Makalah Farmakologi
Makalah Farmakologi
Hipertensi
OLEH :
Muhammad Idris
159193
Tingkat IIA
Dosen :Sulastri Herdaningsih, M.Farm., Apt
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya lah makalah ini dapat terselesaikan. Melalui makalah
ini, kita dapat mengetahui tentang penyakit hipertensi beserta pengobatannya.
Pembuatan makalah ini menggunakan metode kepustakaan, serta data-data yang
diperoleh dari beberapa sumber dan pemikiran yang digabungkan sehingga
menjadi sebuah makalah yang semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Kami menyadari akan kelemahan dan kekurangan dari makalah ini.Oleh
sebab itu, kami membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, agar
makalah ini akan semakin baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pembaca.
Pontianak, Januari 2016
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
BAB 3 PENUTUP..................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................24
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Didalam tubuh kita, darah ibarat angkutan umum yang kesana kemari lewat
jaringan pembuluh darah. Darah ini mengangkut zat makanan (nutrisi) dan
oksigen untuk dikirim keseluruh bagian tubuh. Adapun fungsi penggerak darah
hingga dapat mengalir terus menerus adalah jantung.
Ketika jantung memompa darah, timbul tekanan aliran terhadap dinding
pembuluh darah. Dalam keadaan normal tekanan pada saat jantung
berkontraksi( sistolik) berada dibawah 120 MmHg, sedangkan ketika jantung
bereaksi (diastolik) dibawah 20 MmHg. Namun, ada juga yang memberi ancer-
ancer, tekanan darah yang ideal itu (golb standar) 115/75 MmHg.
Orang dikatakan menderita penyakit darah tinggi kalo tekanan darahnya
140/90 MmHg atau lebih tinggi yang diukur di kedua lengan penderita sebanyak
tiga kali dalam jangka waktu beberapa minggu.satu dari tiga orang yakit darah
tinggi tidak menunjukakan tanda gejala apapun. Celakanya, bila hipertensi ini
tidak dikendalikan bisa merusak jantung dan pembulu darah sehingga megarah
pada timbulnya beberapa kondisi lain seperti stroke, serangan jantung, gagal
ginjal, atau gangguan pada mata.
1
C. Rumusan masalah
Sebelum merumuskan tentang masalah yang dihadapi dalam penulisan
makalah ini, terlebih dahulu mengetahui pengertian dari masalah itu
sendiri.masalah adalah merupakan suatu kejadian dimana kejadian tersebut
memerlukan pemecahan atau masalah adalah kejadian yang menimbulkan
pertanyaan kenapa dan bagaimana.
Adapun rumusan masalah yang dikemukakan dalam penulisan makalah ini
sesuai dengan latar belakang diatas,maka yang menjadi masalah adalah :
1. Bagaimana pengertian Hipertensi.
2. Bagaimana Jenis Obat Antihipertensi .
3. Bagaimana Pengobatan dan penanganan hipertensi.
4. Bagaimanana komplikasi hipertensi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian hipertensi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana
terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama).
Penderita yangmempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang
2
melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah
tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor risiko untuk
stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial, dan merupakan penyebab
utama gagal jantung kronis. Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka.
Angka yang lebihtinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi ( sistolik ),
angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik ).
Tekanan darah kurang dari 120/80mmHg didefinisikan sebagai "normal". Pada
tekanan darah tinggi, biasanya terjadikenaikan tekanan sistolik dan diastolik.
B. Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa berdasarkan tingginya TD (menurut
The Joint National Committee on prevention,detection, evaluation and treatment
of high blood pressure (JNC) VII, 2003).
3
D. Hipertensi Secondary
Hipertensi secondary adalah suatu kondisi dimana terjadinya peningkatan
tekanandarah tinggi sebagai akibat seseorang mengalami/menderita penyakit
lainnya sepertigagal jantung, gagal ginjal, atau kerusakan sistem hormon tubuh.
Sedangkan pada Ibuhamil, tekanan darah secara umum meningkat saat kehamilan
berusia 20 minggu.Terutama pada wanita yang berat badannya di atas normal atau
gemuk (gendut).Pregnancy-induced hypertension (PIH), ini adalah sebutan dalam
istilah kesehatan(medis) bagi wanita hamil yang menderita hipertensi.Kondisi
Hipertensi pada ibu hamil bisa sedang ataupun tergolang parah/berbahaya,
Seorang ibu hamil dengan tekanan darahtinggi bisa mengalami Preeclampsia
dimasa kehamilannya itu. Preeclampsia adalah kondisi seorang wanita hamil yang
mengalami hipertensi, sehingga merasakan keluhan seperti pusing, sakit kepala,
gangguan penglihatan, nyeri perut, muka yang membengkak, kurang nafsu makan, mual
bahkan muntah. Apabila terjadi kekejangan sebagai dampak hipertensi maka
disebut Eclamsia.
