PENDAHULUAN
Sasaran dan tujuan yang ingin dicapai dalam melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan ini antara lain adalah sebagai berikut:
1
1.2.2 Tujuan Khusus
2
Pada masa penjajahan Belanda Perusahaan ini diberi nama Haven Bedriff.
Selanjutnya setelah kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 1945 s.d 1950
perusahaan berstatus sebagai Jawatan Pelabuhan. Pada tahun 1960 s.d 1969
Jawatan Pelabuhan berubah menjadi Badan Usaha Milik Negara dengan status
Perusahaan Negara Pelabuhan disingkat dengan nama PN Pelabuhan.
Pada periode 1969 s.d 1983 PN Pelabuhan berubah menjadi Lembaga
Penguasa Pelabuhan dengan nama Badan Pengusahaan Pelabuhan disingkat BPP.
Pada tahun 1983 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 1983 Badan
Pengusahaan Pelabuhan dirubah menjadi Perusahaan Umum Pelabuhan I
disingkat Perumpel I.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 56 tahun 1991 Perumpel I berubah
status menjadi PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I berkedudukan dan berkantor
pusat di Medan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah tangan Departemen
Perhubungan dan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
3
Penetapan misi perusahaan difokuskan kepada peningkatan kualitas
pelayanan dan keandalan alat produksi untuk mendukung peran pelabuhan sebagai
pusat logistik melalui aktivitas yang memberikan nilai tambah sehingga dapat
mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah. Berdasarkan keyakinan yang
dimaksud, misi PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Belawan ditetapkan
sebagai berikut :
Menyediakan jasa kepelabuhan berkualitas yang berperan sebagai pusat
logistik, memberikan nilai tambah serta mendorong pertumbuhan ekonomi
wilayah.
PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Belawan telah merumuskan
visi yang merupakan gambaran organisasi yang ingin diwujudkan di masa depan
yaitu :
Mewujudkan pelayanan kepelabuhan berkualitas dan berada di dalam
jaringan transportasi laut global serta mampu memenuhi harapan stakeholders.
Dalam upaya mewujudkan visi tersebut diperlukan kemampuan untuk :
a. Mewujudkan keuntungan yang memadai dalam menjalankan bisnis
persero (profit).
b. Memproduksikan jasa yang menghasilkan nilai bagi pelanggan (product).
c. Menyempurnakan proses yang menghasilkan nilai bagi pelanggan secara
berkelanjutan (process).
d. Menciptakan SDM yang produktif dan berkomitmen (people).
4
Struktur organisasi perusahaan merupakan salah satu faktor yang
mendukung keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dalam struktur organisasi terdapat kerangka yang menggambarkan
wewenang, tanggung jawab, dan hubungan tiap bagian yang ada didalamnya.
Struktur organisasi akan memudahkan dalam menentukan dan mengarahkan serta
mengawasi kegiatan operasi perusahaan. Oleh karena itu penting struktur
organisasi dalam suatu perusahaan. Maka setiap perusahaan membuat struktur
organisasi sendiri. Dalam menyusun struktur organisasi harus disesuaikan dengan
keadaan dan kebutuhan serta sifat perusahaan agar dapat mengefisienkan dan
suatu pekerjaan untuk mencapai suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan yang
maksimal.
Adapun tipe struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Pelabuhan
Indonesia I (Persero) Cabang Belawan ini adalah bentuk organisasi garis. Dalam
organisasi ini tugas-tugas perencanaan, pengendalian, pengawasan berada di satu
tangan dan garis kewenangan (line authority) pimpinan langsung ke bawah.
Secara sistematik struktur organisasi PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero)
Cabang Belawan dapat digambarkan sebagai berikut :
5
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Perusahaan
Sumber : http://www.inaport1.co.id
6
5) Tanah unutk berbagai bangunan dan lapangan, industri dan gedung-
gedung/bangunan yang berhubungan dengan kepentingan kelancaran
angkutan laut.
6) Penyediaan listrik, bahan bakar, minyak, air minum, instalasi limbah
pembuangan.
7) Jasa terminal, kegiatan konsolidasi dan distribusi barang termasuk hewan;
8) Jasa konsultasi, pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan
kepelabuhan;
9) Jasa pelayanan kesehatan;
10) Jasa transportasi di laut;
11) Jasa persewaan fasilitas dan peralatan;
12) Jasa perbaikan fasilitas dan peralatan di bidang pelabuhan;
13) Properti di daerah lingkungan pelabuhan;
14) Kawasan industri di daerah lingkungan pelabuhan;
15) Kawasan wisata di daerah lingkungan pelabuhan;
16) Depo peti kemas;
17) Jasa konsultan di bidang pelabuhan;
18) Jasa komunikasi dan informasi di bidang kepelabuhan;
19) Jasa konstruksi di bidang kepelabuhan.
