Anda di halaman 1dari 18

Dalam bidang pengukuran tanah, jarak antara dua titik berarti jarak

horizontal. Jika titik-titik berada di ketinggian yang berbeda, maka jarak


adalah panjang horizontal antara garis vertikal pada titik - titik.
Dalam pengukuran tanah, keadaan terendah, semua jarak diduga
menjadi jarak horizontal. Ini menyatakan bahwa setiap pengukuran bidang
diambil baik diukur secara horizontal, atau jika tidak, dikurangi menjadi
jarak horizontal matematis.
Jarak antara titik dapat juga ditentukan dengan menggunakan
perhitungan geometris atau kerja trigonometri dengan menghubungkan
jarak dan sudut pengukuran.
2
Pengukuran Jarak

Jika sudut diketahui, jarak horizontal antara titik A dan titik B dapat
dihitung dengan :

H = L cos
H : Jarak horizontal antar titik
L : Panjang sisi miring
: Sudut antara sisi horizontal dengan sisi miring
3
PENGUKURAN JARAK
Jika berbeda di ketinggian d antara ujung meteran diukur, yang
dilakukan di tanah datar, jarak horizontal dapat dihitung dengan
menggunakan cara berikut berasal dari teorema pitagoras :

C adalah perbedaan antara jarak horizontal H dengan jarak


kemiringan L
C kurang lebih adalah

4
Pengukuran Jarak

uphill ( +) downhill( - )

Figure:2 (.n ,Topografya Ders Notlar)

Pengukuran Jarak

Figure:3(U.zerman, 2010) HA = height of A


5

Pengukuran jarak

Metode untuk melakukan pengukuran linear:


Ada beberapa metode langsung dan tidak langsung menentukan jarak.

Pengukuran
Tachymetri
Pengukuran jarak elektronik
Dll

Kebanyakan pengukuran jarak pada bidang dilakukan dengan


menggunakan salah satu pengukuran (baja atau meteran serat kaca) atau
pengukuran jarak elektronik (EDM).
7

Meteran:
Meteran merupakan salah satu metode pengukuran garis lurus (linear) untuk
mengetahui panjang jarak suatu bidang horizontal antara dua buah titik
menggunakan meteran. Observasi dari jarak horizontal melalui metode meteran
terdiri atas penerapan panjang yang diketahui (panjang yang tertera pada
meteran). Metode ini juga langsung akan memunculkan seberapa panjangkah
jarak suatu titik melalui meteran tersebut karena saat kita menarik sebuah
meteran, angka untuk satuan panjang tersebut telah tersedia pada meteran
tersebut.
8
Perlengkapan dan perlatan pengukuran

1. meteran gulung, mempunyai ukuran panjang dengan


standar 10, 20, 30, 50 dan 100 m. Semuanya bisa dalam
bentuk gulungan atau (semacam) kumparan.

2. Alat ukur invar, terbuat dari baja khusus untuk


mengurangi perubahan perbedaan panjang yang
disebabkan perbedaan suhu.

3. Pita ukur dari kain , sebenarnya terbuat dari serat kain


bermutu tinggi, lebar, dengan kawat tembaga yang bagus
yang dibentuk memanjang untuk memberi kekuatan
ekstra dan mencegah pemanjangan yang berlebihan.

4. Chaining pins , digunakan untuk menandai panjang


meteran. Sebagian besar chaining pins dibuat tajam di
salah satu bagian ujungnya serta punya sebuah pengait
berbentuk bulat di ujung lainnya dan berwarna selang
seling pita merah putih

5. Hand level adalah alat sederhana yang digunakan untuk


menjaga meteran agar berada di ketinggian yang sama
ketika mengobservasi medan yang susah
11
Tension handles, memfasilitasi pengaplkasian tarikan
standar yang diinginkan atau yang diketahui.
Pocket thermometer, untuk membaca suhu.
Range poles (lining rods), biasa terbuat dari kayu,
baja, atau aluminium. Kegunaannya adalah untuk
menandai suatu garis lurus yang sedang diukur
dengan pita ukur agar pita ukur tersebut sejajar atau
lurus dengan garis yang sedang diukur. (e)
Plump bobs, digunakan untuk menahan pita ukur
agar tetap dalam keadaan horizontal dalam suatu
bidang/lahan yang miring. Titik yang sudah ditandai
pada pita ukur dapat diproyeksikan ke titik yang ada
di tanah dengan menggunakan tali pada plump bob.
Plump bob juga dapat digunakan untuk pengukuran
theodolite yang presisi. (f)
12
Perekaman (taping) pada tanah tidak rata :

