(DISKUSI)
Oleh:
Andi Ummul
Syapriana
Jaya Ashari
Imam Hamka
Yudhi Badjang
KATA PENGANTAR
Kami memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga
diskusi ini dapat diselesaikan untuk memenuhi salah satu tugas dari mata
pelajaran Bahasa Indonesia .
Pada kesempatan ini, kami berusaha semaksimal mungkin
mendapatkan hasil yang baik. Seiring itu pula, kami tidak lupa
mengucapkan banyak terima kasih kepada beberapa yang telah terlibat
dalam proses pembuatan diskusi ini
Kami meminta maaf atas hasil pembuatan diskusi, karena di mata
pembaca mungkin diskusi ini memiliki berbagai kekurangan dan
kesalahan . Oleh karena itu, kritik dan sarannya sangat saya harapkan
untuk penyempurnaan diskusi ini lebih lanjut .
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian diskusi ini . Semoga diskusi ini
bermanfaat bagi semuanya . Amin .
Palopo, 12 januari
2016
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
LEMBAR PERSETUJUAN. ii
PERNYATAAN.. iii
A.Pengertian Narkoba iv
B. Jenis-Jenis
Narkotika/Narkoba... vi
1) OPIAT atau Opium (candu)
2) MORFIN
3) HEROIN atau Putaw
4) GANJA atau Kanabis
5) LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs
6) KOKAIN
F. Upaya pencegahan. xi
G. Cara Pengobatan
Narkoba.. xii
A.Pengertian Narkoba
B. Jenis-Jenis Narkotika/Narkoba
Jenis Narkotika yang sering disalahgunakan adalah morfin, heroin
(putauw), petidin, termasuk ganja atau kanabis, mariyuana, hashis dan
kokain.
Sedangkan jenis Psikotropika yang sering disalahgunakan adalah
amfetamin, ekstasi, shabu, obat penenang seperti mogadon, rohypnol,
dumolid, lexotan, pil koplo, BK, termasuk LSD, Mushroom.
Zat adiktif lainnya disini adalah bahan/zat bukan Narkotika &
Psikotropika seperti alkohol/etanol atau metanol, tembakau, gas yang
dihirup (inhalansia) maupun zat pelarut (solven).
Sering kali pemakaian rokok dan alkohol terutama pada kelompok
remaja (usia 14-20 tahun) harus diwaspadai orangtua karena umumnya
pemakaian kedua zat tersebut cenderung menjadi pintu masuk
penyalahgunaan Narkoba lain yang lebih berbahaya (Putauw).
1. OPIAT atau Opium (candu)
Merupakan golongan Narkotika alami yang sering
digunakan dengan cara dihisap (inhalasi).
2. MORFIN
Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari
candu melalui pengolahan secara kimia. Umumnya candu
mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya disuntik di
bawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena)
Menimbulkan euforia
Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi)
Kebingungan (konfusi)
Berkeringat
Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-
debar
Gelisah dan perubahan suasana hati
Mulut kering dan warna muka berubah.
6. KOKAIN
Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain
hidroklorida) dan bentuk basa (free base). Kokain asam
berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut
dibanding bentuk basa bebas yang tidak berbau dan rasanya
pahit. Nama jalanan kadang disebut koka, coke, happy dust,
snow, charlie, srepet, salju, putih. Disalahgunakan dengan
cara menghirup yaitu membagi setumpuk kokain menjadi
beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan kaca dan
benda.
Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu
seperti kepribadian, kecemasan, dan depresi serta kurangya religiusitas.
Kebanyakan penyalahgunaan narkotika dimulai atau terdapat pada masa
remaja, sebab remaja yang sedang mengalami perubahan biologik,
psikologik maupun sosial yang pesat merupakan individu yang rentan
untuk menyalahgunakan obat-obat terlarang ini. Anak atau remaja
dengan ciri-ciri tertentu mempunyai risiko lebih besar untuk menjadi
penyalahguna narkoba.
Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu atau
lingkungan seperti keberadaan zat, kondisi keluarga, lemahnya hukum
serta pengaruh lingkungan.
F. Upaya pencegahan
Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan
pelajar, sudah seyogianya menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam
hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus turut
berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak
kita. Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret yang dapat kita lakukan
adalah melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk
melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin
mengadakan razia mendadak secara rutin. Kemudian pendampingan dari
orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih
sayang. Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap
gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi)
narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah. Yang tak kalah
penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan
kepada siswa. Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke
dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan
keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini
pun, akhirnya mereka jalani.
Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku pendidik, pengajar, dan sebagai
orang tua, harus sigap dan waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktu-
waktu dapat menjerat anak-anak kita sendiri. Dengan berbagai upaya
tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik kita, dari bahaya
narkoba tersebut, sehingga harapan kita untuk menelurkan generasi yang
cerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapat terealisasikan
dengan baik
G. Cara Pengobatan Narkoba
Pertolongan penderita Narkoba dimandikan dengan air hangat,
minum banyak, makan- makanan bergizi dalam jumlah sedikit dan sering
dan dialihkan perhatiannya dari narkoba. Detoksifikasi adalah proses
menghilangkan racun (zat narkotika atau adiktif lain) dari tubuh dengan
cara menghentikan total pemakaian semua zat adiktif yang dipakai atau
dengan penurunan dosis obat pengganti. Setelah menjalani detoksifikasi
hingga tuntas (tes urin sudah negatif), tubuh secara fisik memang tidak
ketagihan lagi, namun secara psikis ada rasa rindu dan kangen terhadap
zat tersebut masih terus membuntuti alam pikiran dan perasaan sang
pecandu.