C. Patofisiologi hipertensi
Mekanisme yang mengkontrol kontruksi dan relaksasi pembuluh darah
terletak dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini
bermula jarak saraf simpatis yang berlanjut kebawah korda spinalis dan keluar
dari kolumna medulla spinalis keganglia simpatis ditoraks dan
abdomen.rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam benmtuk implus yang
bergerak kebawah melalui saraf simpatis keganglia simpatis.pada titiook ini
neuron preganglion,melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut otot
pasca ganglion kepembuluh darah,dimana dengan dilepaskannya norepinefrin
mengakibatkan kontriksi pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan
ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap vasokonstruktor.
Individu dengan hipertensi sangat sensitive terhadap norepinefrin. Meskipun tidak
diketahui dengan jelas mengapa hal itu bisa terjadi.
Pada saat bersaman dimana saraf simpatis merangsang pembuluh darah
sebagai respon rangsang emosi.kelewnjar adrenal juga terangsang juga
mengakibatkan tambah aktifitas vaso kontriksi.medula adrenal juga
4
mengekresikan epinefrin yang menyebabkan vaso kontriksi. Semua faktor
tersebut cenderung mencetus keadaan hipertensi.
D. Gejala hipertensi
Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing,
wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisasaja terjadi baik pada penderita
hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darahyang normal.Jika
hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
sakit kepala
kelelahan
mual
muntah
sesak napas
gelisah
pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak,
mata, jantung dan ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan
bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak.Keadaan ini disebut ensefalopati
hipertensif , yangmemerlukan penanganan segera (Anonim, 2009)
E. Penyebab Hipertensi
Penggunaan obat-obatan seperti golongan kortikosteroid (cortison)
dan beberapa obat hormon, termasuk beberapa obat antiradang (anti-inflammasi)
secara terus menerus (sering) dapat meningkatkan tekanan darah seseorang.
Merokok juga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya peningkatan
tekanan darah tinggidikarenakan tembakau yang berisi nikotin. Minuman yang
mengandung alkohol juga termasuk salah satu faktor yang dapat menimbulkan
terjadinya tekanan darah tinggi(Wikipedia, 2010).
Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder:
Penyakit Ginjal
Tumor-tumor ginjal
Penyakit ginjal polikista (biasanya diturunkan)
Trauma pada ginjal (luka yang mengenai ginjal)
Terapi penyinaran yang mengenai ginjal
Kelainan Hormonal
Hiperaldosteronisme
Feokromositoma (tumor medulla adrenal)
Hipertiroidisme
Obat-obatan
5
Pil KB
Kortikosteroid
Simpatomimetik amin (efedrin, fenilpropanolamin, fenilerin, amfetamin)
Siklosporin
Eritropoietin
Kokain
Penyalahgunaan alkohol
Penyebab Lainnya
Kelainan neurologik (mis: tumor otak)
Preeklampsia pada kehamilan
6
Normalnya tekanan darah sistolik dan diastolik akan turun sebanyak 10-15 mmHg
selama pertengahan masa kehamilan. Keadaan ini akan berbalik yang
menyebabkan tekanan darah mencapai puncaknya 3-4 hari postpartum.Pada
kehamilan, TD diastolik normalnya harus dibawah:
7
5. Bayi premature
Karena banyaknya resiko kesehatan yang terjadi pada kehamilan dengan
preeklampsia, maka sering terjadi kehamilan dipercepat dengan induksi dan bayi
lahir premature.
H. Pengobatan Hipertensi
Terdapat hubungan yang nyata antara Tekanan Darah dengan kejadian
kardiovaskular. Untuk individu berusia diatas 40 th, tiap peningkatan TD sebesar
20/10 mmHg meningkatkan risiko kejadian kardiovaskular dua kali lipat.
Strategi Pengobatan:
8
Diet ini diberikan kepada pasien dengan edema,asites atau hipertensi
berat.pada pengolahan makanannya tidak timbahkan garam dapur. Dihindari
bahan makan yang tinggi kadar natriumnya.
Diet garam rendah II( 600-800 mg Na)
Diet ini diberikan pada pasien dengan edema,asites, dan hipertensi tidak
terlalu berat.pemberian makanan sehari sama dengan diet garam rendah I.pada
pengolahan makanannya boleh menggunakan sendok garam
dapur(2g).dihindari bahan makan tinggi kadar natrium.
9
protein urin selain dengan obat-obatan dianjurkan untuk mengurangi konsumsi
garam dapur serta meningkatkan makanan sumber Mg(sayur dan buah-buahan).
