A. Pengertian Sistem Politik Sistem adalah satu kesatuan yang terbentuk dari beberapa unsur yang paling terkait. Politik berasal dari kata Polis artinya kegiatan dalam rangka mengurus kepentingan masyarakat. Sistem Politik berarti mekanisme seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur dalam hubungan satu sama lain yang menunjukan suatu proses yang langgeng. Sistem Politik Indonesia berarti : o Sistem politik yang pernah berlaku di indonesia o Sistem politik yang sedang berlaku di indonesia o Sistem politik yang berlaku selama eksistensi indonesia masih ada. B. Sejarah Sistem Politik Indonesia Dapat terbagi dalam beberpa kurun waktu, yakni : 1. Orde Lama a. Periode awal proklamasi kemerdekaan (18 Agustus 1945-27 desember 1949) Mengingat situasi dan kondisi negara indonesia yang masih baru merdeka sangat tidak dimungkinkan diselenggarakannya pemilihan umum, maka secara otomatis pembentukan lembaga-lembaga negara seperti MPR, DPR, DPA, BPA, MA belum terjadi, dengan demikian dibentuklah komite nasional indonesia yang terdiri dari tokoh-tokoh kemerdekaan RI yang membantu presiden dalam menjalankan tugas kenegaraan, dan menjalankan sistem pemerintahan presidensiil. Akan tetapi dalam prosesnya, terdapat cukup banyak polemik, dimana wajah bangsa ini sebagai bangsa yang baru mereka masih cukup jauh dari kesan demokratis, sehingga pada tanggal 14 november, wakil presiden Moh.Hatta melalui maklumat X. Sistem presidensill menjadi sistem parlementer (hingga 27 desember 1949). b. Periode Konstitusi RIS Pada masa ini sistem pemeintahan mengacu pada UUD yang terdiri atas 197 pasa, 1 lampiran, dengan sistem pemerintahan kabinet parlementer. Kabinet parlementer ini merupakan sistem pemerintahan dimana presiden hanya bertindak sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan adalah perdana mentri yang bertanggung jawab pada parlemen, sehingga dengan adanya parlemen, cukup banyaklah partai politik yang tumbuh berkembang saat itu. c. Periode 17 Agustus 1950 5 Juli 2959 Pada masa ini masih dengan sistem pemerintahan parlementer, dimana cukup banyaknya partai pada kenyataannya cukup banyak memunculkan konflik kepentingan dan ideologi antar partai. Dimana hampir separuh lebih pemerintahan dikuasai oleh PKI (aliran komunis) , PSI, Masyumi, PNI, dan NU. Kelima partai politik yang memiliki suara yang komposisinya jauh lebih banyak dibandingkan partai lain. Memiliki aliran ideologi yang berbeda, Pki dengan ide-ide dengan sosialis komunisnya pada saat itu juga diwarnai dengan kondisi politik internasional ( Pertentangan dua blok pada masa perang dingin ), itu juga cukup menjadi isu panas pada waktu itu. Pada kabinet parlementer ini terjadi seringkalinya pergantian kabinet-kabinet seperti dijepang, melalui mosi tidak percayanya, dikarenakan dimasa ini cukup banyak partai yang bila tidak sepakat dengan kabinet, dijatuhkan mosi tidak percaya. Sebut saja kabinet Ali Sastro I , kabinet Sultan Sjahrir, Kabinet AliS II, kabinet Wilopo, Kabinet Hatta, beberapa kabinet yang memiliki catatan sejarah dan masa kepemimpinan yang singkat karena seringnya mosi tidak percaya dari parlemen serta pertentangan ide atau pemikiran dengan soekarno. d. Periode 5 Juli 1959 -1965 Adanya kekecewaan soekarno terhadap partai-partai yang ada, yang dinilai banyak yang lebih banyak menekankan aspek kepentingan golongan dibandingkan loyalitas terhadap ide, gagasan maupun keputusan soekarno, mendorong soekarno untuk kembali ke UUD 1945, dengan menjalankan sebuah demokrasi terpimpin. Melihat kini pintu kebijakan semuanya terfokus pada satu tangan yakni soekarno, malah kian mempengaruhi polemik ideologi -PKI, PNI, Militer. Hal ini disebabkan : Soekarno memiliki hubungan kurang harmonis dengan militer. Militer bertentangan dengan konsep nasionalis, agama komunis. PNI bukanlah partai soekarno, ia hanyalah mesin politik. PKI sangat khawatir nasibnya akan berakhir seperti PSI, Masyumi yang dibubarkan Soekarno atas tuduhan kudeta disumatra Situasi ini memicu tindakan soekarno menjalankan kebijakan politik tidak sejalan dengan konstitusi, seperti penunjukan anggota legislatif dan parlemen secara langsung, Pembentukan DPR GR, Pengangkatan dirinya sebagai presiden seumur hidup. Selain itu posisi lembaga kepresidenan menjadi sangat eksklusif yang memiliki akses. Pada akhirnya pertentangan soekarno-hatta, militer vs PKI, menjadi pertentangan ideologis yang menjadi konfigurasi sistem politik indonesia di orde lama ini menjadi lebih kompleks.
2. Orde Baru Era pemerintahan orde baru ini militer diperkuat sebagai pertahanan negara. Selain itu dijadikannya 3 pilar nilai yang dianggap penting . Ekonomi sebagai Panglima Politik sebagai Panglima Militer sebagai Panglima
Sebagai pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara. Terlebih
ABRI pun dapat berpolitik sebagain seperti menjadi anggota legislatif dengan konstitutif melalui format Dwi fungsi ABRI. Mobilitasi dan depolitisasi ideologi dilakukan melalui partai Golkar yang merupakan partai yang wajib bagi PNS dan dengan otoritasnya presiden memiliki otoritas mutlak dalam mengontrol kebebasan pers terutama yang dinilai bertentangan dengan prinsipnya termasuk akses lembaga kepresidenan yang cukup ketat, dan berikut adalah sumber daya kekuasaan presiden
1. Presiden Hak Privillage Mengontrol rekruitmen politik dalam
pengisian jabatan lembaga tertinggi negara rekruitmen pengurus parpol 2. Presiden memiliki sumber daya keuangan yang besar 3. Presiden adalah panglima tertinggi ABRI 4. Presiden memiliki beberapa personal otoritas, merupakan sumber legitimasi kekuasaan kepresidenan