Anda di halaman 1dari 6

Diana Ulfah Wijaya

1. Bismillahirahmanirahim, assalamualaikum wr. Wb. Selamat pagi. Kepada yang


terhormat Prof. Dr. Hadi Soenartyo, drg, Msc, Sp.PM selaku pembimbing, kepada
yang terhormat drg. Ananta ruri, Sp.PM, kepada yang terhormat drg. Solva.
Perkenalkan saya Diana Ulfah Wijaya pada pagi hari ini saya akan menyampaikan
hasil penulisan yang sudah saya lakukan guna memenuhi tugas akhir skripsi sebagai
syarat untuk mendapatkan gelar kedokteran gigi. Judul dari skripsi yang akan saya
sampaikan adalah sebagai berikut.. pengaruh predisposisi dan patogenesis terjadinya
kandidiasis hiperplastik kronik serta penatalaksanaannya
Adapun alur dari presentasi yang saya akan sampaikan adalah sebagai berikut..

2. - kandidiasis adalah infeksi oportunistik umum dari rongga mulut. Patogen yang
paling umum adalah candida albicans.
- Rongga mulut bukan lingkungan yang homogen untuk pertumbuhan kandida,
karena adanya perbedaan lokasi seperti palatum, gingival, dorsum lidah,
permukaan gigi dan pipi.
- Selain itu rongga mulut memiliki peran biologis yg mendukung pertumbuhan
mikroba yg berbeda.
- Candida albicans berada di rongga mulut sebagai komensal yang dibantu proses
yang kompleks yang melibatkan faktor-faktor yang berhubungan dengan sel ragi,
sel inang dan faktor lingkungan yang berkontribusi pada virulensi organisme.
- Virulen utam dari kandida adalah kemampuan menyerang lapisan superfisial
epitel. Khususnya dibantu dengan perubahan dari blastospora menjadi hifa.
- Candida albicans bertransformasi dari organisme komensal menjadi patogen
dipengaruhi oleh faktor predisposisi dan dapat menimbulkan infeksi oportunistik.
3. - kandidiasis memiliki 4 bentuk klinis yang berbeda menurut lehner 1964, yaitu
kandidiasis pseudomembran akut, kandidiasis eritematosa akut, kandidiasis
eritematosa kronik, dan kandidiasis hiperplastik kronik.
- Kandidiasis pseudomembran akut ditandai dengan adanya plak putih yang dapat
dihapus dan meninggalkan permukaan berwarna merah.
- Kandidiasis eritematosa akut, disebut juga sebagai antibiotik sore tongue. Biasa
terjadi di mukosa bukal, palatum, dorsum lidah dengan permukaan tampak
sebagai bercak kemerahan.
- Kandidiasis eritematosa kronis, disebut juga sebagai denture sore mouth. Biasanya
terjadi pada daerah yang berkontak dengan gigi tiruan berupa lesi eritema.
4. Selanjutnya saya akan menjelaskan tentang KANDIDIASIS HIPERPLASTIK
KRONIK.
- Kanddiasis hiperplastik kronik adalah salah satu bentuk klinis dari kandidiasis oral
yang dikenal juga sebagai candidal leukoplakia.
- Kandidiasis hiperplastik kronis adalah infeksi kronis dan memiliki 2 manifestasi
utama. Jenis nodular menampilkan lesi papular kecil putih sedikit lebih tinggi
pada membran mukosa dengan penampilan yang berbintik-bintik. Jenis lainnya
seperti plak yaitu area berwarna putih homogen sedikit lebih tinggi dari selaput
lendir. Keadaan ini diduga akibat invasi miselium ke lapisan yang lebih dalam