Kandungan Potasium/Kalium
Suplements potasium 2-4 gram perhari dapat membantu penurunan
tekanandarah, Potasium umumnya bayak didapati pada beberapa buah-buahan
dansayuran. Buah dan sayuran yang mengandung potasium dan baik untuk
dikonsumsi penderita tekanan darah tinggi antara lain semangka, alpukat,
melon, buah pare, labu siam, bligo, labu parang/labu, mentimun, lidah buaya,
seledri, bawang dan bawang putih. Selain itu, makanan yang mengandung unsur
omega-3 sangat dikenal efektif dalam membantu penurunan tekanan darah
(hipertensi).
Diuretik
Diuretik tiazid merupakan terapi dasar antihipertensi pada sebagian besar
penelitian. Pada penelitian-penelitian tersebut, termasuk Antihypertensive And
Lipid Lowering Treatment To Prevent Heart Attack Trial, diuretik lebih baik
dalam mencegah komplikasi kardiovaskular akibat penyakit hipertensi. Diuretik
menambah keampuhan obat-obat hipertensi, berguna untuk mengontrol tekanan
darah dan lebih terjangkau dari pada obat-obat antihipertensi lain. Diuretik
seharusnya dipakai sebagai pengobatan awal terapi hipertensi untuk semua pasien,
baik secara sendiri maupun kombinasi dengan 1 dari golongan obat antihipertensi
lain (ACE inhibitor, ARBs, -Blocker, CCB), karena memberikan manfaat pada
10
beberapa penelitian. Namun jika obat ini tidak ditoleransi secara baik atau
merupakan kontraindikasi, sedangkan obat dari golongan lain tidak, maka
pemberian obat dari golongan lain tersebut harus dilakukan (Curb JD et al 1999).
Dosis:
Hidroklorotiazid (HCT) 1 x 12,5-25 mg sehari
Furosemid: 2-3 x 20 80 mg sehari
Spironolakton : 1 x 25 -100 mg sehari
11
Penghambat Adrenergik
Yang digunakan sebagai Antihipertensi adalah:
- Bloker -adrenoseptor (Atenolol, Metoprolol,Labetalol,
karvedilol,propanolol)
- Bloker -adrenoseptor (Prazosin, Terazosin, Bunazosin,Doksazosin)
- Adrenolitik Sentral (Metildopa,Klonidin,Guanfasin,Guanabenz,Moksinidin,
Rilmedin)
- Penghambat Saraf Adrenergik (Reserpin, Guanetidin, Guanadrel)
Bloker adrenoseptor
(Atenolol, Metoprolol,Labetalol, karvedilol,propanolol)
Mekanisme:
1. Penurunan frekuensi denyut jantung.
2. Memperkecil pembebasan renin dalam ginjal dengan akibat menurunkan
produksi angiotensin II.
3. Blokade reseptor prasinaptik dan dg demikian terjadi pengurangan nor
adrenalin.
4. Bekerja sentral mengurangi impuls simpatikus.
12
Penggunaan:
Digunakan sebagai obat tahap pertama pada hipertensi ringan sampai sedang
terutama pada pasien dengan penyakit jantung koroner. Gol ini lebih efektif pada
pasien usia muda dan kurang efektif pada pasien usia lanjut.
Efek samping:
Menyebabkan bradikardia,
gagal jantung.
Bronkospasme pada pasien dg riwayat asma bronkial atau penyakit paru.
Efek sentral: depresi,mimpi buruk, halusinasi.
Gangguan fungsi seksual
Dosis:
- Atenolol : 1 x 25-100 mg sehari
- Bisoprolol: 1 x 2,5 -10 mg sehari
- Propanolol: 2-3 x 40-160 mg sehari
Dosis:
Prazosin: 1-2 x 0,5-4 mg sehari
Terazosin: 1 x 1-4 mg sehari
Bunazosin: 3 x 1,5-3 mg sehari
Doksazosin: 1 x 1-4 mg sehari
13
Agonis 2 sentral
(Metildopa,klonidin, guanfasin, guanabenz, moksinidin, rilmedin)
Metildopa
Mekanisme: Efek antihipertensinya diduga lebih disebabkan karena stimulasi
reseptor -2 di sentral sehingga mengurangi sinyal simpatis ke perifer. Metildopa
menurunkan resistensi vaskular tanpa banyak mempengaruhi frekuensi dan curah
jantung.
Penggunaan: Obat ini efektif bila dikombinasikan dengan diuretik..Merupakan
pilihan utama untuk pengobatan hipertensi pada kehamilan karena terbukti aman
untuk janin.
Efek samping:
- Sedasi
- Hipotensi postural
- Pusing
- Mulut kering
- Sakit kepala
- Depresi
- Gangguan tidur
- Impotensi
- Kecemasan
- Penglihatan kabur
Dosis:
- Dosis efektif minimal : 2 x 125 mg per harI.
