PENDAHULUAN
1
untuk mendorong siswa untuk berfikir kritis dengan jalan memecahkan
permasalahan yang terkandung dalam contoh gambar-gambar yang disajikan.
Pembelajaran example non-example ini dirancang agar siswa dapat menganalisa
gambar tersebut dan selanjutnya dapat menyimpulkan gambar tersebut sesuai
dengan konsep yang dipelajari.
Perpaduan dari kedua model tersebut dianggap cukup efektif. Karena, dengan
model pendekatan tersebut diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang
lebih menyenangkan karena siswa akan selalu dihadapkan pada gambar-gambar
yang ada di sekitarnya untuk mengaitkannya dengan konsep pembelajaran fisika
yang kemudian dapat mereka analisa. Gambar-gambar yang diberikan tidak hanya
gambar statis saja tapi dapat berupa gambar-gambar dinamis agar lebih menarik
minat siswa dalam belajar.
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran inkuiri terbimbing dan example non-
example terhadap kemampuan siswa dalam memahami konsep Fisika.
2. Untuk mengetahui bagaimana kaitan antara pendekatan pembelajaran inkuiri
terbimbing dan example non-example dalam meningkatkan pemahaman siswa
terhadap pembelajaran fisika.
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh perpaduan pendekatan inkuiri
terbimbing dengan example non-example terhadap hasil belajar siswa.
BAB II
2
KAJIAN PUSTAKA
Lebih lanjut,Wallace dan Metz (Bilgin 2009 : 1038) mengemukakan bahwa hal
terpenting dalam penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing (guide inquiry)
adalah kegiatan siswa sebagai peneliti dengan bimbingan guru, yang melatih siswa agar
mampu berperan sebagai problem solver. Dengan demikian, model pembelajaran inkuiri
terbimbing diharapkan mampu memberikan dampak yang positif untuk meningkatkan
aktivitas dan keterampilan ilmiah siswa.
3
dapat melakukan proses investigasi secara mandiri, tetapi juga menuntut siswa untuk
mampu memahami implikasi dari suatu hasil eksperimen, hal tersebut secara rinci
dijelaskan oleh MMC tahun 2007.
Inkuiri terbimbing (guide inquiry) merupakan salah satu model pengajaran yang
dirancang untuk mengajarkan konsep-konsep dan hubungan antar konsep. Ketika
menggunakan model pembelelajaran ini, guru menyajikan contoh-contoh kepada siswa,
memandu mereka saat mereke berusaha menemukan pola-pola dalam contoh-contoh
tersebut, dan memberikan semacam penutup ketika siswa telah mampu
mendeskripsikan gagasan yang diajarkan oleh guru (David A. Jacobsen, 2009 : 209).
Menurut Carol C. Kuhlthau dan Rosa J. Todd, ada enam karakteristik inkuiri
terbimbing (guide inquiry), yaitu :
4
2. Siswa belajar berdasarkan apa yang mereka ketahui.
Pengalaman masa lalu dan pengertian sebelumnya merupakan bentuk dasar
untuk membangun pengetahuan baru. Menurut Ausubel, factor terpenting yang
mempengaruhi pembelajaran adalah melalui apa yang mereka tahu.
3. Siswa menegmbangkan rangkaian berpikir dalam proses pembelajaran melalui
bimbingan.
Rangakaian berpikir kearah yang lebih tinggi memerlukan proses mendalam
yang membawa kepada sebuah pemahaman. Proses yang mendalam
memerlukan waktu dan motivasi yang dikembangkan oleh pertanyaan-
pertanyaan yang otentik mengenai objek yang telah digambarkan dari
pengalaman dan keingintahuan siswa. Proses yang mendalam juga memerlukan
perkembangan kemampuan intelektual yang melebihi dari penemuan dan
pengumpulan fakta.
4. Perkembangan siswa terjadi secara bertahap.
Siswa berkembang melalui tahap perkembangan kognitif, kapasitas mereka
untuk berpikir abstrak ditingkatkan oleh umur. Perkembangan ini merupakan
proses kompleks yang meliputi kegaiatan berpikir, tindakan,
refleksi,menentukan dan menghubungkan ide, membuat hubungan,
mengembangkan dan mengubah pengetahuan sebelumnya, kemampuan, serta
sikap dan nilai.
5. Siswa mempunyai cara yang berbeda dalam pembelajaran
Siswa belajar melalui semua pengertiannya. Mereka menggunakan seluruh
kemampuan fisik, mental dan social untuk membangun pemahaman yang
mendalam mengenai dunia dan apa yang hidup di dalamnya.