7
kondisi operasi yang aman, nyaman handal dan efisien.
4 Menjadikan aspek K3LL sebagai bagian yang tak terpisahkan dari ukuran
kinerja individu, pembinaan SDM dan budaya perusahaan.
5 Bersikap tanggap dalam mengantisipasi apabila timbul masalah yang
berkaitan dengan dampak yang diakibatkan oleh kegiatan operasi hulu.
6 Menggalang kemampuan untuk melaksanakan penanggulangan keadaan
darurat dalam rangka pengamanan asset, pencegahan korban jiwa serta
peningkatan citra perusahaan.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
9
Prinsip kerja mesin diesel adalah merubah energi kimia menjadi energi
mekanis. Energi kimia didapatkan melalui proses reaksi kimia (pembakaran) dari
bahan bakar (solar) dan oksigen (udara) di dalam silinder atau ruang bakar.
Mesin diesel merupakan 4 langkah dari piston atau 4 tak, dalam satu proses
kerja/ pembakalan memerlukan empat langkah dari piston atau torak. Bahan
bakar yang digunakan adalah solar.
Empat langkah tersebut antara lain :
Langkah hisap
Langkah kompresi
Langkah usaha
Langkah pembuangan
10
Gambar 2.3 Langkah kerja mesin diesel
Pada langkah pertama yaitu langkah hisap, piston bergerak dari TMA
(titik mati atas) ke TMB (titik mati bawah), katup masuk terbuka dan
katup buang tertutup, udara terhisap ke dalam silinder.
Langkah ke dua adalah langkah kompresi atau tekan, piston bergerak
dari TMB ke TMA, katup masuk dan katup buang tertutup, udara
terkompresi sehingga udara memiliki tekanan dan temperatur yang
tinggi.
Langkah ke tiga yaitu usaha atau kerja. Pada temperatur udara yang
tinggi ini, bahan bakar/solar disemprotkan melalui injector sehingga
solar terbakar dan menghasilkan tenaga,. Piston penggerak dari TMA ke
TMB memutar poros melalui poros engkol atau crankshaft.
Langkah keempat adalah langkah buang, yaitu piston bergerak dari
TMB ke TMA, katup masuk tertutup dan katup buang terbuka sehingga
gas sisa pembakaran dibuang ke luar.
11
terhadap performa engine. Saat beban dan kecepatan ngine berubah, sejumlah
bahan bakar tertentu harus disemprotkanpada waktu tertentu pula untuk menjaga
burn window yang tepat. Timing advance unit mengontrol kapan bahan bakar
mulai di semprotkan dan governor mengontrol beberapa lama dan eberapa banyak
bahan bakar yang harus dikirim keruang bakar engine .
12
2
4
1
13
7) Exhaust stack
8) Muffler
14
sering juga disebut sebagai turboblower. Turbocharger terdiri dari unit turbin dan
unit kompresor. Kompresor yang berfungsi untuk memampatkan udara
digerakkan oleh unit turbin. Unit turbin digerakkan oleh ekspansi udara yang
mempunyai kecepatan, temperatur dan tekanan tinggi yang merupakan udara hasil
pembakaran dari motor. Penggunaan turbocharger dapat meningkatkan tenaga
mesin sampai 30%
2.7.4 Radiator
System pendingin pada engine bertanggung jawap untuk mempertahankan
suhu engine yang sesuai. Jika system pendingin gagal kerusakan berat bisa terjadi.
15
Radiator adalah komponen engine untuk untuk sistem pendinginan pada mesin
dan menjaga mesin tetap dalam suhu normal agr tidak terjadi over heating,
permasalahan yang dapat terjadi pada radiator adalah kebocoran pada tube
radiator.
16
Untuk mengetahui perfomance Genset diperlukan beberapa alat ukur, antar
lain alat ukur volume bahan bakar, tekanan bahan bakar, ammeter, technometer,
tekanan oli dan temperatur pendingin.
Untuk mengetahui volume bahan bakar yang ada pada tangki ditunjukkan
oleh fuel meter, ditunjukkan seperi pada gambar.
Sumber : http://streetperformance.com
Untuk mengetahui arus yang dihasilkkan oleh generator dapat dilihat dari
ammeter. Ditunjukkan seperti pada gambar.
17
Gambar 2.12 Amperemeter
Sumber : http://streetperformance.com
Untuk mengetahui putaran mesin dapat dilihat dari alat pengukur putaran
yang disebut dengan tachometer. Ditunjukkan seperti pada gambar berikut.
