DASAR TEORI
Definisi tipologi itu sendiri adalah studi pengklasifikasian tipe-tipe dengan karakteristik
tertentu (www.education.yahoo.com). Selain itu tipologi dapat juga berarti suatu metode
dimana orang atau benda dapat diklasifikasikan sebagai suatu tipe tertentu
(www.adamranson.freeserve.com).
Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa secara umum tipologi adalah
pengklasifikasian suatu objek berdasarkan karakteristik tertentu yang terkait dengan
objek. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengklasifikasian itu sendiri berarti
proses, cara, perbuatan menggolong-golongkan menurut ciri khas tertentu.
6
Dari uraian di atas dapat diketahui perbedaan antara tutupan lahan dan penggunaan lahan.
Tutupan lahan berkaitan dengan jenis kenampakan yang ada pada permukaan bumi pada
periode tertentu, sedangkan penggunaan lahan berkaitan dengan aktivitas manusia pada
bidang lahan tertentu. Sebagai contoh dapat dilihat Gambar 2.1.
Gambar 2.1 menunjukkan jenis tutupan lahan kebun dan hutan. Penggunaan lahan pada
tutupan kebun dan hutan dapat berubah penggunaannya misalnya menjadi daerah
pemukiman, rekreasi, industri, atau lainnya.
Secara garis besar tutupan lahan mengacu pada wilayah vegetasi atau non vegetasi
sehingga pola perubahan tutupan lahan yang terjadi dapat berupa:
Wilayah vegetasi tetap menjadi wilayah vegetasi
Wilayah vegetasi berubah menjadi wilayah non vegetasi
Wilayah non vegetasi berubah menjadi wilayah vegetasi
Wilayah non vegetasi tetap menjadi wilayah non vegetasi
Wilayah vegetasi dapat berupa semak, sawah, kebun, dan hutan sedangkan wilayah non
vegetasi dapat berupa pemukiman, jalan, dan perairan.
7
Salah satu keunggulan SIG adalah kemampuan SIG dalam melakukan analisis spasial
diantaranya [Prahasta2005]:
1. Tumpang Susun
Fungsi ini menghasilkan data spasial baru dari minimal dua data spasial yang menjadi
masukannya. Sebagai contoh, untuk menghasilkan wilayah-wilayah yang sesuai
untuk budidaya tanaman tertentu (misalnya padi) diperlukan data ketinggian
permukaan bumi, kadar air tanah, dan jenis tanah, maka fungsi analisis spasial
tumpang susun akan dikenakan terhadap ketiga data spasial (dan atribut) tersebut.
2. Klasifikasi
Fungsi ini mengklasifikasikan atau mengklasifikasikan kembali suatu data spasial
(atau atribut) menjadi data spasial yang baru dengan menggunakan kriteria tertentu.
Sebagai contoh, nilai-nilai persentase kemiringan permukaan bumi dapat
diklasifikasikan menjadi data spasial baru yang dapat digunakan untuk merancang
perenanaan pengembangan suatu wilayah. Adapun contoh kriteria yang digunakan
adalah 0-14% untuk pemukiman, 15-29% untuk pertanian dan perkebunan, 30-44%
untuk hutan produksi, dan 45% ke atas untuk hutan dan taman nasional.
78 65 84 68 68 72
54 70 67 90 67 85
67 90 89 85 75 60
89 85 72 73 64 72
72 73 73 64 72 73
84 68 73 64 84 68
90 72 68 72 90 72
8
Data di atas merupakan data mentah karena data tersebut belum dapat memberikan
gambaran informasi secara tepat, misalnya berapa banyak kecamatan yang persentase
kepadatan penduduknya antara 8090%. Agar data mentah ini dapat memberikan
informasi yang berguna maka perlu dilakukan proses pengolahan data. Salah satu cara
dalam mengolah data adalah dengan melakukan klasifikasi data.
Klasifikasi data adalah pengelompokan data sesuai karakteristik yang dimiliki dengan
keperluan pengelompokan data (www.depkop.go.id). Tujuan dari klasifikasi data adalah
sebagai berikut:
1. Mengelompokkan sifat-sifat yang sama ke dalam kelompok atau kelas yang sama.
2. Memudahkan perbandingan.
3. Mengelompokkan informasi penting dan menghilangkan hal-hal yang tidak perlu.
4. Menunjukkan sifat yang menonjol sehingga mudah dilihat sekilas.
5. Memudahkan perlakuan statistik selanjutnya atas data yang telah dikumpulkan,
misalnya untuk analisis, interpretasi, atau penyusunan laporan.
Beberapa hal yang perlu ditentukan dalam proses pengklasifikasian data diantaranya:
Jumlah kelas
Interval Kelas
Jumlah Kelas
Dalam menentukan jumlah kelas, hal-hal yang harus diperhatikan, antara lain:
Luas penyebaran dari hasil penelitian yang akan dikelompokkan
Jumlah individu-individu/keadaan yang akan dikelompokkan
Jenis-jenis atau keterangan yang akan dikelompokkan
Interval Kelas
Interval kelas adalah jarak yang terletak antara dua nilai yang diketahui. Interval kelas
akan menunjukkan suatu kelompok nilai yang dibatasi oleh batas atas dan batas bawah.
