Halusinasi
Halusinasi
A. Tinjauan Teorotis
a. Pengertian
persepsi sensori tentang suatu objek, gambaran, dan pikiran yang sering
7
8
bising yang tidak mempunyai arti, tetapi lebih sering terdengar sebagai
dirasakan berasal dari jauh atau dekat bahkan mungkin datang dari tiap
Merasa diraba , disentuh, ditiup atau seperti ada ulat, yang bergerak di
6) Halusinasi kinestetik :
phantomlimb ).
7) Halusinasi visceral :
8) Halusinasi hipnagogik :
Terdapat ada kalanya pada seorang yang normal, tepat sebelum tertidur
9) Halusinasi hipnopompik :
c. Psikopatologi
terganggu
Emosi konsisten Kerusakan proses
Ilusi
dengan pengalaman emosi
Menari diri
GangguanNeurobiologis
11
dan kemampuan klien mengendalikan dirinya (Direja, 2010, hal. 110), yaitu
TABEL 1
FASE FASE HALUSINASI, KARAKTERISTIK
DENGAN PERILAKUNYA
1 2 3
Fase 3 : Klien berhenti Kemauan yang
Controlling menghentikan dikendalikan halusinasi
Ansietas berat, perlawanan terhadap akan lebih diikuti.
pengalaman sensori halusinasi dan menyerah Kesukaran berhubungan
menjadi berkuasa pada halusinasi tersebut. dengan orang lain.
Isi halusinasi menjadi Rentang perhatian hanya
menarik. Klien mungkin beberapa detik atau
mengalami pengalaman menit.
kesepian jika sensori Adanya tanda tanda
halusinasi berhenti. fisik ansietas berat :
Psikotik berkeringat, tremor, tidak
mampu mematuhi
perintah.
d. Etiologi
1) Faktor Predisposisi
antara lain :
a) Faktor Perkembangan
Tugas perkembangan klien yang terganggu misalnya rendahnya
mandiri sejak kecil, mudah frustasi, hilang percaya diri dan lebih
c) Faktor Biokimia
Mempunyai pengaruh terhadap gangguan jiwa. Adanya stress yang
demi masa depannya. Klien lebih memilih kesenangan sesaat dan lari
antara lain :
a) Perilaku
Respon klien tarhadap halusinasi dapat berupa curiga, ketakutan,
memburuk.
3) Mekanisme Koping
meliputi :
c) Menarik diri, sulit mempercayai orang lain dan asyik dengan stimulus
internal.
e. Penatalaksanaan Medis
1) Terapi Somatik
injeksi atau oral sesuai dengan keadaan klien. Dosis ini diberikan 100-
dengan delusi menonjol, tidak ada atau kurang gangguan tidur, tidak
begitu gaduh dapat diberi Trifluferasine (TFP) 5 mg (1-2 kali sehari) atau
kejang grand mal secara buatan dengan cara mengalirkan arus listrik
melalaui elektrode yang dipasang pada satu atau kedua plipis. Jumlah
masalah awal pasien dan respons therapiutik yang di kaji selama terapi.
lagi. ECT biasanya diberikan dua sampai tiga kali dalam seminggu
dengan hari yang bergantian walaupun terapi ini dapat diberikan lebih
a). Penyakit depresi berat yang tidak berespon terhadap obat antidepresi
b). Gangguan bipolar dimana pasien sudah tidak berespon lagi terhadap
obat.
c). Pasien dengan bunuh diri akut yang sudah tidak menerima
d). jika efek sampingan ECT yang diantisipasikan lebih rendah daripada
3) Psikotherapi
4) Rehabilitasi
Terapi kerja baik untuk mendorong penderita bergaul lagi dengan orang
mengasingkan diri lagi karena bila tidak menarik diri dia dapat
yang ada disekitar klien, yaitu diri sendiri, orang lain dan lingkungan
terhindar dari tindakan keperawatan yang bersifat rutin, intuisi tidak unik
gangguan jiwa. Hal ini penting karena peran perawat dalam asuhan
a. Pengkajian
2005, Hal. 3)
1) Pengumpulan data
keperawatannya.
b) Pengkajian psikologis
21
bicaranya keras.
c) Pengkajian sosial
lingkungannya.
d) Pengkajian keluarga
f) Status mental
bisikan.
(5) Afek
tidak sesuai.
(6) Orientasi
dan orang.
(7) Pikiran
(9) Insight
pernyataan klien.
d) Respon klien
2) Analisa data
a) Data subyektif
kebingungan.
27
b) Data obyektif
3) POHON MASALAH
Pohon masalah adalah kerangka berpikir logis yang berdasarkan
prinsip sebab dan akibat yang terdiri dari masalah utama, penyebab
Perubahan sensori :
Masalah
halusinasi
utama
4) Diagnosa keperawatan
selesai (Keliat, 2005 hal. 6). Dari data yang muncul diatas
29
keperawatan, yaitu :
b. Perencanaan
b) Tujuan Kusus :
mengendaliakan emosinya.
Tindakan Keperawatan :
perasaan
dengan halusinasi
(c) Terima halusinasi sebagai hal yang nyata bagi klien dan tidak
halusinasi muncul
halusinasi
Tindakan Keperawatan :
positif
31
terjadinya halusinasi
(f) Beri penguatan dan pujian terhadap pilihan klien yang benar.
(i) Beri penguatan atas upaya yang berhasil dan beri jalan keluar
halusinasinya.
Tindakan keperawatan :
positif
klien di rumah
tepat.
halusinasinya.
samping obat.
obat.
b) Tujuan Khusus :
perawat.
Tindakan keperawatan :
Tindakan keperawatan
dirinya
mengungkapkan perasaanya.
Tindakan keperawatan :
34
orang lain
lain.
bertahap
Tindakan keperawatan :
i. Klien perawat
Kelompok (TAK)
v. Klien keluarga
35
ruangan.
dicapai klien.
anggota keluarga.
tentang keluarga
Tindakan keperawatan :
Tindakan keperawatan :
mengungkapkan perasaannya.
ruangan.
c. Pelaksanaan
rencana tindakan yang telah dibuat bersama klien, antara lain : membina
bergaul dan mengkaji penyebab tidak mau komunikasi dengan orang lain.
d. Evaluasi
melakukan tindakan yang dapat melukai dirinya sendiri dan orang lain,
diri.