pada mukosa rongga mulut, sehingga dapat berproliferasi, sebagai respon jaringan
inang. Lesi hiperplastik tidak dapat terhapus dan biasanya tanpa gejala. Kedua
jenis ini dapat terjadi secara bersamaan.
- Kandidiasis hiperplastik kronis banyak ditemukan pada usia pertengahan dan
paling sering terjadi di daerah bilateral komisural mukosa bukal, palatal, bibir, dan
lidah.
5. ETILOGI.
- Kandidiasis hiperplastik kronis disebabkan oleh jamur bersel tunggal dari
keluarga cryptokokeae.
- Bentuk vegetatif merupakan bentuk yang sering dijumpai di mulut dan bersifat
tidak patogen. Tetapi juga terdapat bentuk hyphae atau patogen yang berhubungan
erat dengan lesi yang terjadi.
- Kandidiasis hiperplastik kronis tidak dapat langsung muncul, tetapi hal ini dapat
muncul disebabkan karena adanya jamur candida albicans, dimana jamur candida
albicans kurang patogen sehingga terjadinya infeksi diperlukan faktor predisposisi
baik sistemik maupun lokal
- Pertumbuhan optimum Candida albicans terjadi pada pH 4. Candida merupakan
jamur yang memiliki pertumbuhan yang cepat yaitu sekitar 48 jam. Kemampuan
Candida tumbuh pada suhu 37oC yang merupakan karakteristik penting untuk
identifikasi karena spesies yang patogen akan tumbuh secara mudah pada suhu
37oC.
6. FAKTOR PREDISPOSISI
- Faktor predisposisi terjadinya kandidiasis hiperlastik dibagi menjadi 2, yaitu
faktor lokal dan faktor sistemik.
- Faktor lokal yg pertama adalah obat.
- Merokok. Kebiasaan merokok juga memiliki hubungan dengan kandidiasis
hiperplstik kronis karna disebabkan efek merokok yang menimbulkan peningkatan
induksi keratinisasi epitel, penurunan imunoglobulin A pada saliva, diikuti oleh
penurunan polimorfonuklear sehingga mukosa rongga mukut pada perokok lebih
rentan terhadap infeksi kandida albikans.
- Gizi buruk. Penderita gizi buruk memiliki pertahanan tubuh yang rentan dan
hilangnya integritas epitel dapat mempermudah invasi jamur dan infeksi.
Kandidiasis hiperplastik kronis dapat disebabkan oleh adanya anemia defisiensi
zat besi yang menyebabkan respon limfosit.
- Selanjutnya saya akan menjelaskan tentang faktor sistemik, yang pertama DM
- Diabetes mellitus. Pada penderita diabetes mellitus darah dan air liur memiliki
konsentrasi glukosa yang tinggi yang menyebabkan polimorfonuklear menurun
dan pertumbuhan sel jamurnya meningkat sehingga kolonisasi kandida dapat
meningkat.
- Salah satu gejala dari diabetes mellitus adalah hiposalivasi atau xerostomia.
Xerostomia dapat menyebabkan immunoglobulin saliva menurun dan
menyebabkan pembersihan rongga mulut juga menurun, sehingga pertumbuhan
kandida meningkat.
- Hiv. Pada penderita hiv terjadi penurunan jumlah sel CD4 yang menyebabkan
kondisi imunosupresi. Keadaan ini sering menimbulkan infeksi oportunistik.
Infeksi yang paling sering terjadi adalah kandidiasis oral. Pada keparahan tingkat
lanjut, kandidiasis oral dapat berubah menjadi kandidiasis hiperplastik kronis.

