat pada tahap implementasi setelah kembali ke lembaga
asal akan menyebarkan materi yang diterimanya kepada koleganya di sana. Untuk
menghindarkan terjadinya distorsi atas substansi diklat, maka para tim pengembang akan
berperan sebagai narasumber utama dan sekaligus merangkap sebagai penjaminan mutu
poses pengimbasan.

5. Monitoring Dan Evaluasi


Untuk menjamin bahwa semua kegiatan dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan
rancangannya, perlu dilakukan Monitoring dan Evaluasi atau M&E Pengembangan
Diklat. Hasil dari pelaksanaan M&E merupakan balikan yang akan ditindaklanjuti untuk
mengoreksi berbagai penyimpangan atau distorsi yang terjadi. Dengan demikian akan
terbangun sistem pengendalian dengan pola loop tertutup.

Urutan dan keterkaitan kelima tahapan kegiatan diklat tersebut adalah sebagaimana
diilustrasikan dalam Gambar 1 berikut ini.

21
C
H
B
JT
IE
S
R
P
A
NF
M
O
G
Y
U
L
D
K
/ P
W N
E
JIM
A
Y
U
B
D
R
S
L
KTD
A
L
IK
DISEMINA

Gambar 1:
Tahapan

Pengembangan Diklat

B. PENYELENGGARA MONITORING DAN EVALUASI


Seacara keseluruhan penyelenggaraan berbagai kegiatan sosialisasi dan diklat terkait
dengan implementasi SPKTB di Kabuoaten Gowa merupakan tanggungjawab struktural
dari Disdikpora (Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga) Kabupaten Gowa. Sebagai
leading sector pendidikan, memiliki tanggung jawab dalam pengelolaan dan pembiayaan
berbagai rangkaian kegiatan terkait.

Menyesuakan dengan strategi pengguliran yang bersifat; berjenjang, bertahap, bergulir,


tungtas, dan berkualitas, maka Disdik akan mendelegasikan peran penyelenggaraan
secara hirarkis ke jajaran yang merupakan sub-ordinatnya untuk menyeenggarakan
jenjang dan jenis diklat tertentu sesuai rancangan dan tanggungjawabnya dengan
berpegang kepada pedoman dan dokumen terkait lainnya serta tetap dalam koordinasi
Disdikpora.

Diantara satuan kerja yang bertanggungjawab menyelanggarakan diklat terutam bagi


tenaga kependidikan adalah sekolah dan satuan pendidikan lainnya. Selain itu, dilat dan
pembekalan lainnya dapat pula diselengarakan sebagai bagian dari kegiatan kelompok
kerja tenaga kependidikan meliputi; KKG (Kelompok Kerja Guru), MGMP (Musyawarah
Guru Mata Pelajaran), KKKS (Kelompok Kerja Kepala Sekolah), MKKS (Musyawarah

22
Kerja Kepala Sekolah), KKPS (Kelompok Kerja Pengawas Sekolah), dan MKPS
(Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah).

C. TIM PENYELENGGARA
Untuk menginisiasi, mengkoordinasikan, mengkonsolidasikan serta
mengadminiistrasikan berbagai macam dan rangkaian kegiatan penyelenggaraan diklat,
perlu dibentuk tim atau panitia penyelenggara dengan SK (Surat Keputusan) dan Surat
Tugas dari Disdikpora Kabupaten Gowa. Surat Kepjutusan dan Surat Tugas ini
merupakan pegangan bagi para petugas dalam mela, fasilitas kerja, dan konsekwensi
finansial yang mungkin dan dibenarkan oleh peraturan.

D. DOKUMEN DIKLAT
Dalam setiap penyelenggaraan diklat, Tim Penyelenggara harus menyiapkan dokumen
diklat berikut ini:

1. Kerangka Acuan
2. Panduan Penyelenggaraan
3. Laporan Akademik
4. Laporan Keuangan

E. PESERTA
Sesuai dengan macam dan bentuk kegiatan serta tujuannya peserta dalam kegiatan diklat
ini dikelompokkan sebagai berikut.

