Anda di halaman 1dari 103

TUGAS

STUDI KELAYAKAN BISNIS

Disusun Oleh
Kelompok 1:
Eligius Ohoira 141 080 056
Anisa Susanti 141 080 293
Mery Susanti 141 080 255
Kiki Monika Br Tarigan 141 080 093
Raheldawati P 141 080 165

Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional VETERAN Yogyakarta
2011

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
RahmatNya kami dapat menyusu laporan kuliah Studi Kelayakan Bisnis ini. Hasil laporan
ini merupakan pelengkap kuliah Studi Kelayakan Bisnis.
Kami menyadari bahwa dalam merencanakan pertama kali suatu bisnis tak jarang
pebisnis dipenuhi oleh perasaan tidak yakin dengan jalan yang akan dijalani.
Ketidakyakinan bahkan seringkali menyebabkan pasang surut keinginan dan upaya untuk
mendirikan bisnis secara nyata. Kadang dalam merencanakan suatu bisnis, seorang sering
mempersiapkan segala sesuatu secara berlebihan. Research, survey kemana-mana dan lain
sebagainya.
Laporan ini akan memberikan deskripsi secara praktis tentang bagaimana cara
menyusun Studi Kelayakan Bisnis dimulai dari aspek pasar sampai aspek resiko. Penjabaran
serta contoh yang kami lakukan adalah secara mudah agar siapapun berkeinginan
merencanakan atau membangun suatu bisnis.
Setelah membaca laporan ini diharapkan pembaca memperoleh tambahan
pengetahuan tentang bagaimana cara penyusun Studi Kelayakan Bisnis secara praktis dan
bermaanfaat untuk merancang suatu bisnis secara lebih mudah.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh
karena itu kritik dan saran dari para pembaca laporan ini akan kami terima dengan senang
hati.
Akhirnya kami juga mengucapkan banyak terima kasih yang mendalam atas
bantuan dan kerja sama kepada semua pihak yang membantu menyelesaikan laporan ini.

Yogyakarta, Juni 2011

Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Bab I. Latar Belakang
A. Hotel
1. Defenisi Hotel
2. Persyaratan Pembangunan Hotel
B. Hotel Bintang Dua
1. Defenisi Hotel Bintang Dua
2. Persyaratan Hotel Bintang Dua

Bab II. Aspek Yang Dikaji pada Hotel Edellweis


A. Aspek Pasar
B. Aspek Teknik dan Teknologi
C. Aspek Manajemen
D. Aspek Sumber Daya Manusia
E. Aspek Keuangan
F. Aspek Ekonomi, Sosial dan Politik
G. Aspek Lingkungan Industri
H. Aspek Yuridis
I. Aspek Lingkungan Hidup
J. Aspek Risiko

Bab III. Simpulan dan Rekomendasi


A. Simpulan
B. Rekomendasi

Lampiran-lampiran
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Layout Hotel Edellweis


Gambar 1.2 Struktur Manajemen Hotel Edellweis
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Ringkasan Singkat Hotel Bintang 1 sampai 5


Tabel 1.2 Persyaratan Ukuran Kamar Hotel Bintang Dua
Tabel 1.3 Ukuran Kamar Mandi Hotel Bintang Dua
Tabel 1.4 Daftar Harga Hotel Bintang Dua
Tabel 1.5 Ukuran Per Kamar Hotel Bintang Dua
BAB 1

LATAR BELAKANG

A. DEFENISI HOTEL

Hotel yaitu jenis usaha akomodasi yang menyediakan tempat dan fasilitas kamar untuk
menginap dengan perhitungan pembayaran harian serta dapat menyediakan berbagai jenis
fasilitas pelayanan, seperti fasilitas penyediaan makanan dan minuman, fasilitas konvensi dan
pameran, fasilitas rekreasi dan hiburan, fasilitas olahraga dan kebugaran, fasilitas jasa layanan
bisnis dan perkantoran, fasilitas jasa layanan keuangan, fasilitas perbelanjaan, serta
pengembangan fasilitas penunjang lainnya yang diperlukan untuk aktivitas tamu dan
pengunjung.

Definisi Lain:

Komersial pendirian menyediakan penginapan makanan, dan lainnya tamu layanan.


Secara umum, untuk dipanggil hotel, pendirian sebuah hotel harus memiliki minimal enam
kamar tidur, setidaknya tiga di antaranya harus memiliki fasilitas yang memenuhi syarat
pendirian hotel. Walaupun hotel ini digolongkan ke dalam Star 'kategori' (1-bintang untuk 5-
bintang), tidak ada standar metode penempatan ini peringkat dan sesuai dengan persyaratan.

B. PERSYARATAN PEMBANGUNAN HOTEL

Secara umum sebuah hotel dapat didirikan dengan beberapa faktor sebagai berikut :
a). persyaratan dasar untuk Klasifikasi Hotel SIUK (surat ijin usaha kepariwisataan)
1. Izin mendirikan bangunan (IMB) dari perijinan satu pintu
2. Izin HO/SITU dari perijinan satu pintu
3. Akte pendirian hotel akte notaries
4. Data fasilitas hotel dari Hotel
5. Sertifikat pendirian hotel dari perijinan satu pintu
6. Amdal UKL/UPL dari BPLH/Pertambangan
7. Sertifikat layak hotel dari Dinas kesehatan
8. Sertifikat kelayakan alat pemadam kebakaran dari Disnaker
9. Sertifikat kelayakan instalasi listrik dari Disnaker
10. Sertifikat pemeriksaan kualitas air dari Laboratorium Air
11. Sertifikat kelayakan lift ( bila ada) dari Disnaker
12. Sertifikat kelayakan boiler/heater( bila ada) dari Disnaker

b). Golongan kelas hotel berdasarkan Kepmen Nomor : KM.3/HK.001/MKP.02


1. Bintang 5
2. Bintang 4
3. Bintang 3
4. Bintang 2
5. Bintang 1
6. Melati
Bentuk akte pendirian hotel untuk Melati bisa menggunakan yayasan / non profit, tetapi
untuk bintang 1 ke atas harus berupa PT, CV atau Koperasi

c).Penyelenggaraan Usaha

Usaha Hotel dibagi dalam 2 (dua) golongan/ kelas yaitu :

1. Golongan/ Kelas Hotel Bintang; dan


2. Golongan/ Kelas Hotel Melati.

d).Golongan/ Kelas Hotel Bintang dibagi atas 5 (lima) penjenjangan kelas Hotel Bintang,
yaitu:

1. Hotel Bintang 5;
2. Hotel Bintang 4;
3. Hotel Bintang 3;
4. Hotel Bintang 2; dan
5. Hotel Bintang 1.
Golongan/ Kelas Hotel Melati dibagi atas 3 (tiga) penjenjangan kelas Hotel Melati, yaitu:

1. Hotel Melati 3;
2. Hotel Melati 2; dan
3. Hotel Melati 1.

Usaha Hotel harus diselenggarakan pada bangunan/ tempat yang sesuai dengan ketentuan
peruntukan usaha dan memillki Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Status bangunan/ tempat
penyelenggaraan usaha hotel dapat berupa bangunan milik sendiri atau kerja sama.

Bangunan/ tempat penyelenggaraan usaha hotel harus memenuhi persyaratan dasar dan
persyaratan teknis operasional. Persyaratan dasar tersebut adalah sebagai berikut:

1. Memiliki izin tetap usaha hotel;


2. Memiliki sertifikat kelayakan fasilitas dan peralatan hotel; dan
3. Memiliki sertifikat kelayakan hygiene dan sanitasi hotel.

Persyaratan teknis operasional hotel antara lain:

1. Penyediaan kantor depan dengan perlengkapannya;


2. Penyediaan kamar tamu dengan perlengkapannya;
3. Penyediaan ruang makan dan minum dengan perlengkapannya; dan
4. Penyediaan lahan parkir dan petugas keamanan.

Hotel Bintang Satu

Hotel di klasifikasi ini cenderung kecil dan dimiliki secara independen, dengan keluarga
Layanan dapat diberikan oleh pemilik dan keluarga secara informal. Mungkin ada . menjadi
berbagai keterbatasan fasilitas dan makanan mungkin cukup sederhana. Makan siang, misalnya,
mungkin tidak dilayani.. Beberapa kamar tidur mungkin tidak memiliki mandi / kamar mandi.
Pemeliharaan, kebersihan dan kenyamanan harus, bagaimanapun, selalu menjadi standar yang
diterima.
Hotel Bintang Dua
Dalam klasifikasi ini hotel biasanya kecil menengah dan menawarkan lebih luas fasilitas
daripada di tingkat bintang satu dan beberapa hotel bisnis masuk ke dalam klasifikasi bintang
dua dan tamu bisa mengharapkan nyaman, dilengkapi dengan baik, akomodasi semalam,
biasanya dengan sebuah mandi / kamar mandi. Penerimaan dan staf lain akan bertujuan untuk
presentasi profesional lebih dari pada tingkat bintang satu, dan menawarkan berbagai layanan
yang lebih luas langsung, termasuk makanan dan minuman.

Hotel Bintang Tiga

Pada tingkat ini, hotel-hotel biasanya ukuran untuk mendukung tingkat staf yang lebih
tinggi, dan signifikan besar kualitas dan berbagai fasilitas dari pada bintang klasifikasi lebih
rendah dan non- ruang publik lainnya akan lebih luas dan restoran akan biasanya juga melayani
untuk non- residents. penduduk. good standard Semua kamar tidur harus penuh kamar mandi dan
pancuran kamar suite dan menawarkan standar yang baik kenyamanan dan peralatan, seperti
pengering rambut, Telepon panggilan langsung, peralatan mandi di kamar mandi.
Beberapa layanan kamar dapat diharapkan, dan beberapa ketentuan untuk pelancong bisnis.

Hotel Bintang Empat


Harapan pada tingkat ini termasuk tingkat mewah serta kualitas dalam perkakas, dekorasi
dan peralatan, dalam setiap area hotel. Kamar tidur juga biasanya menawarkan ruang lebih
banyak dari pada bintang tingkat yang lebih rendah, dan dirancang dengan baik, terkoordinasi
perabotan dan dekorasi.. kamar mandi memiliki dua bak mandi dan pancuran tetap. Akan ada
cukup tinggi rasio staf untuk tamu dalam menyediakan layanan seperti pengantaran barang, 24
jam layanan kamar dan dry-cleaning.restoran akan menunjukkan pendekatan serius untuk
masakan tersebut.
Hotel Bintang Lima
Hotel ini termasuk yang paling tinggi dan mewah akomodasi yang luas di seluruh hotel,
cocok standar internasional terbaik. Desain interior harus terkesan dengan kualitas dan perhatian
terhadap detail, kenyamanan dan keanggunan. Perabotan harus rapi. Layanan harus formal, baik
diawasi dan dalam memperhatikan kebutuhan tamu, tanpa mengganggu Restoran ini akan
menunjukkan tingkat keterampilan teknis yang tinggi, menghasilkan hidangan ke tertinggi
internasional standar, Staf akan pengetahuan, membantu, juga berpengalaman dalam semua
aspek pelayanan pelanggan

Kewajiban dan Larangan

Setiap penyelenggaraan usaha hotel wajib untuk:

1. Menjamin dan bertanggung jawab terhadap keamanan, keselamatan, ketertiban, dan


kenyamanan tamu.
2. Memelihara kebersihan, keindahan dan kesehatan serta meningkatkan mutu Iingkungan
hidup.
3. Menjalin hubungan sosial, ekonomi dan budaya yang harmonis dan bermanfaat bagi
masyarakat sekitar.
4. Mencegah dampak sosial yang merugikan masyarakat.
5. Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan
agama rnasing-masing serta menjamin keselamatan dan kesehatannya dan
6. Membayar pajak daerah dan retribusi daerah sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Setiap penyelenggaraan usaha hotel dilarang:

1. Memanfaatkan tempat kegiatan untuk melakukan perbuatan asusila, peredaran dan


pemakaian narkoba, membawa senjata api/ tajam serta tindakan pelanggaran hukum
lainnya;
2. Menggunakan tenaga kerja di bawah umur sebagairnana diatur dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan.

10
3. Menggunakan tenaga kerja warga negara asing tanpa izin.

Hotel, akomodasi tamu dan standar katering diri bintang peringkat

Peringkat Star, dari satu sampai lima, menunjukkan standar kualitas untuk hotel,
akomodasi tamu dan catering diri. Ringkasan singkat berikut adalah standar utama dalam
peringkat mereka dapat dilihat dari Tabel 1.1.

Star rating Hotel Hotel Akomodasi Tamu Self Catering

Staf sopan
menyediakan Persyaratan kualitas
layanan informal minimum untuk
Persyaratan kualitas
belum kompeten. kebersihan,
minimum untuk kebersihan,
Semua kamar pemeliharaan,
pemeliharaan, perlengkapan,
mandi atau perhotelan, fasilitas
fitting, dan perabot. Produk
memiliki fasilitas dan layanan.
yang disediakan adalah
pribadi, dan area Sarapan dimasak
memadai dan fungsional,
makan malam atau substansial
semua dalam rangka kerja,
yang ditunjuk disajikan di ruang
dan cocok untuk tujuan yang
melayani sarapan makan atau area
dimaksudkan.
paling setiap hari makan, atau kamar
dan makan tidur.
malam.

Sebuah ruangan layanan sopan, Sebuah standar baik


restoran atau tempat tidur kualitas keseluruhan
makan malam terpelihara, dan diperlukan, dengan
melayani sarapan menyiapkan koordinasi dan
paling setiap hari sarapan dengan penggunaan ruang, dan
Star rating Hotel Hotel Akomodasi Tamu Self Catering

dan makan tingkat layanan yang lebih luas item


malam. yang baik. disediakan.

Rinci bukti
Bersahabat, dan
pemeliharaan perawatan
Staf yang cerdas berkualitas baik,
dan eksternalPenyisihan
dan profesional baik disajikan
baik informasi lokal dan
disajikan.. Ruang tempat tidur dan
item rekreasi tambahan;
restoran atau furnitur. Sebuah
alat kelengkapan baik-
makan terbuka pilihan yang baik
selesai dan dekorasi dan
untuk penduduk berkualitas, baru
dapur yang baik penuh
dan bukan makanan dimasak
dengan peralatan masak,
penduduk. tersedia di sarapan.
peralatan makan pecah-
belah, dan peralatan.

staf berseragam
Penuh perhatian,
menanggapi
layanan lebih
kebutuhan Anda
personal.
atau permintaan,
Sedikitnya setengah
dan ada tempat
dari kamar tidur
umum biasanya
adalah en suite atau
baik ditunjuk and
memiliki kamar
non- Ruang
mandi pribadi..
restoran atau
Sangat tempat tidur
makan terbuka
yang baik dan
untuk penduduk
furniture kualitas
dan bukan
tinggi.. Sarapan
penduduk, dan
menawarkan pilihan
makan siang
yang lebih besar,
tersedia di area
dan bahan-bahan
makan yang
segar yang dimasak
dikoordinasikan dengan baik furniture,
perabot dan kualitas tinggi dan jangkauan
perlengkapan Sangat. yang sangat baik dari
yang baik dengan standar yang sangat Cukup ruang dengan peralatan dapur.
baik sepanjang, dengan kualitas tinggi layout yang terencana
Star rating Hotel Hotel Akomodasi Tamu Self Catering

ditunjuk. dan disajikan


dengan tingkat
perawatan yang
tinggi.

Kesadaran akan
kebutuhan masing-
masing tamu
dengan apa-apa
Mewah . Luar biasa dan beredar
yang terlalu banyak
akomodasi dan di seluruh tingkat
masalah. Semua
tempat umum, kenyamanan, dengan
kamar tidur en suite
dengan berbagai berbagai item yang
atau memiliki
fasilitas dan sangat baik. kualitas
kamar mandi
layanan tinggi dengan desain
pribadi. Excellent
multibahasa yang interior yang mencolok,
kualitas tempat
tersedia. Para berbagai peralatan dapur
tidur dan perabot.
tamu akan yang sangat baik,
Sarapan termasuk
disambut di pintu peralatan masak, periuk,
spesial / barang-
masuk hotel. sendok garpu dan
barang rumah
peralatan, semua dalam
Kualitas tinggi
buatan, bahan-
kondisi murni.
menu dan daftar
bahan berkualitas
anggur.
tinggi, dan
menghasilkan lokal
yang segar.
HOTEL BINTANG 2

A. DEFINISI HOTEL BINTANG 2

Hotel Bintang Dua Dalam klasifikasi ini hotel biasanya kecil menengah dan
menawarkan lebih luas fasilitas dari pada di tingkat bintang satu and Beberapa hotel bisnis
masuk ke dalam klasifikasi bintang dua dan tamu bisa mengharapkan nyaman, dilengkapi
dengan baik, akomodasi semalam, biasanya dengan sebuah mandi / kamar mandi. Penerimaan
dan staf lain akan bertujuan untuk presentasi profesional lebih dari pada tingkat bintang satu, dan
menawarkan berbagai layanan yang lebih luas langsung, termasuk makanan dan minuman.

B. PERSYARATAN HOTEL BINTANG 2

a. hotel memiliki 7 kamar memenuhi persyaratan yang tepat dari kategori 2-bintang, itu memenuhi
kondisi ini dan mungkin memiliki lebih dari 7 kamar.

b. Luas permukaan kamar. Hal ini tergantung pada jumlah orang yang dapat tempat tidur di ruang
dipertimbangkan. Tabel 1.2 berikut menyajikan persyaratan permukaan ruang luas minimum
sebagai fungsi dari jumlah orang yang tidur per kamar:. Catatan permukaan angka tidak boleh
mencakup luas permukaan kamar mandi.