Dalam beberapa kasus, hal yang paling mudah untuk


mengukur jarak horizontal adalah dengan menjaga agar kedua
ujung pada rantai (pita baja) tetap pada ketinggian yang sama.
Hal ini tidak sulit jika jarak tidak terlalu panjang atau tidak
terjadi perubahan ketinggian di antara titik.

Perekaman (taping) membutuhkan minimal 2 orang.


Menggunakan jarak/jangkauan tiang, garis yang akan diukur
harus ditandai pada kedua ujungnya (dalam posisi vertikal) dan
diantara titik mana yang kita perlukan, untuk memastikan garis
pandang tidak terhalang. Perekam depan sejajar/segaris
dengan perekam belakang. Arah (petunjuk arah) akan diberikan
melalui suara (vokal) dan sinyal.

13

Pengkuran Tanah Tidak Datar

Pengukuran bagian belakang memuat 0 meter dan ujung


meterannya berada pada bagian belakang garis di pengukuran
bagian depan. Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang
akurat harus dilakukan lurus dan kedua ujungnya memiliki
sudut yang sama.
Dalam beberapa kasus, tali bandul digunakan untuk menahan
(sebagai acuan kita lihat ke meterannya) meteran diatas tanah
dengan posisi horizontal. Penempatan tali bandul yang sudah
tepat pada akhir pengukuran dan menjaganya dengan satu jari
(ibu jari), (dalam kondisi ini kita sudah dapat mendatanya)
menandai masing masing titik pada hasil pengukuran (dengan
bandul). Pada pengukuran bagian belakang dilanjutkan dengan
menahan bandul berada tepat dengan titik, sementara
pengukuran bagian depan ditandai dengan panjang,
pengukuran bagian depan dilakukan dengan memindahkan tali
bandul ke titik meteran tepat di tanah yang sdh ditandai.
14

Halaman 15
Pengukuran tanah tidak datar:
Ketika meteran sudah pada garis sejajar, rentangkan meteran,
dan pengukur bagian belakang berada diluar titik, patok
dikeluarkan. Kemudian, pengukur bagian depan meletakkan
penjepit tepat di seberang tanda nol di meteran dan tancapkan
penjepit ke tanah. Titik yang sudah ditandai diperiksa dengan
mengulangi pengukuran sampai kepastian lokasi yang benar
terjamin. Setelah memeriksa ukuran, selanjutnya adalah
memastikan. Setelah memeriksa ukuran, pengukur bagian
depan memberi tanda OK pada titik tersebut, pengukur bagian
belakang menarik penjepit belakang, dan mereka bergerak
maju. Pengukur bagian depan menarik meteran, melangkah
kurang lebih sejauh 30m, dan berhenti. Tepat ketika ujung 30 m
mencapai perangkat penjepit, pengukur bagian belakang
mengucapkan tape untuk memberitahu pengukur bagian
depan bahwa mereka telah pergi sejauh 30 m. Proses
pengukuran sepanjang 30 m diulang sampai sebagian panjang
meteran diperlukan di ujung garis.
15

Mengukur pada Tanah Landai


Jika tanah tidak datar, satu atau kedua surveir harus
menggunakan pengukuran yang dipotong pendek-pendek.
Normalnya, hanya peristiwa ketika kedua suveir harus
menggunakan pengukur yang dipotong pendek-pendek ketika
tanah menanjak atau ada halangan antara 2 surveir