- Dosis maksimal : 3 g perhari
- Untuk hipertensi pasca bedah:infus intermiten 250- 1000 mg tiap 6 jam.
Efek samping:
14
- Mimpi buruk
- depresi mental
- bradikardi
- hipotensi ortostatik
- Kongesti nasal
- Hiperasiditas lambung
- Muntah
- Diare ( pada pemberian Guanetidin)
- penurunan libido, impotensi dan gangguan ejakulasi
Dosis:
- Reserpin,: 1 x 0,25 mh sehari
- Guanetidin: 1 x 10-50 mg sehari
Hidralazin
Mekanisme kerja: Terutama dengan bekerja pada arteri kecil dan arteriol, tahanan
perifer akan berkurang sehingga tekanan darah turun.
15
- Reaksi alergi
- Pada penggunaan dosis tinggi dalam jangka panjang: reumatoid artritis
Obat ini di Kontraindikasikan pada hipertensi dengan PJK dan tidak dianjurkan
pada pasien usia diatas 40 thn.
Dosis:
- Oral: 25-100 mg dua kali sehari. Dosis maksimal 200 mg/hari
- IM atau IV : 20-40 mg
Efek samping:
- Hipotensi
- Batuk kering
- Hiperkalemia
- Rash
- Edema angioneurotik
- Gagal ginjal akut
- Proteinuria
- Efek teratogenik, terutama terjadi pada pemberian selama trimester 2 dan 3
kehamilan. Dapat menimbulkan gagal ginjal fetus atau kematian fetus.
Dosis:
Kaptopril 2-3 x 25-100 mg sehari
16
Penghambat Reseptor angiotensin II (ARB)
Losartan
Mekanisme: Pemberian obat ini akan menghambat semua efek Angiotensin II
seperti : Vasokontriksi,sekresi aldosteron, Rangsangan saraf simpatis, stimulasi
jantung, efek renal.
Penggunaan: Sangat efektif pada pasien hipertensi dengan kadar renin yang tinggi
seperti hipertensi renovaskular dan hipertensi genetik.
Efek samping:
- Hipotensi
- Hiperkalsemia
- Fetotoksik
Kontraindikasi:
- Kontra indikasi pada kehamilan kehamilan trimester 2 dan 3, harus
dihentikan bila pemakainya ternyata Hamil.
- Wanita menyusui
- Stenosis arteri renalis.
Dosis: Losartan : 1-2 X 25-100 MG perhari
17
.Macam-macam Obat Antihipertensi Oral dan Cara Pemberiannya, (JNC, 1997)
18
Enalapril 2.5-40 1-2
Fosinopril 10-40 1
Lisinopril 10-40 1
Antagonis Losartan 25-100 1-2
Angiotensin II Candesartan 8-32 1
Eprosartan 400-800 1-2
Irbesartan 150-300 1
Olmesartan 20-40 1
Calcium channel Diltiazem extended 180-420 1
blocker non release
Verapamil immediate 80-320 2
dihidropiridin
release
Verapamil long acting 120-360 1-2
Calcium channel Amlodipine 2.5-10 1
blocker Felodipine 2.5-20 1
dihidropiridin Isradipine 2.5-10 2
Nicardipine sustained 60-120 2
release
Nifedipine long-acting 30-60 1
1 Blocker Doxazosin 1-16 1
Prazosin 2-20 2-3
Terazosin 1-20 1-2
2 agonis sentral dan Clonidine 0.1-0.8 2
obat lain yang Metildopa 250-1000 1
bekerja sentral Reserpin 0.05-0.25 1
Guanfacine 0.5-2 1
Vasodilator langsung Hidralazine 25-100 2
Minoxidil 2.5-80 1-2
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Orang dikatakan menderita penyakit darah tinggi kalo tekanan darahnya
140/90 MmHg atau lebih tinggi yang diukur di kedua lengan penderita sebanyak
tiga kali dalam jangka waktu beberapa minggu.
Pengobatan hipertensi dapat dilakukan dengan :
- Terapi tanpa obat( non- farmakoterapi):dengan diet garam dan mengatur menu
makanan.
- Terapi dengan obat(farmakoterapi):
1. Diuretik
2. Penghambat Adrenergik
- Bloker -adrenoseptor
- Bloker -adrenoseptor
- Agonis 2 sentral
- Penghambat saraf adrenergic
3. Vasodilator
4. Penghambat Angiotensin- Converting Enzyme (ACE-Inhibitor) dan Antagonis
Reseptor Angiotensin II
5. Antagonis Kalsium
20
DAFTAR PUSTAKA
Bruner dan Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Edisi 8 vol.2.
Jakarta: EGC.
Doenges, Marilynn E., dkk. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk
Perencanaan Dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta: EGC.
21