Jumlah orang tidur Minimum luas kondisi khusus


permukaan menerapkan?

orang ruangan 8 meter persegi (80


(tunggal) sq.ft)

orang room (double) 9 meter persegi (90


sq.ft)
orang ruangan (triple) 11 meter persegi (110 Ya
kaki persegi)

4 orang ruangan 14 meter persegi (140 Ya


(quadruple) sq.ft)

kondisi khusus berlaku untuk 3 dan 4 kamar orang: jika tempat tidur untuk tanggal 3 dan
4 orang yang lipat-jauh tempat tidur atau sofa, persyaratan minimum permukaan ruangan dapat
dikurangi dengan 1 meter persegi (10 sq.ft).

c. Tidak, hotel-hotel bintang 2, maupun hotel-hotel bintang 3 wajib memiliki daun jendela. Jika
hotel tersebut tidak memiliki jendela, namun mereka diwajibkan untuk memberikan perangkat di
dalam ruangan untuk memblokir cahaya (tirai).

d. Semua hotel diminta untuk melengkapi kamar mereka dengan wastafel dengan menjalankan dan
dingin air panas. Sejak 2-bintang dan 3 hotel-hotel bintang memiliki persyaratan lain yang
berbeda, tabel 1.3 berikut meringkas segalanya.

2 bintang 3 bintang Kondisi


Khusus?
(kecil, lutut- shower/bathtub shower/bathtub
tingkat bak cuci) 40% kamar tanpa 40% kamar tanpa
shower pribadi / shower pribadi /
bak mandi bak mandi
Shower kios atau 40% dari kamar 80% dari kamar (1) (1)
kamar mandi
tertutup
bathrooms 2 meter persegi 2,5 meter persegi
Minimum luas (20 sq.ft) (25 sq.ft)
permukaan kamar
mandi
tertutup

Berikut ini contoh hotel bintang 2 yang kami ambil sebagai pembahasan bagi kelompok
kami yaitu Hotel Grage Yogyakarta yang berada di jalan Sosrowijayan No. 242 Yogyakarta.
Beberapa penjelasan tentang hotel ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

Hotel Grage Yogyakarta yang berjarak sekitar lima menit dari pusat kota, merupakan
pilihan tepat bagi yang berlibur atau berkunjung ke Yogyakarta.Hotel Grage Yogyakarta adalah
hotel berbintang dua dengan fasilitas lengkap yang terdiri dari pub, karaoke, ruang pertemuan,
restoran, dll ini siap melayani Anda dengan pelayanan terbaik hotel bintang.
Setiap kamarnya juga memiliki fasilitas standar yang terdiri dari AC, TV, telpon, parabola, dan
kamar mandi dengan air panas dan dingin.
Satu hal yang menarik dari hotel ini adalah restoran yang menyajikan masakan khas yang
sayang untuk dilewatkan ketika berkunjung ke hotel ini. Sesuai dengan slogan hotel ini yaitu
kepuasan Anda adalah prioritas, maka Anda akan senantiasa mendapatkan kepuasan dan
kenyamanan ketika berkunjung ke hotel ini.

FASILITAS
Fasilitas kamar:

- AC

- Telpon

- Kamar mandi
- TV parabola
Fasilitas lain:

- Pub & Karaoke

- Layanan taksi

- Restoran

- Ruang pertemuan

- Area parker

Gratis! Wi-fi tersedia di seluruh hotel dan tidak dikenai biaya. Grage Jogja Hotel menawarkan
kamar-kamar klasik dengan Wi-Fi gratis di pusat kota, hanya beberapa langkah dari Mal
Perbelanjaan Malioboro. Hotel menyediakan parkir gratis dan memiliki fasilitas restoran dan
karaoke.

Kamar-kamar ber-AC di Grage Jogja Hotel dilengkapi dengan berbagai lukisan


tradisional dan TV satelit. Semua kamar memiliki fasilitas membuat teh/kopi dan kamar mandi
pribadi.Yogyakarta dapat dengan mudah dijelajahi dengan layanan sepeda dan penyewaan mobil
yang tersedia di Grage Jogja. Staf di meja depan 24 jam dapat mengurus kebutuhan binatu.

Dilengkapi dengan perabotan kayu klasik, restoran di Grage Jogja menawarkan


lingkungan yang nyaman. Restoran melayani berbagai hidangan lokal dan internasional disertai
dengan hiburan live.
Grage Jogja Hotel berjarak 10 menit berkendara dari Istana Sultan yang megah. Hotel
berjarak 20 menit berkendara dari Bandara Adisucipto di Yogyakarta. Tabel 1.4 berikut
merupakan gambaran daftar harga kamar pada hotel bintang dua.
TIPE KAMAR HARGA KETERANGAN

Twin Bed Rp 300.000,00 Tidak berlaku saat high season


seperti Idul Fitri, Liburan Sekolah,
dan Tahun Baru

Double Bed Rp 300.000,00 Tidak berlaku saat high season


seperti Idul Fitri, Liburan Sekolah,
dan Tahun Baru

Family Room Rp 390.000,00 Tidak berlaku saat high season


(Triple) seperti Idul Fitri, Liburan Sekolah,
dan Tahun Baru

Family Suite Rp 475.000,00 Tidak berlaku saat high season


(Triple) seperti Idul Fitri, Liburan Sekolah,
dan Tahun Baru
BAB II
ANALISIS ASPEK YANG DIKAJI PADA HOTEL EDELLWEIS

A. Aspek Pasar dan Pemasaran hotel bintang 2 Edellweis di Kota Sukabumi


a. Aspek pasar pada hotel bintang 2 Edellweis di kota Sukabumi

1. Sisi Produsen
Dengan di bangunnya hotel bintang 2 edellweis yang berlokasi di pusat Kota
Sukabumi, dan tidak jauh dari tempat wisata ini termasuk kedalam jenis persaingan oligopoli
yaitu perluasan dari persaingan monopoli (terdapat beberapa produsen). Penentuan tingkat harga
sangat dipengaruhi oleh pesaing sehingga tindakan atau aktivitas pesaing harus dipertimbangkan.
Dalam berbisnis berlaku bagi siapapun baik individu maupun joint venture yaitu penetapan
tujuan yang semuanya hampir berupa keuntungan, bahkan kalo bisa keuntungan yang berlipat.
Namun untuk meraih semua tidaklah mudah, sebagaimana dengan bisnis yang kita bangun yang
produk akhirnya berupa pelayanan jasa yang harus menerapkan dan mengutamakan pelayanan
terhadap konsumen (service). Karena pelayanan terhadap konsumen sangat penting sekali dan
membuat konsumen nyaman dan betah. Sehingga konsumen tidak mudah berpindah
kekompetitor dan selanjutnya akan menjadi konsumen yang loyal. Kepuasan konsumen untuk
jasa ditentukan oleh kualitas pelayanan yang dikehendaki oleh konsumen, sehingga jaminan
kualitas pelayanan menjadi prioritas utama bagi perusahaan, yang pada saat ini dijadikan tolak
ukur sebagai keunggulan daya saing perusahaan. Dalam konteks kualitas pelayanan.

2. Sisi Konsumen
Karena penempatan hotel ini tidak jauh dari pusat tempt wisata maka sasaran utamanya
adalah psra pengunjung dari berbagai macam daerah atau dari luar kota. Tetapi tidak menutup
kemungkinan bagi konsumen asing yang datang untuk menikmati hotel ini. Dengan berbagai
macam fasilitas yang memadai maka konsumen akan tertarik untuk mengunjungi hotel ini,
dibandingkan hotel-hotel bintang 2 lainnya yang ada di Kota Sukabumi.
Konsumen yang puas akan setia lebih lama, kurang sensitif terhadap harga dan
memberikan komentar atau keluhan yang baik tentang perusahaan, sehingga tidak mengherankan
jika perlombaan hotel dalam memberikan pelayanan menjadi salah satu hal penting dalam
mendapatkan konsumen.

b. Aspek Pemasaran
Dalam menjalankan suatu bisnis/usaha yang harus dipikirkan adalah bagaimana
memasarkan produk dan pendistribusiannya hingga ketenangan konsumen. Strategi yang kami
gunakan disini diantaranya marketing mix, dapat digambarkan bahwa marketing mix mengarah
pada beberapa elemen penting untuk mencapai sasaran utamanya yaitu: Marketing mix dari hotel
bintang 2 Edellwiss di kota Sukabumi
a. Place (tempat)
Pembangunan hotel bintang 2 edellweiss di Kota Sukabumi terletak di daerah agro
wisata yang bernama Pondok Halimun yang banyak didatangi oleh pengunjung dari berbagai
macam daerah dan mancanegara. Selain itu juga bisa dipakai untuk berlibur dan syuting para
artis

b. Price (harga)
Merupakan jumlah uang yang harus konsumen bayarkan untuk mendapatkan produk
tersebut. Harga yang ditawarkan sesuai dengan standar pasaran, tetapi bisa mengalahkan
komoditas, maksudnya meskipun competitor juga menempatkan harga yang sama tidak merasa
terkalahkan karena keunggulan yang dimiliki dalam hal efisiensi dan efektifitas, sehingga
konsumen merasa tertantang yang akhirnya tidak bisa berpindah kelain produk maupun jasa.

20
TIPE KAMAR HARGA KETERANGAN

Standar Rp 250.000 Tidak berlaku saat Hari Raya


Idul Fitri, Liburan Sekolah,
& Tahun Baru

Sweet Rp 350.000,00 Tidak berlaku saat Hari


Raya Idul Fitri, Liburan
Sekolah, dan Tahun Baru

Family Room Rp 500.000,00 Tidak berlaku saat Hari Raya


Idul Fitri, Liburan Sekolah,
dan Tahun Baru

c. Produc (produk)
Terdapat 50 kamar pada hotel Edellweis ini diantaranya, kamar Standar
berjumlah 30 kamar dengan fasilitas AC, TV, wif kamar mandi shower, telvon. 12
kamar sweet dengan fasilitas TV 39 inc, AC, wif, kamar mandi bat room, telvon
dan 8 kamar family dengan fasilitas TV, AC, Kulkas, Pembuat kopi, twin bed, Wif,
heather, telvon. Dihotel Edellweis terdapat fasilitas lainnya seperti lobby,
meeting room, pub lounge, restaurant, caf, spa, ftness centre, kolam renang,
Hotel menyediakan parkir gratis yang luas dan memiliki fasilitas karaoke. Hotel ini
mempunyai keunggulan dari fasilitas yang dimilikinya dan tidak dimiliki hotel
bintang 2 lainnya yang berada di Kota Sukabumi. Kamarkamar berAC
diEdellweis Hotel dilengkapi dengan berbagai lukisan tradisional dan TV satelit.
Staf di meja depan 24 jam dapat mengurus kebutuhan binatu.

21
Tabel 1.5 ukuran ruangan per ruangan yaitu:

Luas Ruangan Minimum luas permukaan

Standar 8 meter persegi (80 sq.ft)

Kamar sweet 9 meter persegi (90 sq.ft)

Kamar family 11 meter persegi (110 kaki persegi)

Menu restaurant yang sediakan dihotel ini lokal dan internasional yang local yaitu
menyediakan menu khas masakan sunda dalam berbagai jenis rasa dan bentuk yang tidak
meninggalkan rasa khas dari masakan itu sendiri meskipun diolah sedemian rupa. Karena hotel
ini akan dibangun didekat tempat wisata Pondok Halimun yang dikelilingi oleh kebun teh maka
suasananya sangat cocok sekali dengan dihidangkannya menu-menu masakan yang mendukung.
Restoran melayani berbagai hidangan lokal dan internasional disertai dengan hiburan live.

Hotel Edellweis juga membuat lingkungan dalam hotel dengan warna hijau dan
menggambarkan suasana yang tentram, damai dan nyaman. Dihalaman belakang disediakan
kursi-kursi santai dan bisa langsung menikmati keindahan alam.

d. Promotion (promosi)
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran.
Promosi yang hendak kami lakukan antara lain Merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan
oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan untuk meyakinkan
konsumen sasaran agar membelinya. Untuk memproduksinya digunakan advertising atau
periklanan yang secara tidak langsung tertera pada produk atau jasa. Promosi bentuk lain yaitu
berupa strategi komunikasi yang terus dikembangkan pada masyarakat umum sebagai konsumen
agar dapat dipahami oleh mereka terhadap apa yang ditawarkan. Cara yang dilakukan oleh
pengelola hotel bintang 2 Edellwiss antara lain karena lokasi Hotel Edellweis ini sangat
strategis, yaitu terletak yang tidak jauh dari pusat Kota Sukabumi yang tidak begitu ketat
persaingannya.
Golongan konsumen Hotel Edellweis ini untuk golongan menengah, tidak hanya itu
bahkan banyak wisatawan asing maupun domestik yang datang. Dan tidak menutup
kemungkinan juga konsumen diluar daerah pun dapat menikmati Hotel Edellwies ini seperti
staditur mahasiswa dari luar kota yang menginap di hotel ini dan menjadi pelanggan yang setia
untuk memilih hotel ini setiap staditur dilakukan hotel ini juga memberikan diskon kepada
pelanggan yang setia.
Konsumen yang datang tidak hanya untuk menginap tapi di Hotel Edellwies ini juga
terdapat tempat meeting, jadi banyak konsumen yang datang dari perusahaan-perusahaan swasta
atau dinas-dinas untuk menikmati tempat meeting di hotel ini, tidak hanya itu dihotel ini juga
terdapat ruangan untuk pesta ulang tahun, reuni dan lain sebagainya sehingga dapat membuat
konsumen merasa tertarik untuk datang ke hotel ini.

e. Segmentasi pasar
Segmentasi pasar yaitu membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang
dibedakan dengan kebutuhan konsumsi mereka, karakteristik, serta tingkah laku mereka yang
dimungkinkan membutuhkan jasa yang berbeda beraneka ragam. Kelompok pengguna jasa disini
misalkan dari kalangan konsumen yang mempunyai daya pakai tinggi, sedang dan rendah yang
mempengaruhi tingkat pemakaian jasa yang kami tawarkan. Yang menjadi segmen dari usaha
perhotelan ini adalah menengah.

f. Posisi pasar
Setelah perusahaan memutuskan Segmentasi pasarnya, selanjutnya harus diputuskan lagi
posisi mana yang ingin ditempati dalam segmen tersebut Kami ingin menciptakan image atau
citra perusahaan di benak konsumen sebagai jasa perhotelan yang memiliki fasilitas terlengkap,
nyaman, pelayanan yang baik dan dengan harga yang tidak begitu tinggi. Sehingga banyak
konsumen yang mau datang menjadi konsumen yang loyal.
B. ASPEK TEKHNIK DAN TEKNOLOGI

Aspek ini dibahas setelah usaha atau bisnis nilai layak dari aspek pemasaran. Dalam hal ini
bisnis perhotelan perlu diuraikan mengenai deskripsi produk, lokasi usaha yang direncanakan
dan jenis tekhnologi yang digunakan.

1. Deskripsi Produk
Hotel Edelweis ini adalah hotel baru yang terletak di Kota Sukabumi, dan memiliki
arsitektur yang modern dan minimalis dengan suasana yang nyaman dan pelayanan yang
sempurna sehingga membuat hotel Edellweis ini sebagai rumah kedua konsumen. Perusahaan
perhotelan merupakan perusahaan jasa yang menghasilkan produk seperti jasa layanan
pennginapan, restaurant, meeting room, pub/lounge, caf, spa, fitness centre, lobby, area parker,
dan kolam renang.
Akomodasi Edellweis ini memiliki 50 kamar dengan desain yang modern dan
minimalis, terdiri dari 30 kamar standar, 12 kamar sweet dan 8 kamar family. Setiap kamar
dilengkapi dengan penyejuk ruangan, telepon, sambungan internet berkecepatan tinggi. TV
Satelit dan perlengkapan teh dan kopi.
Fasilitas lain yang dimiliki hotel Edellweis ini yaitu melayani pesan antar makanan dan
minuman, restoran dan area hospot.
Restoran terletak dilantai dasar, restoran menyajikan beberapa jenis makanan Indonesia dan
khususnya makanan sunda. Selain itu, restaurant juga memiliki 34 inch televisi yang
menayangkan TV Satelit dan area hotsot.
Ruang meeting terletak di lantai dasar juga, ruang rapat hotel Edellweis ini dapat
menampung100 orang peserta dan didesain special untuk rapat dengan skala dan sedang. Ruang
rapat Edellweis sangat sesuai untuk urusan bisnis, seperti rapat perusahaan, konferensi dan
seminar. Selain itu, ruang raat juga ideal untuk acara reuni, pesta ulang tahun dacara-acara.

Fitness center terletak di lantai dasar dan memiliki semua jenis alat fitness, serta instruktur
yang berpengalan. Dan yang terakhir adalah spa.
2. Lokasi Usaha
Hotel Edellweis ini terletak di pusat kota Sukabumi Jawa Barat, yang beralamat di
Jl. Selabintana, No 45 Kota Sukabumi. Beberapa alasan yang menentukan lokasi ini dipilih
yaitu:
a. Lokasi ini dekat dengan pasar potensialnya, yaitu wisatawan baik domestik maupun
mancanegara,
b. Lokasi ini dipilih juga karena faktor biaya. Disini perusahaan bisa menghemat biaya
pajak dalam ijin mendirikan hotel.
c. Lokasi ini juga dekat dengan pusat keramaian di kota Sukabumi.
d. Lokasi ini mudah dijangkau dengan alat transportasi yang tersedia misalnya, taksi,
angkot, delman.
e. Lokasi ini juga dipilih karena tingkat persaingan yang belum tinggi karena ada beberapa
hotel belum mempunyai fasilitas-fasilitas yang kurang memadai dan adanya persepsi
negative dari masyarakat sekitar.

3. Tata Letak Perusahaan


Karena hotel ini merupakan perusahaan jasa, maka mempunyai banyak ruangan.
Ruangan-ruangan ini digunakan sesuai dengan jenis kebutuhan dan fasilitas yang tersedia.

