Anda di halaman 1dari 4

KAD a.

Asam lemah dan


garamnya
Asam-Basa pH = pKa + Log (A-) /
Teori Asam-Basa : (HA)
1. Arrhenius b. Basa lemah dan
Asam : senyawa yg terionisasi garamnya
melepaskan H+ dalam air pH = pKa + Log (B) /
Basa : senyawa yang (BH+)
terionisasi melepaskan OH-
dalam air ANALISIS VOLUMETRI
2. Bronsted=Lowry Titran : yang ditambahkan dari
Asam: donor H+ buret (konsentrasi diketahui)
Basa: akseptor H+ Analit : di dalam Erlenmeyer
3. Lewis (konsentrasi dianalisis)
Asam : akseptor pasangan Indicator : senyawa yang memiliki
electron perbedaan warna pada bentuk
Basa : donor pasangan electron terdisosiasi dengan bentuk
4. Usanovich senyawanya
Asam : donor kation atau Titik akhir : titik saat indicator
akseptor anion atau electron berubah warna
Basa : donor anion atau
akseptor kation Baku primer
Kemurnian tinggi
pH : artinya potenz (power) of Stabil
Hidrogen Tidak higroskopis
pH adalah log[H+] Massa ekivalennya besar
Contoh K2Cr2O7, NaCl,
Buffer : senyawa yang memiliki
kemampuan untuk asam oksalat, asam
meminimalisir perubahan pH benzoate
saat sejumlah kecil asam atau
basa ditambahkan ke dalamnya Baku sekunder
atau jika larutan diencerkan derajat kemurnian lebih
Buffer terdiri dari asam lemah dan rendah daripada larutan
garamnya, atau basa lemah baku primer
dan garamnya mempunyai BE yang
Contoh : buffer asetat (as larutannya relatif kurang
asetat + na-asetat) , buffer stabil dalam penyimpanan
ammonium (NH3 + NH4+) contoh AgNO3, KMnO4,
Mekanisme : Komponen- NaOH
komponen dalam larutan
bufer akan bereaksi dengan PEMBAGIAN VOLUMETRI
ion hidrogen atau hidroksida 1. Asam-Basa
yang ditambahkan ke dalam Prinsip : netralisasi as+bs
larutan. Misalnya larutan garam + air
bufer asetat mengandung Asidimetri : titran asam
HOAc dan NaOAc maka ion Alkalimetri : titran basa
hidrogen apa saja yang Indicator : senyawa yang punya
ditambahkan akan bereaksi warna berbeda di pH yang
dengan ion asetat dan ion berbeda
hidroksida akan bereaksi BM BE
dengan molekul asetat.
Perhitungan 2. Pengendapan (Argentometri)
Mohr (titrasi langsung)
Titrasi Cl- dengan Ag+ i. Iodimetri ( Titrasi
Indicator K2CrO4 Langsung )
pH sekitar 8 . asam K2CrO4 Yaitu titrasi langsung
akan berubah jadi K2Cr2O7 antara senyawa reduktor
pH basa, akan terbentuk ( sebagai analit ) dengan
endapan AgOH (reaksi palsu) pentiter I2.
Senyawa I2 adalah larutan
Volhard (titrasi balik) baku sekunder, oleh karena
Ditambahkan Ag berlebih, itu hars dibakukan dengan
kelebihan Ag dititrasi oleh menggunakan Na2S2O3,
SCN- selanjutnya Na2S2O3 akan
Indikatornya Fe3+ dibakuka lagi dengan
membentuk warna merah menggunakan KIO3.
dengan SCN reaksi ini haruslah berada
dalam suasana netral atau
Fajans (absorption) sedikit asam, karena bila
Indicator fluoresens pH yang dicapai sangat
basa maka akan mengubah
I2 menjadi iodida.
Titik akhir titrasi dapat
dilihat dari visual indikator
atau autoindikator atau
dapat juga menggunakan
amilum.
Contoh senyawa yang biasa
dititrasi dengan metode ini
adalah : Na2S2O3, H2SO3,
3. Kompleksometri alkena, alkuna.
Pembentukan kompleks
ligan dan logam ii. Iodometri ( Titrasi Tidak
Asam lewis + basa lewis Langsung )
kompleks Yaitu pembebasan I2 dari
Menggunakan dapar krn pH Ki yang ditambahkan