9
Dalam menentukan interval kelas, hal-hal yang harus diperhatikan antara lain:
Interval kelas harus meliputi semua data, dipilih dari harga yang terendah sampai
harga yang tertinggi
Interval kelas tidak boleh dimulai dengan suatu harga yang sama besarnya dengan
harga kelas sebelumnya.
Tabel 2.1 menunjukkan dua contoh pengelompokkan kelas. Kolom pertama merupakan
contoh pengelompokan kelas yang kurang baik dan kolom kedua merupakan contoh
pengelompokkan kelas yang baik. Pada kolom pertama pengelompokkan kelasnya
membingungkan karena ada pembagian harga yang berulang pada kelas lainnya, seperti
5, 10, 15, dan 20, sehingga dianggap kurang baik.
Dalam melaksanakan proses klasifikasi data diperlukan suatu metode yang baik yang
dapat secara tepat menghasilkan suatu pengklasifikasian objek. Metode klasifikasi
merupakan suatu cara penyusunan bersistem dalam kelompok atau golongan menurut
kaidah atau standar yang telah ditetapkan. Metode klasifikasi diperlukan untuk
mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Beberapa metode klasifikasi yang dikembangkan antara lain:
10
akan mempunyai perbedaan interval kelas untuk setiap kelasnya tetapi memiliki
kesamaan pada jumlah data setiap kelasnya.
Salah satu contoh penggunaan metode Quantile (MQ) adalah dalam mengklasifikasi
kecamatan berdasarkan persentase kepadatan penduduknya. Gambar 2.2 menunjukkan
grafik persentase kepadatan penduduk setiap kecamatan.
Persentase
Kepadatan Penduduk
60 52
50 45
Persentase
40
30 24 26 26
20 14 16
8 8 9 11
10 2 3 3
1 1
0
A B C D E F G H I J K L M N O P
Kecamatan
Kelemahan metode Quantile (MQ) terlihat pada data D dan E dengan nilai data yang
sama namun terpisah ke dalam 2 kelas. Kedua data ini seharusnya berada pada kelas yang
sama. Begitu juga dengan data L, M, dan N dengan nilai data yang kurang lebih sama dan
seharusnya berada pada kelas yang sama. Di samping itu, penggunaan metode ini
kemungkinan dapat menghasilkan pengelompokkan kelas yang kurang baik dengan
adanya pembagian harga yang berulang seperti nilai 3 pada kelas 1 dan kelas 2. Di sisi
11
lain metode ini memberikan kelebihan seperti terlihat pada masing-masing kelas yang
terdiri dari empat buah data.
Salah satu contoh penggunaan metode Equal Interval (MEI) adalah dalam
mengklasifikasi kecamatan berdasarkan persentase kepadatan penduduknya. Data yang
digunakan pada metode Equal Interval sama dengan data yang diklasifikasikan pada
metode Quantile (Gambar 2.2).
Kelebihan Metode Equal Interval (MEI) terlihat pada pembagian interval yang sama
untuk masing-masing kelas sedangkan kelemahan metode ini terlihat pada jumlah data
untuk setiap kelasnya. Terjadi kelebihan jumlah kecamatan pada kelas 1, kekurangan
jumlah kecamatan pada kelas 2, dan kekosongan jumlah kecamatan pada kelas 3.
Berdasarkan hasil pengklasifikasian yang dilakukan dengan metode Quantile (MQ) dan
metode Equal Interval (MEI) di atas, maka secara umum terlihat kelebihan dan
kekurangan dari masing-masing metode klasifikasi tersebut (Tabel 2.4):
12
Tabel 2.4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Klasifikasi
Kelebihan Kekurangan
Metode Quantile (MQ) Setiap kelas data akan Pada kelasnya kemungkinan
mempunyai jumlah
data akan terdapat nilai-nilai
yang sama sehingga setiap atribut yang kurang lebih
kelasnya tidak akan pernah
tidak sama
mengalami kekosongan
data atau kelebihan atau
kekurangan data
Metode Equal Interval Setiap kelas akan Dapat terjadi suatu
(MEI) mempunyai interval kelas kemungkinan kekosongan
yang sama, sehingga nilai- jumlah data atau kelebihan
nilai atribut yang kurang
atau kekurangan jumlah data
lebih sama akan berada
pada setiap kelasnya
pada satu kelas
Metode Equal Interval (MEI) membagi suatu kelompok data pada interval kelas yang
sama dengan jumlah data yang dapat bervariasi pada setiap kelasnya. Interval kelas dapat
ditentukan dengan cara mengurangi nilai terbesar suatu kelompok data dengan nilai
terkecilnya yang selanjutnya selisih luas ini dibagi dengan jumlah kelasnya. Formulanya
adalah seperti pada persamaan 2.1. [Supranto, 1983]
Range
IK = ..........................................................................................(2.1)
k
dengan
13
IK : Interval Kelas
Range : Nilai terbesar-Nilai terkecil
k : Banyaknya kelas
Besar interval kelas selain ditentukan oleh nilai terbesar dan nilai terkecil juga ditentukan
oleh jumlah kelasnya. Penentuan pembagian jumlah kelas dapat menggunakan aturan
Sturgess.
14