Letak lokasi sebagai tempat proses produksi perlu dianalisis secara teliti karena
sangat berpengaruh terhadap banyak aspek seperti biaya, ada 2 kemungkinan pertama, client
datang ke lokasi hotel,. Kedua, penyedia jasa/produk mendatangi client, seperti mobil
pemadam kebakaran mendatangi lokasi kebakaran.

Dari hasil analisis elemen diatas, pada aspek teknis dan teknologi, akan di dapat suatu
pernyataan apakah rencana pengembangan proyek hotel ini sudah dapat dianggap layak atau
tidak layak. Jika rencana aspek teknis dan teknologi sudah dianggap layak, studi akan
dilanjutkan ke aspek lain. Jika tidak layak untuk dikembangkan maka dapat dilakukan kajian
ulang yang lebih realistis dan positif agar kajian mungkin akan menjadi layak. Apabila
memang sulit untuk dianggap layak, sebaiknya rencana ini diakhiri saja.
a. Area Parkir
Hotel ini mempunyai 2 area parkir yang terletak diposisi samping kanan dan kiri hotel. Area
tersebut digunakan untuk kenyamanan para tamu atau pengunjung hotel dapat dilihat dari
Gambar 1.1.

9
8

10

4
7

3 2
1

Keterangan:
1. Lobby
2. Ruang tamu
3. Resto
4. Meeting Room
5. Toilet
6. LIFT
7. Karouke dan pub
8. Fitness center
9. SPA
10. Dapur

kamar standar

ruang santai

kamar standar kamar standar

Keterangan lain :
Lantai 1 terdapat kamar standard dan ruang santai
Kamar Family

Ruang Santai

Kamar Suite

LIFT

Keterangan:
Lantai 2 terdapat kamar family, kamar suite daan ruang santai

4. Kapasitas Produksi
Hotel Edellweis ini memiliki 50 kamar yang terdiri dari 30 kamar standar, 12 kamar sweet
dan 8 kamar family.

TIPE KAMAR HARGA KETERANGAN


Standar Rp 250.000 Tidak berlaku saat Hari Raya
Idul Fitri, Liburan Sekolah,
& Tahun Baru

Sweet Rp 350.000,00 Tidak berlaku saat Hari


Raya Idul Fitri, Liburan
Sekolah, dan Tahun Baru

Family Room Rp 500.000,00 Tidak berlaku saat Hari Raya


Idul Fitri, Liburan Sekolah,
dan Tahun Baru

Penjelasan :
Terdapat 50 kamar diantaranya, Standar berjumlah 30 kamar dengan fasilitas AC, TV, wi-
fi kamar mandi shower, telvon. 12 kamar sweet dengan fasilitas TV 39 inc, AC, wi-fi, kamar
mandi bat room, telvon dan 8 kamar fa,mily dengan fasilitas TV, AC, Kulkas, Pembuat kopi,
twin bed, Wi-fi, heather, telvon. Dihotel Edelweis terdapat fasilitas lainnya seperti lobby,
meeting room, pub/ lounge, restaurant, caf, spa, fitness centre, kolam renang, tempat parkir
yang luas.

5. Administrasi Hotel
Cara pembayaran dihotel ini sangat mudah. Pertama dilakukan yaitu dengan check-in
dan dilayani sesuai dengan kebutuhan konsumen, Setelah menggunakan jasa dan semua
fasilitas yang disediakan oleh hotel Edellweis tamu atau konsumen diberi informasi
mengenai aturan-aturan yang ada dihotel Edellweis setelah itu tamu atau konsumen
dipersilahkan untuk melakukan check-out dan menyelesaikan proses administrasi.

6. Tekhnologi
Tekhnologi yang digunakan sudah sangat bagus. Antara lain dapat dilihat dari:
a. Tekhnologi hotel secara umum
1) Telvon
2) AC
3) TV
4) Komputer
5) Wi-fi
6) LCD
7) CCTV
8) LIFT
9) ATM Centre
10) Sistem Keamanan
b. Fasilitas Tekhnologi pada setiap ruangan di hotel Edellweis meliputi:
1) Tersedianya fasilitas wi-fi disetiap ruangan
2) Seperangkat computer di lobby
3) LCD yang disediakan di meeting room
4) Seperangkat audiosystem+LCD
5) Proyektor
6) CCTV
7) Telfon
8) LIFT
9) AC
10) TV Satelit

30
C. ASPEK MANAJEMEN PADA HOTEL EDELLWEIS

Tujuan studi kelayakan bisnis aspek manajemen adalah untuk mengetahui apakah dalam
pembangunan dan implementasi bisnis dapat direncanakan, dilaksanakan dan dikendalikan
sehingga rencana bisnis layak atau tidak layak untuk dilakukan.

Manajemen adalah proses mengatur, membimbing seseorang atau organisasi dalam


mencapai suatu tujuan dan keberhasilan. manajemen sebagai suatu proses.

Kumpulan manusia yang melakukan kegiatan/aktivitas pengaturan. maksudnya, manusia


yang mengerjakan aktivitas manajemen pada organisasi tertentu disebut manajemen.

Definisi lain manajemen yaitu:

1. Suatu proses dimana pelaksanaan menjadi tujuan utama yang diselenggarakan dan
diawasi.
2. Fungsi dalam mencapai tujuan melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha
individu untuk mencapai tujuan yang sama.
3. Suatu kerangka kerja dan proses, yang mengikut sertakan pengarahan atau bimbingan
suatu kelompok manusia atau organisasi, kearah yang nyata dan tujuan organisasional.
4. Dapat dikatakan ilmu pengetahuan dan juga seni. Dimana seni merupakan pengetahuan
untuk mencapai hasil yang diinginkan atau dalam pengertian lain seni merupakan
kemampuan yang diperoleh dari pengamatan, pengalaman dan study, serta kemampuan
dalam menggunakan ilmu manajemen. sampai saat ini masih terjadi pertentangan apakah
manajemen bagian dari seni atau pengetahuan. Tetapi menurut para ahli, keduanya dapat
dikatakan benar
5. Suatu proses kepemimpinan, pengendalian, perencanaan dan pengorganisasian pada
kumpulan manusia dan mencakup semua sumber daya manusia untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
A. Kajian Aspek Manajemen
Pembentukan sistem manajemen di hotel Edellweis ada beberapa aspek yang dikaji
dalam aspek manajemen meliputi (perencanaan bisnis, pengorganisasian, actuating dan
pengendalian):

1. Perencanaan Bisnis
Dalam menyusun perencanaan, hendaknya dikaji beberapa sisi seperti: sisi pendekatan
pembuaatan perencanaan jangka waktu tingkatan perencanaan.

a. Pendekatan dalam pembuatan perencanaan


Pada hotel Edeelweis pendekatan dalam pembuatan perencanaan dilakukan dengan
menggunakan pendekatan campuran. Dalam pendekatan ini pemimpin hotel memberikan
petunjuk perencanaan organisasi secara garis besar, sedangkan secara detail, diserahkan pada
kreatifitas unit perusahaan dibawahnya dengan tetap mematuhi peraturan yang berlaku.

2. Fungsi Perencanaan
Ada beberapa fungsi utama dalam perencanaan yaittu: sebagai penerjemah kebijakan
umum, sebagai perkiraan, sebagai sumber ekonomi, sebagai pedoman kegiatan, sebagai alat
koordinasi dan sebagai alat pengawasan.
Fungsi perencanaan yang dilakukan di hotel Edellweis memiliki beberapah fungsi
diantaranya:
a. Sebagai penerjemah kebijakan umum, maksudnya disini di hotel Edellweis bahwa
semua instruksi dari direktur utama hotel Edellweis untuk dihubungkan ke setiap
manajemen-manajemen yang membawahi setiap staf dari masing-masing manajemen itu
sendiri.
b. Sebagai perkiraan, maksudnya semua perencanaan yang dilakukan salah satu tujuannya
untuk memperkirakan, membandingkan, memprediksikan perencanaan-perencanaan yang
akan dilakukan dimasa yang akan datang dihotel Edellweis.
c. Sebagai sumber ekonomi, maksudnya yaitu mengeluarkan anggaran seminimal mungkin,
dan menghasilkan profit yang secukupnya.
d. Sebagai pedoman kegiatan, maksudnya setiap kegiatan yang dilakukan di hotel
Edellweis semua berpedoman pada perencanaan awal. Sehingga kegiatan yang ada
dihotel Edellweis tertata dan terkelola dengan baik sesuai dengan yang direncanakan.ak
e. Sebagai alat koordinasi, maksudnya terjadi hubungan antara bawahan dan atasan
sehingga tujuan perusahaan dapat terlaksana.
f. Sebagai alat pengawasan, maksudnya segala kegiatan yang dilakukan di hotel
Edellweis tidak terlepas dari pengawasan.

3. Macam-macan pelaksanaan

Dilihat dari jangka waktu: ada perencanaan jangka panjanga (20-30 tahun) , perencanaan
jangka ,menengah (3-5 tahun) dan perencanaan dalam jangka pendek (1 tahun). Dari sisi
tingkatan manajemen: perencanaan strategis merupakan, perencanaan untuk mencapai tujuan
jangka panjang, perencanaan operasional merupakan bagian dari perencanaan strategis yang
mengarahkan pada bidang fungsional dan bersifat jangka pendek.
Pelaksanaan jangka pendek di hotel Edellweis yaitu perkenalan terlebih dahulu tentang
hotel Edellweis sehingga konsumen tahu, jangka panjangnya yaitu memposisikan diri sebagai
leader.jangka menengahnya yaitu sudah banyak pelanggan dan dikenal banyak orang.

a. Program kerja
Program kerja adalah operasionalisasi perencanaan jangka pendek yang secara tekhnis
dipakai dalam rangka mengoptimalisasi sumber daya organisasi.

b. Anggaran
Adalah rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan
dalam unit moneter, yang meliputi kegiatan perusahaan untuk periode tertentu dimasa yang
akan dtaang. Manfaat anggaran dalam perusahaanantra lain:
Membuktikan adanya 6 perencanaan yang terpadu, sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan
perusahaan, alat koordinasi kerja, alat pengawasan kerja, dan sebagai alat evaluasi kegiatan
perusahaan.

4. Pengorganisasian
Dalam membangun proyek dan mengimplemantisan bisnis secara rutin, pengorganisasian
hendaknya dikaji dari beberpa sisi, antara lain:
Langkah-langkah pengorganisasian, asas organisasi, strukut organisasi dan prestasi yang
dinginkan.
a. Langkah-langkah pengorganisasian
a) Merinci pekerjaan sesuai visi dan misi organisasi
b) Membagi beban kerja kedalam aktifitas yang secara logis dapat dilakukan oleh seseorang
c) Menetapkan mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan
d) Memantau efektifitas organisasi dan mengambil langkah penyesuaian untuk
meningkatkan efektiiftas.

b. Asas Organisasi,
Asas adalah pedoman yang secara maksimal hendaknya dilaksanakan agar diperoleh satu
strukur organisasi yang baik dan aktifitas organisasi yang berjalan lancar. Beberapa asas sebagai
pedomana adalah: Asas tujuan harus jelas, departementalisasi, asa pembagian kerja harus jelas,
asas keselarasan, asas delegasi wewenang, agar rentang kendali yang cukup, dan satu komando.

c. Struktur Organisasi
Adalah susunan dan hubungan antara bagian dan posisi dalam perusahaan. Struktur
organisasi menjelaskan aktifitas kerja, serta memperhatikan hubungan fungsi dan aktifitas
tersebut sampai batas-batas tertentu. Selain itu struktur organisasi juga menjelaskan hirarki dan
susunan kewenangan, serta hubungan pelaporan.
Dalam hal ini dalam hotel Edellweis memiliki beberapa sumberdaya manusia tetap
diantaranya dapat dijelaskan sebagai berikut pada Gambar 1.2:

DIREKTUR

SDM Pemasaran Operasional Keuangan Strategi

Keterangan :
- Manajer SDM terdiri dari 2 orang, manajer 1 dan staf 1
- Manajer Pemasaran terdiri dari 2 orang, manajer 1 dan staf 1
- Manajer Operasional terdiri dari 2 orang, manajer 1 dan staf 1
- Manajer Keuangan terdiri dari 2 orang, manajer 1 dan staf 1
- Manajer Strategi terdiri dari 2 orang, manajer 1 dan staf 1
-
d. Bentuk Organisasi
Bentuk struktur organisasi, yaitu: organisasi garis, organisasi fungsional, organisasi garis
staff, organisasi gabungan dan organisasi matriks.
Struktur organisasi garis : bentuk struktur organisasi yang paling sederhana. Ciri nya: 1).
Jumlah karyawan relative sedikit,2). Organisasi relative kecil,3) karyawan saling mengenal,4).
Spesialisasi masih relative rendah.Struktur organisasi fungsional: sebagai cirri bentuk struktur
organisasi ini adalah setiap atasan mempunyai wewenang untuk memberikan perintah kepeda
setiap bawahan yang ada, sepanjang perintah tersebut masih ada hubungannya dengan fungsi y
yang dimiliki atasan.Struktur organisasi garis staff (staff ahli/penasehat): kumpulan orang-orang
yang ahli dalam bidang tertentu. Dalam organisasi yang begitu kompleks biasanya pimpinan
mendelegasikan wewenang kepada para staff sesuai dengan bidangnya masing-masing untuk
memperkirakan atau instruksi kepada bawahan atas nama pimpinan.
Struktur organisasi garis lurus : pada dasanrnya struktur organisasi ini merupakan bentuk
ari kombinasi struktur orgnasasi yang telah dibahas sebelumnya, sehingga bentuk strukturnya
dapat berupa gabungan dari organisasi garis-garis staff, garis-garis fungsional, dan staff atau
kombinasi ketiganya.
Struktur organisasi matriks: struktur organisasi ini biasanya digunakan pada organisasi
yang memiliki pekerjaan yang relative besar, dengan permasalahan yang cukup kompleks.
Kondisi semacan ini diperlukan penenganan yang tepat, baik dari segi waktu, tenaga maupun
biaya yang dibutuhkan. Dalam struktur organisasi ini, bawahan bisa memiliki at5asan yang lebih
dari satu orang atasan, sehingga mereka dibawah dua jalur wewenang, dengan kata lain
mempunyai dua rantai perintah, yang satu bersifat vertical dan yang lainnya horizontal.
5. Actuating (pergerakan)
Agar actuating dapat berjalan dengan baik, maka perrlu dikaji beberapa sisi, seperti
fungsi, sikap, dan perilaku pimpinan.
a. Fungsi penggerakan mempunyai fungsi untuk : 1) mempengaruhi orang lain untuk
bersedia untuk menjadi pengikut 2) membuat seseorang ,mengerjakan pekerjaan yang
lebih baik
3) memelihara dan memupuk kesetiaan pada pimpinan, tugas dan organisasi. 4) menanamkan,
memelihara dan memupuk rasa tanggung jawab seseorang terhjadap orang lain, Tuhannya,
Negara dan masyarakat.
Fungsi penggerakan yang dilakukan di hotel Edellweis memiliki beberapa fungsi:
a) Mempengaruhi orang lain untuk bersedia menjadi pengikut, di hotel Edellweis dalam
fungsi penggerakan dilakukan dengan cara memberikan pengarahan ke setiap manajer
dan staf-staf nya.
b) Membuat seseorang mengerjakan pekerjaan dengan lebih baik, pada hotel Edellweis
menetapakan seseorang sesuai dengan bidang pekerjaannya. Agar kerjanya optimal dan
maksimal.
c) Memelihara dan memupuk kesetiaan kepada pimpinan, tegas, dan organisasi. Yaitu
membentuk loyalitas di setiap manajer dan staf-staf nya. Sehingga terbentuk kesetiaan
kepada pimpinan, tugas dan organisasi.
d) Menanamkan, memelihara dan memupuk rasa tanggungjawab terhadap orang lain
Tuhannya, Negara dan masyarakat. Di hotel Edellweis ini menanamkan rasa
tanggungjawab kepada setiap karyawan, dalam setiap pekerjaan yang dilakukan.
b. Fungsi kepemimpinan
Kepemimpinan diartikan sebagai suatu proses mengenai pengarahan dan usaha untuk
mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan anggota kelompok.

6. Controlling (pengendalian)
Pengendalian, sebagai salah satu fungsi manajemen, hendaknya dianalisis untuk
mendapatkan jawaban apakah dari sisi ini, rencana bisnis dinyatakan layak atau sebaliknya.
Fungsi pokok pengendalian adalah : 1) menjaga terjadinya penyimpangan 2) memperbaiki
penyimpangan 3) mendinamisasikan organisasi. 4) mempertebal rasa tanggug jawab.
Agar fungsi pengendalian dapat berjalan dengan baik perlu diperhatikan prinsip-prinsip
pengendalian sebagai berikut: 1) pengendalian harus direncanakan dengan baik. 2) dapat
merefleksikan sifat pengawasan dari bidang-bidang yang diawasi 3) pelaporan penyimpangan
harus diolaporkan dengan segera 4) harus bersifat fleksibel, dinamis dan ekonomis.