surveir= orang yg mensurvei tanah


18
Pengukuran pada tanah miring

Ketika mengukur kedalaman , sangat dianjurkan untuk


menahan meteran dekat dengan badan, sehingga angkatan
yang baik bisa didapat untuk memberi atau menahan tegangan
dan memindahkan secara akurat dari meteran ke tanah dan
sebaliknya.
20
Dalam kerja lapangan, kebanyakan pengukuran diambil
dari meteran secara mendatar. Jika lekungan tanah terlalu
besar maka dibolehkan untuk menggunakan seluruh meteran
yang ada, kenaikan terpendek diukur sampai semua jarak yang
dihitung telah diukur. Pengukuran ini dinamakan meteran
pemecah
jika pensurvei belakang menggunakan bandulan, dia
meneriakkan catat atau tandai itu, pada saat bandulan tegak
berati dalam kondisi stabil, jika kepala survei juga
menggunakan bandulan, ia harus menunggu untuk membaca
sampai kedua bandulan berada diatas tanda yang sama
21
Dalam merekam permukaan yg tidk rata atau lereng yg curam,
ini adalah praktek standar untk merekam secara horizontal dan
menggunakan plumb bob disatu atau mungkin kedua bagian
akhirnya

Pada lerng yg lebih curam, dimana jarak total tidak bisa


direkam secara horizontal tanpa penjajakan dari atas level tepi,
jarak yg lbh pendek telah diperhitungkan dan diakumulasikan
ke total dari jarak perekaman total. Ini adalah prosedur yg
disebut breaking tape
22

Mengukur jarak pada lereng miring lebih diminati dalam


pengukuran mengukur karena dua alasan ini.

Yang pertama; dalam pengukuran tanah/ lereng menurun, titik


terbelakang terpegang stabil pada objek yang pasti
sementara ujung titik lainnya plumbed. Dalam pengukuran
lereng menanjak, ujung terdepan harus diatur sementara ujung
titik lainnya cukup stabil.

Kedua; apabila dibutuhkan metode pemutusan tape, pengukur


tape dapat dengan mudah menggunakan/mengatur ketinggian
meteran tersebut dengan cara memegangnya di ambang dada.

23
Pengukuran di tanah miring:
Di beberapa kejadian, memutuskan rantai menjadi sesuatu yg
tidak praktis. Saat kemiringan menjadi sangat curam sehingga
frekuensi [chaining tape] dibutuhkan, suatu permukaan vertikal
harus diukur atau [chaining tape points] tidak bisa dibaca.
Sehingga mungkin lebih diinginkan untuk mengukur jarak
horizontal secara tidak langsung. Metode yang paling sering
digunakan adalah "slope chaining tape", dimana jarak
sepanjang kemiringan diukur, tingkat kemiringan ditentukan,
serta jarak horizontal dihitung.
24
Pengukuran untuk Tanah Miring

Ketika garis vertikal (kemiringan) sudut () digunakan, jarak


horizontal dihitung dengan cara mengalikan jarak kemiringan
dengan cosinus dari sudut vertikal. Ini adalah solusi dari
segitiga siku-siku untuk sisi yang berdekatan(jarak horizontal)
dengan sisi miring (jarak kemiringan) yang diketahui.
25
Mengukur panjang tanah miring
Dari dasar trigonometri, dapat diketahui :
cosin = sisi yang berhimpit / mengganti sisi miring yang telah
diketahui nilainya, didapatkan;
cos() = HD / SD memecahkan untuk HD dengan mengalikan
kedua sisi persamaan dengan SD, maka

HD = SD.cos()

Jika sudut zenith (z) diukur dengan sudut vertikal, maka


perhitungannya akan mirip. Sudut zenith yaitu sudut
komplemen dari sudut vertikal miring, maka fungsi sinus harus
digunakan. Rumusnya adalah;
HD =
SD.sin(z)
26
OBSERVASI TERHADAP LINTASAN DENGAN METODE TAPING
Rata-rata jarak yang di observasi maju dan mundur dapat
meningkatkan
Akurasi, dan dengan membaca berulang kali dapat
memberikan kepastian dalam pengukuran.

S1: jarak garis AB (observasi maju) dengan metode taping


S2: jarak garis AB (observasi mumdur) dengan metode taping
d: toleransi(menurut peraturan produksi peta skala besar pasal
no.27/b, d=3 cm)

Jika hasil pengukuran (S2-S1) kurang dari sama dengan d


Jarak garis AB=(S1+S2)/2 (nilai hasil observasi)

Jika hasil pengukuran bukan (S2-S1) kurang dari d


Observasi dianggap tidak sah & harus di buang
27

Pengamatan panjang lintang dengan metode taping


(pengukuran)
Jarak maksimum dari panjang lintangang diukur dengan
menggunakan metode taping adalah 150m dalam hal regulasi
produksi peta skala besar
28