Untuk mengetahui air pendingin dapat dilihat dari termometer yang diseut
water temperatur indicator. Ditunjukkan seperti pada gambar.
18
Sumber : http://streetperformance.com
19
d. Secondary Fuel Filter, dan
e. Return line.
BAB III
METODOLOGI PRATEK KERJA LAPANGAN
20
Dalam pengumpulan data sebagai masukan untuk menyusun laporan
praktek kerja lapangan ini, maka penulis telah merangkum beberapa kegiatan
antara lain:
Masa orientasi, yaitu pengenalan dengan karyawan dan senior-senior serta
pengarahan secara umum dari PJS Manager tentang keselamatan kerja,
dan pengambilan safety.
Penyampaain program kerja dan safety setiap pagi.
Pengenalan tentang mesin-mesin yang ada di PT.Pelabuhan Indonesia I
(persero) Cabang Belawan serta fungsinya.
Melakukan kunjungan ke lokasi praktek kerja lapangan.
Penyelesaian tugas khusus, materi dan judul tugas khusus ini dilakukan
dengan pengambilan data dari PT.Pelabuhan Indonesia I (persero) Cabang
Belawan dan kunjungan ke perpustakaan yang bertujuan untuk
mendapatkan literature yang diperlukan.
21
BAB IV
PERAWATAN BERKALA ENGINE GENSET
22
Sistem perawatan yang dilakukan untuk memelihara mesin atau generator
agar selalu baik menggunakan metode sebagai berikut :
1. Preventive Maintenance
Pemeliharaan pencegahan yang meliputi lubrikasi (pelumasan,
pembersihan, inspeksi, check-up dan perbaikan) kegiatan dilakukan secara
berkala.
2. Prediktive Maintenance
Pemeliharaan terhadap apa yang diduga. Kegiatan ini merupakan
mengamati segala fisik melalui panca indera atau alat khusus tujuan tidak
terjadi pembongkaran lebih besar. Kegiatan ini dilakukan secara berkala,
contohnya menyelidiki keadaan atau kecepatan putar,tekanan
bantalan,temperatur dan lain-lain.
3. Repair maintenance
Perawatan dengan melakukan perbaikan setelah adanya kerusakan
atau penggantian pada waktunya atau menservis.
4. Corective maintenance
Pemeliharaan corective merupakan peningkatan sedemikian rupa
seperti perubahan-perubahan minor pada perancangan dan subtitusikan
dari komponen yang lebih cocok atau materi-materi kontruksi yang
ditingkatkan untuk menghapus suatu masalah.
5. Daily Inspection
Daily inspection dilakukan untuk memeriksa seluruh komponen
mesin sebelum pengoperasian untuk mengetahui masalah yang tedapat
pada engine.
23
PELABUHAN INDONESIA I
INDUSTRIAL & ELEKTRIC POWER GENERATION ENGINE
DAILY INSPECTION RECORD
Tabel 4.1 Daily Inspection
GENERATOR AC
1 GENERATOR AC (check temperature &
vibration)
2 GENERATOR AC (check automatic voltage
24
reg)
3 GENERATOR AC (coupling)
6. Over houl
Perawatan dengan melakukan pergantian sperpart yang tidak
mungkin bisa dipakai dan dipergunakan lagi.
25
2 FUEL FILTER 1R0749 - 2 Pcs
3 SEAL 8H2778 - 1 Pcs
2. Battery
Periksa battery dan tempatnya terhadap korosi, keretakan, kebocoran pada
penutupnya dan kondisi dari terminalnya, sambungannya dan harness-nya.
Tumpukan kapur juga merupakan indikasi terdapatnya masalah.
26
Periksa elektrolit pada battery jenis konvensional dan low maintenance
kecuali pada battery jenis free maintenance. Periksa kabel dan
sambungannya untuk memastikan battery tersebut tidak rusak dan
ukurannya tepat.
Bersihkan sambungan dan gunakan heavy protective grease pada
sambungan untuk menghentikan proses korosi. Periksa juga harness
elektriknya. Pastikan sambungan tidak kendor, dan perhatikan pula apakah
terdapat kabel yang terkelupas yang daapt menimbulkan hubungan pendek
arus listrik.
4. Pemeriksaan Operasional
Memeriksa tekanan oli, suhu, alternator dan alat ukur lain dan memastikan
semuanya bekerja dengan baik dan tidak ada yang rusak.
5. Sistem Pelumasan
Periksa selalu level oli dan kondisinya.
