KDKGYN
KDKGYN
PENDAHULUAN
1
nondisgerminoma. Tumor yang lebih tidak agresif dengan potensi keganasan
yang rendah mempunyai sifat yang lebih jinak tetapi tetap berhubungan dengan
angka kematian yang tinggi. Secara keseluruhan angka bertahan hidup selama 5
tahun adalah 86.2%.
2
adalah makan makanan tinggi lemak dan kurang serat, zat-zat tambahan sintetik
pada makanan, kurang olah raga, merokok, polusi, virus,sering stress, dan faktor
genetik juga berpengaruh. Jadi, harus lebih selektif memilih makanan yang sehat,
lebih teratur berolahraga, jangan merokok, dan hindari hidup diantara para
perokok. Sampai sekarang belum ada cara deteksi dini yang sederhana untuk
memeriksa adanya keganasan ovarium itu.sekarang yang bisa dipakai masih
menggunakan USG, tetapi itu agak sulit kalau diterapkan secara massal karena
biayanya cukup mahal.
I.2 TUJUAN
I.3 MANFAAT
3
I.3.2. Bagi Tenaga Kesehatan
BAB II
TINJAUAN TEORI
4
II.2 Definisi
Ovarium memiliki asal yang sama (homolog) dengan testis pada pria.
Ukuran dan bentuk ovarium menyerupai sebuah almond berukuran besar. Saat
ovulasi, ukuran ovarium dapat berubah menjadi dua kali lipat untuk sementara.
Ovarium yang berbentuk oval ini memiliki konsistensi yang padat dan sedikit
kenyal. Sebelum menarche, permukaan ovarium licin. Setelah maturasi seksual,
luka parut akibat ovulasi dan ruptur folikel yang berulang membuat permukaan
nodular menjadi kasar.
1. Korteks Ovarii
a. Mengandung folikel primordial
b. Berbagai fase pertumbuhan folikel menuju folikel degraf
5
c. Terdapat korpus luteum dan albicantes
2. Medula Ovarii
a. Terdapat pembuluh darah dan limfe
b. Terdapat serat saraf
II.3 Etiologi
Belum diketahui secara pasti akan tetapi ada faktor yang menyebabkan
tumor ovarium :
1 Faktor genetik
4 Gangguan hormonal
6 Merokok
7 Minum alkohol
6
9 Sosial ekonomi yang rendah
II.4 Klasifikasi
a. Kista Follikel
Kista ini berasal dari follikel yang menjadi besar semasa proses atresia
folliculi. Setiap bulan sejumlah besar follikel menjadi mati, disertai kematian
ovum, disusul dengan degenerasi dari epitel follikel. Pada masa ini tampaknya
sebagai kista-kista kecil. Tidak jarang ruangan follikel diisi dengan cairan yang
banyak, sehingga terbentuklah kista yang besar, yang dapat ditemukan pada
pemeriksaan klinis. Biasanya besarnya tidak melebihi sebuah jeruk. Sering
terjadi pada pubertas, climacterium, dan sesudah salpingektomi.
Gejala-gejala
7
Kista jenis ini tidak memberikan gejala yang karakteristik, bahkan
kadang-kadang tidak menunjukkan gejala-gejala apapun. Kurve suhu basal
bersifat monofasis. Bila mencapai ukuran yang cukup besar, kista tersebut dapat
memberikan rasa penuh dan tidak enak pada daerah yang dikenai. Seperti pada
semua tumor ovarii dapat menyebabkan torsi. Kadang-kadang walaupun jarang,
dapat terjadi rupture spontan, dengan disertai tanda-tanda perdarahan intra
abdominal sehingga gambaran klinisnya dapat menyerupai suatu kehamilan
ektopik yang terganggu. Yang paling sering terjadi ialah cairan kista tersebut
mengalami resorpsi secara spontan setelah satu atau dua siklus.
Diagnosa
Terapi
b. Kista Lutein
Kista ini dapat terjadi pada kehamilan, lebih jarang di luar kehamilan.
Kista lutein yang sesungguhnya, umumnya berasal dari corpus luteum
haematoma. Perdarahan ke dalam ruang corpus selalu terjadi pada masa
vaskularisasi. Bila perdarahan ini sangat banyak jumlahnya, terjadilah corpus
luteum haematoma, yang berdinding tipis dan berwarna kekuning-kuningan.