Fungsi pengendalian yang dilakukan di hotel Edelweiss di antaranya :


a. mencegah terjadi nya penyimpangan.
b. Memperbaiki penyimpangan.
c. Mendinamisasikan organisasi.
d. Mempertebal rasa tanggungjawab.
Dengan adanya pengendalian maka tingkat penyimpangan dapat diminimalisir.
7. sistem pengendalian yang efektif
Ada beberapa karakteristik untuk dapat dikatakan suatu pengendalian efektif, yaitu :
1) Akurat
2) Tepat waktu
3) Dipusatkan pada titik pengendalian yang strategis
4) Ekonomis
5) Realistis dari sisi organisasi
6) Fleksibel
D. Aspek Sumberdaya Manusia pada hotel; Edeelweis
Aspek sumberdaya manusia yang digunakan dihotel Edellweis terbagi menjadi 2
macam yaitu:
1. Sumber daya manuasi tetap
Yaitu berupa tenaga kerja yang mempunyai ketrampilan khusus untuk mengoperasikan
sumberdaya lainnya agar menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan. Dalam hal
ini dalam hotel Edellweis memiliki beberapa sumberdaya manusia tetap diantaranya dapat
dijelaskan sebagai berikut:

DIREKTUR

SDM Pemasaran Operasional Keuangan Strategi

Keterangan :
- Manajer SDM terdiri dari 2 orang, manajer 1 dan staf 1
- Manajer Pemasaran terdiri dari 2 orang, manajer 1 dan staf 1
- Manajer Operasional terdiri dari 2 orang, manajer 1 dan staf 1
- Manajer Keuangan terdiri dari 2 orang, manajer 1 dan staf 1
- Manajer Strategi terdiri dari 2 orang, manajer 1 dan staf 1
-
2. Sumber Daya Manusia Spesialis
Yaitu tenaga kerja yang dibutuhkan oleh hotel yang bersifat fleksibel. Motivasi dan
kepuasan kerja, tenaga kerja atau karyawan saat menetukan tingkat produktivitas mereka oleh
sebab itu hal ini harus lebih diperhatikan. Banyak hotel maupun jenis usaha lainnya dalam
mengukur efektivitas kerja yaitu dari kualitas sumberdaya manusianya. Hal itu memang tidak
bisa dipungkiri karena karyawan merupakan salah satu variabel penting sebagai syarat untuk
terselesaikannya usaha perhotelan. Karena itu karyawan yang digunakan disini harus mempunyai
ketrampilan khusus sehingga perekrutannya harus benar- benar selektif dengah tujuan agar
mereka diberi Folooaw up berupa penyampaian petunjuk dan keterangan tentang bagaimana cara
mereka mengoperasikan berbagai alat yang ada agar mereka tidak kebingungan dan diharapkan
selalu ada komunikasi terbuka antara yang satu dengan yang lainnya serta dengan atasannya
dimaksudkan untuk menghindari miss comunitation.
Spesialis sumberdaya manusia yang dibutuhkan di hotel Edellweis ini diantaranya:
1. HRD
2. Security
3. Chef
4. OB

E. Hal yang perlu dikaji dalam aspek sumberdaya manusia di hotel Edellweis antara lain:
1. Jumlah Karyawan yang Dibutuhkan

Para manajer hendaknya mempertimbangkan beberapa factor diantaranya:

a. Perputaran tenaga kerja


b. Keputusan untuk masuk kepasar baru
c. Kualitas dan sikap karyawan yang sudah ada
d. Perubahan tekhnologi
e. Sumber daya keuangan perusahaan

2. Analisis jabatan adalah prosedur untuk menetapkan tugas dan ketrampilan dari suatu jabatan
dan orang seperti apa yang akan dipekerjakan pada pekerjaan seperti itu.

Dihotel Edellweis ini jumlah karyawan terdiri dari karyawan tetap dan karyawan
spesialis.
a. Karyawan tetap teridir dari :
- Manajem keuangan terdiri dari 1 orang manajer dan 1 orang staf
- Manajemn marketing terdiri dari 1 orang manajer dan 1 orang staf
- Manajemen Operasional terdiri dari 1 orang manajer dan 1 orang staf
- Manajemen SDM terdiri dari 1 orang manajer dan 1 orang staf
- Manajemen Strategi terdiri dari 1 orang manajer dan 1 orang staf
b. Karyawaan spesialis terdiri dari :
- HRD terdiri dari 6 orang
- Security terdiri 6 orang
- Chef terdiri dari 20 orang
- OB terdiri dari 10 orang

3. Kebijakan Rekrutmen, Seleksi dan Orientasi

Prosuder pengankatan akan memebrikan hasil terbaik jika didasarkan pada analisa pekerjaan,
perencanaan tenaga kerja dan penarikan tenaga.

Ada beberapa variasi pada langkah dalam proses seleksi :

a. Kriteria seleksi didasarkan pada persyaratan jabatan yang sekarang dan masa depan.
b. Calon diminta melengkapi formulir lamaran, ini bidsa dihilangkan jika calon berhasal
dari perusahhan sendiri.
c. Testing kualifikasi calon untuk jabatan itu.
d. Wawancara formal yang dilakukan oleh manajer, atasannya, orang lain didalam
organisasi.
e. Pengecekan informasi yang diberikan oleh calon, dan dinilai.
f. Uji kesehatan.

Pada hotel Edellweis proses perekrutan, seleksi dan orientasi. Cara cara rekruitmen
diantaranya :

a. Para manajer minimal S1


b. Koki bersertifikasi
c. Pelayan lulusan dari kejuruan

40
d. HRD jurusan administrasi perhotelan dan kesekratirisan

41
e. OB minimal tamat SMU
f. Secutiry lulusan diklat security
g. Pengalaman kerja min 2 tahun h.
4. Program Pelatihan dan Pengembangan
Organisasi yang progresif melangkah lebih jauh dengan pendekatan latihan dan
pengembangan : mereka menyiapkan diri untuk masa depan.
Dihotel Edellweis ini karyawan yang bari diseleksi diwajibkan mengikuti training
terlebih dahulu dalam jangka waktu 1 bulan dan dilakukan dalam pengawasan oleh atasan
terhadap kinerja karyawan baru.

5. Penentuan Prestasi Kerja

Terlepas dari hakekat dan keanekaragaman berbagai program latihan dan pendidikan,
sebagaian besar pengembangan terjadi di tempat kerja. Tetapi pengembangan semacam itu
lambat dan kurang efektif jika karyawan tidak dinilai dan tidak diberi umpan balik secara
sistematis dengan informasi yang berhubungan dengan mutu prestasinya.

Penilaian prestasi yang sistematis adalah bahwa penilaian itu menghasilkan informasi yang
sangat membantu pengambilan dan pelaksanaan dan keputusan tentang masalah-masalah seperti
promosi, kenaikan gaji, pemberhentian dan mutasi.

6. Pengembangan Karier

Setelah karyawan dididik, dilatih kemudian dinilai, fungsi pengembangan karir belum
berakhir. Perhatian untuk pengembangan karier jangka panjang harus selalu menyertai setiap
program pengembangan karyawan yang bersikap komprehensif. Karier dapat didefenisikan
sebagai suatu rangkaian kegiatan kerja yang terpisah tetapi berkaitan, yang memberikan
kesinambungan, ketrentaman, dan arti dalam hidup seseorang. 5 lima dasar yang biasanya
digunakan sebagai pembentukan karier individu adalah :

a. Kemampuan manajerial
b. Kemampuan fungsional tekhnis
c. Kreatifitas
7. Keselamatan kerja

Pemutusan hubungan kerja dapat digolongkan menurut departemen hubungan kerja, alasan-
alasan untuk keluar, masa dinas dan cirri-ciri perorangan seperti umur, jenis kelamin dan
sebagainya. Dalam menangani sasarannya bukanlah peniadaan karyawan seluruhnya beberapa
penghentian karyawan memberi manfaat dalam hal ini dapat digantikan oleh karyawan yang
lebih berkualitas.

8. Pensiun

Pensiun udah dirumuskan oleh beberapah orang sebagai peran tanpa peran. Pensiun
sesungguhnya adalah merupakan peristiwa penting dalam daur hidup seseorang dan hotel
mempunyai kewajiban dalam memudahkan peralihan dalam satu tahap ketahap yang lain.

9. Pemecatan

Barangkali pemutusan hubungan kerja yang paling menegangkan dan tidak menyenangkan
adalah pemecatan. Karyawan yang bersangkutan pada dasarnya dianggap tidak memuaskan
dipandang dari segi prestasi dan sikap.

10.Kompensasi

Salah satu cara untuk meningkatkan produktifitas tenaga kerja adalah dengan cara pemberian
kompensasi. Kompensasi mempunyai berbagai tujuan, yaitu mungkin saling bertentangan dan
mengandung permasalahan trade-offs. Sebagai contoh, untuk mempertahankan karyawan dan
menjamin keadilan, analisis pengupahan dan penggajian harus membayar kompensasi yang sama
besarnya untuk pekerjaan-pekerjaan sejenis. Cara menggaji karyawan dalam hal kompensasi
dapat berupa bonus yang sesuai dengan kinerjanya.
11. Stress dan disiplin Karyawan

Karena di hotel Edellweis kami ini tidak terlalu memaksakan pekerja maka stress
karyawan pun kemungkinan jarang untuk kami temui, Untuk menghilangkan stress, dalam satu
bulan sekali kami mengadakan rekreasi bersama. Hal ini agar kami dan para karyawan tidak
terlalu stress dalam menjalankan pekerjaan, selain itu juga untuk menjalin persahabatan agar
lebih akrab.
Kedisiplinan kerja di hotel Edellweis ini kami telah ditentukan namun kami juga harus
mengikuti aturan-aturan yang berlaku yang telah ditetapkan.

E.STUDI KELAYAKAN BISNIS ASPEK KEUANGAN HOTEL EDELLWEIS

Studi kelayakan bisnis dari aspek keuangan, bertujuan untuk mengetahui perkiraan
pendanaan dan aliran kas bisnis, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya rencana bisnis
yang dimaksud.
Beberapah hal yang harus diperhatikan dalam analisis financial antara lain seperti sumber
dana, aliran kas, kebutuhan dana dan kriteria penilaian investasi.

A. Kebutuhan dan Sumber Dana


1. Kebutuhan dana

Besarnya kebutuhan dana secara pasti tidak mudah ditentukan, oleh karena itu penentuan
kebutuhan dana biasanya berupa taksiran. Secara umum taksiran kebutuhan dana untuk proyek
investasi dipengaruhi oleh kompleksitasnya proyek, seperti lokasi pembangunan gedung, jenis
peralatan dan teknologi yang digunakan serta faktor pendukung yang lain.
Dana yang dibutuhkan pada permulaan pendirian Hotel Edellweis kami terdiri dari dua bagian
yaitu untuk aktiva tetap dan untuk modal kerja dapat ditampilkan sebagai berikut :
Untuk Aktiva Tetap

Jenis Aktiva Jumlah


Tanah Gedung Rp100.000.000
Fasilitas hotel Rp 4.000.000.000
Rp 100.000.000
Total Rp 4.200.000.000

Untuk modal kerja 1 tahun

Jenis Modal Kerja Jumlah


Biaya pelayanan hotel Rp 30.000.000
Biaya gaji Rp 100.000.000
Biaya administrasi Rp 10.000.000
Total Rp 140.000.000

Kebutuhan Dana Untuk Modal Kerja


Secara umum modal kerja dapat diartikan sebgaia modal kerja bruto (gross working
capital) atau modal kerja netto (net working capital). Modal kerja bruto menunjukkan
keseluruhan aktiva lancer yan terdiri dari kas, surat-surat berharga, piutang, persediaan.
Sedangkan modal netto merupakan selisih antara aktiva lancer dengan hutang lancer atau hutang
jangka pendek. Yang dimaksud dengan aktiva lancar adalah aktiva yang untuk menjadi berubah
diperlukan waktu tidak lebih dari satu tahun , atau satu siklus produksi.
Oleh sebab itu penggunaan modal kerja pada hotel edellweis selalu diusahakan, agar
lebih efekif dan efisien.

2. Sumber Dana

Setelah jumlah dana yang dibutuhkan diketahui, selanjutnya yang perlu ditentukan adalah
dari mana dana diperoleh dan dalam bentuk apa.
Beberapa sumber dana yang penting antara lain:
a. Modal pemilik yang disetor.
b. Saham yang diperoleh dari penerbitan saham dipasar modal.
c. Obligasi yang diterbitkan oleh pasar modal.
d. Kredit yang diterima dari bank.
e. Sewa guna (leasing) dari lembaga non bank.

Sumber dana yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pendanaannya dalam


pembangunan Hotel Edellweis terbagi atas dua bagian, yaitu untuk membiayai aktiva tetap dan
membiayai modal kerja. Sumber dana yang dibutuhkan oleh Hotel Edellweis berasal dari
modal sendiri ataupun tidak menutup kemungkinanan melakukan kredit pada bank, agar
terpenuhi kebutuhan dana yang diperkirakan sebesar Rp 4.104.000.000 + Rp 125.000.000 =
4.229.000.000.

3. Pendapatan dan Biaya

a. Pendapatan
Hotel Edellweis merupakan jasa perhotelan yang menjual kamar dan fasilitas yang
dimilikinya. Dilihat dari harga perkamar dengan fasilitas yang berbeda-beda dimulai dari kamar
yang standar yaitu seharga Rp.250.000, kamar Sweet Rp.300.000 dan kamar family dengan
harga Rp.500.000.
Dihotel Edellweis dapat dilakukan kerjasama dengan para Sekolah-sekolah yang
melakukan staditur. Berdasarkan hal ini maka bisa diramalkan pesanan kamar dalam tempo satu
tahun sebagai berikut:
Bulan Jumlah Pesanan Harga Satuan Jumlah
standar Sweet family standar Sweet family
Januari 20 15 12 250.000 300.000 500.000 15.500.000
Februari 6 8 7 250.000 300.000 500.000 7.400.000
Maret 24 5 6 250.000 300.000 500.000 10.500.000
April 12 7 4 250.000 300.000 500.000 7.100.000
Mei 14 8 7 250.000 300.000 500.000 9.400.000

Juni 23 9 7 250.000 300.000 500.000 11.950.000


Juli 16 9 9 250.000 300.000 500.000 11.200.000
Agustus 19 11 12 250.000 300.000 500.000 14.050.000

September 21 15 16 250.000 300.000 500.000 17.750.000

Oktober 23 18 17 250.000 300.000 500.000 19.650.000

November 26 19 20 250.000 300.000 500.000 22.200.000

Desember 25 30 35 250.000 300.000 500.000 32.750.000

Jumlah 229 154 152 57.250.0 46.200.000 76.000.000 179.450.000


00

Disampming pendapatan dari persewaan kamar, hotel edellwies juga memperoleh


pendapatan lain yang diantaranya dari restaurant, fitness centre, spa, meeting room,dan lain-lain
yang totalnya mencapai 40 juta/tahun.
Jadi total pendapatan hotel edellweis sebesar Rp 219.450.000

b. Biaya
Biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi terdiri dari biaya mentah, biaya tenaga
kerja langsung (biaya variabel).

B. Aliran Kas (cash Flow)


Aliran kas disusun dengan maksud untuk menunjukkan perubahan kas selama satu
periode tertentu serta memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan
dari mana sumber kas dan penggunaannya.

Kas merupakan aktiva paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal kerja yang
paling tinggi likuiditasnya. Prinsip kehati-hatian perlu diterapkan dalam menentukantingkat
likuiditas ini, karena tingkat likuiditas yang tinggi dapat saja disebabkan karena tingkat
perputaran kas yang rendah sehingga keuntungan menjadi rendah. Sebaliknya tingkat likuiditas
yang rendah bisa disebabkan oleh tingkat perputaran kas yang tinggi, memang akan
mendapatkan keuntungan yang lebih besar, tetapi menjadi tidak likuid jika terjadi kebutuhan
secara mendadak.
Sumber penerimaan dan pengeluaran kas ada yang bersifat rutin dan ada pula yang
bersifat insidentil. Adapun sumber penerimaan kas dapat berasal dari:
a. Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap atau adanya penurunan aktiva
lancar yang diimbangi dengan penambahan kas.
b. Adanya emisi saham atau penambahan modal oleh pemilik dalam bentuk kas.
c. Pengeluaran surat tanda bukti utang, serta bertambahnya utang yang diimbangi dengan
penerimaan kas.
d. Berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi dengan adanya penerimaan kas.
e. Adanya penerimaan kas lain-lain seperti sewa, bunga atau dividen.

Sedangkan pengeluaran kas dapat disebabkan oleh transaksi sebagai berikut:


a. Pembelian saham atau obligasi dan aktiva lainnya.
b. Penarikan kembali saham yang beredar pengembalian kas perusahaan oleh pemilik
perusahaan.
c. Pembayaran angsuran atau pelunasan utang.
d. Pembelian barang dagangan secara tunai.
e. Pengeluaran kas untuk membayar dividen, pajak, denda dan lain-lain.

C. Biaya Modal
Konsep cost of capital dimaksudkan untuk menentukan berapa besar biaya riil dari
masing-masing sumber dana yang dipakai dalam berinvestasi. Untuk menghitungnya, karena
garis besar sumber pembelanjaan terbagi atas utang dan modal sendiri, maka biaya modal dari
masing-masing sumber dana harus dihitung.
a. Biaya Utang
Biaya utang untuk jangka panjang maupun jangka pendek dapat dihitung dengan
menggunakan konsep present value.
b. Biaya Modal Sendiri
Biaya penggunaan modal rata-rata dari penggunaan modal rata-rata dari keseluruhan dana
yang dipakai perlu diketahui, untuk menentukan nilai investasi. Kalau berinvestasi menggunakan
modal sendiri, maka cut off rate nya adalah biaya modal sendiri. Sedangkan investasi yang
menggunakan biaya modal sendiri dan utang cut off rate nya mempertimbangkan biaya modal,
baik dari utang maupun modal sendiri. Salah satu cara untuk menghitung cut off rate nya adalah
dengan menghitung biaya modal rata-rata tertimbang setelah pajak, dengan cara mengalihkan
antara besar biaya modal dari masing-masing sumber pembelanjaan dengan proporsi dana yang
digunakan.

D. Kriteria Penilaian Investasi


Studi kelayakan terhadap aspek keuangan perlu dianalisis sebagaimana aliran prakiraan aliran kas
akan terjadi. Pada umumnya ada empat metode yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam
penilaian aliran kas dari suatu investasi, yaitu payback period, net present value, internal rate of return
dan profitability index.
Metode Payback Periode (PP)
Pay back period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran
investasi (inicial cash investment) dengan menggunakan aliran kas. Dengan kata lain pay back period
merupakan ratio antara initial cash investment dengan cash flow nya, yang hasilnya adalah satuan waktu.
Selanjutnya nilai rasio ini dibandingkan dengan maximum pay back period yang dapat diterima.