1. Peserta Seminar
Seminar ini ditujukan bagi para pembuat kebijakan di lingkungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan dan pemerintahan lainnya baik di tingkat pusat, provinsi,
maupun kabupaten/kota.

2. Audiens Talkshow
Karena Talkshow disiarkan melalui media massa baik cetak maupun elektronik audiens
yang akan diterpa oleh kegiatan ini adalah masyarakat luas.

3. Peserta Workshop Persiapan:


Peserta tahap ini adalah sejumlah pakar pendidikan dan manajemen baik yang berasal dari
dalam maupun dari luar jajaran Pemerintah Kabupaten Gowa terutama dari prguruan
tinggi dan lembaga diklat yang memliki pengalaman dan kompetensi dalam menyusun
rancangan dan materi diklat. Mereka yang terlibat dalam kegiatan ini disebut Tim
Pengembang.

4. Peserta Briefing

23
Adalah Bupati, narasumber dan tim sosialisasi terdiri dari para staf senior yang dikenal
luas dan memiliki pengaruh dalam masayarakat sasaran.

5. Peserta TOT
Adalah guru, pengawas, kepala sekolah dan staf`senior dari jajaran Dinas Pendidikan
Kabupaten Gowa yang memiliki pengalaman dan kompetensi dalam memberikan materi.
Tamatan dari TOT ini disebut Pelatih Utama.

6. Peserta Diklat Tim Inti


Yaitu para guru dan staf senior yang mewakili kelompok sasaran yang dinilai mampu
mendiseminasikan materi diklat di kelompoknya masing-masing. Mereka yang berhasil
dalam mengikuti diklat bagi Tim Inti disebut Tim Inti.

7. Peserta Diklat Diseminasi


Adalah semua staf yang merupakan anggota kelompok sasaran meliputi; para pejabat dan
staf pengawas, kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan lainnya, staf tata laksana,
serta layanan teknis.

F. PEMATERI
Pemateri dalam berbagai diklat dalam implementasi SPKTB di Kabupaten Gowa adalah
sejumlah pejabat struktural, pejabat fungsional, dan para praktisi yang memiliki wawasan,
pengalaman, dan kompetensi yang relevan dengan materi yang disajikan khususnya
tentang konsep, kebijakan, strategi, dan teknis pengendalian penefrapan SPKTB di
Kabupaten Gowa.

G. PERALATAN
Untuk menunjang keterlaksanaan kegiatan Diklat disediakan peralatan media sebagai
berikut ini:
1. Laptop
2. PC
3. Whiteboard
4. Flip Chart
5. Screen
6. LCD Projector
7. Sound System
8. Peralatan Dokumentasi meliputi Digital Camera dan Handy Video Camera

H. PEMBIAYAAN
Secara finansial sumberdana penyelenggaraan semua diklat implementasi SPKTB di
Kabupate Gowa dibebankan kepada APBD Kabupaten Gowa yang dialokasikan ke
Disdikpora melalui prosedur baku yang berlaku di sistem pemerintahan RI. Namun tidak

24
tertutup kemungkinan mengupayakan dana dari sumber-sumber lain yang memungkinkan
diantaranya dalam bentuk sponsor, tetapi tidak mengikat dan tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Selain itu, kelompok dan musyawarah kerja tenaga kependidikan dapat memanfaatkan
kegiatan yang dibiyai melalui DBL (Dana Bantuan Langsung) atau Block Grant yang
diberikan oleh berbagai sumber sebagai sarana penyelenggaraan diklat SPKTB. Begitu
juga dana BOS untuk pengembangan SDM dapat pula dimanfaatkan untuk
penyelenggaraan diklat atau kegiatan lain sejenis dalam menngkatkan wawasan dan
kompetensi warga sekolah tentag SPKTB.