6. Siswa belajar melalui interaksi sosial dengan orang lain.
Siswa hidup di lingkungan sosial dimana mereka terus menerus belajar melalui
interaksi dengan orang lain di sekitar mereka. Orang tua, guru, teman, saudara,
kenalan, dan orang asing merupakan bagian dari lingkungan sosial yang
membentuk pembelajaran lingkungan pergaulan dimana mereka membangun
pemahaman mengenai dunia dan membuat makna untuk mereka.
1. Orientasi
5
Orientasi mempersiapkan siswa untuk belajar, memberikan motivasi untuk
berkreatifitas, dan menciptakan minat pengetahuan sebelumnya. Pengenalan
terhadap tujuan pembelajaran dan kriteria keberhasilan memfokuskan siswa
untuk menghadapi persoalan penting dan menentukan tingkat penguasaan yang
diharapkan.
2. Eksplorasi
Pada tahap eksplorasi, siswa mempunyai kesempatan untuk mengadakan
observasi, mendesain eksperimen, mengumpulkan, menguji dan menganalisa
data, menyelidiki hubungan, serta mengemukakan pertanyaan dan menguji
hipotesis.
3. Pembentukan konsep
Sebagai hasil eksplorasi, konsep ditemukan, dikenalkan, dan dibentuk.
Pemahaman konseptual dikembangkan oleh keterlibatan siswa dalam penemuan,
bukan penyampaian informasi melalui naskah atau ceramah.
4. Aplikasi
Aplikasi melibatkan penggunaan pengetahuan baru dalam latihan. Masalah dan
situasi penelitian lain. Latihan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
membentuk kepercayaan diri pada situasi yang sederhana dan konteks yang
akrab. Pemahaman dan pembelajaran yang sebenarnya diperlihatkan pada
permasalahan yang mengharuskan siswa untuk mentransfer pengetahuan baru
kedalam konteks yang tidak akrab, memadukannya dengan pengetahuan lain,
dan menggunakannya pada cara yang baru dan berbeda untuk memecahkan
masalah-masalah nyata di dunia.
5. Penutupan
Setiap kegiatan diakhiri dengan membuat validasi terhadap hasil yang mereka
dapatkan, refleksi terhadap apa yang telah mereka pelajari dan menilai
penampilan mereka. Validasi bisa diperoleh dengan melaporkan hasil kepada
teman atau guru untuk mendapatkan pandangan mereka mengenai isi dan
kualitas hasil.
6
1. Dapat membentuk dan mengembangkan Self Concept pada siswa, sehingga
siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide yang lebih baik.
2. Membantu dan menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar
yang baru
3. Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap
objektif, jujur dan terbuka.
4. Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri
5. Memberikan kepuasan yang bersifat intrinsic
6. Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang
7. Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu
8. Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri
9. Dapat menghindari siswa dari cara-cara yang tradisional
10. Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka dapat
mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
7
Pemahaman merupakan terjemahan dari istilah understanding yang diartikan
sebagai penyerapan arti suatu materi yang dipelajari. Dalam Kamus Besar bahasa
Indonesia (KBBI), paham berarti mengerti dengan tepat, sedangkan konsep berarti suatu
rancangan. Sedangkan dalam matematika, konsep adalah suatu ide abstrak yang
memungkinkan seseorang untuk menggolongkan suatu objek atau kejadian. Jadi,
pemahaman konsep adalah pengertian yang benar tentang suatu rancangan atau ide
abstrak.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
8
Penelitian Pemanfaatan Pendekatan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan
Example Non-Example Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Hasil Belajar
Siswa pada Pembelajaran Fisika
9
3.7. Hipotesis
Hipotesis yang akan di uji dalam penelitian ini adalah :
H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap pembelajaran inkuiri terbimbing
dan example non-example
H1 : Ada pengaruh yang signifikan terhadap pembelajaran inkuiri terbimbing dan
example non-example
10
DAFTAR ISI
Carol C. Kuhlthau, dkk. (2010). Guided Inquiry : Learning in the 21st Century,
http://cissl.rutgers.edu/guided-inquiry/introduction.[diakses 16 November 2016]
Erlina Sofiani. (2011). Skripsi Dengan Judul Pengaruh Model inkuiri Terbimbing
(Guide Inquiry) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa pada Konsep Listrik
Dinamis.http://journal.unnes.ac.id/jurnal-pendidikan-fisika-indonesia. [diakses 16
November 2016]
Nurul Astuty Yensy. (2012). Jurnal dengan Judul Pemanfaatan Model Pembelajaran
Example Non-Example Dengan Menggunakan Alat Peraga Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar SIswa. http://ejournal.unpak.ac.id/jurnal-model-example-non-
example. [diakses 16 November 2016]
11