Rumus PP:

payback period =
ni1ai x 1 tahun
inrestasi
kas masuk
aersih

kriteria penilaian PP :
jika payback period lebih pendek waktunya dari maximum payback period nya, maka usulan investasi
dapat diterima.
Metode ini mempunyai kelemahan, karena tidak memperhatikan konsep nilai waktu uang, disamping juga
tidak memperhatikan aliran kas masuk setelah paybeck . jadi pada umumnya metode ini digunakan
sebagai pendukung metode lain yang lebih baik.
Metode Net Present Value (NPV)
NPV adalah selisih dari present value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-
penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang perlu ditentukan
tingkat bunga yang relevan.
Rumus NPV :
NPV =
n Ft
t=1 (1+K)t
10
Dimana :
CFt = aliran kas per tahun pada periode t ;
10 = investasi awal pada tahun 0 ;
K = suku bunga (discount rate)

Kriteria penilaian NPV :


Jika NPV > 0 usulan proyek
diterima Jika NPV < 0 usulan
proyek ditolak Jika NPV = 0 nilai
perusahaan tetap Metode Internal
Rate of Return (IRR)
Metode ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus
kas yang diharapkan dimasa yang akan datang, atau penerimaan kas, dengan penerimaan kas, dengan
pengeluaran investasi awal.
Rumus IRR =
10 n
t= Ft
= 1
(1+IRR)t
Di mana :

t = tahun ke ;
n = jumlah tahun ;
10 = nilai investasi awal ;
CFt = arus kas bersih ;
IRR = tingkat bunga yang dicari harganya.
IRR dapat dicari dengan coba-coba, caranya, hitung nilai sekarang dari arus kas dari suatu
investasi dengan menggunakan suku bunga yang wajar, misalnya 10 persen. Lalu bandingkan dengan
biaya investasinya. Jika nilai investasinya lebih kecil, maka dicoba lagi dengan suku bunga yang lebih
tinggi, demikian seterusnya sampai, biaya investasi menjadi sama besar.

Kriteria penilaian IRR :


jika IRR yang didapat ternyata lebih besar dari Rate of Return yang ditentukan, maka investasi dapat
diterima.
Rumus IRR yang didapat ternyata lebih besar dari Rate of Return yang ditentukan, maka investasi dapat
diterima.
Rumus IRR untuk interpolasi ialah :
IRR = C1 x p2p1
c2c1
P1
Di mana :
P1 = tingkat bunga ke-
1; p2 = tingkat bunga ke-2
C1 = NPV ke-1
c2 = NPV ke-2

Metode Profitability Index (PI)


Pemakaian metode ini caranya adalah dengan menghitung melalui perbandingan antara nilai
sekarang (present value) dari rencana penerimaan- penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang,
dengan nilai sekarang dari investasi yang telah dilaksanakan. Jadi PI dapat dihitung dengan
membandingkan antara PV kas masuk dengan PV kas keluar.
Rumus PI:

PV kas
PI =
masuk
PV kas keluar

E. HASIL STUDI KELAYAKAN BISNIS ASPEK KEUANGAN


Dari hasil studi kelayakan bisnis aspek keuangan setidaknya memberikan hasil informasi :

Bagaimana menentukan kebutuhan akan dana serta sumbernya untuk memenuhi rencana
bisnis.
Bagaimana menentukan kebijakan aliran kas.
Bagaimana menilai kelayakan bisnis dari sisi keuangan dengan mendasarkan pada penggunaan
dan sumber dana investasi. Penilaian investasi dapat dilakukan dengan berbagai metode
payback period, net present value, internal rate of return dan profit ability index.
Bagaimana proses pemilihan prioritas proyek bisnis, jika terdapat lebih dari satu rencana
proyek bisnis yang dinyatakan layak.

50
F. ASPEK EKONOMI, ASPEK SOSIAL, DAN POLITIK PADA HOTEL
EDELLWEIS

1. Aspek Ekonomi

Pendirian hotel Edellweis akan membawa akibat terhadap struktur perekonomian


khususnya pada bidang pariwisata dalam negeri pada umumnya , dan masyarakat
lingkungan hotel khususnya daerah Sukabumi. Apakah proyek dapat mengubah atau justru
mengurangi income per capita panduduk setempat. Seperti seberapa besar tingkat
pendapatan per kapita penduduk, pendapatan nasional atau upah rata-rata tenaga kerja
setempat atau UMR, dll.
Cukup banyak data makromekonomi yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan.
Data ekonomi makro dapat dijadikan indicator ekonomi, yang dapat diolah menjadi
informasi penting dalam rangka studi kelayakan bisnis, misalnya harga, inflasi, kurs valuta
asing, PDRB, kredit perbankan, neraca pembayaran, dan sebagainya. Disamping data
ekonomi makro dapat digunakan sebagai input dalam studi kelayakan bisnis maka perlu
dikaji pula imbal baliknya yaitu bisnis yang direncanakan hendaknya bermanfaat bagi pihak
lain.
Aspek-aspek penilaian manfaat bisnis yang direncanakan dapat ditinjau dari
beberapa sisi diantaranya :
Sisi rencana pembangunan nasional,
Distribusi nilai tambah,
Nilai investasi per tenaga kerja,
Keuntungan ekonomi nasional,
Hambatan di bidang ekonomi,
Dukungan pemerintah,

Hal-hal diatas akan dibahas secara terperinci sebagai berikut :


Sisi Rencana Pembangunan Nasional
Analisis manfaat Hotel Edellweis ditinjau dari sisi ini dimaksudkan agar :
a. Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar
Kegiatan usahja perhotelan ini menggunakan tenaga kerja local, yaitu memperkerjakan
masyarakat yang ada di lingkungan sekitar daerah Sukabumi yang memiliki keterampilan
dalam bidang perhotelan.
b. Menggunakan sumber daya local dari daerah tersebut
Hotel Edellweis ini membeli bahan baku yang dibutuhkan dari perusahaan disekitar
daerah tersebut, tentu saja dengan kualitas yang baik.
Hal ini jelas akan meningkatkan perekonomian di daerah tersebut karena sumber daya
local ini dapat dijadikan usaha bagi masyarakat.

c. Menghemat devisa
Penggunaan bahan baku yang diambil dari produk local berarti mengurangi penggunaan
bahan impor.
Sisi Distribusi Nilai Tambah
Dengan adanya nilai tambah, berarti bisnis yang dijalankan perusahaan perhotelan
mampu ini mampu meningkatkan kesejahteraan berbagai pihak :
Pihak Pemerintah yang berupa pajak
Karyawan yang berupa gaji dan upah
Bank atau kreditur yang berupa bunga atas pinjaman perusahaan

Sisi Nilai Investasi per Tenaga Kerja


Dengan adanya perusahaan perhotelan ini mampu meningkatkan kesempatan kerja bagi
masyarakat sekitar.
Hambatan di Bidang Ekonomi
Kekurangan modal, tenaga kerja terampil, dll
Dukungan Pemerintah
Salah satu bentuk dukungan pemerintah adalah melalui proteksi perdagangan. Instrumen
kebijakan proteksi perdagangan dapat berupa, kebijakan langsung terhadap komoditi yang
bersangkutan
a. Kebijakan perdagangan dalam negeri, terbagi atas :
Pajak penjualan, retribusi, dan kewajiban pembayaran lainnya
Pengaturan harga
b. Kebijakan produksi
Subsidi atau pajak langsung bagi produsen
Perlindungan harga produksi
Pengaturan penggunaan sarana produksi
2. Aspek Sosial
Perusahaan perhotelan diharapkan mampu memberikan manfaat-manfaat social yang
hendaknya diterima oleh masyarakat, seperti :

a. Penciptaan lapangan kerja baru


Rencana pendirian Hotel Edellweis ini akan menbuka peluang untuk penyerapan
tenaga kerja langsung maupun tenaga kerja tidak langsung. Keterlibatan masyarakat
sekitar akan lebih menjamin kelangsungan proses produksi. Ini juga membantu
pemerintah dalam menanggulangi masalah ketenagakerjaan dan menaikkan tingkat
pendapatan masyarakat yang hingga saat ini masih merupakan kendala dalam
pelaksanaan pembangunan.
b. Meningkatkan mutu hidup
Dengan adanya Hotel Edellweis dapat ikut serta dalam rangka mengurangi angka
penggangguran. Dengan demikian pekerja yang sudah menpunyai penghasilan
mandiri dapat menigkatkan mutu hidup mereka.

3. Aspek politik
Dalam rangka kelayakan bisnis, aspek politik perlu dikaji untuk memperkirakan
bahwa situasi politik saat bisnis dibangun dan saat diimplementasikan tidak
mengganggu, sehingga kajian menjadi layak di lingkungan masyarakat. Langkah dan
kebijakan pemerintah untuk menciptakan clean government, akan dinilai sebagai hal
yang positif oleh pasar karena memberikan jaminan terhadap keamanan modal dan iklim
usaha yang kondusif.
Sebaliknya hal-hal yang bersifat buruk (penyelewengan dan sebagainya) dinilai
sebagai hal yang tidak mendukung dan mendatangkan kerugian di dunia inventasi. Jadi
jelas bahwa bahwa aspek politik pemerintah secara langsung maupun tidak langsung
berpengaruh dalam dunia bisnis. Semakin kacau kondisi politik dalam suatu daerah,
maka akan berdampak semakin kacau pula bisnis di daerah itu.

4. Aspek Yuridis

Tujuan studi kelayakan bisnis aspek yuridis adalah untuk memastikan apakah secara
yuridis rencana dapat dinyatakan layak dan tidak layak. Relevan dengan tujuan tersebut,
maka hal yang diperhatikan adalah bahwa jika suatu rencana bisnis yang tidak layak namun
tetap direalisasikan, bisnis beresiko besar akan dihentikan oleh pihak yang berwajib atau oleh
protes masyarakat.
Setelah kita banyak melakukan studi kelayakan bisnis yang dilihat dari berbagai
aspek, maka sekarang kita perlu untuk menganalisa apakah usaha atau suatu rencana bisnis
yang dikatakan layak dasi sisi yuridis. Dalam aspek yuridis akan diteliti beberapa sub aspek
seperti : Siapaa pelaksana bisnis, Bisnis apa yang dilaksanakan, Waktu pelaksanaan bisnis,
Dimana bisnis akan dilaksanakan, Bagaimana bisnis dilaksanakan, dan Peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
PELAKSANA BISNIS
Dalam hal ini pelaksana bisnis dapat dilihat dari dua aspek, yang pertama adalah
Badan Usahanya dan yang kedua adalah orang-orang atau individu yang terlibat sebagai
pengambil keputusan.
1. Bentuk Badan Usaha
Dalam hal ini Hotel Edellweis yang kami dirikan berbentuk perusahaan
perseorangan. Dikatakan seperti itu karena Hotel Edellweis ini didirikan,
dimiliki, dan diawasi oleh seseorang. Jadi pengembalian keputusan dilakukan
oleh pemilik perusahaan. Kami memilih bentuk perusahaan perseorangan karena
mempunyai beberapa alas an, yaitu :
a. Keuntungan mutlak diberikan kepada pemilik perusahaan
b. Memudahkan pengambilan keputusan
c. Resiko ditanggung pemilik Hotel
d. Memudah dalam pengawasan
e. Aliran kewenangan lebih mudah dipahami karena mengacu pada sentralisasi
f. Bisnis yang dijalankan belum kompleks

2. Identitas Pelaksana Bisnis

Ada beberapa peraturan pemerintah yang perlu diketahui berkaitan dengan


identitas pelaksana bisnis yang disuaikan dengan jenis perusahaan yang dipilih
beberapa sisi beberapa dari identitas pelaksana bisnis yang perlu diteliti adalah
sebagai berikut:
a) Kewarganegaraan
Kewarganegaraan penting diketahui karena hal ini akan berhubungan dengan
peraturan-peraturan yang berbeda antara warga warga Negara dan warga Negara
asing dalam kaitannya dengan pendirian suatu perusahaan.
Dalam hal ini pemilik perusahaan berkewarganegaraan Indonesia yang artinya
akan ikut dan tunduk terhadap semua peraturan yang ditetapkan oleh Hotel
Edellweis
b) Informasi Bank
Informasi bank perlu diketahui untuk meneliti apakah pendiri Hotel mempunyai
keterlibatan dalam urusan perbankan seperti kemacetan pembayaran kredit, sek
kosong, maupun jaminannya. Dalam hal ini pendiri Hotel tidak sedang dalam
kondisi seperti yang dijelaskan di atas. Jadi kredibilitas pemilik hotel masih bisa
dipertanggung jawabkan terutama dimasyarakat perbankan.
c) Keterlibatan Pidana atau Perdata
Perlu juga diketahui apakah pelaksana proyek hotel tengah dalam suatu tindakan
yang dapat menimbulkan gugatan ataupun tuntutan. Dalam hal ini pendiri dan
pemilik hotel dan setting tidak sedang terlibat dalam suatu tindakan yang bisa
menimbulkan gugatan ataupun tuntutan.

BISNIS YANG AKAN DILAKSANAKAN


Selanjutnya, perlu dikaji mengenai bisnis yang akan dilaksanakan, apakah
bisnis itu dilarang atau tidak oleh pemerintah setempat. Beberapa sisi yang perlu
dianalisis adalah sebagai berikut :

1. Bidang Usaha
Bidang usaha yang akan dijalankan adalah perhotelan yang menghasilkan
produk berupa jasa, pelayanan, makanan, minuman, teater music dan
fasilitas olah raga. Jadi perhotelan tersebut didirikan untuk memenuhi
keinginan konsumen dalam memenuhi kebutuhanya yang berkaitan
dengan produk-produk yang dihasilkan oleh Hotel Edellweis
2. Fasilitas
Fasilitas yang dimiliki oleh Hotel Edellweis diusahakan secara sah dan
benar sesuai dengan peraturan-peraturan yang ditetapkan. Fasilitas ini
tidak memerlukan ijin khusus karena peralatan yang dimiliki bukan
merupakan peralatan yang dapat membahayakan dan merupakan peralatan
yang digunakan para pebisnis sehari-hari pada hotek bintang dua.

3. Gangguan Lingkungan
Dalam proses penghasilan produk, hotel Edellweis harus
memperhatikan lingkungannya, karena hotel Edellweis ini termasuk
hotel yang bebas dari pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran
suara dan moral masyarakat. Hal ini dikarenakan :
Hotel Edellweis menggunakan bahan yang dapat di daur ulang.
Tidak ada pencemaran udara karena tidak menimbulkan gas yang
berbahaya.
Tidak ada mesin-mesin yang berat sehingga tidak menimbulkan
suara yang bising.

4. Pengupahan
Tenaga kerja yang dibutuhkan atau dipekerjakan dan diupah menurut standar
upah minimum yang ditempatkan oleh pemerintah setempat. Hal ini dilakukan
untuk meningkatkan kesejahtraan karyawan hotel yang dapat meningkatkan
kualitas kerja pada hotel Edellweis.

DIMANA BISNIS AKAN DILAKSANAKAN


Lokasi hotel harus direncanakan dengan baik karena hal ini dapat menimbulkan
pengaruh-pengaruh yang mungkin dapat merugikan hotel tersebut. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan adalah :
1. Perencanaan Wilayah
Lokasi hotel yang didirikan harus disesuaikan dengan rencana wilayah yang telah
ditetapkan oleh pemerintah. Dalam hal ini hotel Edellweis bertempat di suatu desa atau
berada diantara rumah penduduk. Hotel Edellweis ini adalah hotel perseorangan jadi
ijin yang diperlukan tidak terlalu sulit. Ijin hanya didapatkan oleh Kepala Daerah
setempat.

2. Status Tanah
Status tanah yang akan ditempati merupakan tanah yang bebas sengketa karena tanah
tersebut secara undang-undang dan peraturan merupakan hak milik dari pemilik hotel
Edellweis yang dapat dibuktikan secara hukum.

WAKTU PELAKSANAAN BISNIS


Dalam hal ini waktu pelaksanaan bisnis berkaitan dengan izin-izin yang diperlukan.
Dalam hal ini perusahaan telah melengkapi izin-izin yang akan digunakan untuk bisa
melaksanakan usahanya seperti :
1. Izin lokasi dari Pemerintah Daerah
2. Izin dari Kepala Desa setempat
3. Izin mendirikan Bangunan
4. Izin dari ketua RT dan RW setempat

PERATURAN DAN PERUNDANGAN


Setiap hotel harus mengikuti aturan-aturan yang berlaku baik yang berbentuk undang-
undang maupun peraturan lain. Dalam hai ini hotel Edellweis mengacu pada Undang-
Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. Yang didalamnya memuat hal-
hal mengenai hak konsumen, kewajiban konsumen, hak pelaku usaha, kewajiban pelaku
usaha, sanksi hokum bagi pelaku usaha.