harus stabil berlebih dan dititrasi
Titran : Na2EDTA dengan Na2S2O3.
dilakukan pada suasana
4. Titrasi Redoks asam.
4 metode titrasi, yaitu : penambahan amilum
a. Serimetri dilakuka pada saat
Prinsip : menjelang titik akhir titrasi
Oksidasi suatu sampel oleh Ce4+ ( ditandai dengan warna
dalam larutan asam. kuning jerami pada
Reaksi: analit. ).
Ce4+ + e Ce3+ Setelah amilum
Larutan garam Ce4+ berwarna ditambahkan, larutan akan
kuning lemah sehingga menjadi warna biru,
untuk menentukan TAT kemudian titrasi
reaksi digunakan indikator dilanjutkan sampai warna
redoks larutan menjadi bening.
. Senyawa yang biasanya
b. Iodometri ( Iodatometri, ditentuka kadarnya dalam
iodimetri, iodometri ) titrasi ini antara lain : Cl2,
Br2, KIO3, H2O2, FeCl3, indikator karena memiliki
CuSO4. warna yang khas.
Contoh : KmnO4.
c. Bromometri dan
Bromatometri 2. Indikator Kanji ( amilum )
Bromometri yaitu titrasi untuk titrasi yang
reduksi oksidasi yang melibatkan iodin.
menggunakan larutan Kanji membentuk kompleks
bromin ( Br2 ) sebagai dengan I2 yang berwarna
pentiter, biru tua.
Br2 berasal dari KbrO3 dan sensitif terhadap sujumlah
KBr berlebih. kecil iodin.
Bromin dibebaskan ketika
suasana bersifat asam. 3. Indikator Redoks
Bromometri biasanya Indikator ini memberikan
digunakan untuk senyawa warna yang berbeda untuk
seperti anilin, fenol dan tiap zat yang teroksidasi
resorsinol. maupun ter reduksi.
Contoh : difenilamin,
d. Permanganometri metilen blue dan lain lain.
titrasi dengan Warna
menggunakan larutan baku Bentuk Bentuk
Indikator
KMnO4 dalam lingkungan
asam sulfat. tereduksi Teroksidasi
Reaksi : 2KMnO4 + 3H2SO4 Nitroferroin Merah Biru
K2SO4 + MnSO4 + 3H2O + 5On Ferroin Merah Biru
Zat reduktor + On Asam Tak Ungu
hasil oksidasi difenilaminsulfoni berwarna
tidak diperlukan
penambahan indikator c
karena KMnO4 sendiri Difenilamin Tak Violet
belaku sebagai indikator berwarna
titik akhir titrasi larutan Metilen Blue Biru Tak
akan berubah menjadi
warna rose. berwarna
Titrasi permanganometri Indigo Tak Biru
dapat digunakan untuk Tetrasulfonat berwarna
menentukan kadar dari
senyawa asam oksalat, e. Titrasi nitrimetri
asam semut, aldehid, nitrit, untuk persenyawaan amina
arsenit dan besi. primer.
Penetapan kuantitas zat didasari
Terdapat 3 metode atau oleh reaksi antara fenil amina
indikator untuk dilihat primer (aromatic) dengan
perubahannya secara visual : natrium nitrit dalam suasana
1. Autoindikator. asam menbentuk garam
Digunakan saat titran diazonium.
sangat berwana, Reaksi ini dikenal dengan reaksi
warna ini dapat digunkan diazotasi,
untuk mendeteksi titik NaNO2 + HCl NaCl + HONO
akhir. Ar- NH2 + HONO + HCl Ar-
Senyawa pentiter langsung N2Cl + H2O
digunakan sebagai
Reaksi dilakukan dibawah 15 yodida yang ada dalam pasta
oC, sebab pada suhu yang lebih kanji atas kertas,
tinggi garam diazonium akan reaksi ini akan mengubah
terurai menjadi fenol dan yodida menjadi iodine diikuti
nitrogen. dengan perubahan warna
Reaksi diazonasi dapat menjadi biru.
dipercepat dengan KI +HCl KCl + HI
menambahkan kalium bromida. 2 HI + 2 HONO I2 + 2 NO +
Kelebihan asam nitrit terjadi H2O
karena senyawa fenil sudah I2 + Kanji yod (biru)
bereaksi seluruhnya, kelebihan
ini dapat berekasi dengan

Anda mungkin juga menyukai