Secara perlahan-lahan terjadi resorpsi dari unsur-unsur darah, sehingga akhirnya
tinggallah cairan yang jernih, atau sedikit bercampur darah. Pada saat yang sama
8
dibentuklah jaringan fibroblast pada bagian dalam lapisan lutein sehingga pada
kista corpus lutein yang tua, sel-sel lutein terbenam dalam jaringan-jaringan
perut.
Gejala-gejala
Terjadi oleh karena invaginasi dari epitel germinal dari ovarium. Biasanya
terjadi pada wanita tua. Tidak pernah memberi gejala-gejala yang berarti.
d. Kista endometrial
9
2. Kista ovarium yang neoplastik atau proliferatif
Angka Kejadian
10
Di Indonesia Hariadi (1970) menemukan frekuensi sebesar 27%;
sedangkan Gunawan (1977) menemukan angka 29,9%; Sapardan (1970)
37,2%; dan Djaswadi 15,1%. Tumor paling sering terdapat pada wanita berusia
antara 20-50 tahun, dan jarang sekali pada masa prapubertas.
Gambaran Klinik
Dinding kista agak tebal dan berwarna putih keabu-abuan; yang terakhir
ini khususnya bila terjadi perdarahan atau perubahan degeneratif di dalam kista.
Pada pembukaan terdapat cairan lendir yang khas, kental seperti gelatin, melekat
dan berwarna kuning sampai coklat tergantung dari percampurannya dengan
darah.
11
pseudomiksoma peritonei. Akibat pseudomiksoma peritonei ialah timbulnya
penyakit menahun dengan musin terus bertambah dan menyebabkan banyak
perlekatan. Akhirnya, penderita meninggal karena ileus dan atau inanisi. Pada
kista kadang-kadang dapat ditemukan daerah padat, dan pertumbuhan papiler.
Tempat-tempat tersebut perlu diteliti dengan seksama oleh karena di situ dapat
ditemukan tanda-tanda ganas. Keganasan ini terdapat dalam kira-kira 5-10% dari
kistadenoma musinosum.
Penanganan
Pada umumnya para penulis berpendapat bahwa kita ini berasal dari epitel
permukaan ovarium (germinal epithelium).
Angka Kejadian
12
dan Gunawan (1977) 20,3%. Selanjutnya, disurabaya hariadi dan Gunawan
menemukan angka kejadian tumor ini masing-masing 39,8% dan 28,5%; di
Jakarta Sapardan mencatat angka 20,05 dan di Yogyakarta Djaswadi mencatat
angka 36,1%.
Gambaran Klinik
Pada umumnya kista jenis ini tak mencapai ukuran yang amat besar
dibandingkan dengan kistadenoma musinosum. Permukaan tumor biasanya licin,
akan tetapi dapat pula berrbagala karena kista serosum pun dapat berbentuk
multilokuler, meskipun lazimnya berongga satu. Warna kista putih keabu-abuan.
Ciri khas kista ini adalah potensi pertumbuhan papiler ke dalam rongga kista
sebesar 50%, dan keluar pada permukaan kista sebesar 5%. Isi kista cair, kuning,
dan kadang-kadang coklat karena campuran darah. Tidak jarang kistanya sendiri
kecil, tetapi permukaannya penuh dengan pertumbuhan papiler (solid papilloma).
Perubahan Ganas
13
Apabila ditemukan pertumbuhan papilifer, proliferasi dan stratifikasi
epitel, serta anaplasia dan mitosis pada sel-sel, kistadenoma serosum secara
mikroskopik digolongkan kedalam kelompok tumor ganas. Akan tetapi, garis
pemisah antara kistadenoma ovarii papiliferum yang jelas ganas kadang-kadang
sukar ditentukan. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan bahwa potensi
keganasan yang dilaporkan sangat berbeda-beda. Walaupun demikian, dapat
dikatakan bahwa 30% - 35% dari kistadenoma serosum mengalami perubahan
keganasan. Bila pada suatu kasus terdapat implantasi pada peritoneum disertai
dengan asites, maka prognosis penyakit itu kurang baik, meskipun diagnosis
histopatologis pertumbuhan itu mungkin jinak (histopatologically benign).