Aspek Lingkungan Industri pada Hotel Edellweis


Studi kelayakan bisnis dari aspek lingkungan industri bertujuan untuk mengetahui
kondisi persaingan dimana hotel tersebut berada. Kondisi persaingan dalam hal ini akan
dikaji untuk mengetahui ancaman dan kekuatan yang dimiliki oleh hotel Edellweis itu
sendiri. Menurut Michael E. Porter dan Wheelen ada beberapa hal yang mempengaruhi
aspek lingkungan indutri ini adalah sebagai berikut :
1. Ancaman Masuk Pendatang Baru
Masuknya sebuah Hotel sebagai pendatang baru akan menimbulkan sejumlah
implikasi bagi Hotel Edellweis karena akan terjadi perebutan pangsa pasar serta
sumberdaya produksi yang jumlahnya terbatas di daerah itu sendiri. Untuk itu Hotel
Edellweis harus melakukan berbagai macam strategi untuk mempertahankan pangsa
pasar dan loyalitas konsumen itu sendiri.
Ada beberapa hambatan bagi Hotel Edellweis sebagai pendatang baru yaitu :
a. Skala ekonomi yaitu apabila pendatang baru berproduksi dalam skala kecil, mereka akan
dipaksa berproduksi pada biaya per unit yang tinggi, padahal Hotel yang sudah ada
berupaya pada skala produksi yang terus menerus diperbesar dan proses produksi yang
terus menerus diefisienkan sehingga per unit barang menjadi lebih rendah.
b. Differensiasi produk yaitu menciptakan hambatan masuk, memaksa pendatang baru
mengeluarkan biaya lebih tinggi untuk merebut para pelanggan yang loyal terhadap
perusahaan utama. Pada hotel Edellweis tidak hanya menyediakan kamar tetapi juga
memiliki fasilitas-fasilitas lain seperti restaurant, Fitnes centre, cafe, pub, spa, meeting
room dll.
c. Kecukupan modal bagi perusahaan lama merupakan hambatan masuk bagi perusahaan
baru. Hambatan ini bisa berupa adanya biaya peralihan (swiching cost), yaitu biaya yang
harus dikeluarkan pembeli apabila berpindah dari produk pemasok tertentu ke produk
pemasok lainnya. Yang pada akhirnya pendatang baru akan sulit memasuki saluran yang
sudah ada dan harus mengeluarkan biaya besar untuk membangun saluran sendiri. Apabila
hotel Edelweis kekurangan modal, maka akan melakukan pinjaman ke Bank.

2. Persaingan Sesama Perusahaan

Persaingan dalam industri sangat mempengaruhi kebijakan dan kinerja sebuah


perusahaan. Dalam situasi ini perusahaan mempunyai kekuatan yang cukup besar untuk
mempengaruhi pasar. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat persaingan yaitu:
jumlah competitor yaitu seberapa banyak hotel-hotel baru yang bersaing dengan hotel
Edellweis itu sendiri namun mereka juga harus melihat ukuran dan kekuatan mereka.
Selain itu tingkat pertumbuhan industri yang besar sangat mempengaruhi karena dalam hal
ini mereka dapat menyediakan sejumlah peluang bagi perusahaan untuk tumbuh bersama
mereka.
Sebagai sebuah perusahaan yang bisa dikatakan sudah besar Hotel Edellweis juga
harus memperhatikan karakteristik produk dimana Hotel Edellweis hendaknya tidak
hanya sekedar menyediakan kebutuhan dasar, tetapi hendaknya memilih suatu perbedaan
atau nilai tambah. Karena pada jenis industry yang mempunyai biaya tetap yang besar
perusahaan hendaknya beroperasi pada skala ekonomi yang tinggi namun pada kapasitas
tinggi ini diperlukan untuk menjaga efisiensi biaya per unit. Sementara itu hambatan untuk
keluar memaksa perusahaan tidak keluar dari industri.

3. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Buyers)

Pembeli sangat mampu dalam mempengaruhi perusahaan untuk memotong harga,


memingkatkan pelayanan, serta mengadu perusahaan dengan competitor melalui kekuatan
yang mereka miliki. Karena konsumen merupakan promosi yang memiliki pengaruh besar
dalam hal memasarkan produk. Hal ini dikarenakan jika konsumen akan puas maka ia akan
loyal sehingga produk tersebut akan memiliki citra yang tinggi di mata konsumen. Ada
beberapa kondisi yang mungkin dihadapi perusahaan antara lain :
a. Pembeli dalam jumlah besar
b. Sifat produk tidak terdeferensiasi dan banyak pemasok
c. Switching cost pemasok kecil
d. Produk yang dibeli perusahaan mempunyai andil presentase yang besar bagi biaya
produksi pembeli
e. Produk perusahaan tidak terlalu penting bagi pembeli sehingga pembeli mudah mencari
barang substitusinya.

4. Pengaruh Kekuatan Stakeholders Lainnya

Stakeholder yang dimaksud antara lain adalah pemerintah, serikat pekerja,


lingkungan masyarakat, kreditor, pemasok, asosiasi dagang, pemegang saham. Pengaruh
dari masing-masing stakeholder adalah bervariasi diantara industry yang satu dengan yang
lainnya. Pada hotel Edelweis kekuatan stakeholders sangat berpengaruh.
G. Aspek Lingkungan Hidup pada Hotel Edellweis
Studi kelayakan bisnis dari aspek lingkungan hidup bertujuan untuk menentukan
apakah secara lingkungan hidup, rencana bisnis, diperkirakan dapat dilaksanakan secara
layak atau sebaliknya. Seperti telah disinggung pada bagian-bagian depan bahwa aspek
lingkungan hidup perlu juga dianalis kelayakannya. Disesuaikan dengan tujuan penulisan
buku ini, analisis lingkungan hidup yang akan dijelaskan, mengacu pada analisis AMDAL
(Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ).
1. Analisis Dampak Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan sudah dikembangkan oleh beberapa negara maju sejak
tahun 1970 dengan nama Environmental impact analysis atau environmental impact
Assesment yang keduanya disingkat EIA. AMDAL diperlukan untuk melakukan suatu studi
kelayakan dengan dua alasan pokok yaitu:
a. Karena undang undang dan peraturan pemerintah menghendaki demikian. Jawaban
ini cukup efektif untuk memaksa para pemilik proyek yang kurang memperhatikan
kualitas lingkungan dan hanya memikirkan keuntungan proyeknya sebesar mungkin
tanpa menghilangkan dampak sampingyangtimbul.

b. AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan beroperasinya
proyek proyek poroduksi. Manusia dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan dan
meningkatkan kesejahteraan melakukan aktivitas yang makin lama makin mengubah
lingkuangannya. Pada awalnya perubahan lingkungan itu belum menjadi masalah,
tapi setelah perubahan itu menjadi di luar ambang batas, maka manusia tidak dapat
mentolerir lagi perubahan yang merugikan itu. Pemrakarsa proyek harus membuat
AMDAL dengan konsekuensi ia harus mengeluarkan biaya. Tanggung jawab
penyelenggara Amdal ini bukan berarti harus diemban pemrakarsa proyek itu sendiri.
Ia dapat menyerahkan penyelenggaraan ini kepada konsultan swasta atau pihak lain
atas dasar saran dari pemerintah. Namun,pemrakarsa proyek tetap sebagai pihak yang
bertanggung jawab, bukan pihak konsultan swasta pembuat AMDAL tersebut.

60
2. Kegunaan AMDAL

AMDAL bukan suatu proses yang berdiri sendiri melainkan bagian dari proses
AMDAL yang lebih besar dan penting, menyeluruh dan utuh dari perusahaan dan
lingkungannya, sehingga AMDAL dapat dipakai untuk mengelola dan memantau proyek
dan lingkungannya dengan menggunakan dokumen yang benar. Selanjutnya, beberapa peran
AMDAL dijelaskan sebagai berikut.
a. Peran AMDAL dalam pengelolaan lingkuangan. Aktivitas pengelola lingkungan baru dapat
dilakukan apabila rencana pengelolaan lingkungan telah disusun berdasarkan perkiraan
dampak lingkungan yang akan timbul akibat dari proyek yang akan dibangun. Dalam
kenyataan nanti, apabila dampak lingkungan yang telah diperkirakan jauh berbeda dengan
kenyataan, ini dapat saja terjadi karena kesalahan-kesalahan dalam menyusun AMDAL atau
pemilik proyek tidak menjalankan proyeknya sesuai AMDAL. Agar dapat dihindari
kegagalan ini maka pemantauan haruslah dilakukan sedini mungkin, sejak awal pembangunan
secara terus menerus dan teratur.
b. Peran AMDAL dalam pengelolaan proyek AMDAL merupakan salah satu studi kelayakan
lingkungan yang diisyaratkan untuk mendapatkan perizinan selain aspek-aspek studi
kelayakan yang lain seperti aspek teknis dan ekonomis. Seharusnya, AMDAL dilakukan
bersama-sama di mana masing-masing aspek dapat memberikan masukan untuk aspek-aspek
lainnya sehingga penilaian yang optimal terhadap proyek dapat diperoleh. Kenyataan yang
biasa terjadi adalah bahwa hasil studi kelayakan untuk aspek lingkungan tidak dapat
menghasilkan kesesuaian didalam studi kelayakan untuk aspek lainnya. Bagian dari Amdal
yang dapat diharapkan oleh aspek teknis dan ekonomis biasanya adalah sejauh mana keadaan
lingkungan dapat menunjang perwujudan proyek, terutama sumber daya yang diperlukan
proyek tersebut seperti air,energi,manusia,dan ancaman alam sekitar.
c. AMDAL sebagai dokumen penting. Laporan AMDAL merupakan dokumen penting sumber
informasi yang detail mengenai keadaan lingkungan pada waktu penelitian proyek dan
gambaran keadaan lingkungan di masa setelah proyek dibangun.Dokumen ini juga penting
untuk evaluasi,untuk membangun proyek yang lokasinya berdekatan dan dapat digunakan
sebagai alat legalitas.
3. Peraturan dan Perundang-Undangan

Langkah awal tim AMDAL dalam melakukan studi adalah memahami peraturan dan
perundangan yang berlaku mengenai lingkungan hidup di lokasi tempat studi AMDAL
dilakukan. Sumber peraturan dan perundangan tersebut ada yang berlaku secara
internasional dan ada juga yang berlaku untuk suatu negara saja. Dalam satu negara, dapat
saja peraturan dan perundangannya berbeda menurut propinsi dan sektornya berlaku secara
internasional.
Peraturan peraturan yang bersifat internasional penting diperhatikan terutama oleh
mereka yang melakukan studi AMDAL yang dampak proyeknya akan melampaui daerah
yang digunakan secara internasional, seperti misalnya proyek yang limbahnya akan dibuang
ke laut atau limbah yang dapat ditiup angin sampai jatuh ke negara lain, seperti misalnya
hujan asam. Peraturan peraturan yang berlaku secara internasional mengenai AMDAL
dapat berupa deklarasi, perjanjian perjanjian bilateral maupun multilateral. Sebagai contoh
adalah deklarasi Stockholm yang disebut Declarationof the United Nations Conference on
the Human Environment yang oleh semua negara anggota PBB tahun 1972. Berlaku di
Dalam Negeri. Di indonesia, peraturan dan perundang undangan dapat dijumpai pada
tingkat nasional, sektoral maupun regional/daerah.
Peraturan Pemerintah RI nomor 51 tahun 1993 tentang Analisis mengenai Dampak
lingkungan merupakan peraturan baru pengganti dari Peraturan Pemerintah RI nomor 26
tahun 1986. Peraturan pemerintah ini ditindak lanjuti oleh SK Menteri Negara Lingkungan
Hidup Nomor 10- 15 tahun 1994. Isi dari peraturan pemerintah ini penulis sajikan ulang
untuk hal- hal yang dianggap paling penting dari sisi bisnis.

4. Komponen AMDAL

Yang dimaksudkan dengan AMDAL adalah suatu hasil studi mengenai dampak
suatu kegiatan yang direncanakan dan diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap
lingkungan hidup. Analisis ini meliputi keseluruhan kegiatan pembuatan 5 ( lima ) dokumen
yang terdiri dari PIL (penyajian Informasi Lingkungan ), KA (Kerangka Acuan), ANDAL
(Analisis Dampak Lingkungan ), RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan ), dan RKL
(Rencana Pengelolaan Lingkungan).
AMDAL (Analisis Dampak Lingkungan ) adalah telaahan secara cermat dan
mendalam tentang dampak penting suatu kegiatan yang direncanakan. Arti dampak penting
di sini adalah perubahan lingkungan yang amat mendasar yang di akibatkan oleh suatu
kegiatan. Yang perlu digaris bawahi dari pengertian diatas adalah tidak semua rencana
kegiatan harus dilengkapi dengan ANDAL karena ia hanya diterapkan pada kegiatan yang
diperkirakan akan mempunyai dampak terhadap lingkungan hidup.

5. Sistematika Pengelolaan Lingkungan.

AMDAL merupakan suatu proses yang panjang dengan sistematika urutan langkaht
tertentu menurut PP 29 tahun 1986.
6. Hasil Studi Kelayakan Bisnis Apek Lingkungan Hidup

Dari studi kelayakan bisnis dari aspek lingkungan hidup setidaknya memberikan
informasi tentang :
a. Mengapa AMDAL diperlukan, dan apa manfaat AMDAL dikaitkan dengan studi
kelayakan bisnis.
b. Pemahaman pada bagaimana proses pengelola dampak lingkungan.
c. Bagaimana isi dari laporan rencana pengelolaan lingkungan yang merupakan salah
satu dari laporan (RKL,AMDAL, dan RPL) dimana ketiganya merupakan satu
kesatuan dari laporan AMDAL.

H. ANTISIPASI RISIKO DALAM KELAYAKAN BISNIS


HOTEL EDELLWEIS

Tujuan studi kelayakan bisnis terkait dengan risiko bisnis adalah untuk menganalisis
kemungkinan-kemungkinan atau mengantisipasi risiko yang akan dihadapi dalam bisnis
yang akan dijalankan.
Sebelum kita membahas mengenai risiko yang ada dalam perusahaan, sebaiknya kita
mengetahui dulu apa definisi risiko salah satu definisi yang dikemukakan oleh silalahi
(1997), yang mengartikan bahwa :
Risiko adalah kesempatan dan probabilitas timbulnya kerugian.
Risiko adalah suatu ketidakpastian
Risiko adalah penyimpangan aktual dari yang diharapkan
Risiko adalah probabilitas suatu hasil akan berbeda dengan yang diharapkan

Selanjutnya dia juga berpendapat mengenai manajemen risiko, yaitu sistem


pengawasan risiko dan perlindungan harta benda, hak milik, dan keuntungan badan usaha
atau perorangan terhadap kemungkinan timbulnya kerugian karena suatu risiko, dimana
dalam usaha ketidakpastian ini, dihubungkan dengan penghasilan perusahaan, arus keluar
masuk uang dan harta benda yang telah ada atau dibutuhkan dimasa datang.
Bisnis pada saat ini memasuki suatu era kompleksitas dengan berbagai resiko bisnis
yang menuntut kesiapan untuk menjawab tantangan persaingan dalam kompetisi global.
Risiko bisnis dalam bebagai wujud sumber, menciptakan tantangan sekaligus ketidakpastian
dalam upaya untuk membangun usaha yang sehat dan kuat.
Relevan dengan kondisi tersebut maka aspek yang perlu dikaji dalam antisipasi
risiko adalah:
1. Apakah risiko termasuk risiko yang sulit dikendalikan manajemen atau tidak
2. Apa saja, di mana saja, dan bagaimana risiko diantisipasi.

Disini kita akan meneliti risiko-risiko apa yang terjadi pada usaha perhotelan yakni
hotel edellweis, dan risiko yang paling diperhatikan, dan setelah ditindak lanjuti kelompok
kami memilih aspek pemasaran sebagai hal yang paling riskan dan sudah selayaknya untuk
dibahas secara lebih.

RISIKO PADA ASPEK PEMASARAN


Analisis dan studi dengan fokus utama pada suatu lokasi. Kelayakan pasar dan
pemasaran suatu proyek ditinjau dari supply dan demand yang ada. Sehingga diperoleh
strategi pemasaran yang paling sesuai terutama dilihat dari persaingan yang ada. Bagaimana
dengan rancangan strategi marketing mix mencakup harga, kualitas produk, dan promosi
untuk mencapai keberhasilan investasi suatu proyek.
Kegagalan marketing perhotelan sudah jelas akan mengakibatkan penjualan yang
menurun serta rusaknya citra hotel, beberapa masalah yang bisa terjadi adalah :
MASALAH PERANG HARGA
Penetapan harga merupakan keputusan kritis yang menunjang keberhasilan operasi
organisasi profit maupun non profit. Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran
yang memberikan pendapatan bagi organisasi. Namun, keputusan mengenai harga (terutama
dalam konteks pemasaran jasa) tidak mudah dilakukan. Di satu sisi, harga yang terlalu mahal
bisa meningkatkan laba jangka pendek, tetapi di sisi lain akan sulit dijangkau konsumen dan
sukar bersaing dengan kompetitor. Dalam kasus tertentu, harga yang terlampau mahal bisa
diprotes lembaga konsumen dan bahkan mengundang campur tangan pemerintah untuk
menurunkannya. Selain itu, margin laba yang besar cenderung menarik para pesaing untuk
masuk ke industri yang sama. Sedangkan bila harga terlalu murah, pangsa pasar bisa melonjak,
namun margin kontribusi dan laba bersih yang diperoleh akan berkurang. Selain itu, sebagian
konsumen bisa saja mempersepsikan kualitasnya jelek.
Harga berperan penting secara makro (bagi perekonomian secara umum) dan secara
mikro (bagi konsumen dan perusahaan).
a. Bagi perekonomian. Harga produk mempengaruhi tingkat upah, sewa, bunga, dan laba.
Harga meruapakan regulator dasar dalam sistem perekonomian karena harga berpengaruh
terhadap alokasi faktor-faktor produksi. Sebagai alokator sumber daya, harga
menentukan apa yang akan diproduksi (penawaran) dan siapa yang akan membeli barang
dan jasa yang dihasilkan (permintaan).
b. Bagi konsumen. Mayoritas konsumen agak sensitif terhadap harga, namun juga
mempertimbangkan faktor lain (seperti citra merek, lokasi toko, layanan, nilai, fitur
produk, dan kualitas). Selain itu, persepsi konsumen terhadap kualitas produk seringkali
dipengaruhi oleh harga. Dalam beberapa kasus, harga yang mahal dianggap
mencerminkan kualitas tinggi, terutama dalam kategori specialty products.
c. Bagi perusahaan. Dibandingkan dengan bauran pemasaran lainnya yang membutuhkan
pengeluaran dana dalam jumlah besar, harga merupakan stu-satunya elemen bauran
pemasaran yang mendatangkan pendapatan. Harga produk adalah determinan utama bagi
permintaan pasar atas produk bersangkutan. Harga mempengaruhi posisi bersaing dan
pangsa pasar perusahaan. Dampaknya, harga berpengaruh pada pendapatan dan laba
bersih perusahaan.
Strategi Penetapan Harga Pada Hotel Edellweis
Prinsip utamanya adalah mengaitkan secara jelas antara harga yang dibayarkan
pelanggan dengan nilai yang mereka terima dari konsumsi jasa perusahaan. Strategi-startegi
ini terdiri antara lain diantaranya:
1. Satisfaction-BasedPricing
Tujuan utama strategi ini adalah untuk mengurangi persepsi pelanggan terhadap
ketidakpastian yang karena karakteristik intangibilitas. Penyedia jasa bisa mengupayakan
hal ini melalui beberapa cara berikut:
a.Garansi Jasa (service guarantees)
Garansi jasa secara eksplisit bisa berperan sebagai jaminan yang sangat positif bagi
pelanggan. Sekalipun pada akhirnya pelanggan tidak puas terhadap jasa yang dibelinya,
keberadaan garansi bisa memberikan semacam kompensasi (biasanya berupa pengurangan
harga atau pengembalian uang) atas kekecewaan yang dirasakan. Apabila diterapkan secara
benar, maka garansi jasa bisa merefleksikan komitmen perusahaan terhadap kepuasan
pelanggan dan keyakinannya pada tingkat kualitas jasa yang ditawarkan. Bagi karyawan,
garansi jasa juga membantu mereka dalam memahami standar kualitas dan ekspektasi
pelanggan.

b. Benefit-Driven Pricing
Strategi ini didasarkan pada bagaimana jasa digunakan dan bagaimana jasa
memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Dalam strategi ini, perusahaan menetapkan harga
secara eksplisit atas aspek jasa yang secara langsung memberikan manfaat bagi pelanggan.
Hasil yang diharapkan adalah pelanggan akan merasa puas karena berkurangnya persepsi
mereka terhadap ketidakpastian bahwa harga jasa yang dibayarkan tidak berkaitan dengan
harga jasa yang diterima.
c.Late-Rate Pricing.
Flate-rate pricing bisa mengurangi ketidakpastian pelanggan melalui kesepakatan
atas harga yang dilakukan di awal transaksi. Dalam hal ini, penyedia jasa menanggung risiko
atas segala kemungkinan biaya tambahan yang terjadi.