7. PATOGENESIS KANDIDIASIS HIPERPLASTIK KRONIS


- Setiap manusia memiliki erbagai macam mikroorganisme di dalam mulutnya,
salah satunya candida albicans.
- Pada keadaan normal, Candida albicans tidak berbahaya bagi kehidupan manusia
dan hidup bersama dengan bakteri dalam keadaan seimbang.
- Namun bila terdapat faktor predisposisi yang sudah saya jelaskan tadi, candida
albocans dapat berubah menjadi patogen
- Faktor predisposisi ini berperan dalam meningkatkan pertumbuhan kandida
albicans serta memudahkan invasi jamur ke dalam jaringan tubuh manusia karena
adanya perubahan keseimbangan mikroflora mulut atau perubahan mekanisme
pertahanan lokal dan sistemik.
- Candida albicans secara morfologi mempunyai beberapa elemen jamur yaitu
blastospora. Blastospora berkembang menjadi hifa semu dan tekanan dari hifa
semu tersebut dapat merusak jaringan, sehingga invasi ke dalam jaringan dapat
terjadi.
- Virulensi ditentukan oleh kemampuan jamur tersebut merusak jaringan, serta
invasi ke dalam jaringan.
- Dalam kandidiasis hiperplastik kronik ini, invasi jamur kandida tidak hanya pada
tingkat epitel namun juga menyerang tingkat yang lebih dalam. (ada pertanyaan
didalamnya wkwk) dimana displasia epitel dapat diamati.
8. GAMBARAN KLINIS
- Kandidiasis hiperplastik kronis didefinisikan sebagai lesi putih yang tidak dapat
terhapus.
- Disini terlihat adanya lesi putih yang lebih yang sedikit lebih tinggi dari membran
mukosa dan juga terlihat adanya daerah eritema.
- Selain lesi putih, terdapat juga bentuk lain yaitu jenis nodular. Namun jenis
nodular ini jarang ditemukan.
- Gambaran histopatologi pada hasil pewarnaan PAS (periodic acid shiff), terlihat
adanya gambaran invasi jamur candida yang sudah masuk ke lapisan epitelium
yang dalam ditandai dengan adanya hifa (disini terlihat dengan gambar berebntuk
panjang berwarna ungu) dan blastospora (disini terlihat dengan gambar berbentuk
bulat kecil berwarna ungu tua)
9. DIAGNOSIS BANDING
- Kandidiasis hiperplastik adalah varian yang paling tidak umum dari kandidiasis
oral dan tetap agak kontroversial. Beberapa menganggapnya sebagai leukoplakia
yang sudah ada sebelumnya yang ditempati oleh organisme candida. Dalam situasi
lain, Candida merupakan satu-satunya penyebab lesi, mengingat bahwa dapat
sembuh setelah pengobatan antijamur. Tetapi sebenarnya, baik leukoplakia
maupun kandidiasis dapat terjadi pada waktu yang bersamaan.
- Kandidiasis hiperplastik kronis ditandai dengan lesi putih, kadang-kadang ada
daerah eritema dalam hubungan dengan daerah putih. Oleh karena itu, leukoplakia
dan erythroleukoplakia dimasukkan dalam diagnosa banding.
10. PENEGAKAN DIAGNOSIS
- Diagnosis kandidiasis hiperplastik kronis dapat dilakukan dengan melakukan
anamnesa, pemeriksaan klinis, dan pemeriksaaan penunjang seperti pemeriksaan
biopsi, sitologi eksfoliatif, kultur swab, dan uji saliva.
- Biopsi dan sitologi eksfoliatif digunakan untuk melihat apakah jamur kandida
sudah masuk kedalam lapisan paling dalam dari mukosa mulut.
- Biopsi dilakukan dengan memperoleh spesimen mukosa yang ditempatkan di 10%
formalin untuk fiksasi. jaringan tersebut kemudian diproses, tertanam dalam
parafin, dipotong menjadi 4 sampai bagian 6 mm, dan ditempatkan pada preparat
mikroskop. Pewarnaan dengan metode PAS dapat memperlihatkan hifa
kandidiasis. Karena kandidiasis oral merupakan infeksi mukosa superfisial pada
populasi imunokompeten, organisme hifa dicatat dalam lapisan parakeratin epitel.