Terapi
d. Kista Endometrioid
Kista ini biasanya unilateral dengan permukaan licin; pada dinding dalam
terdapat satu lapisan sel-sel, yang menyerupai lapisan epitel endometrium. Kista
ini, yang ditemukan oleh Sartesson dalam tahun 1969, tidak ada hubungannya
dengan endometriosis ovarii.
e. Kista Dermoid
Sebenarnya kista dermoid ialah satu teratoma kistik yang jinak dimana
struktur-struktur ektodermal dengan diferensiasi sempurna, seperti epitel kulit,
rambut, gigi dan produk glandula sebasea berwarna putih kuning menyerupai
lemak nampak lebih menonjol daripada elemen-elemen entoderm dan mesoderm.
14
Tentang histogenesis kista dermoid, teori yang paling banyak dianut ialah bahwa
tumor berasal dari sel telur melalui proses partenogenesis.
Angka Kejadian
Tumor ini merupakan 10% dari seluruh neoplasma ovarium yang kistik,
dan paling sering ditemukan pada wanita yang masih muda. Ditaksir 25% dari
semua kista dermoid bilateral, lazimnya dijumpai pada masa reproduksi
walaupun kista dermoid dapat ditemukan pula pada anak kecil. Tumor ini dapat
mencapai ukuran yang sangat besar, sehingga beratnya mencapai beberapa
kilogram.
Gambaran Klinik
Tidak ada ciri-ciri yang khas pada kista dermoid. Dinding kista kelihatan
putih, keabu-abuan, dan agak tipis. Konsistensi tumor sebagian kistik kenyal, di
bagian lain padat. Sepintas lalu kelihatan seperti kista berongga satu, akan tetapi
bila dibelah, biasanya nampak satu kista besar dengan ruangan kecil-kecil dalam
dindingnya. Pada umumnya terdapat satu daerah pada dinding bagian dalam yang
menonjol dan padat.
15
(entodermal). Bahan yang terdapat dalam rongga kista ialah produk dari kelenjar
sebasea berupa massa lembek seperti lemak, bercampur dengan rambut. Rambut
ini terdapat beberapa serat saja, tetapi dapat pula merupakan gelondongan seperti
konde.
Pada kista dermoid dapat terjadi torsi tangkai dengan gejala nyeri
mendadak di perut bagian bawah. Ada kemungkinan pula terjadinya sobekan
dinding kista dengan akibat pengeluaran isi kista dalam rongga peritoneum.
Perubahan keganasan agak jarang, kira-kira dalam 1,5% dari semua kista
dermoid, dan biasanya pada wanita lewat menopause. Yang tersering adalah
karsinoma epidermoid yang tumbuh dari salah satu elemen ektodermal. Ada
kemungkinan pula bahwa satu elemen tumbuh lebih cepat dan menyebabkan
terjadinya tumor yang khas.
Termasuk di sini:
1. Struma ovarium
Tumor ini terutama terdiri atas jaringan tiroid, dan kadang-kadang dapat
menyebabkan hipertiroidi. Antara 1960 dan 1964 di RS. Dr. Soetomo Surabaya
pernah ditemukan 5 kasus struma ovarium, semuanay tak berfungsi dan tidak
ganas. Hariadi selam 5 tahun (1963-1968) menemukan 3 kasus struma ovarium
(= 0,5%), Djaswadi selam 10 tahun (1965-1974) hanya mencatat satu kasus (=
0,5%); sedangkan Gunawan selama 3 tahun (1974-1977) melaporkan satu kasus
(= 0,2%).
3. Koriokarsinoma
16
Tumor ganas ini jarang ditemukan dan untuk diagosis harus dibuktikan
adanya hormon koriogonadotropin.
Letak tumor yang tersembunyi dalam rongga perut dan sangat berbahaya
dapat menjadi besar tanpa disadari oleh penderita
1. Perasaan sebah
4. Sering kembung
5. Nyeri sanggama
8. Gangguan miksi karena adanya tekanan pada kandung kemih dan juga
tekanan pada dubur
10. Akibat pertumbuhan adalah dengan adanya tumor didalam perut bisa
menyebabkan pembengkakan perut..Tekanan pada alat atau organ
sekitar disebabkan oleh besarnya tumor atau posisinya dalam
17
perut.Misalnya sebuah kista yang tidak seberapa besar tetapi posisinya
terletak didepan uterus sehingga dapat menekan kandung kencing dan
menyebabkan gangguan miksi dan sedang kista besar yang terletak
didalam rongga perut kadang-kadang hanya menimbulkan rasa berat
pada perut.Selain gangguan miksi obstipasi dan oedema pada tungkai
dapat terjadi.
