Agama
Agama
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Kata sistem berasal dari bahasa asing (Inggris), yaitu system, artinya perangkat unsur
yang secara teratur saling berkaitan, sehingga membentuk suatu totalitas atau susunan yang
teratur dengan pandangan, teori, dan asas. Sedangkan kata politik pada mulanya berasal dari
bahasa Yunani atau Latin, politicos atau politicus, yang berarti relating to citizen. Keduanya
berasal dari kata polis, yang berati kota. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata politik
diartikan sebagai segala urusan dan tindakan (kebijakan, siasat dan sebagainya) mengenai
pemerintahan. Kata Islam, adalah agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW,
berpedoman pada kitab suci al-Quran yang diturunkan ke dunia melalui wahyu Allah SWT.
2.2.2. RISALAH
Risalah bererti bahawa kerasulan beberapa orang lelaki di kalangan manusia sejak
Nabi Adam hingga kepada Nabi Muhammad saw adalah suatu asas yang penting dalam
sistem politik Islam. Melalui landasan risalah inilah maka para rasul mewakili kekuasaan
tertinggi Allah dalam bidang perundangan dalam kehidupan manusia. Para rasul
meyampaikan, mentafsir dan menterjemahkan segala wahyu Allah dengan ucapan dan
perbuatan.
2.2.3. KHILAFAH
Khilafah bererti perwakilan. Kedudukan manusia di atas muka bumi ini adalah
sebagai wakil Allah. Oleh itu, dengan kekuasaan yang telah diamanahkan ini, maka
manusia hendaklah melaksanakan undang-undang Allah dalam batas yang ditetapkan. Di
atas landasan ini, maka manusia bukanlah penguasa atau pemilik tetapi hanyalah khalifah
atau wakil Allah yang menjadi Pemilik yang sebenar.
2.3. Nilai-nilai Dasar Sistem Politik dalam Al-Quran
Al-Quran sebagai sumber ajaran utama dan pertama agama Islam mengandung ajaran
tentang nilai-nilai dasar yang harus diaplikasikan dan di implementasikan dalam pengembangan
sistem politik Islam. Nilai-nilai dasar tersebut adalah :
Dalam ajaran islam, siasah dauliyah (hubungan internasional) dalam islam berdasarkan
pada :
4. Siasah Maaliyyah.
Hukum yang mengatur tentang pemasukan pengelolaan dan pengeluaran uang milik
Negara. Yang menjadi pembahasan dalam siasah maaliyyah adalah sekitar:
Demokrasi adalah sebuah tatanan Negara /pemerintahan yang bersumber dari rakyat, oleh
rakyat, untuk rakyat. (benyamin Franklin).
1. Yusuf al-Qardhawi
Menurut beliau, substasi demokrasi sejalan dengan Islam. Hal ini bisa dilihat
dari beberapa hal. Misalnya:
Dalam demokrasi proses pemilihan melibatkkan banyak orang untuk
mengangkat seorang kandidat yang berhak memimpin dan mengurus
keadaan mereka. Tentu saja, mereka tidak boleh akan memilih sesuatu
yang tidak mereka sukai. Demikian juga dengan Islam. Islam menolak
seseorang menjadi imam shalat yang tidak disukai oleh makmum di
belakangnya.
Usaha setiap rakyat untuk meluruskan penguasa yang tiran juga
sejalan dengan Islam. Bahkan amar makruf dan nahi mungkar serta
memberikan nasihat kepada pemimpin adalah bagian dari ajaran
Islam.
Pemilihan umum termasuk jenis pemberian saksi. Karena itu,
barangsiapa yang tidak menggunakan hak pilihnya sehingga kandidat
yang mestinya layak dipilih menjadi kalah dan suara mayoritas jatuh
kepada kandidat yang sebenarnya tidak layak, berarti ia telah
menyalahi perintah Allah untuk memberikan kesaksian pada saat
dibutuhkan.
Penetapan hukum yang berdasarkan suara mayoritas juga tidak
bertentangan dengan prinsip Islam. Contohnya dalam sikap Umar
yang tergabung dalam syura. Mereka ditunjuk Umar sebagai kandidat
khalifah dan sekaligus memilih salah seorang di antara mereka untuk
menjadi khalifah berdasarkan suara terbanyak. Sementara, lainnya
yang tidak terpilih harus tunduk dan patuh. Jika suara yang keluar tiga
lawan tiga, mereka harus memilih seseorang yang diunggulkan dari
luar mereka. Yaitu Abdullah ibn Umar. Contoh lain adalah
penggunaan pendapat jumhur ulama dalam masalah khilafiyah. Tentu
saja, suara mayoritas yang diambil ini adalah selama tidak
bertentangan dengan nash syariat secara tegas.
Juga kebebasan pers dan kebebasan mengeluarkan pendapat, serta
otoritas pengadilan merupakan sejumlah hal dalam demokrasi yang
sejalan dengan Islam.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah kami kaji, kami dapat menyimpulkan bahwa definisi
politik dari sudut pandang Islam adalah sebuah aturan tentang pemerintahan yang
berdasarkan nilai-nilai Islam. Politik Islam sama dengan Fiqh Siyasah, Semua sumber
politik Islam yang kita pelajari adalah bersumber dari Al-Quran dan Hadist. Dalam fikih
siasah disebutkan bahwa garis besar fikih siasah meliputi :
DAFTAR PUSTAKA