Anda di halaman 1dari 5

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pikir Penelitian

Upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) adalah kegiatan yang dilakukan

oleh masyarakat dan pemerintah untuk mencegah penyakit DBD yang disertai

pemantauan hasil hasilnya secara terus menerus. Dalam membasmi nyamuk

penularan DBD dengan cara yang dikenal dengan istilah 3M, yaitu Menguras tempat

penampungan air sekali dalam seminggu, menutup rapat tempat penampungan air

sehingga tidak dapat diterobos oleh nyamuk dewasa dan mengubur barang barang

bekas yang sudah tidak terpakai yang dapat menampung air hujan yang dapat

menjadi tempat perkembang biakan nyamuk.

Kondisi Lingkungan Fisik Rumah adalah keadaan fisik yang berada di dalam

maupun di luar rumah responden dan sekitarnya yang memungkinkan untuk menjadi

tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypty sebagai vektor dengue, meliputi

kondisi tempat penampungan air, kebersihan lingkungan sekitar rumah.

Penggunaan Anti Nyamuk adalah pola perilaku masyarakat dalam

menggunakan anti nyamuk untuk melindungi diri serta keluarga dari serangga

khususnya nyamuk, dengan menggunakan bahan kimia yang bersifat mematikan,

mengusir, ataupun menimbulkan daya tarik, dimaksudkan untuk mencegah agar

masyarakat tidak tergigit oleh nyamuk penyebab DBD pada saat berada di dalam

maupun di luar rumah, yang di gunakan bukan hanya pada saat malam hari saja

tetapi pada pagi dan sore hari


B. Bagan Kerangka Konsep

Pelaksanaan
Program 3M

Kondisi Lingkungan
Fisik Rumah

Penggunaan Anti
Nyamuk Kejadian Demam
Berdarah Dengue
Pengetahuan (DBD)

Kelompok Umur

Mobilitas Penduduk

Keterangan :

: Variabel Independent yang diteliti

: Variabel yang tidak diteliti

: Variabel Dependent yang diteliti

: Penghubung Variabel yang diteliti

: Penghubung Variabel yang tidak diteliti

Gambar 1 : Bagan Kerangka Konsep

C. Variabel Penelitian

1. Variabel Dependent (Terikat)


Variabel Dependent dalam penelitian ini adalah : Kejadian Demam Berdarah

Dengue (DBD).

2. Variabel Independent (Bebas)


Variabel Independent dalam penelitian ini adalah :
a. Pelaksanaan program 3M
b. Kondisi lingkungan fisik rumah
c. Penggunaan anti nyamuk
D. Definisi Operasional dan Kriteria Obyektif
1. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Adalah penyakit menular yang ditandai dengan demam mendadak 2

sampai 7 hari tanpa penyebab yang jelas, lemah/lesu, gelisah, nyeri ulu hati,

disertai tanda pendarahan dikulit berupa bintik pendarahan, lebam,/ruam.


Kriteria obyektif :
a. Penderita DBD : Bila berdasarkan hasil diagnosa medis dan pemeriksaan

laboratorium dinyatakan responden menderita DBD

pada periode januari-april tahun 2016


b. Bukan Penderita : Bila berdasarkan hasil diagnosa medis dan pemeriksaan

laboratorium responden tidak menderita DBD.


2. Pelaksanaan Program 3M
Pelaksanaan program 3M, adalah bagaimana masyarakat diwilayah kerja

puskesmas poasia menerapkan program pemerintah yang di peruntukan untuk

masyarakat dalam rangka pencegahan penyakit yang disebabkan oleh vektor

pembawa penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), dengan jenis programnya

yaitu Menguras, Mengubur dan Menutup minimal 1 kali seminggu.


a. Berisiko : Bila responden tidak melaksanakan program 3M yaitu

menguras, mengubur dan menutup tempat

penampungan air di dalam dan luar rumah minimal satu

kali dalam seminggu.


b. Tidak Berisiko :Bila responden melaksanakan program 3M yaitu

menguras, mengubur dan menutup tempat

penampungan air di dalam dan di luar rumah minimal

satu kali dalam seminggu.


3. Kondisi Lingkungan Fisik Rumah
Lingkungan adalah sesuatu yang berada di luar atau sekitar makhluk

hidup, kondisi lingkungan rumah adalah dimana responden bertempat tinggal

dan mempunyai risiko atau tidak terhadap penularan Penyakit DBD yang

meliputi kondisi tempat penampungan air, kebersihan lingkungan. Di hitung

berdasarkan 5 item observasi didapatkan dengan hasil pengamatan langsung

dan menggunakan kuesioner kemudian di ukur dengan menggunakan skala

Guttman, yakni jawaban ya di beri nilai = 1 dan jawaban tidak di beri nilai = 0

sehingga di peroleh skor sebagai berikut :


Skor tertinggi : 5 X 1 = 5 ( 100% )
Skor terendah : 5 X 0 = 0 ( 0% )
Kemudian di ukur dengan rumus Sugiyono (2006) :

I=
R
Keterangan :
I = IntervalKKelas
R = Range (skor tertinggi dikurangi skor terendah)
K = Jumlah kategori (2 = baik dan tidak baik)
Sehingga didapatkan interval kelas = 100/2 = 50%, dengan demikian untuk

kategori baik dan tidak baik mempunyai kriteria obyektif sebagai berikut :
a. Berisiko : Jika skor hasil observasi 50%.
b. Tidak Berisiko : Jika skor hasil observasi < 50 %.
4. Penggunaan Anti nyamuk
Adalah pola perilaku masyarakat di wilayah kerja puskesmas poasia dalam

menggunakan anti nyamuk untuk melindungi diri serta keluarga dari serangga

khususnya nyamuk penyebab DBD yang digunakan pada saat pagi dan sore

hari di dalam maupun di luar rumah oleh responden.


kriteria obyektif sebagai berikut :
a. Berisiko : Jika responden tidak menggunakan anti nyamuk pada

pagi dan sore hari saat sedang berada di dalam maupun

diluar rumah.
b. Tidak Berisiko : Jika responden menggunakan anti nyamuk pada pagi

dan sore hari saat sedang berada di dalam maupun

diluar rumah.

E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan. (Sugiyono, 2012).


Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan Program 3M
H0 : Tidak ada Risiko Pelaksanaan Program 3M terhadap kejadian Demam

Berdarah Dengue (DBD) di wilayah kerja Puskesmas Poasia.


H : Ada Risiko Pelaksanaan Program 3M terhadap kejadian Demam Berdarah

Dengue (DBD) di wilayah kerja Puskesmas Poasia.


2. Kondisi Lingkungan Fisik Perumahan
H0 : Tidak ada Risiko Kondisi Lingkungan Fisik Rumah terhadap kejadian

Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah kerja Puskesmas Poasia.


H : Ada Risiko Kondisi Lingkungan Fisik Rumah terhadap kejadian Demam

Berdarah Dengue (DBD) di wilayah kerja Puskesmas Poasia.


3. Penggunaan Anti Nyamuk

H0 : Tidak ada Risiko Penggunaan Anti Nyamuk terhadap kejadian Demam

Berdarah Dengue (DBD) di wilayah kerja Puskesmas Poasia.

H : Ada Risiko Penggunaan Anti Nyamuk terhadap kejadian Demam Berdarah

Dengue (DBD) di wilayah kerja Puskesmas Poasia.

Anda mungkin juga menyukai