II. 6 Diagnosa
Pemeriksaan Penunjang
1. Laparaskopi
2.Ultrasonografi
Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor, apakah
tumor berasal dari uterus, ovarium, atau kandung kencing, apakah tumor kistik
atau solid, dan dapat pula dibedakan antara cairan dalam rongga perut yang
bebasdan yang tidak.
3.Foto Rontgen
18
Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya hidrotoraks.
Selanjutnya, pada kista dermoid kadang-kadang dapat dilihat adanya gigi dalam
tumor.
4.Parasintesis
II. 7 Komplikasi
II. 8 Pengobatan
Umumnya kista ovarium pada wanita usia subur akan menghilang dengan
sendirinya dalam 1 sampai 3 bulan. Meskipun ada diantaranya yang pecah
namun tidak akan menimbulkan gejala yang berarti. Kista jenis ini termasuk
19
jinak dan tidak memerlukan penanganan medis. Kista biasanya ditemukan secara
tidak sengaja saat dokter melakukan pemeriksaan USG.
20
c Menurut Goldenberg (1980), keluarga adalah tidak hanya merupakan
suatu kumpulan individu yang bertempat tinggal yang sama dalam satu
ruang fisik dan psikis yang sama saja, tetapi merupakan suatu sistem
sosial alamiah yang memiliki kekayaan bersama, mematuhi peraturan,
peranan, struktur kekuasaan, bentuk komunikasi, tata cara negosiasi,
serta tata cara penyelesaian masalah yang disepakati bersama, yang
memungkinkan berbagai tugas dapat dilaksanakan secara efektif.
21
budaya, fungsi cinta kasih, fungsi melindungi, fungsi reproduksi,
fungsi sosialisasi dan pendidikan, fungsi ekonomi, dan fungsi
pembinaan lingkungan. Apabila fungsi keluarga terlaksana dengan
baik, maka dapat diharapkan terwujudnya keluarga yang sejahtera.
Yang dimaksud keluarga sejahtera adalah keluarga yang dibentuk
berdasarkan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kehidupan
spiritual, dan materiil yang layak.7
a Fungsi ekonomi
b Fungsi pelindungan
c Fungsi agama
d Fungsi rekreasi
e Fungsi pendidikan
22
d Tahap keluarga dengan anak usia sekolah (family with children
in school)
23
keluarga tersbut yang akan mempengaruhi terhadap
pelaksanaan fungsi-fungsi masyarakat secara keseluruhan.
24
BAB III
LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH
Grabag, Magelang
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Pendidikan Terakhir : Tamat SD
Pekerjaan : Petani
Grabag, Magelang
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Pendidikan Terakhir : Tamat SD
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Pasien datang pertama kali pada tanggal 5 Maret 2015. Pasien datang
dengan keluhan nyeri perut sejak 3 bulan yang lalu. Nyeri perut hilang timbul
sejak 3 bulan yang lalu disertai perut yang membesar dan kesulitan BAB.
25
kandungan. Hasil pemeriksaan dari dokter spesialis dan dari USG, pasien
diduga terkena kista. Dengan demikian pasien dirujuk ke RST Soedjono untuk
Kedudukan Umur
No. Pendidikan
Nama Sex Pekerjaan Ket.
Terakhir
di keluarga (thn)
1. Mulyanto KK L 59 Tamat SMA Petani Sehat
Yani
3. Anak P 38 Tamat SMP Pelajar Sehat
Supriyati
4. Supartini Anak P 32 Tamat SMP Pelajar Sehat
a
b c
Keterangan :
1. Ayah Pasien : sudah
Gambarmeninggal
1. Genogram Keluarga
2. Ibu Pasien : sudah meninggal
26
3. Kakak Pasien : sehat
4. Pasien : Diabetes Melitus
5. Adik Pasien : sehat
6. Adik Pasien : sehat
7. Adik Pasien : sehat
1. Anamnesis Ny. S
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada hari 5 Maret 2015
a. Keluhan utama
Nyeri perut sejak 3 bulan yang lalu.
b. Keluhan tambahan
Perut semakin membesar dan sulit BAB sejak 3 bulan yang lalu
c. Riwayat penyakit sekarang
membesar.
d. Riwayat KB
Pasang spiral sejak tahun 1983
e. Riwayat Obstetri
27
P3A1. Anak pertama dan ketiga lahir normal dengan penolong dukun.
(-/-).
o Mulut : Mukosa bibir kering.
o Telinga : Serumen (+/+), sekret (-/-).