2. Relationship Pricing
Pada prinsipnya, strategi ini merupakan upaya menarik, mempertahankan, dan
meningkatkan relasi dengan para pelanggan. Strategi ini bermanfaat bagi perusahaan
maupun bagi pelanggan. Bagi perusahaan, mempertahankan pelanggan jauh lebih murah
dibandingkan meraih pelanggan baru. Bagi pelanggan, juga diuntungkan karena menjalin
hubungan dengan penyedia jasa yang kompeten dan terpercaya. Pendekatan yang bisa
digunakan antara lain: (a) Long Term Contracts, di mana pemasar bisa menggunakan
kontrak jangka panjang yang memberikan insentif harga dan nonharga kepada pelanggan
agar mereka bersedia mengikat diri pada relasi jangka panjang yang saling menguntungkan.
(b) Price Bundling, yaitu perusahaan menjual dua atau lebih jasa dalam satu paket, di mana
harga paket lebih murah daripada harga total masing-masing item jika dijual terpisah.

3. Efficiency Pricing
Aspek utama dalam strategi ini adalah pemahaman, pengelolaan dan penekanan
biaya. Sebagian atau seluruh pneghematan biaya akan diteruskan kepada para pelanggan
dalam bentuk harga yang lebih murah. Agar dapat efektif, struktur biaya yang rendah harus
sulit ditiru oleh pesaing, minimal dalam jangka pendek. Selain itu, penghematan biaya yang
diteruskan kepada konsumen harus dapat meningkatkan persepsi positif konsumen terhadap
nilai produk.
Sementara itu, Zeithaml & Britner (2003) menguraikan sejumlah persoalan khusus
yang berkaitan dengan aplikasi tiga metode penetapan harga konvesional ke dalam
sektorjasa,yakni:
a) Cost-Based Pricing
Metode ini menetapkan harga berdasarkan biaya-biaya finansial. Dalam metode ini,
harga diperoleh dengan jalan menghitung biaya penuh untuk menghasilkan dan memasarkan
sebuah jasa dan menambahkan imbuhan harga (mark-up).
b) Competition-Based Pricing
Metode ini berfokus pada harga yang ditetapkan oleh perusahaan-perusahaan lain
dalam pasar yang sama. Metode ini tidak selalu berarti menetapkan harga yang persis sama
dengan pesaing, namun bisa pula menggunakan harga pesaing sebagai patokan atau
pembanding untuk penetapan harga jasa perusahaan.
c) Demand-Based Pricing (Value-Based Pricing)
Metode ini diorientasikan pada perspektif pelanggan. Metode ini memiliki
keunggulan dibandingkan metode-metode lainnya karena memperhitungkan tiga hal, yakni
(1) pelanggan mengalami kesulitan dalam mendapatkan harga referensi; (2) pelanggan bisa
sensitif terhadap harga-harga nonmoneter; (3) pelanggan menilai kualitas berdasrkan harga.
Metode ini menetapkan harga konsisten dengan persepsi pelangganterhadapnilai.
Strategi penetapan harga jasa bisa didasarkan pada persepsi pelanggan terhadap nilai.
Secara lebih rinci, alternatif strategi yang tersedia meliputi beberapa hal berikut ini:
a.Nilai adalah harga murah.
Beberapa strategi penetapan harga yang sesuai untuk definisi nilai adalah sebagai
berikut; Discounting, yaitu menawarkan diskon atau potongan harga untuk
mengomunikasikan kepada para pembeli yang sensitif terhadap harga bahwa mereka
mendapatkan nilai yang diharapakan. Odd Pricing, yaitu menetapkan harga jasa sedemikian
rupa sehingga membuat konsumen mempersepsikan bahwa mereka mendapatkan harga
lebih murah. Caranya adalah dengan menggunakan satuan ganjil tertentu seperti Rp.9750,00
(mendekati Rp.10.000,00). Synchro-Pricing, yaitu menggunakan harga untuk mengelola
permintaan akan jasa melalui pemahaman atas sensitivitas pelanggan terhadap harga.
Penetration Pricing, yaitu menetapkan harga yang murah untuk jasa baru dengan tujuan
mendorong pencobaan produk dan pemakaian lebih luas.

b. Nilai adalah segala sesuatu yang saya inginkan dari sebuah jasa.
Strategi penetapan harga jasa yang cocok untuk perspektif ini sebagai berikut:
Prestige Pricing, yaitu menetapkan harga mahal untuk jasa prestisius yang berkualitas tinggi.
Skimming Pricing, yaitu menetapkan harga mahal untuk jasa-jasa baru yang didukung dana
besar untuk promosi.

c. Nilai adalah kualitas yang saya dapatkan dari harga yang saya bayarkan.
Strategi-strategi spesifik berdasarkan definisi ini meliputi beberapa hal berikut:
Value Pricing, yaitu penetapan harga jasa yang didasarkan pada konsep giving more for
less, di mana sejumlah jasa dikemas dalam satu paket yang memiliki daya tarik bagi
berbagai kelompok pelanggan. Market Segmentation Pricing, yaitu menetapkan harga
berbeda bagi berbagai segmen pelanggan yang berbeda atas dasar perbedaan persepsi
terhadap tingkat kualitasjasa.
d. Nilai adalah semua yang saya dapatkan dari semua yang saya berikan.
Price Framing, yaitu mengorganisasikan informasi harga bagi pelanggan dalam
rangka memberikan harga referensi yang akurat atas jasa perusahaan. Dalam hal ini,
pemasar berusaha memberikan harga pembanding yang relevan dengan jasa-jasa lain yang
familiar bagi pelanggan. Price Bundling, yaitu menetapkan harga dan menjual berbagai jasa
dalam satu paket. Complementary Pricing, yaitu menetapkan harga untuk produk-produk
yang sifatnya saling terkait atau komplementer. Strategi ini terdiri atas tiga bentuk. Pertama,
captive pricing, yaitu menetapkan harga murah untuk produk atau jasa pokok yang
ditawarkan dan kemudian mengompensasinya pada jasa peripheral yang dibutuhkan untuk
mengoptimalkan konsumsi jasa bersangkutan. Kedua, two-part pricing, yaitu merinci harga
jasa ke dalam dua bentuk, fixed fee dan variable usage fees. Ketiga, Loss Leadership
Pricing, yaitu menurunkan harga jasa yang sangat familiar bagi pelanggan secara signifikan.
Tujuannya untuk menarik pelanggan agar datang ke outlet penyedia jasa, kemudian
menawarkan pula jasa-jasa lainnya dengan harga yang lebih mahal. Result-Based Pricing,
yaitu menetapkan harga berdasarkan hasil jasa, terutama untuk jasa-jasa yang hasilnya
sangat penting bagi pelanggan namun tingkat ketidakpastiannya tinggi.

Berbagai istilah digunakan untuk mengacu pada harga, di antaranya tuition, interest,
rent fare, fee, commission, salary dan wage. Kendati demikian, pada dasarnya harga
merupakan jumlah uang (satuan moneter) dan/atau aspek lain (nonmoneter) yang
mengandung utilitas tertentu untuk mendapatkan suatu jasa.
Sebagai salah satu unsur bauran pemasaran, harga memiliki beberapa dimensi
strategis, di antaranya harga merupakan pernyataan nilai dari sebuah produk, aspek yang
tampak jelas (visible) bagi konsumen, determinan utama permintaan, sumber pendapatan
dan laba, bersifat fleksibel, berpengaruh terhadap citra dan positioning jasa, dan merupakan
masalah paling pelik yang dihadapi para manajer.
Tujuan penetapan harga perlu diselaraskan dengan strategi pemasaran perusahaan
(strategi permintaan primer dan selektif). Secara garis besar, tujuan spesifik penetapan harga
jasa meliputi (1) tujuan berorientasi pendapatan; (2) tujuan berorientasi kapasitas; dan (3)
tujuan berorientasi pelanggan. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
menjabarkan tujuan penetapan harga jasa ke dalam program spesifik harga jasa, di antaranya
elastisitas harga, aksi dan reaksi pesaing, biaya, dan kebijakan lini produk jasa. Startegi
penetapan harga jasa bisa dikelompokkan menjadi tiga kategori yang saling berkaitan:
satisfaction-based pricing, relationship pricing dan efficiency pricing. Selain itu, penetapan
harga jasa juga bisa didasarkan pada persepsi pelanggan terhadap nilai, yakni (1) nilai
adalah harga murah; (2) nilai adalah segala sesuatu yang saya inginkan dari sebuah jasa; (3)
nilai adalah kualitas yang saya dapatkan dari harga yang saya bayarkan; dan (4) nilai adalah
semua yang saya dapatkan dari semua yang saya berikan.

PERFORMANCE BENTUK PRODUK HOTEL YANG RENDAH


Kualitas produk Kualitas suatu produk tidak hanya dilihat dari fisik (tangible) saja
tapi juga faktor-faktor lain yang tidak terlihat (intangible) yang mengakibatkan produk
tersebut bisa memuaskan keinginan konsumen.
Suatu perusahaan tidak akan bertahan tanpa ada konsumen yang mempergunakan
atau memakai produk yang dihasilkan pihak produsen, oleh sebab itu guna meningkatkan
mutu dari produk yang dihasilkan suatu perusahaan haruslah berdasarkan kepuasan
pelanggan

(Customer satisfaction). Dengan mengetahui kepuasan pelanggan maka barang atau


jasa yang produksi suatu produsen tersebut memiliki nilai lebih karena lebih diminati
konsumen sebagai pemakai produk tersebut. Kepuasan pelanggan secara umum mencakup
perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan. Ada beberapa unsur yang
penting didalam kualitas yang ditetapkan pelanggan yaitu :

1. Pelanggan merupakan prioritas utama perusahaan. Kelangsungan perusahaan tergantung


pada pelanggan.

2. Pelanggan yang royal akan membeli berkali kali dari produk atau jasa yang sama.

3. Kepuasan pelanggan dijamin dengan menghasilkan produk berkualitas tinggi.

70
Kualitas adalah salah satu pokok masalah yang sering disalah artikan, makna kualitas
berbeda berdasarkan dengan konteks yang dipecahkan. Penilaian yang berbeda dalam
menilai criteria kualitas tersebut. Kualitas suatu produk atau jasa ditentukan oleh para
pelanggan. Langkah pertama yang harus dilakukan organisasi atau perusahaan adalah
mengetahui dan menyetujui apa yang diinginkan oleh pelanggan (kebutuhan pelanggan).
Langkah kedua adalah suatu organisasi harus memproduksi tepat dengan apa yang
diinginkan pelanggan, dengan biaya yang serendah mungkin.

Suatu bentuk dasar konsep kualitas sering diartikan sebagai ukuran kebaikan suatu
produk atau jasa yang terdiri atas kualitas disain dan kualitas kesesuaian. Kualitas disain
adalah merupakan fungsi spesifik produk dan kualitas kesesuaian merupakan ukuran dalam
seberapa jauh suatu produk memenuhi syarat atau spesifikasi kualitas yang diterapkan.

Banyak definisi kualitas yang diterima secara universal, diantara definisi tersebut
diantaranya adalah elemen elemen kualitas yang dikemukakan oleh Cohen ( 1995 ) :

a. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.

b. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan.

c. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misal apa yang dianggap berkualitas saat
ini mungkin diangggap kurang saat mendatang).

Berdasarkan elemen tersebut dapat dibuat definisi kualitas yaitu Kualitas


merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses,
dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan konsumen.

Perencanaan kualitas

Pada hakekatnya tujuan bisnis adalah untuk menciptakan dan mempertahankan para
pelanggan. Dalam pendekatan Total Quality Management, kualitas ditentukan oleh
pelanggan. Setiap usaha menajemen didalam TQM diarahkan pada tujuan yang sama, yaitu
terciptanya kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan menurut Bounds ( 1990 ) terdapat
beberapa manfaat diantaranya :
1) Hubungan antara pelanggan dan perusahaan menjadi harmonis.
2) Memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang.
3) Memberikan rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan perusahaan.
4) Reputasi perusahaan menjadi baik dimata pelanggan.
5) Laba yang di peroleh menjadi semakin meningkat.

Saat ini perhatian terhadap kepuasan maupun ketidakpuasan pelanggan adalah faktor
penentu suatu usaha bisnis, oleh karena itu semakin banyak pihak yang menaruh perhatian
terhadap hal ini. Setiap hal yang berhubungan dengan kepuasan atau kepentingan pelanggan
adalah pemasaran, konsumen dan peneliti perilaku konsumen.

Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis, yang mana bisa dilihat dengan
semakin banyaknya produsen yang terlibat dalam pemenuhan harapan dan keinginan
konsumen, sehingga tiap unit usaha bisnis harus dapat menempatkan orientasi pada
kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama.

Dengan semakin banyaknya unit usaha yang menawarkan produk dan jasa, maka
konsumen memiliki banyak pilihan dalam memilih. Hak hak konsumen pun mulai
mendapatkan perhatian besar, terutama yang berhubungan langsung dengan pemakaian
barang atau jasa tertentu. Dengan semakin banyaknya bermunculan perlindungan konsumen
yang kesemuanya memiliki tujuan memperjuangkan hak konsumen, etika bisnis dan
kesadaran dan kecintaan akan lingkungan. Dengan mempelajari kepuasan pelanggan adalah
sebuah upaya dalam rangka strategi bertahan dalam bisnis dan dapat juga dikatakan sebagai
upaya pemecahan yang maksimum dari pemenuhan kepuasan para pelanggan.

Identifikasi Jenis Jenis pelanggan.

Tujuan dari suatu bisnis menurut Cnaars ( 1991 ) adalah untuk menciptakan para
pelanggan yang merasa puas. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa
manfaat, diantaranya hubungan antara suatu usaha bisnis dengan pelanggan menjadi
harmonos, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya suatu
loyalitas pelanggan, dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut ( word of
mounth ) yang dapat menguntungkan suatu usaha bisnis ( Tjiptono,1994 ). Ada beberapa
pakar yang memberikan definisi mengenai kepuasan pelanggan. Menurut Wilkie ( 1990 )
kepuasan pelanggan adalah suatu tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman
konsumi suatu produk atau jasa. Menurut Engel ( 1990 ) kepuasan pelanggan adalah
merupakan suatu evaluasi purnabeli dimana alternatif yang dipilih sekurang kurangnya
sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidak puasan timbul apabila hasil
( outcome ) tidak memenuhi harapan. Day Dalam Tse dan Wilson (1988 ) menyatakan
bahwa kepuasan dan ketidakpuasan (disconfirmation) yang dirasakan antara harapan
sebelumnya (atau norma kinerja lainnya ) dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah
di konsumsi. LLBean, Freeport, Maine, memberikan beberapa definisi tentang pelanggan,
yaitu:

1) Pelanggan adalah orang yang tidak tergantung pada kita, tetapi kita yang bergantung
padanya.
2) Pelanggan adalah orang yang menbawa kita bergantung padanya.
3) Tidak ada seorangpung yang pernah menang beradu argumen dengan pelanggan.
4) Pelanggan adalah orang yang teramat penting yang harus dipuaskan.

Jenis jenis pelanggan pada system kualitas modern, yaitu:

a. Pelanggan internal (Internal customer ).

