I. TUJUAN
Memperoleh enzim -amilase dari sumber organisme melalui memurnikan tahap awal
e. Adanya inhibitor
Inhibitor adalah zat yang dapat menghambat kerja enzim. Berdasarkan cara kerjanya,
inhibitor terbagi dua, inhibitor kompetitif, inhibitor nonkompetitif, inhibitor umpan
balik, inhibitor represor, inhibitor alosterik.
f. Adanya induktor
Induktor adalah suatu substrat yang dapat merangsang pembentukan enzim. Misal,
laktosa dapat menginduksi pembentukan enzim beta galaktosidase. Umumnya
pemberian nama enzim didasarkan atas nama substrat yang dikatalis atau daya
katalisnya dengan penambahan kata-ase. Misal proteinase adalah enzim yang dapat
mengkatalis pemecahan protein.
(Azmi, 2006)
II.6. Salting Out (pengendapan dalam garam organic)
Fraksinasi dengan garam berdasarkan pada sifat-sifat garam seperti kelarutan dan
keefektifannya dalam mengendapkan protein. Garam-garam yang sangat efektif
adalah garam-garam yang mengandung anion yang bermuatan banyak seperti sulfat,
fosfat dan sitrat. Garam yang paling sering digunakan adalah garam amonium sulfat.
Amonium sulfat yang terlarut setelah proses fraksinasi dipisahkan dengan cara
dialisis. Prinsip dialisis adalah difusi garam amonium sulfat melalui membran
semipermeabel. Penggunaan amonium sulfat untuk salting out memiliki keuntungan
antara lain harga relative murah, kelarutannya tinggi, pH larutan tidak berubah secara
ekstrem, dan tidak bersifat toksik. Kerugiannya ialah konsentrasi garam yang
tertinggal dalam produk tinggi dan kurang efisien dalam menghilangkan pencemar.
Pengendapan protein dengan pelarut organik seperti aseton akan menghasilkan
produk dengan aktivitas tinggi, tetapi kondisi reaksi harus dipertahankan pada suhu
rendah (-5C) untuk mencegah denaturasi protein. Proses pemumian menyebabkan
hilangnya kofaktor yang penting sehingga menyebabkan hilangnya aktivitas enzim.
Selain itu dapat pula terjadi denaturasi protein akibat pengaruh suhu dan pH selama
pemurnian berlangsung (Azmi,2006)
II.7.4. Akuades
Cairan tak berwarna, titik leleh 0 0C, titik didih 1000C, tidak berbau
dan tidak berasa, terdiri dari satu molekul H 2O dengan ikatan H-OH
1050
(Daintith,
1994)
II.7.5. Ubi Madu
Mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi, mengandung Ca, P dan Fe,
serta vitamin A dan C, berbentuk gula dan kabohidrat. Digunakan
untuk bahan industri tepung.
(Daintith,
1994)
II.7.6. Buffer Phosfat
Larutan A = 0,2 M larutan Na-Phospat monobasis (27,8 g dalam
1000 ml)
Larutan B = 0,2 M larutan Na-phosphat dibasis (52,65 g)
(Daintith,
1994)