28
o Leher : Pembesaran KGB (-), deviasi trakea (-)
o Toraks : Normochest, jejas (-)
Jantung
Paru
I : Simetris, datar, tidak ada pergerakan nafas yang
tertinggal
o Abdomen
lainnya
A : Bising usus (+) normal
Status Ginekologi
I: vulva uretra tenang
Io: tidak dilakukan
29
VT: tidak dilakukan
3. Hasil Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
b.
c.
b. USG
1. Diagnosis Sementara
Nyeri perut e.c. suspek kista torsi ovarium
30
2. Rencana Penatalaksanaan
a. Medikamentosa
- SF 1x1
- Asam Mefenamat 3 x 500 mg
c. Non Medikamentosa (Edukasi)
a) Kurangi aktivitas berat
b) Perbanyak konsumsi buah dan sayur
c) Rutin minum obat
d) Segera periksa ke Rumah Sakit
alternative.
Bentuk keluarga ini ialah keluarga inti, yaitu keluarga yang terdiri dari
suami, isteri (pasien) dan anak-anak kandung. Keluarga ini berada dalam 1
31
a. Fungsi Biologis dan Reproduksi
anggota keluarga kecuali pasien dalam keadaan sehat. Tidak ada riwayat
dalam keluarga. Selama 2 bulan terakhir anggota keluarga dan pasien tidak
mengalami penyakit menular seperti cacar air, campak, influenza, dan diare.
Pasien memiliki riwayat haid teratur, telah melahirkan 2 orang anak, pernah
b. Fungsi Keluarga
baik. Di dalam keluarga ini jika terdapat suatu masalah baik masalah eksternal
dan internal yang berperan sebagai pembuat keputusan akhir adalah kepala
oleh kepala keluarga beserta isteri. Jika ada masalah yang berhubungan
isteri, dan anak-anak. Setiap hari terdapat waktu luang yang digunakan untuk
berjamaah, dan saling bercerita. Acara kumpul keluarga dilakukan setiap hari
c. Fungsi Pendidikan
32
Pasien memberikan kebebasan kepada anak-anaknya untuk
tengah lingkungan sosial adalah warga biasa. Suami pasien bekerja sebagai
petani kebun kopi beserta istri. Pergaulan umumnya berasal dari kalangan
menengah. tidak ada kepercayaan terhadap mitos atau hal-hal lain yang
f. Fungsi Religius
pengajian.
sendiri oleh pasien dengan makanan yang bervariasi setiap hari. Variasi
makanan yang dikonsumsi keluarga antara lain: nasi, lauk (tahu, tempe, ayam,
33
telur, ikan), sayur (bayam, sayur kangkung, sayur sop, dll), roti, susu, serta
buah.
yang diolah sendiri sebanyak 3 kali/ hari, namun sering makan dan minuman
makan roti, biskuit, gorengan, dan teh manis. Jika keluar rumah lebih sering
Jika ada anggota keluarga yang sakit, pasien dan keluarga langsung
berobat ke bidan, dokter di klinik, dan Puskesmas. Pasien dan keluarga sudah
menjadi peserta BPJS. Pasien aktif dalam ikut serta kegiatan Posyandu dan
b. Faktor Non-Perilaku
pasien yaitu bidan desa yang berjarak 200 meter dapat ditempuh dengan
34
dengan masih menggunakan biaya sendiri (fee for service) atau dengan biaya
- Gambaran Lingkungan
padat dan termasuk pemukiman biasa, dengan ukuran luas 165 m2. Secara
umum rumah terdiri atas 1 ruang tamu dengan ruang keluarga (ukuran 3x10
m2), 2 ruang tidur (ukuran 3x2 m2), ruang makan (ukuran 4x3 m2), 1 kamar
mandi (ukuran 2x1 m2) dengan WC berbentuk leher angsa, dan dapur
(ukuran 4x3 m2) dengan alas lantai dari keramik. Atap rumah dari genteng,
keluarga >25%, ruang tidur 25%, dan ruang makan >25%. Lubang
lubang ventilasi terdapat kasa nyamuk, di ruang makan 2x1 m2, dan terdapat
Ruangan tidak terasa lembab karena kesan ventilasi di dalam rumah dalam
keadaan terbuka. Kebersihan di dalam rumah bersih, dan tata letak barang-
Sumber air minum, cuci, dan masak dari PDAM. Jumlah kamar
mandi ada 1, dengan ukuran 2x1 m2, dengan bentuk jamban leher angsa.