PENGUKURAN JARAK :
1. Sumber dari kesalahan pengukuran :

a. Kesalahan instrumentasi : sebuah meteran dapat


berbeda dalam panjang aslinya dengan panjang
nominalnya dikarenakan kerusakan/cacat saat
produksi atau ketika memperbaiki, ataupun sebagai
hasil dari kekusutan.
b. Kesalahan alami : jarak horizontal antara ujung -
ujung sebuah meteran bervariasi dikarenakan efek
dari temperatur, angin, dan berat meteran itu sendiri.

c. Kesalahan pribadi : kesalahan seseorang dalam


menyetel pin/patok, membaca meteran, ataupun
saat menggunakan peralatannya.
29

Sumber-sumber kesalahan pada pengukuran :

1.1 Kesalahan-kesalahan perbandingan

Ketika sebuah meteran digunakan, itu bakal menjadi panjang


yang rinci, dengan beberapa toleransi kelebihan dan
kekurangan. Hal itu bisa saja menggambarkan keadaan
sebenarnya secara terperinci dan bisa juga tidak. Saat
pengukuran tanah sedang dilakukan, batas kesalahan yang
diizinkan bisa jadi lebih tinggi atau lebih rendah dari hasil
pengukuran yang terbaca pada meteran. Untuk pekerjaan
dengan ketelitian tinggi, kita perlu mengukur beberapa jarak
yang diketahui dan menetapkannya, jika meteran ini memiliki
panjang yang tepat. Jika tidak, kita perlu langkah berikutnya
untuk menetapkan apakah kesalahan terletak pada satu atau
beberapa lokasi tertentu sepanjang meteran atau apakah
kesalahan tersebut terletak pada sepanjang jarak yang diukur.
Jika diketahui jarak 50 m terukur menjadi 49,995 dan
diketahui jarak 100 m menjadi 99,99 m, semua ukuran yang
diperoleh dengan meteran sebaiknya dikalikan dengan
100/99,99 (jarak yang diketahui lebih dari jarak yang terukur).

30

sumber kesalahan dalam pengukuran :


1. Suhu:
Apa pun bahan yang digunakan untuk membuat meteran,
bahan tersebut akan memuai dan menyusut karena perubahan
suhu. Beberapa bahan lebih peka daripada bahan lainnya,
tetapi setiap meteran akan berubah panjang jika terkena panas
atau suhu dingin. Jika pengukuran yang akurat diperlukan,
penyesuaian perlu dibuat terhadap perubahan suhu antara
suhu semula dan suhu pada saat pengukuran untuk
mengetahui jaraknya.
31

Kesalahan saat pengukuran menggunakan meteran:


1.3. Lengkungan:
Ketika meteran digantung di tiap ujung dan tidak disokong
oleh panjangnya, berat dari rantai menyebabkannya
melengkung dan menarik kedua ujungnya kepada satu sama
lain. Keadaan ini tidak memungkinkan untuk menggunakan
cukup gaya luar untuk mengatasi lengkungan itu sepenuhnya.
Untuk semua pengukuran, tegangan yang cukup harus dipakai
untuk memperkecil pemendekan meteran yang efektif
Gambar:15 (C.D. Ghilani, P.R. Wolf, 2008)

32
Sumber dalam Kesalahan Pengukuran

1. 4. Peregangan (penarikan yang tidak teratur)