I. ANTI KORUPSI

Sesuai dengan komitmen pemerintah Kabupaten Gowa dalam upaya pemberantasan


korupsi serta menciptakan sistem pemerintahan yang bersih dan akuntabel di Indonesia,
maka penyelenggaraan diklat dimaksud terbuka bagi kegiatan audit oleh berbagai
lembaga auditor sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Untuk menjamin
terselenggaranya audit tersebut maka Pemerintah Kabupaten Gowa akan menandatangani
Pakta Kesepakatan Auditing terhadap Pengelolaan diklat implementasi SPKTB di
Kabupaten Gowa dengan lembaga auditor terkait baik internal maupun eksternal.

J. RELASI PUBLIK DAN PENANGGULANGAN KELUHAN

Sebagai bagian menciptakan akuntabilitas publik dalam penyelenggaraan sistem


pemerintahan di Kabupaten Gowa, maka dalam penyelenggaraan program dan kegiatan
implementasi SPKTB pemerintah Kabupaten Gowa khususnya Diskdikpora akan
membangun dan meyelenggarakan sistem Relasi Publik (Public Relations) dan
Penanggulangan Keluhan (Complain Handling). Sistem ini merupakan bagian terpadu
dari pengelolaan diklat dimaksud dengan memanfaatkan sistem media komunikasi baik
internal maupun eksternal. Dengan perangkat ini akan tersedia akses bagi publik untuk
melakukan koreksi dan menyampaikan keluhannya sebagai bagian dari tranparansi
pemerintahan dan sekaligus partisipasi dan kontribusi masyarakat sebagai kelompok
penerima pemanfaat layanan.

25
BAB IV
PENJAMINAN MUTU DAN MONITORING DAN EVALUASI

A. PENYIMPANGAN PENYIMPANGAN DALAM DIKLAT BERJENJANG


Pengguliran diklat ini menerapkan sistem berjenjang atau kaskade yaitu tamatan dari
diklat jenjang lebih tinggi akan menjadi pengajar pada jenjang berikutnya. Sejatinya,
sekalipun diklat dilakukan berjenjang secara kaskade, proses dan hasil yang dicapai di
setiap tahap atau jenjang tetap sesuai dengan rancangan. Namun salah satu kelemahan
diklat berjenjang atau kaskade adalah kecenderungan terjadinya distorsi atau
penyimpangan dalam setiap tahapnya. Akibatnya, proses terjadi dan hasil yang diperoleh
pada setiap tahap tidak lagi sebagaimana yang diharapkan dalam rancangannya. Gambar
2 mengilustrasikan perbandingan diklat terstandar dan diklat yang tidak terstandar
tersebut.

Rancang Rancang
an an

Penjaminan Proses Proses Distorsi


Mutu dan dan
Hasil

Penjaminan Diklat Diklatb


Distorsi
Mutu Tim Inti Tim Inti

a. Diklat Terstandar b. Diklat Tidak Terstandar

Gambar 2. Penjaminan Mutu dan Distorsi Dalam Diklat Berjenjang

B. PENJAMINAN MUTU DALAM DIKLAT IMPLEMENTASI SPKBT


Untuk menghindarkan terjadinya distorsi atau penyimpangan dalam tahapan berikutnya,
maka ditugaskan perancang sistem dan pemateri TOT melakukan M&E dan penjaminan
mutu sebagaimana dapat dilihat dalam Gambar 3.

Perancangan
Diklat dan
26
Penyusun
Materi Diklat
Briefing
Bagi Tim Tim
Pengembang
Training of
Trainers Penjami
nan
Pelatih
Mutu
Utama
Diklat Bagi
Penjamina Tim Inti
n Mutu
Tim Inti

Diklat
Diseminasi

Gambar 3: Pengguliran dan Penjaminan Mutu Diklat

Sebagaimana dapat dilihat dalam Gambar 3, mereka yang terlibat dalam perancangan
sistem dan penyusunan materi diklat akan menjadi Tim Pengembang yang berperan
sebagai pengajar dalam TOT. Tamatan TOT adalah Pelatih Utama yang akan menjadi
pengajar dalam Diklat Tim Inti. Untuk menekan terjadinya penyimpangan atau distorsi
maka Tim Pengembang akan ditugaskan sebagai penjaminan mutu dalam Diklat Tim Inti.