Pelanggan internal adalah orang yang berada dalam perusahaan dan memiliki
pengaruh pada performance pekerjaan ( atau perusahaan ) kita. Bagian bagian pembelian,
produksi, penjualan, pembayaran gaji, rekruitmen dan karyawan , merupakan contoh
pelanggan internal. Sebagai contoh pembayaran gaji karyawan .

b. Pelanggan antara (Intermediete customer )

Pelanggan antara adalah mereka yang bertindak sebagai perantara, bukan sebagai
pemakai akhir produk itu. Distributor yang mendistribusikan produk, agen agen perjalanan
yang memesankan kamar hotel untuk pemakai lakhir.
c. Pelanggan eksternal (External customer )
Pelanggan eksternal adalah pembeli atau pemakai akhir produk itu, sering disebut
sebagai pelanggan nyata (Real customer ). Pelanggan eksternal merupakan orang yang
membayar untuk menggunakan produk yang dihasilkan itu.

Dari berbagai definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya
kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil yang
didapatkan. Pengertian ini didasari disconfirmation paradigma dalam Engen (1990 ) Pawitra
(1993).

Dalam evaluasi terhadap produksi, jasa atau perusahaan tertentu, konsumen pada
umumnya mengacu pada berbagai faktor atau dimensi. Faktor yang biasa dipakai dalam
mengevaluasi kepuasan produksi manufaktur Garvin dalam Lovelock (1994 ) antara lain
meliputi:

1. Reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya. Kinerja

( Performance ) karakteristik operasi pokok dari produk inti ( core product ) yang dibeli.
Berkaitan dengan aspek fungsional dari produk tersebut dan merupakan karakteristik pokok
yang dipertimbangkan pelanggan ketika membeli sesuatu.

2. Ciri ciri atau keistimewaaan tambahan ( features ) yaitu karakteristik sekunder atau
pelengkap yang merupakan fasilitas tambahan yang menambah fungsi dasar, berkaitan
dengan pilihan pilihan pengembangan. Biasanya pelanggan mendefinisikan nilai delam
bentuk fleksibilitas dan kemampuan mereka untuk memeilih featur yang ada, juga kualitas
dari feature tersebut.

3. Kehandalan ( reliability ) yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal
digunakan. Berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu produk melaksanakan
fungsinya secara berhasil dalam waktu tertentu di bawah kondisi tertentu. Dengan demikian
keandalan merupakan karakteristik yang merefleksikan kemungkinan atau probabilitas
tingkat keberhasilan dalam penggunaan produk.
4. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to Specifications ) yaitu sejauh mana
karakteristik desain dan operasi memenuhi standar yang telah ditetapkan. Biasanya berkaitan
denga tingkat kesesuaian produk terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya
berdasarkan keinginan pelanggan.

5. Daya tahan ( durability ) berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat digunakan.
Biasanya karakteristik ini berhubungan dengan ukuran masa pakai suatu produk.

6. kemampuan Pelayanan (Serviceability) merupakan karakteristik yang berkaitan dengan


kecepatan, kopetensi, kenyamanan, mudah direspirasi, serta penggulangan keluhan yang
memuaskan.

7. Estetika ( Estebility ), merupakan karakteristik yang bersifat subjective sehingga berkaitan


dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi atau pilihan individu. Dengan
demikian estetika suatu produk berkaitan dengan perasaan pribadi tertentu seperti :
keelokan, kemulusan, selera dll.

8. Kualitas yang dirasakan ( Peceived quality ) bersifat subjektif, berkaitan dengan perasaan
pelanggan delam mengkonsumsi produk it seperti : meningkatkan harga diri, biasanya
merupakan karakteristik yang berhubungan dengan reputasi ( image, brand name ).

Sementara itu dalam mengevaluasi jasa yang bersifat intangible, konsumen umumnya
menggunakan bebarapa faktor yaitu:

1. Bukti fisik ( tangible ) adalah bukti langsung yang berupa fasilitas fisik, perlengkapan
pegawai,dan sarana penunjang lainya.

2. Keandalan ( reliability ) yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan


dengan segera dan memuaskan.

3. Daya tangkap ( responsiveness ) yaitu keinginan para staf dan karyawan untuk membantu
para pelanggan dan memberikan pelayanan yang tangap.
4. Jaminan ( assurance ), kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya dimiliki para staf,
bebas dari bahaya, resiko atau gangguan.

5. Empati, meliput kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik dan
memahami kepatuhan para pelanggan.

Dalam mengevaluasi keputusan terhadap suatu usaha atau perusahaan tertentu, faktor
faktor yang digunakan bisa berupa kombinasi dari faktor faktor penentu kepuasan terhadap
produk atau jasa. Umumnya yang biasa digunakan konsumen adalah aspek pelayanan dan
aspek kualitas barang atau jasa yang dibeli.

Prinsip Prinsip Dasar Kepuasan Konsumen

Karena nilai dari kualitas adalah kepuasan pelanggan, perlu dipahami komponen
komponen yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan itu. Pada dasarnya pelanggan dapat
didefinisikan secra sederhana sebagai suatu keadaan dimana kebutuhan, keinginan, dan
harapan pelanggan dapat terlampaui melalui produk yang dikonsumsi.

Kepuasan pelanggan bisa dikatakan suatu rasio atau perbandingan, maka dapat
dirumuskan persamaan kepuasan pelanggan tersebut sebagai berikut :

Z = X/Y dimana Z adalah kepuasan pelanggan, X adalah kualitas yang dirasakan pelanggan,
dan Y adalah kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan. Jika pelanggan merasa kualitas
produk melebihi kebutuhan, keinginan ,dan harapan pelanggan, maka kepuasan pelanggan
akan menjadi tinggi atau paling sedikit akan lebih bernilai lebih tinggi dari satu ( Z > 1 ).
Sedangkan bila kualitas yang diharapkan lebih rendah dari kebutuhan, keinginan dan
harapan pelanggan, maka kepuasan akan menjadi rendah atau bernilai kurang dari satu ( Z <
1 ).

Faktor faktor yang memengaruhi persepsi pelanggan adalah :


1. Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal hal yang dirasa pelanggan ketika ia
mencoba meakukan transaksi dengan produsen. Jika saat itu kebutuhan dan keinginan sangat
besar, harapan atau espektasi pelanggan akan tinggi, demikian sebaliknya.
2. Pengalaman masa lalu ( terdahulu ) ketika mengkonsumsi produk dari perusahaan maupun dari
pesaing.

3. Pengalaman dari teman teman, dimana mereka akan menceritakan kualitas produk yang dibeli.
Hal tersebut jelas mempengaruhi persepsi pelanggan terutama pada produk yang dirasakan
beresiko tinggi.

4. Komunikasi melakui iklan dan pemasaran sangat mempengaruhi persepsi pelanggan.

Taekuchi dan Quelch ( 1983 ) memdeskripsikan faktor faktor yang mempengaruhi


persepsi pelanggan berdasarkan waktu sebelum, pada saat, dan sesudah membeli seperti
ditunjukan pada tabel berikut ini :

Faktor yang mempengaruhi persepsi pelanggan berdasarkan waktu

Sebelum membeli Saat membeli Sesudah


produk produk membeli produk
Image ( citra ) dan Spesifikasi Kemudahan instalasi
nama merk perusahaan performansi dan penggunaan
Pengalaman Komentar penjual Penanganan perbaikan
sebelumnya produk
Opini dari teman Kondisi atau Ketersediaan suku
persyaratan jaminan cadang
Reputasi atau tempat Kebijaksanaan Efektifitas pelayanan
penjualan perbaikan dan purna jual
pelayanan
Publikasi hasil hasil Program program Keandalan produk
pengujian produk pendukung
Harga yang diiklankan Harga yang ditetapkan Performansi koperatif
Pengertian Harapan Pelanggan

Harapan pelanggan diyakini mempunyai peranan penting dalam menentukan kualitas


produk (barang atau jasa ) dan kepuasan pelanggan. Pada dasarnya ada hubungan yang erat
antara penentu kualitas dan kepuasan pelanggan. Dalam mengevaluasi ,pelanggan akan
menggunakan harapan harapan sebagai acuan acuan standar yaitu:

1.Enduring Service Intesifiers. Faktor ini merupakan faktor yang bersifat stabil dan
mendorong pelanggan untuk meningkatkan sentivikanya terhadap jasa.

2.Personal Need. Kebutuhan yang dirasakan seseorang yang mendasar bagi kesejahteraanya
juga sangat menentukan harapan. Kebutuhan tersebut berupa kebutuhan fisik, social, dan
psikologi.

3.Transitory Service Intensifiers. Faktor ini merupakan faktor individu yang bersifat sementara
( jangka pendek ) yang meningkatkan sentivitas pelanggan terhadap jasa . faktor tersebut
yaitu:

a. Situasi darurat pada saat pelangan sangat membutuhkan jasa dan ingin produsen bisa
membantunya (misal jasa Penukaran valuta asing saat seseorang mengunjungi suatu
Negara ).
b. Jasa terakhir yang dikonsumsi pelanggan dapat pula menjadi acuanya untuk menentukan
baik buruknya jasa berikutnya.

4.Perceived Service Alternatives. Merupakan persepsi pelanggan terhadap tingkat atau derajat
pelayanan perusahhan lain atau sejenis. Jika konsumen memiliki alternative, maka
harapanya terhadap suatu jasa cendrung akan semakin besar.

5.Self Perceived Service Rule. Faktor ini adalah persepsi pelanggan tentang tingkat atau
derajat keterlibatanya dalam memprngaruhi jasa yang diterimana.

6.Situational Factors. Faktor situasioal terdiri atas segala kemungkinan yang bisa
mempengaruhi kinerja jasa, yang berada di luar kendali penyedia jasa.
7.Explicit service Promises. Faktor ini merupakan pernyataan (secara personal atau non
personal) oleh organisasi tentang jasanya kepada pelanggan. Janji ini bisa berupa iklan,
personal selling,atau komunikasi dengan karyawan organisasi tersebut.

8.Impict Service Promises. Faktor ini menyangkut petunjuk yang berkaitan langsung
dengan jasa, yang menarik ksimpulan bagi pelanggan tentang jasa yang bagaimana yang
seharusnya dan yang akan diberikan.

9.Word of Mounth (rekomendasi / saran orang lain). Merupakan pernyataan resmi (secara
person atau non person) yang disampaikan oleh orang lain selain organisasi (service
propident) kepada pelanggan.

10. Past Experience. Pengalaman masalampau meliputi hal hal yang telah dipelajari atau
diketahui dari yang pernah diterimanya dimasa lalu.

Langkah langkah pemenuhan kebutuhan konsumen

Komunikasi antara konsumen dan orang orang yang terlibat dalam pengembangan
produk sangat penting. Dengan ada kepastian komunikasi yang baik akan diketahui apa yang
diinginkan pelanggan. Langkah langkah yang bisa didapat untuk mendapatkan komunikasi
yang baik antara konsumen dengan perencanaan pengembangan produk menurut Widodo
(2000) yaitu :

1. Mendefinisikan cakupan dari usaha pengembangan terdiri dari :

a. Gambaran singkat produk : meliputi keuntungan utama yang akan didapat oleh konsumen
apabila mengkonsumsi produk tersebut dan menghindari penunjukan suatu konsep produk
tertentu.

b. Tujuan: meliputi waktu produk akan dikenalkan, market share yang diinginkan, dan
performance keunggulan yang diharapkan.

c. Pasar yang ditargetkan.


d. Asumsi yang menghambat usaha pengembangan.

e. Stakeholders : semua yang berpengaruh didalam pengembangan produk harus terlibat aktif
dalam usaha mendukung pengembangan produk. Sebab tanggung jawab sukses atau tidaknya
bukan tergantung oleh tim pengembangan melainkan oleh semua lini perusahaan.

Menurut Cohen (1995 ) karakteristik perusahaan yang sukses dalam membentuk


pemenuhan kebutuhan pelanggan adalah sebagai berikut :

1) Visi, komitmen dan suasana manajemen yang baik menunjukan bukan hanya dengan kata
kata melainkan dengan tindakan bahwa pelanggan itu penting bagi perusahaan, perusahaan
memilih komitmen yang besar terhadap kepuasan konsumen dan kebutuhan konsumen lebih
diutamakan dari pada kebutuhan internal perusahaan.

2) Pensejajaran dengan konsumen. Hal tersebut tercermin dalam beberapa hal berikut ini :

Konsumen berperan sebagai penasehat penjualan.


Konsumen tidak pernah dijanjikan sesuatu yang lebih daripada yang dapat diberikan.
Perusahaan memahami atribut produk yang yang paling dihargai konsumen.
Masukan dan umpan balik dimasukan dalam pengembangan produk

3) Kemampuan untuk mengidentifikasikan dan mengatasi permasalahan konsumen. Perusahaan


harus bersifat Customer driver yang selalu berupaya untuk mengidentifikasikan dan
mengatasi permasalah pelanggan. Hal tersebut tercermin dalam :

a. Keluhan pelanggan dipantau dan dianalisa.

b. Selalu mengupayakan umpan balik dari pelanggan.

c. Perusahaan selalu mengupayakan identifikasi dan menghilangkan proses dan prosedur yang
tidak menciptakan nilai bagi para pelanggan.

80
4) Memanfaatkan informasi dari pelanggan. Perusahaan yang bersifat customer driver tidak
hanya mengumpulkan umpan balik, tetapi menggunakan dan menyampaikan kepada

81
semua pihak yang melakukan perbaikan. Pemanfaatan informasi tersebut tercermin dalam
hal :

a. Semua karyawan memahami bagaimana pelanggan menentukan kualitas.

b. Karyawan semua tingkat diberi kesempatan untuk bertemu dengan pelanggan.

c. Karyawan mengetahui siapa yang menjadi pelanggan sesungguhnya .

d. Perusahaan membantu memberikan informasi yang membantu terciptanya harapan yang


realities pada pelanggan.

e. Karyawan dan manajer memahami kebutuhan dan harapan pelanggan.

5) Mendekati para karyawan. Dalam pendekatan TQM tidak cukup bila suatu perusahaan
pasif dan menunggu umpan balik yang disampaikan oleh konsumen. Pada pasar yang
gobal saat ini perusahaan dituntut untuk lebih aktif dalam mendekati pelanggan. Hal hal
yang perlu dilakukan antara lain:

a. Berusaha untuk mengatasi semua keluhan pelanggan.

b. Melakukan kemudahan untuk para pelanggan untuk menjalankan bisnis.

c. Memudahkan para pelanggan dalam menyampaikan keluhannya.

6) Kemampuan, kesanggupan dan pemberdayaan karyawan. Para karyawan diperlakukan


sebagai professional yang memiliki kemampuan dan diberdayakan untuk menggunakan
pertimbangan tersendiri dalam melakukan hal hal yang dianggap perlu dalam
memuaskan kebutuhan pelanggan.

7) Penyempurnaan produk dan proses perbaikan secara terus menerus. Melakukan sesuatu
dalam rangka pemenuhan kepuasan pelanggan. Pendekatan tersebut dapat diwujudkan
dalam:
a. Kelompok fungsional berkerja sama dalam mencapai sasaran bersama.
b. Praktek praktek bisnis terbaik dipelajari dan dilaksanakan.

c. Waktu siklus riset dan pengembangan secara terus menerus.

d. Setiap masalah diselesaikan dengan segera.

e. Melakukan investasi dalam pengembangan dengan inovatif.

Ada berbagai metode dalam mengembangkan dan menentukan prioritas konsumen


ataupun kebutuhan pelanggan. Metode metode tersebut merupakan langkah langkah
sistematik dalam mengurangi beban yang harus dilakukan oleh tim penggembangan dalam
mengembangkan produk. Salah satu metodenya adalah metode brain storming Adapun
langkah langkah metode ini adaah sebagai berikut :

a. Brainstorming : Bertujuan untuk membangkitkan sebanyak mungkin ide ide yang berasal
dari anggota tim pengembang, analisa dilakukan melalui brainstorming. Jika digunakan
untuk menentukan prioritas konsumen maka ide tersebut adalah siapa konsumen yang
diharapkan.

b. Afinity Diagram : Dengan mengelompokan ide ide yang didapat pada brainstorming dan
memberikan label pada tiap group.

c.Perbandingan paired comparison analisa, dengan memberikan skor pada setiap konsumen
yang didasari oleh penilaian tiap anggota tim.

d. Diagram paretto : Dapat dilakukan dengan menggunakan gambar urutan nilai skor dari tiap
konsumen dalam histogram, kemudian diurutkan dari yang tertinggi sampai yang terendah,
lalu memilih konsumen terpenting.
BAB III

1. KESIMPULAN
A. Aspek Pasar dan Pemasaran hotel bintang 2 Edellweis di Kota Sukabumi layak
B. Aspek Tekhnik dan Tekhnologi hotel bintang 2 Edellweis di Kota Sukabumi
Layak
C. Aspek Manajemen pada hotel Edeelweis layak
D. Aspek Sumberdaya manuasia pada hotel Edeelweis layak
E. Aspek Keuangan pada hotel Edeelweis layak
F. Aspek Ekonomi, Sosialuruhan st, politik dan yuridis pada hotel Edeelweis
layak
G. Aspek Amdal pada hotel Edeelweis layak
H. Antisipasi resiko menunjukkan tidak ada resiko yang berat, sehingga bisnis hotel
yang kami bangun dapat berjalan dengan lancar.

2. REKOMENDASI
Karena dari hasil analisis keseluruhan studi kelayakan bisnis rencana pendirian hotel
bintang 2 Edeelweis dinyatakan layak dan tidak terdapat resiko yang berarti, maka
sebaiknya rencana pendirian hotel ini layak untuk dijalankan dan dilaksanakan.
LAMPIRAN

Buku Hangout
WWW.GOOGLE.COM
WWW.HOTELBINTANG2.COM
WWW.HOTELSARAH.COM

Anda mungkin juga menyukai