Saat peregangan digunakan untuk membantu
mengimbangi efek pelengkungan, hal itu juga akan
meregangkan pita ukur. Baja akan meregang
beberapa derajat saat peregangan diterapkan. Ketika
pita ukur mengecek sebuah ukuran panjang tertentu,
peregangan haruslah dikontrol.
Jika selanjutnya dilakukan pengukuran panjang
kembali, maka peregangan yang digunakan harus lah
sama, jika tidak, harus ada koreksi ulang.
33
Sumber kesalahan pada pengukuran
1.5. plumb bob yang tidak beraturan
Latihan dan kestabilan diperlukan untuk menahan plumb
bob yang masih cukup jauh untuk menandai sebuah titik.
Plumb akan bergeser, bahkan pada keadaan yang tenang.
Kerusakan pada plumb yang tidak beraturan bermacam-macam
sejak mereka membuat jarak yang terlalu panjang atau
pendek. Bagaimanapun, kerusakan akan sistematis ketika
pengukuran langsung dilawan oleh angina yang kuat.
Ini sulit untuk menahan kestabilan plumb bob selama titik,
pastikan bahwa plumb bob diatur dengan tepat pada garis
penanda meteran dengan benar dan bacalah garis penanda
meteran di plumb bob. Untuk membantu kestabilan plumb bob,
itu diadakan hanya jarak pendek diatas tanda dan berulangkali
mendarat. Plumb bob seharusnya tidak diperbolehkan untuk
berhenti dititik karena ini akan menghasilkan pengukuran yang
keliru.
34
Sumber kesalahan dalam penghitungan
1.6 Meteran tidak horizontal dan meteran melewati garis
Kesalahan yang disebabkan karena meteran tidak horizontal
adalah suatu kesalahan sistematis dan selalu memberi hasil
yang lebih panjang daripada hasil sesungguhnya. Kesalahan
yang disebabkan karena meteran tidak segaris adalah
kesalahan sistematis dan hal tersebut juga menyebabkan hasil
yang diperoleh lebih panjang daripada panjang sesungguhnya.
Kesalahan-kesalahan seperti ini dapat dieliminasi dengan
memposisikan meteran dengan lebih hati-hati.
1.7 Pembacaan yang salah atau interpolasi
Proses pembacaan angka dalam ratusan pada meteran dengan
skala puluhan dan dalam ribuan pada meteran dengan skala
ratusan disebut interpolasi. Kesalahan dari sumber ini
sangatlah acak sepanjang meteran. Kesalahan seperti ini dapat
dikurangi dengan melakukan pembacaan secara lebih hati-hati,
atau menggunakan kaca pembesar.
35

Sumber Kesalahan Dalam Pengukuran


1.8 Kesalahan Konstan
Jika pengukuran yang telah dilakukan tertekuk ataupun patah
dan disambung kembali bersamaan, akan menghasilkan
kesempatan bagus yang akan menyebabkan kesalahan
konsisten untuk setiap jarak yang diukur menggunakan bagian
dari pengukuran tersebut. Kesalahan ini perlu ditambah
ataupun dikurangi sesuai dengan tiap waktunya.
36

ALAT UKUR JARAK ELEKTRONIK:


Pemancar penuh Prisma

Pemantul Cahaya
Gambar:16 (C.D. Ghilani, P.R. Wolf, 2008)

37

Pengukuran Jarak Elektronik


Jumlah Insrumen Koordinat :

Jumlah Instrumen Koordinat menggabungkan instrument


EDM, Electronic Digital Theodolite, dan computer dalam satu
unit. Perangkat ini secara otomatis mengukur sisi horizontal
dan vertikal, serta jarak, dan mengirimkan hasilnya dalam
waktu yang sesungguhnya kedalam computer. Sisi horizontal
dan vertikal (ketinggian) sudut dan kemiringan jarak dapat
ditampilkan, dan kemudian pada perintah keyboard komponen
jarak dapat dihitung dan dapat ditampilkan. Jika instrumentis
yang berorientasi pada jarak dan koordinat diduduki input
dalam system, maka point koordinat dapat diperoleh. Data ini
semua dapat disimpan dalam instrument atau kolektor data.
38
Alat Pengukur Jarak Elektronik (EDM)
Semua peralatan EDM mengukur jarak kemiringan antara 2
titik. Jika alat EDM tergabung dalam jumlah total titik yg
digunakan, maka mereka secara otomatis akan mengurangi
jarak komponen horizontal. Ini tidak dapat dilakukan dengan
alat EDM versi lama, pengurangan harus kita lakukan secara
manual.
Telah diduga bahwa, tentu, bahwa jarak kemiringan pada
awalnya dibenarkan untuk alat pengukur atmosfir.
pengurangan jarak kemiringan kepada komponen horizontal
bisa jadi berdasarkan oleh perbedaan elevasi, atau pada sudut
zenith ( Vertical).
Karena Kelengkungan Bumi, jarak yang panjang harus diberi
perlakuan yang berbeda dibandingkan jarak yang pendek.
39

Anda mungkin juga menyukai