7. Radiator
Periksa kondisi rariator fins. Bila terdapat fins yang bengkok atau kotor, hal
ini akan mengurangi effesiensi pendinginan. Periksa semua bagian dari
kebocoran dan kerusakan.
8. Air Pendingin
Periksa level air pendingin dan pastikan pula tidak terdapat kotoran atau
perubahan warna.
11. Belt
Bila engine dilengkapi dengan belt sebagai bagian dari komponen
penggerak, periksalah kondisi belt dan pulley-nya. Bila terdapat keretakan
27
walaupun kecil, akan menyebabkan terganggunya engine saat bekerja. Bila
belt aus atau kendur, fan tidak akan berputar dengan kecepatan yang tetap
sehingga kapasitas pendinginan akan berkurang.
Untuk memeriksa kekencangan belt pada saat engine mati, puntir atau
bengkokkan belt menggunakan tangan. Bila kondisinya bagus, belt tidak
akan membengkok lebih dari lebar belt itu sendiri, atau sekitar satu inchi.
Atau gunakan alat belt tension tool untuk mendapatkan hasil pengukuran
yang akurat.
12. Pulley
Saat anda memeriksa belt, periksa juga pulley dari keausan, retak atau
tanda kerusakan lainnya. Gantikan pulley bila terdapat kerusakan, keausan,
retak atau lainnya.
Penggantian oli, coolant dan fuel filter secara teratur dapat mengurangi
keausan dan memperpanjang usia engine. Penggantian oli dan filter secara tetap
dalam jangka waktu tertentu yang tepat akan membantu mempertahankan kualitas
oli.
Sevice interval
28
Jangka waktu penggantian oli antara satu engine dengan engine lainnya
dapat saja berbeda. Periksa Operation and Maintanance Manual untuk
engine yangakan dikerjakan.
Schedule Oil Sampling (S.O.S)
Pada engine juga perlu dilakukan pengambilan oli secara berkala
(Scheduled Oil Sampling). SOS memberikan informasi penting mengenai
pola keausan komponen yang akan memberi tahu enginer (teknisi)
sebelum engine mengalami kerusakan yang lebih parah.
SOS dilakukan setiap kali penggantian oli. Pada saat penggantian oli,
engine harus cukup panas untuk memastikan partikel-partikel keausan
bercampur dengan oli.
Ada dua cara prosedur pengambilan oli yang dianjurkan, yaitu:
29
Periksa tingkat permukaan oli dan pastikan tidak terdapat
kebocoran oli
30
Untuk menguras coolant:
Matikan engine
Lepaskan kabel battery
Buka drain plug (penutup saluran buangan)
Buka heater valve
Buka drain pada water pump
Periksa filter water pump
Pasang kembali drain plug
Pengetesan regulator
Untuk pengetesan regulator:
Buka regulator
Tes regulator
Pasang seal baru
Pasang rebulator
Ganti gasket dan pasang kembali housing-nya
31
Gambar 4.3 filter air cleaner
32
Gambar 4.4 fuel filter
33
Primary fuel filter ada yang bisa diganti dan ada pula yang bisa
dibersihkan. Sedangkan secondary fuel filter harus selalu diganti.
a. Membersihkan Canister Primary Filter
Untuk membersihkan canister primary filter:
Pasangkan case-nya
Kencangkan bolt-nya
34
Pompa fuel system untuk membuang udara dalam saluran fuel. Gunakan
priming pump untuk memompakan fuel dan udaranya disaat engine
hidup.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Generator adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber
energi mekanikal.
Mengetahui cara merawat dan menggunakan alat untuk mesin genset
tersebut.
Perawatan secara visual akan memberitahu penulis mengenai kondisi
secara umum dari engine dan sama seperti ilmu-ilmu teoritis yang di dapat
diperguruan tinggi.
35
Perlu kebijakan-kebijakan yang di ambil dalam melaksanakan perawatan
pada suatu mesin , seperti penggantian oli, coolant dan fuel filter secara
teratur agar dapat mengurangi keausan dan memperpanjang usia engine.
5.2 Saran
Sebelum melakukan perawatan,sebaiknya setiap gejala kerusakan harus
diperhatikan dengan cermat. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan.
Lakukan perawatan yang teratur dan menyeluruh untuk mencegah
terjadinya kerusakan yang lebih parah.
Penggantian komponen mesin dilakukan sesuai petunjuk yang berlaku.
Gunakan pelumas yang sesuai dengan petunjuk penggunaan mesin,supaya
mesin dapat menjaga kestabilannya.
Utamakan kesehatan dan keselamatan kerja, selalu gunakan safety disaat
memulai pekerjaan.
36
DAFTAR PUSTAKA
Malang
(persero)
http://streetperformance.com
37