35
Jarak septik tank dengan sumber air minum sangat dekat 2 m 2. Limbah
rumah tangga dialirkan ke septic tank, serta tempat sampah di luar rumah
tidak ada.
juga banyak rerumputan dan tanah. Jika hujan menjadi becek. Kebersihan di
36
8
7
6
2
4
1. Teras
2. Ruang Tamu
3. Ruang Keluarga
4. Kamar Anak
5. Kamar Utama
6. Kamar Mandi
7. Ruang Makan
8. Dapur
37
Peta Rumah Dicapai dari Pelayanan Kesehatan
Ke Magelang Ke Semarang
Jl.
Se Rumah
kar Pasien
lan
gir NGRANCAH
Puskesmas t
Grabag I
1. Fungsi Biologis
minggu lalu.
2. Fungsi Psikologis
mengikuti acara kerja bakti dan pengajian yang dilakukan sebulan sekali.
38
Perekonomian keluarga cukup sehingga kebutuhan dapat terpenuhi.
musyawarah.
6. Faktor perilaku
7. Faktor nonperilaku
39
III.11 Diagram Realita yang Ada Pada Keluarga
Lingkungan
Ventilasi kamar baik
Ventilasi ruangan rumah baik
Rumah dikelilingi oleh
pepohonan Pelayanan
Genetik Derajat kesehatan Ny. S
Kesehatan
Tidak ada kelainan Pasien Kista Torsi
Ovarium Pelayanan
kesehatan
terjangkau
Perilaku
Gambar 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan dalam keluarga
Pasien pernah mencoba mengobati diri
sendiri ke tukang urut.
Pasien mau memeriksakan diri ke
puskesmas.
Risiko dan
No. Masalah Rencana Pembinaan Sasaran
Kesehatan
1. Kista Torsi Edukasi dan konseling Pasien
Ovarium tentang Kista Torsi Ovarium, dan
pengobatan dan resiko keluarga
komplikasi yang dapat timbul.
40
Keluarga Hasil
Tanggal Kegiatan yang dilakukan
yang terlibat kegiatan
5 Maret 2015 Penyuluhan tentang penyakit Pasien dan Pengetahuan
kista ovarium, dari tanda dan keluarga tentang kista
gejala, pencegahan, ovarium
pengobatan untuk pasien kista meningkat
ovarium
14 Maret 2015 Monitoring hasil penyuluhan Penyuluhan
Pasien berhasil
dan
Evaluasi hasil penyuluhan keluarga Rasa takut
pasien
terhadap
tindakan
operasi
berkurang
Promotif
Preventif
41
dokter spesialis untuk segera dilakukan tindakan operatif terhadap pasien
di Rumah Sakit yang dituju untuk rujukan.
Kuratif
Rehabilitatif
Edukasi pasien untuk menjaga diri dan kebersihan diri nanti apabila telah
dioperasi dan agar rutin kontrol pasca operasi.
1. Tingkat pemahaman
2. Faktor pendukung
42
menerima tindkan operasi dan selalu memperhatikan pasien agar
perilaku yang tidak baik bagi kesehatan yaitu dengan tidak lagi
4. Indikator keberhasilan
tindakan operasi
43
Pasien datang berobat ke puskesmas karena pasien merasa dirinya
nyeri perut.
- Harapan :
bertambah memburuk.
- Kekhawatiran :
memburuk.
- Spiritual :
Pasien percaya bahwa penyakit yang dideritanya adalah ketentuan dari
Allah SWT dan menerimanya, pasien juga tidak lupa terus berdoa agar
44
agar pasien mengkonsumsi pola makan gizi seimbang, menjaga hygiene.
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
IV.2 Saran
45
1. Kepada keluarga agar selalu rutin meminum obat, menghindari tindakan
berbahaya seperti memijat benjolan di tukang urut, dan mematuhi anjuran
dokter spesialis untuk segera dilakukan tindakan operatif terhadap pasien
di Rumah Sakit yang dituju untuk rujukan.
2. Kepada seluruh keluarga juga disarankan agar segera mendaftarkan diri
dalam program BPJS agar jika kelak ada yang sakit yang membutuhkan
biaya besar untuk pengobatan, penanganan akan dapat lebih cepat.
3. Kepada tenaga kesehatan untuk juga melakukan pendekatan kedokteran
keluarga dalam menangani kasus kista ovarium.
DAFTAR PUSTAKA
Sjamjuhidayat & Wim de Jong. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta :
EGC.
46
47