- Pemeriksaan sitologi eksfoliatif adalah teknik invasif minimal untuk memperoleh
spesimen sel oral; dapat diindikasikan bila ada kecurigaan klinis dari kandidiasis
hiperplastik kronis. Sitologi eksfoliatif atau pemeriksaan histopatologi diperlukan
untuk diagnosis, dengan melakukan pewarnaan khusus seperti PAS untuk
mengidentifikasi hifa. Sampel untuk sitologi eksfoliatif diperoleh dengan
menggunakan moisted wooden tounge blade untuk mengikis organisme candida
bersama dengan keratinosit superficial. Sampel tersebut kemudian dioleskan ke
preparat dan difiksasi dengan menggunakan alkohol. Spesimen dikirim ke
laboratorium untuk penelitian dengan metode periodik acid-Schiff (PAS).
Pewarna PAS yaitu pewarna glikogen berada dalam dinding sel jamur dan dengan
demikian menjadikan organisme Candida terlihat dengan warna magenta.
- Selain menggunakan metode PAS dapat juga menggunakan 10% kalium
hidroksida (KOH) dimana kalium hidroksida ini dapat melisiskan keratinosis,
sehingga kandida dapat mudah dilihat dibawah mikroskop. Namun metode dengan
KOH lebih kurang akurat dibandingkan dengan metode PAS.
- Penggunaan swab pada lokasi lesi adalah metode yang relatif sederhana untuk
dapat mendeteksi pertumbuhan dan perkiraan semikuantitatif Candida.
Pengambilan sampel menggunakan kapas steril yang halus dengan menggosok
pada lesi jaringan dan kemudian di inokulasi pada media isolasi primer seperti
dextrose Sabouraud agar (SDA). agar-agar diinkubasi pada 25oC sampai 30oC
selama 48 sampai 72 jam. Kehadiran koloni putih krem menunjukkan hasil kultur
positif. sampel dari salah satu koloni yang dioleskan pada preparat dan dilihat di
bawah mikroskop untuk mengkonfirmasi diagnosis.
- Sebuah penilaian kuantitatif Candida albicans dapat dilakukan dengan
menentukan jumlah colony-forming units (CFUs) per 1 mL saliva yang tidak
distimulasi. Sebuah loop steril 0,01-mL digunakan untuk mendapatkan sampel
dari air liur yang dikumpulkan, dan disuntikan pada lempeng agar Sabouraud.
Jumlah CFUs di piring agar ditentukan setelah inkubasi selama 48 sampai 72 jam
pada 25oC sampai 30oC. Pada individu yang sehat, jumlah CFU kandidiasis
berkisar dari 0 sampai 1000 / mL. Pada pasien dengan kandidiasis oral, jumlah
mungkin setinggi 50.000 / mL. kehadiran organisme Candida bersama dengan
adanya tanda dan gejala klinis digunakan untuk mendiagnosis kandidiasis oral.
11. PENATALAKSANAAN
- Keberhasilan manajemen pasien dengan kandidiasis hiperplastik kronik adalah
dengan mengidentifikasi dan memperbaiki faktor predisposisi yang mendasari.
Tanpa kesadaran ini, pengobatan selanjutnya menggunakan terapi antijamur hanya
bersifat bantuan sementara pada infeksi, dengan kekambuhan yang tak
terhindarkan.
- Tujuan perawatan ini ialah untuk mengidentifikasi dan menghilangkan
kemungkinan faktor penyebab, untuk mencegah terjadinya penyebaran, untuk
menghilangkan rasa tidak nyaman, dan untuk mengurangi jumlah Candida
albicans.
- Obat yang dapat digunakan dapat berupa preparat polyene dan azole..
- Preparat polyene contohnya adalah..........
- Preparat azole contohnya adalah...........

12. PROGNOSIS
Kandidiasis hiperplastik kronis dikaitkan dengan perkembangan karsinoma sel
skuamosa karena candida leukoplakia terbukti meningkatkan laju transformasi
maligna sehingga dapat mengarah ke keganasan.
Candida albicans memiliki peran kausal tidak langsung dalam terjadinya kanker
mulut.

Anda mungkin juga menyukai