Dalam tahapan terakhir, tamatan Diklat Bagi Tim Inti akan menjadi pengajar dalam
Diklat Diseminasi di satuan kerjanya masing-masing. Penjaminan mutu dalam diklat ini
akan dilakukan oleh Pelatih Utama.

C. ASPEK PENJAMINAN MUTU


Dalam penyelenggaraan diklat implementasi SPKTB penjaminan mutu dilakukan dengan
menstandarisasi aspek-aspek berikut ini:
1. Bahan Ajar; Lembar Teori, Lembar Praktek, Lembar Tugas, dan Media.
2. Kompetensi Pemateri
3. Skenario dan Metoda Pelatihan
4. Sistem Evaluasi

D. KONTRAK BELAJAR

27
Agar semua pihak yang terlibat dalam proses belajar dan pembelajaran melaksanakan
peran, tugas, dan gungsinya secara serius dan produktif, dalam setiap kegiatan diklat
penerapan SPKTB diterapkan Kontrak Belajar yang disepakatid dan ditandatangani oleh
peserta, pengajar, dan penyelenggara diklat. Kontrak belajar ini meliputi aspek-aspek
berikut ini:

1. Disiplin termasuk kehadiran dan partisipasi dalam proses belajar dan


pembelajaran
2. Sikap termasuk kesantunan bicara dan tindakan
3. Penampilan termasuk kebersihan dan kerapihan
4. Tata kerja termasuk prosedur dan kejujuran
5. Hasil kegiatan termasuk kualitas, kelangkapan, dan waktu penyerahan

E. MONITORING DAN EVALUASI


Untuk mengkonfirmasi apakah semua rangkaian kegiatan implementasi SPKTB di
Kabuaten Gowa sesuai dengan rancangannya maka perlu diterapkan Monitoring dan
Evaluasi. Ada 3 (tiga) karakteristik utama dari M&E yang diterapkan yaitu:

1. M&E dilakukan terhadap aspek perencanaan, pelaksanaan, hasil, dan dampak setiap
kegiatan dan program.

2. M&E dilaksanakan secara sistemik dalam arti mengikuti kaidah M&E yang benafr,
dilengkapi dengan instrumen yang sahih dan ajeg, dan bagian ketiga dari empat siklus
penjaminan mutu; Plan, Do, Check, dan Action.

3. M&E dilakukan oleh petugas yang terlatih agar kompeten dan memiliki sikap yang
obyektif, serta mewakili berbagai pemangku kepentingan.

BAB V
PENUTUP

Dengan berpegang pada pedoman ini maka berbagai program dan kegiatan diklat
sebagaimana dirancang akan terselenggara secara akutabel dalam arti; efektif, efisien,
tepat prosedur, tepat waktu, dan tepat hasil. Selain itu, dengan merujuk kepada pedoman
program dan kegiatan yang bervariasi macam, bentuk, dan waktunya tetap mengikuti
prinsip dan ketentuan yang terstandar sehingga distorsi dan penyimpangan proses dan

28
hasil dapat terhindarkan. Oleh sebab itu, para pengelola kegiatan diharuskan menjadikan
pedoman ini sebagai rujukan utama dan baku.

Sesuai dengan namanya, pedoman ini berisi garis-garis besar dan prinsipil yang
merupakan ketentuan dan prosedur yang harus dijadikan rujukan dalam penyelenggaraan
berbagai program dan kegiatan diklat implementasi SPKTB di Kabupaten Gowa. Oleh
sebab itu, secara operasional masih perlu dilengkapi dengan panduan yang memuat hal-
hal teknis lebih rinci. Selain itu, ketika menghadapi hal-hal yang aturan dan kebijakannya
belum termuat dalam pedoman ini, dianjurkan agar tidak menerapkan jalan pintas dan
mengedepankan hasil daripada prosedur, tetapi mencari rujukan yang relevan serta
berkonsultasi kepada jajaran yang lebih tinggi dan terkait.

29

Anda mungkin juga menyukai